Disusun Oleh :
2.7. Aplikasi dan Pemanfaatan Metode Spray Drying Untuk Produk Pangan
BAB III
METODOLOGI
9. Analisis Warna
Analisis warna menggunakan sistem notasi warna Hunter dengan 3
parameter, yaitu L, a, dan b. E dihitung untuk mengetahui perbedaan
warna secara keseluruhan dengan rumus sebagai berikut (Anonim, 2008).
mL/menit dengan suhu inlet 170oC dan suhu outlet 160-170oC. Produk yang
dihasilkan merupakan mikrokapsul minyak jahe selanjutnya disimpan untuk
dianalisis. Variabel proses terbaik dengan hasil produk tertinggi akan digunakan
untuk mempelajari pengaruh variasi suhu proses menggunakan 4 taraf perlakuan
(160, 170, 180 dan 190oC). Diagram alir mikroenkapsulasi minyak atsiri jahe
dapat dilihat pada Gambar 1.
Gambar 1. Diagram alir pembuatan mikrokapsul minyak jahe
1. Permukaan minyak
2. Total minyak
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dalam Gambar 6., nampak bentuk yang bulat penuh, hampir menyerupai
bola, bentuk yang berlekuk-lekuk dan ada yang menyerupai bentuk kerucut.
Menurut Onwulata et al. (1996) dan Soottitantawat et al. (2005), bentuk partikel
yang agak bulat dengan permukaan keriput, tidak mulus dan berlubang-lubang.
seperti cekungan adalah bentuk partikel yang biasa terjadi pada proses enkapsulasi
menggunakan pati termodifikasi dengan pengering semprot. Bentuk partikel
seperti ini disebabkan terjadinya pengkerutan selama proses akhir pengeringan
atau pendinginan partikel yang mengandung vakuola udara yang relatif besar
(Onwulata et al., 1996).
(a) (b)
Gambar 1. Hasil Scanning Electron Microscopy pada perbesaran 2000x,(a) struktur
mikrokapsul tanpa penambahan oleoresin sebagai kontrol, (b) struktur mikrokapsul
oleoresin ampas jahe.
Secara visual minyak jahe memiliki warna kuning terang dan berbau khas.
Kromatogram hasil analisis GC-MS pada minyak jahe menunjukkan adanya
beberapa senyawa terpene yang merupakan fraksi ringan dalam minyak jahe yaitu
α-pinene, camphene, myrcene dan cineole. Fraksi-fraksi ringan dalam minyak jahe
pada umumnya memiliki angka putaran optik yang bernilai positif. Mutu minyak
jahe akan menjadi rendah bila memiliki banyak kandungan fraksi ringan. Minyak
jahe yang bermutu baik akan memiliki angka putaran optik yang bernilai negatif.
Data hasil identifikasi komponen menggunakan GCMS, minyak jahe mengandung
lima komponen terbesar yaitu: benzene, zingiberene, β-bisabolene, cyclohexane
dan farnesene. Komponen-komponen yang sebaiknya terkandung dalam minyak
jahe adalah senyawa-senyawa fraksi berat yaitu senyawa sesquiterpene
(zingeberen, zingeron, damar dan pati), senyawa phenol (gingerol dan shogaol),
dan senyawa monoterpene (citral dan borneol).
dan 190oC). Variasi suhu inlet tersebut dilakukan untuk melihat pengaruhnya
terhadap rendemen produk mikrokapsul minyak atsiri jahe. Semakin besar suhu
inlet yang digunakan maka semakin besar jumlah rendemen produk mikrokapsul
minyak atsiri jahe yang diperoleh dimana rendemen tertinggi diperoleh pada suhu
inlet 190oC yaitu 50,77%. Dapat disimpulkan bahwa suhu inlet mempunyai
pengaruh yang cukup penting terhadap rendemen produk mikrokapsul minyak
jahe pada proses spray drying. Suhu inlet spray drying mempengaruhi kadar air
produk mikrokapsul yang dihasilkan. Peningkatan suhu inlet spray drying
menyebabkan terjadinya penurunan kadar air mikrokapsul minyak atsiri jahe.
Kadar minyak total merupakan jumlah minyak yang ada pada
mikrokapsul, baik yang terdapat di dalam maupun di luar yaitu yang menempel
pada permukaan mikrokapsul. Suhu inlet berpengaruh terhadap minyak total
produk mikrokapsul minyak atsiri jahe yang diperoleh. Semakin besar suhu inlet
yang digunakan maka jumlah minyak total yang terdapat pada produk
mikrokapsul minyak atsiri jahe yang diperoleh juga semakin meningkat. Minyak
di permukaan mikrokapsul menunjukkan banyaknya minyak yang terdapat pada
permukaan luar dinding mikrokapsul. Stabilitas bahan aktif selama proses
penyimpanan sangat terkait dengan jumlah minyak di permukaan mikrokapsul.
Minyak yang terdapat pada permukaan dinding mikrokapsul tidak dikehendaki
keberadaannya. Hal ini disebabkan minyak tidak terkapsulkan yaitu minyak yang
terdapat pada permukaan, akan terekspos ke lingkungan sekitarnya dan dapat
mengalami kerusakan. Suhu inlet berpengaruh terhadap minyak di permukaan
produk mikrokapsul minyak atsiri jahe. Semakin besar suhu inlet yang digunakan
maka jumlah minyak di permukaan produk mikrokapsul minyak jahe yang
diperoleh semakin rendah. Semakin besar suhu inlet yang digunakan maka jumlah
minyak terperangkap mikrokapsul minyak jahe yang diperoleh semakin tinggi.
Semakin banyak jumlah minyak terperangkap menunjukkan jumlah minyak yang
terdapat pada permukaan menjadi semakin berkurang.
Konsentrasi karagenan yang lebih tinggi pada rasio berat 1:2 dapat
menurunkan efisiensi enkapsulasi. Efisiensi enkapsulasi meningkat ketika jumlah
maltodekstrin ditambahkan. Penambahan karagenan meningkatkan kadar air
mikrokapsul. Jenis dan rasio bahan dinding secara signifikan mempengaruhi
pelepasan kumulatif. Pelepasan kumulatif oleoresin jahe merah dari mikrokapsul
tertinggi, 94,49%, dihasilkan dari campuran maltodekstrin-karagenan dengan
perbandingan 1:1, yang terendah, 58,46%, diperoleh dari campuran maltodekstrin-
karagenan dengan perbandingan 1:2. Waktu rilis dalam penelitian ini adalah 180
menit. Pelepasan kumulatif tertinggi dapat dicapai dengan menggunakan
maltodekstrin polos sebagai bahan dinding dan rasio maltodekstrin–karagenan
1:1. Pelepasan oleoresin jahe merah yang tinggi disebabkan oleh kelarutannya
yang tinggi. Jenis dan rasio bahan dinding secara signifikan mempengaruhi
pelepasan kumulatif (Jayanuddin et al 2021).
BAB IV
PENUTUP
4.1 Simpulan
Azian, M.N., Kamal, A.A.M. dan Azlina, M.N. (2004). Changes of cell structure
in ginger during processing. Journal of Food Engineering. 62: 359-364.
Botrel, D.A., de Barros Fernandes, R.V., Borges, S.V., Yoshida, M.I., 2014.
Influence of wall matrix systems on the properties of spray-dried
microparticles containing fish oil. Food Res. Int. 62, 344–352.
Daswani, P.G, Brijesh, S., Tetali P., Antia, N.H., dan Birdi, T.J. 2010.
Antidiarrhoeal activity of Zingiber officinale (Rosc.). Current Science.
98:222-229.
Frascareli EC, Silva VM, Tonon RV, HUbinger MD. 2012. Effect of Process
Consitions on the micro encapsulation of coddee oil by spray drying. Food
Bioprod Process. 90: 413-424.
Gharsallaoui, A., Roudaut, G., Chambin, O., Voilley, A., Saurel, R., 2007.
Applications of spray-drying in microencapsulation of food ingredients: An
overview. Food Res. Int. 40, 1107–1121.
https://doi.org/10.1016/J.FOODRES.2007.07.004.
Gibbs BF. Kermasha S., Alli I., Muligan. 1999. Encapsulation in the food in the
food industry. Journal of Food Science and Nutrition 50: 213-224
Jamekorshid.A, Sadrameli SM., Farid M., 2014 . A review of microencapsulations
method of phase change materials (PCMs) as a thermal energy storage
(TES) medium. Renewable and Sustainable Energy Reviews.
Hartuti, S., Supardan, M.D., 2013. Optimasi ekstraksi gelombang ultrasonik untuk
produksi oleoresin jahe (Zingiber officinale Roscoe) menggunakan
Response Surface Methodology (RSM). Agritech 33, 415–423.
Hasmita I., Adisalamun, Alam P.N., Satriana, Mahlinda, Supardan M.D., 2015.
Effect of drying and hydrodistillation time on the amount of ginger
essential oil. Ijaseit 5:300–30.
Khasanah, L.U., Anandhito, B.K., Rachmawaty, T., Utami, R., Manuhara, G.J.
2015. Pengaruh rasio bahan penyalut maltodekstrin gum arab, dan susu
skim terhadap karakteristik fisik dan kimia mikrokapsul oleoresin daun kayu
manis (Cinnamomum burmannii). Agritech 35.
Koswara, Surtrisno. 2006. Teknologi Enkapsulasi Flavor Rempah-Rempah.
Jayanuddin J, Lestari R.S.D., Fathurohman A, Dewo S. 2021. Microencapsulation
of red ginger oleoresin in maltodextrin and carrageenan using spray drying.
Jurnal Sains dan Teknologi. (197): 217-222
Laohasongkram, K., Mahamaktudsanee, T., Chaiwanichsiri, S., 2011.
Microencapsulation of Macadamia oil by spray drying. Procedia Food Sci.
1, 1660–1665. https://doi.org/10.1016/j.profoo.2011. 09.245.
Riauwati R., Sriwidodo, Chaerunisaa AY. 2020. Review teknik enkapsulasi pada
ekstrak mangosteen. Journal of Current Pharmaceutical Sciences 3 (2):
241-248.
Wathoni N., Shan CY., Shan WY., Rostianawati T., Indradi RB., Pratiwi R.,
Muchtaridi.M. 2019. Characterization and antioxidant activity of pectin
from Indonesian mangosteen (Garcinia mangostana L.) rind. Heliyon :1-5.