Anda di halaman 1dari 4

POLA INTERAKSI SOSIAL ANTARA GURU DAN SISWA PADA PROSES

PEMBELAJARAN ILMU KALAM DI MAN 1 PONTIANAK

Oleh : Muhammad Haries Dwi Setiawan

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui interaksi sosial antara guru dan siswa
kelas XII IAI dalam proses pembelajaran Ilmu Kalam di MAN 1 Pontianak. Pendekatan yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Teknik
pengumpulan data yang digunakan adalah teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi.
Hasil penelitian ini menunjukkan interaksi sosial antara guru dan siswa pada saat proses
pembelajaran Ilmu Kalam di MAN 1 Pontianak berjalan dengan baik. Dalam proses
pembelajaran tersebut pola interaksi yang terjadi adalah pola interaksi multi arah, yaitu adanya
hubungan interaktif antara tiap individu. Ialah antara guru dan murid, serta antara murid dan
murid. Tiap individu ikut aktif, tiap individu berperan. Dalam ini guru hanya menciptakan
situasi dan kondisi, agar tiap individu dapat aktif belajar. Dimana akan timbul suasana atau
proses mengajar yang aktif. Masing-masing siswa sibuk belajar, melaksanakan tugas yang
diberikan oleh guru.

Kata kunci : Pola, Interaksi Sosial, Proses Pembelajaran

A. Pendahuluan
Latar Belakang
Pendidikan merupakan upaya untuk memperluas cakrawala pengetahuannya dalam
rangka membentuk nilai, sikap, dan perilaku sebagai upaya yang membuahkan manfaat
yang besar. Pendidikan juga merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia yang sering
dirasakan belum memenuhi harapan. Tujuan pendidikan nasional yang telah ditetapkan oleh
pemerintah dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang
Pendidikan Nasional yang berbunyi: “Pendidikan nasional bertujuan mengembangkan
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa”.Tujuan pendidikan nasional diatas menegaskan bahwa sekolah memegang peranan
penting dalam pencapaian tujuan pendidikan. Tujuan pendidikan yang hendak dicapai tidak
hanya sekedar mencetak siswa yang cerdas secara sosial ialah siswa yang mampu menjalin
hubungan atau interaksi sosial dengan seluruh warga sekolah.
Soekanto (2012:58) berpendapat “Bahwa suatu interaksi sosial dapat terjadi apabila
memenuhi dua syarat yaitu adanya kontak sosial dan komunikasi”. Dari hal di atas dapat
disimpulkan bahwa interaksi di dalam kelas akan terjadi dengan baik, jika kontak dan
komunikasi yang dilakukan oleh guru dan siswa mudah dipahami oleh kedua pihak tersebut.
Kontak dan komunikasi yang dilakukan dari membuka sampai menutup proses
pembelajaran, siswa akan merespon setiap tindakan yang dilakukan oleh guru maupun oleh
sesama siswa. Berdasarkan tujuan pembelajaran tersebut maka diharapkan siswa dapat
mengembangkan keterampilan sosialnya baik dalam melakukan interaksi dengan sesama
siswa maupun interaksi kepada guru.
B. Metodologi
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Pendekatan yang digunakan adalah
pendekatan kualitatif. Penelitian berusaha mendeskripsikan atau menggambarkan pola
interaksi antara guru dan siswa dalam pembelajaran. Data yang diperoleh kemudian
dianalisis secara kualitatif. Adapun data yang diperoleh yaitu menggunakan metode
wawancara dan melakukan observasi(pengamatan) di lapangan.
C. Kajian Teori
1. Pola Interaksi Sosial
Pola interaksi sosial itu sendiri terdiri atas dua kata pola dan interaksi sosial,
pola dalam Kamus Bessar Bahasa Indonesia berarti bentuk (struktur), model, sistem,
dan cara kerja. Interaksi adalah kegiatan timbal balik, kegiatan yang satu yang
menimbulkan kegiatan yang lain, kegiatan satu partner menyebabkan kegiatan partner
yang lainnya. Menurut Soerjono Soekanto (2012 : 54) interaksi sosial merupakan kunci
dari semua kehidupan sosial. Tanpa interaksi sosial, tak akan mungkin ada kehidupan
bersama. Bertemunya orang-perorangan akan menghasilkan pergaulan hidup dalam
suatu kelompok sosial.
Walgito mengemukakan interaksi sosial adalah hubungan antara individu satu
dengan individu lain, individu satu dapat mempengaruhi individu yang lain atau
sebaliknya, sehingga terdapat hubungan yang saling timbal balik. Hubungan tersebut
dapat terjadi antara individu dengan individu, individu dengan kelompok atau
kelompok dengan kelompok. Adapun Basrowi mengemukakan interaksi sosial adalah
hubungan dinamis yang mempertemukan orang dengan orang, kelompok dengan
kelompok, maupun orang dengan kelompok manusia Bentuknya tidak hanya bersifat
kerjasama, tetapi juga berbentuk tindakan, persaingan, pertikaian dan sejenisnya.
2. Proses Pembelajaran
Proses belajar mengajar adalah proses penyampaian pelajaran yang dilakukan
oleh guru kepada peserta didiknya, atau disebut juga proses transfer, mentransfer
pelajaran dari pendidik kepada peserrta didik.
3. Pola Interaksi Dalam Proses Pembelajaran
dalam pembelajaran, interaksi antara guru dengan siswa terdapat model atau pola
interaksi, dimana model atau pola interaksi ini terdiri atas tiga, yaitu:
a. Pola Interaksi Satu Arah
Pengajaran adalah transfer pengetahuan kepada siswa. Dalam bentuk ini guru
mengajar di sekolah hanya menyuapi makanan kepada anak. Siswa selalu
menerima suapan itu tanpa komentar, tanpa aktif berfikir. Mereka mendengarkan
tanpa kritik, apakah pengetahuan yang diterimanya di bangku sekolah itu benar
atau tidak. Dalam hal seperti ini, guru sangat berperan penting, karena apayang
disampaikan oleh guru itulah yang di terima oleh murid, namun walau disini murid
hanya menerima dari penjelasan guru jasa, interaksi seperti ini juga sangat penting,
karena dengan adanya interaksi ini murid akan fokus dan memperhatikan
penjelasan yang di berikan oleh gurunya.
b. Pola Interaksi Dua Arah
Pengajaran ialah mengajar siswa bagaimana caranya belajar. Dalam bentuk ini
guru hanya merupakan salah satu sumber belajar, bukan sekedar menyuapi materi
saja kepada siswa. Pendapat ini timbul karena pengaruh perkembangan psikologi
dari pengajar medern ialah bahwa mengajar adalah melatih siswa bagaimana
belajar. Pada interaksi seperti ini, seorang guru tidak mutlak atau tidak menyuapkan
langsung dengan siswanya, namun, disini guru hanya segabai fasilitator saja,
dimana seorang guru mengantar siswa untuk menciptakan suasana belajar yang
yang memungkinkan, siswa di hadapkan dengan bermacam-macam pertanyaan
yang menyangkut dengan materi, sehingga siswa dapat menimbulkan inisiatif untuk
memecahkan masalah tersebut. Dengan demikian, disini guru hanya memberikan
rangsangan saja, hingga murid dapat dan berani mengeluarkan pendapatnya
sehingga masalah yang diberikan dapat dipecahkan, dengan ini pembelajaran akan
mulai lebih aktif.
c. Pola Interaksi Multi Arah
Pengajaran adalah hubngan interaksi antara guru dan siswa. Apakah hakikat
interaksi itu? Sebenarnya interaksi itu bukan sekedar adanya aksi dan reaksi,
melainkan adanya hubungan interaktif antara tiap individu. Ialah antara guru dan
murid, serta antara murid dan murid. Tiap individu ikut aktif, tiap individu berperan.
Dalam ini guru hanya menciptakan situasi dan kondisi, agar tiap individu dapat aktif
belajar. Dimana akan timbul suasana atau proses mengajar yang aktif. Masing-
masing siswa sibuk belajar, melaksanakan tugas yang diberikan oleh guru.
Interaksi seperti ini, guru hanya menciptakan suasana atau kondisi yang
dimana akan menciptakan belajar yang aktif oleh siswa. Dimana disini guru hanya
sebagai fasilitator, siswa akan belajar dengan sendirinya secara aktif dan guru
sebagai pemandu atau mengawasi saja. Untuk menciptakan suasana belajar yang
aktif ini, guru harus menyiapkan perencanaan yang matang terlebih dahulu.
D. Analisis
Pendidikan sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Pendidikan merupakan alat untuk
mengembangkan kesadaran diri sendiri dan kesadaran sosial menjadi suatu paduan
yang stabil sehingga pendidikan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sosial. Oleh
karena itu, dalam proses belajar mengajar terjadi interaksi antara guru dan siswa.
Interaksi antara guru dan siswa dalam pembelajaran merupakan hubungan timbal balik
yang saling mempengaruhi, dimana interaksi yang baik akan membuat proses belajar
mengajar menjadi efektif sehingga siswa dapat memahami apa yang disampaikan oleh
guru dengan baik.
Hasil dan Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara yang dilakukan dilakukan peneliti
pada tanggal 11 Mei 2018, interaksi sosial antara guru dan siswa dalam proses
pembelajaran Ilmu Kalam di kelas XII IAI di MAN 1 Pontianak diketahui sudah
berjalan dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari cara guru menciptakan suasana dalam
proses pembelajaran menjadi kondusif dari awal membuka proses pembelajaran sampai
menutup proses pembelajaran..
Berdasarkan wawancara tanggal 11 Mei 2018 Menarik perhatian merupakan
kegiatan awal yang dilakukan guru kepada siswa untuk memulai pelajaran seperti
menanyakan kabar siswa pada saat melakukan absensi. Hal ini seperti yang dikatakan
oleh pak majid selaku guru pelajaran ilmu kalam yang mengatakan “ Biasanya saya
tidak langsung memulai pelajaran, terlebih dahulu saya menanyakan kabar
siswa.”interaksi dalam kegiatan membuka pelajaran sangat diperlukan agar dapat
mencapai tujuan pembelajaran secara efektif, efisien dan menarik. Begitu juga dalam
menutup proses pembelajaran interaksi yang dilakukan guru dan siswa sudah cukup
baik dimana disini guru mengadakan evaluasi. Evaluasi adalah kegiatan akhir dalam
proses pembelajaran. Berdasarkan pengamatan peneliti pada proses evaluasi sang guru
terlebih dahulu memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai materi
yang kurang jelas atau materi yang belum bisa dipahami, kemudian baru sang guru
memberikan tugas kepada siswa baik tugas individu maupun kelompok.
Adapun pola interaksi yang terjadi dalam proses pembelajaran ilmu kalam
berdasarkan pengamatan peneliti adalah pola interaksi multi arah, yaitu adanya
hubungan interaktif antara tiap individu. Ialah antara guru dan murid, serta antara murid
dan murid. Tiap individu ikut aktif, tiap individu berperan. Dalam hal ini guru hanya
menciptakan situasi dan kondisi, agar tiap individu dapat aktif mengikuti pembelajaran.
Dimana akan timbul suasana atau proses mengajar yang aktif. Hal ini bisa dilihat ketika
adanya diskusi kelompok. Di MAN 1 Pontianak khususnya dalam mata pelajaran ilmu
kalam sering dilakukan diskusi kelompok dan pada diskusi kelompok inilah pola
interaksi multi arah terjadi, dimana setiap siswa berperan aktif dalam diskusi, ada yang
menjadi moderator, notulen, pemateri, dan audiens yang siap memberikan tanggapan
terhadap presentasi tersebut. disini guru hanya menciptakan suasana atau kondisi yang
dimana akan menciptakan proses belajar yang aktif oleh siswa. Dalam kasus ini guru
hanya sebagai fasilitator, siswa akan belajar dengan sendirinya secara aktif dan guru
sebagai pemandu atau mengawasi saja. Berdasarkan pengamatan peneliti, guru selain
sebagai fasilitator yang mengawasi jalannya diskusi guru juga menyampaikan
informasi atau menerangkan materi hal ini bisa dilihat di akhir diskusi dimana
moderator menyisakan waktu kurang lebih 20 menit untuk diberikan kepada guru untuk
memberikan penjelasan kembali mengenai materi yang dibahas serta menjawab
perrtanyaan yang masih belum bisa dipahami. Hal ini tentunya membuat proses
pembelajaran menjadi lebih efektif dan efisien.
Dengan melihat dan memahami proses dan pola pembelajaran di atas, maka dapat
diketahui bahwa interaksi sosial antara guru dan siswa dalam proses pembelajaran ilmu
kalam khususnya kelas XII IAI di MAN 1 Pontianak berjalan dengan baik, dengan
adanya beberapa tahapan di atas, dimulai dari membuka proses pembelajaran,
melakukan diskusi kelompok, serta menutup proses pembelajaran.
E. Penutup
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan di atas, maka penulis dapat menarik kesimpulan
sebagai berikut :
1. Interaksi sosial antara guru dan siswa dalam proses pembelajaran Ilmu Kalam di
kelas XII IAI di MAN 1 Pontianak diketahui sudah berjalan dengan baik. Hal ini
dapat dilihat dari cara guru menciptakan suasana dalam proses pembelajaran
menjadi kondusif dari awal membuka proses pembelajaran sampai menutup proses
pembelajaran.
2. Pola interaksi yang terjadi dalam proses pembelajaran ilmu kalam kelas XII IAI di
MAN 1 Pontianak adalah pola interaksi multi arah, yaitu adanya hubungan
interaktif antara tiap individu. Ialah antara guru dan murid, serta antara murid dan
murid.
Saran
1. Kepada Siswa
Kepada peserta didik hendaknya menambah lagi wawasannya jangan pernah
bosan apalagi berhenti dalam menuntut ilmu serta lebih melatih dan meningkatkan
interaksi sosialnya baik itu kepada guru maupun kepada teman-temannya agar kelak
bisa lebih percaya diri lagi dalam menyampaikan argumennya.
2. Kepada Guru
Bagi guru hendaknya mengembangkan lagi pola interaksi dalam proses
pembelajaran agar lebih variatif dan tidak membosankan serta mencapai tujuan
pembelajaran secara maksimal.

Anda mungkin juga menyukai