ISSN : 0215.6768
Ukuran Buku : 16 cm x 21 cm
Dicetak oleh :
KABUPATEN TOJO UNA‐UNA
A. ARTI LAMBANG DAERAH KABUPATEN TOJO UNA-UNA
D. ARTI WARNA
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, saya
menyambut gembira atas diterbitkannya publikasi “Kabupaten Tojo Una-Una Dalam
Angka 2010” oleh Badan Pusat Statistik Kabupaten Tojo Una-Una.
Ketersediaan data dan informasi statistik yang berkualitas sangat menentukan
arah dan laju pembangunan suatu daerah, khususnya daerah yang mulai berkembang.
Mengingat pentingnya peranan data statistik sebagai instrumen dasar dalam
perencanaan dan evaluasi pembangunan, maka peningkatan mutu dan kualitas data
sudah sepatutnya menjadi perhatian dan tanggung jawab semua pihak melalui gerakan
sadar statistik yang ditanamkan sedini mungkin.
Saya mengharapkan terjalinnya komunikasi efektif dan koordinasi yang
semakin baik antar instansi dalam penyediaan data statistik masing-masing sektor,
guna meningkatkan kualitas dan variasi data yang disajikan. Akhirnya atas nama
Pemerintah Daerah, saya mengucapkan terima kasih kepada Badan Pusat Statistik
Kabupaten Tojo Una-Una serta semua pihak yang telah membantu penyusunan
publikasi ini. Semoga publikasi ini bermanfaat dan memberi kemudahan bagi kita
semua.
S A R M I A T I, SE
NIP. 196209141982032002
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 51 TAHUN 1999
TENTANG
PENYELENGGARAAN STATISTIK
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
MEMUTUSKAN :
Pasal 1
BAB II
STATISTIK DASAR, SEKTORAL DAN KHUSUS
Bagian Pertama
Statistik Dasar
Paragraf 1
Penyelenggaraan
Pasal 2
Pasal 3
Pasal 4
(1) Pencacahan dalam sensus penduduk dilaksanakan untuk pengumpulan karakteristik pokok
dan rinci terhadap seluruh penduduk.
(2) Karakteristik pokok dan rinci sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) mencakup karakteristik
tentang penduduk, perumahan dan lingkungan, karakteristik yang termasuk dalam lingkup
statistik dasar bidang kependudukan.
Pasal 5
(1) Pencacahan dalam sensus pertanian dilaksanakan untuk mengumpulkan karakteristik pokok
dan rinci terhadap seluruh petani, perusahaan pertanian dan pengukuran obyek kegiatan
statistik pertanian.
(2) Karakteristik pokok dan rinci sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) mencakup karakteristik
petani, tanah, tanaman, kegiatan usaha di bidang pertanian serta karakteristik lain yang
termasuk dalam lingkup statistik dasar bidang pertanian.
Pasal 6
(1) Pencacahan dalam sensus ekonomi dilaksanakan untuk pengumpulan karakteristik pokok dan
rinci terhadap seluruh perusahaan dan kegiatan usaha di bidang ekonomi.
(2) Karakteristik pokok dan rinci sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) mencakup kegiatan
usaha, penyerapan tenaga kerja, produksi, pemakaian bahan baku serta karakteristik lain yang
termasuk dalam lingkup statistik dasar bidang ekonomi.
Pasal 7
Pasal 8
(1) BPS wajib mengumumkan rencana penyelenggaraan sensus kepada masyarakat sebelum
sensus dilaksanakan.
(2) Setiap penyelenggaraan sensus didahului dengan uji coba sensus.
Pasal 9
(1) Selain sensus, BPS juga menyelenggarakan survei dan kompilasi produk administrasi untuk
penyediaan statistik dasar.
(2) Survei dan kompilasi produk administrasi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilaksanakan
secara berkala atau sewaktu-waktu sesuai kebutuhan.
(3) Survei juga dilakukan diantara 2 (dua) sensus sejenis.
(4) Survei sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) adalah survei antar sensus.
(1) Wilayah pencacahan survei statistik dasar ditetapkan oleh Kepala BPS.
(2) Pelaksanaan survei statistik dasar di lapangan dilakukan oleh petugas survei yang ditetapkan
oleh BPS.
Pasal 11
Pasal 12
(1) BPS berhak memperoleh produk administrasi dari instansi pemerintah dan masyarakat.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan dengan tetap memperhatikan hak
atas kekayaan intelektual seseorang atau lembaga yang dilindungi peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
Pasal 13
Paragraf 2
Petugas dan Responden
Pasal 14
(1) Pencacahan dilapangan dalam pelaksanaan sensus dilakukan oleh petugas sensus yang
diangkat secara sah oleh Kepala BPS.
(2) Petugas sensus sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) bertugas melakukan pencacahan,
pengawasan dan pemeriksaan.
(3) Petugas sensus dapat berasal dari pegawai BPS dan atau direkrut dari pegawai instansi
pemerintah lainnya atau anggota masyarakat.
(4) Setiap petugas sensus wajib mengikuti pelatihan tata cara pelaksanaan sensus.
(5) Ketentuan tentang pengangkatan, pemberhentian dan pelatihan petugas sensus diatur lebih
lanjut oleh Kepala BPS.
Pasal 15
Dalam melaksanakan tugasnya, setiap petugas sensus berhak memasuki wilayah kerja yang telah
ditetapkan untuk memperoleh keterangan yang diperlukan.
Pasal 17
Setiap petugas sensus wajib memegang teguh rahasia atas keterangan yang diberikan responden
dan yang diperoleh dari obyek kegiatan sensus.
Pasal 18
(1) Petugas sensus yang merupakan tenaga lepas dan bukan pegawai negeri yang mendapat
kecelakaan dan mengakibatkan cacat atau meninggal dunia dalam menjalankan tugasnya,
mendapat jaminan asuransi.
(2) Biaya pembayaran premi untuk jaminan asuransi sebagaimana yang dimaksud dalam ayat (1)
merupakan bagian tidak terpisahkan dari anggaran penyelenggaraan sensus.
(3) Besarnya jaminan asuransi sebagaimana yang dimaksud dalam ayat (1) ditetapkan oleh
Kepala BPS setelah mendapat persetujuan Menteri Keuangan.
Pasal 19
(1) Ketentuan yang berlaku bagi petugas sensus sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14, Pasal
15, Pasal 16, Pasal 17 dan Pasal 18 berlaku juga bagi petugas survei statistik dasar.
(2) Ketentuan tentang kewajiban responden sensus sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 19
berlaku juga bagi responden survei statistik dasar.
Paragraf 3
Pengolahan Hasil
Pasal 21
(1) BPS bertanggung jawab melakukan pengolahan hasil sensus, survei dan kompilasi produk
administrasi untuk menyediakan statistik dasar yang lengkap, akurat dan mutakhir untuk
kebutuhan samapi pada lingkup satuan pemerintahan terkecil.
(2) Sajian statistik dasar hanya disampaikan dalam bentuk data agregasi dan bukan data individu.
Pasal 22
(1) Perwakilan BPS di Daerah yang berwenang melakukan pengolahan hasil sensus, survei dan
kompilasi produk administrasi untuk kebutuhan statistik dasar bagi lingkup daerah yang
bersangkutan.
(2) Perwakilan BPS di Daerah sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diatur lebih lanjut oleh
Kepala BPS.
Bagian Kedua
Statistik Sektoral
Paragraf 1
Penyelenggaraan
Pasal 23
(1) Instansi pemerintah menyelenggarakan statistik sektoral sesuai tugas pokok dan fungsinya.
(2) Penyelenggaraan statistik sektoral dapat dilakukan secara mandiri atau bersama-sama
dengan BPS.
(3) Statistik sektoral yang jangkauan populasinya berskala nasional dan hanya dapat dilakukan
dengan cara sensus, wajib dilakukan bersama-sama dengan BPS.
Pasal 24
(1) Dalam menyelenggarakan statistik sektoral, instansi pemerintah memperoleh data melalui
survei, kompilasi produk administrasi dan cara lain sesuai dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
(2) Survei dan kompilasi produk administrasi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilaksanakan
secara berkala atau sewaktu-waktu sesuai kebutuhan.
(3) Wilayah survei statistik sektoral meliputi sebagian wilayah atau seluruh wilayah Republik
Indonesia.
(1) Instansi pemerintah menyelenggarakan survei dan kompilasi produk administrasi untuk
menyediakan statistik sektoral guna mendukung pelaksanaan tugas pokok instansi yang
bersangkutan.
(2) Instansi pemerintah juga dapat menyelenggarakan survei dan kompilasi produk administrasi
untuk kebutuhan intern instansi yang bersangkutan.
Pasal 26
(1) Hasil survei statistik sektoral sebagaimana dimaksud dalam pasal 25 ayat (1) juga ditujukan
untuk mendukung penyediaan informasi bagi kepentingan perencanaan pembangunan
nasional dan dalam rangka membangun Sistem Statistik Nasional.
(2) Penyelenggaran survei statistik sektoral, wajib :
a. memberitahukan rencana penyelenggaraan survei kepada BPS;
b. mengikuti rekomendasi yang diberikan BPS;
c. menyerahkan hasil penyelenggaraan survei yang dilakukannya kepada BPS.
(3) Rencana penyelenggaraan survei sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) huruf a memuat :
nama instansi, judul, tujuan survei, jenis data yang akan dikumpulkan, jumlah responden dan
waktu pelaksanaan.
(4) Tata cara pemberitahuan rencana penyelenggaraan survei sebagaimana dimaksud dalam
ayat (3), diatur dengan keputusan Kepala BPS.
Pasal 27
Pasal 28
Paragraf 2
Petugas dan Responden
Pasal 29
(1) Pelaksanaan pencacahan survei statistik sektoral dilakukan oleh petugas survei
yang telah ditetapkan instansi penyelenggara.
(2) Ketentuan yang berlaku mengenai petugas sensus sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16
dan 17 berlaku juga untuk petugas survei statistik sektoral.
Paragraf 3
Pengolahan Hasil
Pasal 31
Pasal 32
Ketentuan tentang penyajian statistik dasar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 ayat
(2) berlaku juga bagi penyelenggaraan statistik sektoral.
Bagian Ketiga
Statistik Khusus
Paragraf 1
Penyelenggaraan
Pasal 33
(1) Lembaga, organisasi, perorangan dan atau unsur masyarakat lainnya dapat
menyelenggarakan statistik khusus.
(2) Penyelenggaraan statistik khusus dilakukan secara mandiri atau bersama-sama dengan
pihak lain.
Pasal 34
Pasal 36
(1) Penyelenggara survei statistik khusus wajib memberitahukan sinopsis hasil survei
yang diselenggarakannya kepada BPS.
(2) Sinopsis hasil survei yang wajib diberitahukan, meliputi survei yang memenuhi
kriteria:
a. hasilnya dipublikasikan;
b. menggunakan metode statistik;
c. merupakan data primer.
(3) Kewajiban memberitahukan sinopsis sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) tidak
berlaku bagi survei yang digunakan untuk keperluan intern.
(4) Sinopsis sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) memuat judul, wilayah kegiatan
survei, obyek populasi, jumlah responden, waktu pelaksanaan, metode statistik,
nama dan alamat penyelenggara dan abstraksi.
(5) Batas waktu dan tata cara penyampaian sinopsis sebagaimana dimaksud dalam
ayat (1) diatur lebih lanjut oleh Kepala BPS.
Pasal 37
(1) Kewajiban memberitahukan sinopsis dibebankan kepada pihak yang mempunyai
hak untuk menyebarluaskan hasil kegiatan statistik.
(2) Pemberitahuan sinopsis dapat dikuasakan kepada penyelenggara kegiatan statistik
di dalam negeri apabila pihak yang memiliki hak berada di luar negeri.
(3) Penyampaian pemberitahuan sinopsis dapat dilakukan melalui pos, jaringan
komunikasi dan atau cara penyampaian lainnya yang dianggap mudah bagi
penyelenggara kegiatan statistik.
Pasal 38
Paragraf 2
Petugas dan Responden
Pasal 39
(1) Pelaksanaan pencacahan survei statistik khusus dilakukan oleh petugas survei
yang telah ditetapkan oleh penyelenggara.
(2) Ketentuan yang berlaku mengenai petugas sensus sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 16 dan 17 berlaku juga untuk survei statistik khusus.
Pasal 40
Penyelenggara survei statistik khusus menetapkan responden atau obyek penelitian
sebelum survei dilakukan.
Paragraf 3
Pengolahan Hasil
Pasal 41
(1) Penyelenggara statistik khusus berwenang melakukan pengolahan hasil survei dan
kompilasi produk administrasi yang diselenggarakan.
(2) Pengolahan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dapat dilaksanakan secara
mandiri atau bersama-sama dengan pihak lain.
BAB III
PENGUMUMAN, PENYEBARLUASAN, PEMANFAATAN,
DAN PEMASYARAKATAN HASIL STATISTIK
Pasal 42
(1) Pengumuman dan penyebarluasan hasil kegiatan statistik dilaksanakan oleh
penyelenggara.
Pasal 43
(1) BPS mengumumkan dan menyebarluaskan hasil statistik dasar yang
diselenggarakannya kepada masyarakat, instansi pemerintah pusat dan atau
daerah.
(2) Hasil statistik dasar sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) meliputi hasil survei
dan hasil kompilasi produk administrasi.
Pasal 44
(1) Pengumuman hasil statistik yang diselenggarakan oleh BPS dimuat dalam Berita
Resmi Statistik atau media lainnya.
(2) Berita Resmi Statistik merupakan salah satu media penyebarluasan hasil statistik.
(3) Pelaksanaan teknis pengumuman dan penyebarluasan hasil statistik sebagaimana
dimaksud dalam ayat (1) dan (2) ditetapkan olek Kepala BPS.
Pasal 45
(1) Hasil kegiatan statistik yang diselenggarakan oleh BPS, pemanfaatannya terbuka
untuk umum.
(2) BPS memberikan kesempatan yang sama kepada masyarakat untuk memperoleh
hasil statistik yang diselenggarakannya.
(3) Masyarakat berhak memperoleh manfaat dari hasil statistik yang diselenggarakan
oleh BPS.
Pasal 46
(1) Penyelenggaraan statistik sektoral dan khusus yang hasilnya untuk dipublikasikan,
pemanfaatannya terbuka untuk umum.
(2) Penyelenggara kegiatan statistik sektoral dan statistik khusus memberikan
kesempatan yang sama kepada masyarakat untuk memperoleh hasil statistik.
(3) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan ayat (2) dilaksanakan
dengan tetap memperhatikan hak atas kekayaan intelektual seseorang atau lembaga
yang dilindungi peraturan perundang-undangan yang berlaku.
BAB IV
KOORDINASI DAN KERJASAMA
Bagian Pertama
Umum
Pasal 48
Koordinasi dan kerjasama penyelenggaraan statistik meliputi hal-hal yang berkaitan
dengan:
a. pelaksanaan kegiatan statistik;
b. pembakuan konsep, definisi, klasifikasi dan ukuran-ukuran.
Pasal 49
Koordinasi dan atau kerjasama penyelenggaraan statistik antara BPS, instansi
pemerintah dan masyarakat dilaksanakan atas dasar prinsip kemitraan dan dengan tetap
mengantisipasi serta menerapkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Pasal 51
(1) Dalam hal kerjasama pelaksaan kegiatan statistik sektoral antara pemerintah
dengan lembaga swasta, instansi pemerintah bertindak sebagai penyelenggara
utama.
(2) Dalam hal koordinasi dan atau kerjasama yang dilakukan dengan pihak luar negeri
maka pihak Indonesia harus bertindak sebagai penyelenggara utama.
Pasal 52
Koordinasi dan atau kerjasama pelaksanaan kegiatan statistik antara instansi
pemerintah dan BPS dapat dilakukan dalam hal :
a. pelaksanaan kegiatan statistik sektoral yang jangkauan populasinya berskala
nasional dan hanya dapat dilakukan dengan cara sensus;
b. pelaksanaan kegiatan statistik sektoral yang dapat dilakukan sendiri oleh instansi
pemerintah.
Pasal 53
(1) Penyelenggaraan statistik sektoral sebagaimana dimaksud dalam Pasal 52 huruf a
wajib dilaksanakan bersama-sama oleh BPS dan instansi pemerintah yang
bersangkutan.
(2) Tata cara pelaksanaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diatur oleh Kepala
BPS dan pimpinan instansi pemerintah yang bersangkutan.
Pasal 54
(1) Dalam hal penyelenggaraan kegiatan statistik sebagaimana dimaksud dalam Pasal
52 huruf b wajib dilakukan bekerja sama dengan BPS, pelaksanaannya diatur oleh
Kepala BPS bersama-sama dengan pimpinan instansi yang bersangkutan.
Bagian Ketiga
Pembakuan Konsep, Definisi
Klasifikasi dan Ukuran-ukuran
Pasal 55
BPS, instansi pemerintah dan masyarakat bekerja sama melakukan pembakuan konsep,
definisi, klasifikasi dan ukuran-ukuran untuk mewujudkan dan mengembangkan
Sistem Statistik Nasional.
Pasal 56
(1) Dalam rangka mewujudkan kerjasama pembakuan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 55, BPS bertindak aktif memprakarsai kerjasama dengan instansi pemerintah
dan masyarakat.
(2) Dalam melaksanakan pembakuan konsep, definisi, klasifikasi dan ukuran-ukuran,
Kepala BPS memperoleh saran dan pertimbangan dari Forum Masyarakat
Statistik.
Pasal 57
(1) Hasil kerjasama pembakuan konsep, definisi, klasifikasi dan ukuran-ukuran,
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 55, selanjutnya disusun oleh BPS.
(2) Konsep, definisi, klasifikasi dan ukuran-ukuran yang disusun oleh BPS
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) menjadi acuan utama penyelenggaraan
statistik di Indonesia.
Pasal 58
(1) BPS melakukan pembinaan statistik.
(2) Dalam melakukan pembinaan statistik, BPS dapat bekerja sama dengan instansi
pemerintah, perguruan tinggi, lembaga swasta dan atau unsur masyarakat lainnya.
Pasal 59
(1) Pembinaan statistik ditujukan untuk lebih :
a. meningkatkan kontribusi dan aspirasi masyarakat terhadap statistik;
b. membangun satu pusat rujukan informasi statistik nasional;
c. mengembangkan Sistem Statistik Nasional;
d. mendukung pembangunan nasional.
(2) Sasaran pembinaan statistik mencakup :
a. penyelenggara kegiatan statistik;
b. responden;
c. pengguna statistik.
Pasal 60
Upaya pembinaan statistik meliputi :
a. peningkatan kemampuan sumber daya manusia dalam penyelenggaraan statistik;
b. pengembangan statistik sebagai ilmu;
c. peningkatan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dapat mendukung
penyelenggaraan statistik;
d. perwujudan kondisi yang mendukung terbentuknya pembakuan dan pengembangan
konsep, definisi, klasifikasi dan ukuran-ukuran dalam kerangka semangat
kerjasama dengan para penyelenggara kegiatan statistik lainnya;
e. pengembangan sistem informasi statistik;
f. peningkatan penyebarluasan informasi statistik;
g. peningkatan kemampuan penggunaan dan pemanfaatan hasil statistik untuk
mendukung pembangunan nasional;
h. peningkatan kesadaran masyarakat akan arti dan kegunaan statistik.
Pasal 62
Pengembangan statistik sebagai ilmu dilaksanakan melalui :
a. penelitian dan pengembangan;
b. pengadaan dan penyebaran media ilmiah statistik;
c. peningkatan pengembangan profesi;
d. peningkatan penerapan ilmu statistik melalui pelatihan, seminar, lokakarya dan atau
pertemuan ilmiah lainnya;
e. pengadaan bahan rujukan tentang ilmu statistik;
f. peningkatan kerjasama pengembangan statistik sebagai ilmu antar instansi
pemerintah dan atau swasta.
Pasal 63
Peningkatan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dapat mendukung
penyelenggaraan statistik dilaksanakan melalui :
a. penerapan dan pengembangan jaringan informasi statistik;
b. penerapan dan pengembangan perangkat keras dan perangkat lunak komputer;
c. penerapan dan pengembangan penginderaan jarak jauh;
d. peningkatan kerjasama pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
mendukung kegiatan statistik.
Pasal 64
Perwujudan kondisi yang mendukung terbentuknya pembakuan dan pengembangan
konsep, definisi, klasifikasi dan ukuran-ukuran dalam rangka semangat kerjasama
dengan para penyelenggara kegiatan statistik lainnya dilaksanakan melalui :
a. pengkajian, evaluasi dan penerapan konsep, definisi, klasifikasi dan ukuran-ukuran;
Pasal 65
Pengembangan sistem informasi statistik dilaksanakan melalui :
a. peningkatan keterpaduan penyusunan jaringan sistem informasi statistik;
b. peningkatan komunikasi sistem informasi statistik antar penyelenggara kegiatan
statistik;
c. peningkatan hubungan sistem jaringan antar penyelenggara kegiatan statistik;
d. peningkatan kerjasama pengembangan jaringan sistem informasi statistik.
Pasal 66
Peningkatan penyebarluasan informasi statistik dilaksanakan melalui :
a. peningkatan mutu dan frekuensi penyebarluasan informasi statistik melalui
berbagai media cetak dan elektronik;
b. penganekaragaman bentuk dan cara penyajian data sesuai dengan penggolongan
pengguna statistik;
c. peningkatan kemudahan dalam memperoleh data hasil kegiatan statistik;
d. peningkatan kerjasama penyebarluasan informasi hasil kegiatan statistik antar
instansi pemerintah dan atau swasta.
Pasal 67
Pasal 68
(1) Pembiayaan penyelenggaraan statistik dasar, dibebankan pada Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara dan sumber lain yang sah.
(2) Dalam rangka memenuhi kebutuhan data statistik dasar untuk keperluan
Pemerintah Daerah, pembiayaannya dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah yang bersangkutan.
(3) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan (2), berlaku juga untuk
pembiayaan pembinaan statistik.
BAB VII
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 69
Semua ketentuan peraturan pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 1979
tentang Pelaksanaan Sensus Penduduk, Peraturan pemerintah Nomor 2 Tahun 1983
tentang Sensus Pertanian, Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 1985 tentang Sensus
Ekonomi dan Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 1992 tentang Organisasi Biro
Pusat Statistik dinyatakan tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan atau
diganti dengan ketentuan baru berdasarkan Peraturan Pemerintah ini.
BAB VIII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 70
Pasal 71
Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan
Pemerintah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia.
Ditetapkan di : Jakarta
Pada Tanggal : 8 September 1998
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
ttd
ttd
ttd ttd
Halaman
BAB-BAB
BAB I Geografi………………………………………………………….. 3
BAB II Pemerintahan………….…………………………………………. 19
BAB III Penduduk dan Ketenagakerjaan……….………………………… 37
BAB IV Sosial dan Budaya……………………………………………….. 61
BAB V Pertanian…………………………………………………………. 155
BAB VI Industri………..…………………………………………………. 221
BAB VII Perdagangan…………..…………………………………………. 237
BAB VIII Perhubungan……………………………………………………... 257
BAB IX Keuangan dan Harga-Harga……………………………………... 277
BAB X Pendapatan Regional……….……………………………………. 297
4.1.1. Sekolah, Murid dan Guru TK menurut Kecamatan Tahun 2009 …....... 75
4.1.2. Sekolah Dasar menurut Kecamatan dan Status Sekolah Tahun 2009..... 76
4.1.3. Murid dan Guru Sekolah Dasar menurut Kecamatan dan Status
Sekolah Tahun 2009 ………………………………............................... 77
4.1.4. Peserta dan Lulusan Ujian Akhir SD menurut Kecamatan Tahun 2009. 78
4.1.5. Sekolah, Pelajar dan Guru SMP Umum menurut Kecamatan dan
Status Sekolah Tahun 2009 ………………………………………........ 79
4.1.6. Murid dan Guru SMP Terbuka dan Satu Atap menurut Status Sekolah
5.1.1. Luas Penggunaan Tanah menurut Kecamatan Tahun 2009 ................... 162
5.1.2. Luas Panen, Produksi dan Hasil per Hektar Padi Sawah menurut
Kecamatan Tahun 2009 ………………………………………….......... 164
5.1.3. Luas Panen, Produksi dan Hasil per Hektar Padi Ladang menurut
Kecamatan Tahun 2009 ………………………………………….......... 165
5.1.4. Luas, Produksi dan Hasil per Hektar Padi Sawah dan Padi Ladang
menurut Kecamatan Tahun 2009 …………………………………....... 166
5.1.5. Produksi Gabah Kering Panen, Gabah Kering Giling dan Beras
menurut Kecamatan Tahun 2009 ........................................................... 167
5.1.6. Luas Panen, Produksi, dan Hasil Perhektar Jagung menurut
Kecamatan Tahun 2009 .......................................................................... 168
8.1.1. Panjang Jalan Menurut Status dan Keadaan Jalan Tahun 2009.............. 262
8.2.1. Banyaknya Kendaraan Bermotor menurut Jenisnya Tahun 2007-2009 .. 264
8.2.2. Kendaraan Bermotor Umum dan Tidak Umum Wajib Uji menurut
Jenisnya Tahun 2007-2009 …………………………………………...... 265
8.2.3. Banyaknya Kecelakaan Lalu Lintas, Korban Jiwa dan Nilai Kerugian
Tahun 2007-2009 ................................................................................... 266
8.3.1. Arus Lalu lintas di Pelabuhan Kabupaten Tojo Una-Una
Tahun 2007-2009 ................................................................................... 267
8.3.2. Arus Lalu lintas Kapal Motor di Pelabuhan Kabupaten Tojo Una-Una
Tahun 2009 ............................................................................................. 268
1. TANDA - TANDA
2. SATUAN
Satuan lain : buah, bungkus, butir, helai/lembar, kaleng, pulsa, ton kilometer
(ton-km), jam, menit, persen (%).
BAB I
GEOGRAFI
Toli-Toli
6,00%
Morowali
22,77%
Donggala
15,39% Poso
12,81%
(1) (2)
7
^tuâÑtàxÇ gÉ}É hÇt@hÇt WtÄtÅ TÇz~t ECDC
Geografi
8
^tuâÑtàxÇ gÉ}É hÇt@hÇt WtÄtÅ TÇz~t ECDC
Geografi
Tabel 1.2.1 Jarak Ibu Kota Kabupaten dengan Ibu Kota Kecamatan
9
^tuâÑtàxÇ gÉ}É hÇt@hÇt WtÄtÅ TÇz~t ECDC
Geografi
Kebun
Jarak Palu Parigi Tolai Sausu Tambarana Kalora
Kopi
Parigi 84 39 - 29 45 69 73
Tolai 113 68 29 - 16 40 44
Sausu 129 84 45 16 - 24 28
10
^tuâÑtàxÇ gÉ}É hÇt@hÇt WtÄtÅ TÇz~t ECDC
Geografi
Uekuli 92 68 53 45 - 82 104
11
^tuâÑtàxÇ gÉ}É hÇt@hÇt WtÄtÅ TÇz~t ECDC
Geografi
Tabel 1.2.3 Jarak Antara Beberapa Kota Kecamatan di Kabupaten Tojo
Una-Una dengan Beberapa Kota di Kabupaten Poso (Km)
Ampana - 20 26 58 69 82
Marowo 20 - 6 38 49 62
Tampanombo 26 6 - 32 43 56
Podi 58 38 32 - 11 24
Tongku 69 49 43 11 - 13
Tojo 82 62 56 24 13 -
Uedele 88 68 62 30 19 6
Uekuli 102 82 76 44 33 20
Tayawa 108 88 82 50 39 26
12
^tuâÑtàxÇ gÉ}É hÇt@hÇt WtÄtÅ TÇz~t ECDC
Geografi
Lanjutan Tabel 1.2.3
Podi 30 44 50 63 72 78 97
Tongku 19 33 39 52 61 67 86
Tojo 6 20 26 39 48 54 73
Uedele - 14 20 33 42 48 67
Uekuli 14 - 6 19 28 34 53
Tayawa 20 6 - 13 22 28 47
Toliba 33 19 13 - 9 15 34
Malei 42 28 22 9 - 5 25
Toyado 48 34 28 15 5 - 20
Poso 67 53 47 34 25 20 -
13
^tuâÑtàxÇ gÉ}É hÇt@hÇt WtÄtÅ TÇz~t ECDC
Geografi
Tabel 1.2.4 Jarak Mil Laut Antar Pelabuhan se-Kabupaten Tojo
Una-Una dan Kabupaten Banggai
Una- Bone
Jarak Ampana Dolong Bunta Pagimana Balantak Luwuk
Una bobakal
14
^tuâÑtàxÇ gÉ}É hÇt@hÇt WtÄtÅ TÇz~t ECDC
Geografi
Tabel 1.3.1 Keadaan Curah Hujan dan Hari Hujan menurut Bulan
Tahun 2009
Januari 2 11
Pebruari 8 118
Maret 11 163
April 7 157,5
Mei 7 74,3
Juni 8 211,9
Juli 12 118,2
Agustus 5 56,8
September - -
Oktober 3 43,5
Nopember 7 82,7
Desember 7 199,4
2009 77 1.236,3
Jumlah
2008 119 2.012
15
^tuâÑtàxÇ gÉ}É hÇt@hÇt WtÄtÅ TÇz~t ECDC
II P E M E R I N T A H AN
Pemerintahan
BAB II
PEMERINTAHAN
50 41
40
30 25
20
10
0
Swadaya Swakarya Swasembada
35.659 34.115
40.000
30.000
20.000
8.008 7.075
10.000
0
L P
Pemilih yang memilih Pemilih yang t idak memilih
Sedangkan pada pemilu presiden dan wakil presiden yang juga dilaksanakan
di 329 TPS, jumlah pemilih yang terdaftar bertambah jumlahnya menjadi 89.900 orang
dari jumlah pemilih terdaftar pada pemilu legislatif yaitu 84.857 orang. Dari jumlah
pemilih terdaftar pada pemilu presiden dan wapres tersebut, jumlah pemilih yang
menggunakan hak pilihnya sebanyak 71.481 orang (79,51 persen) yang terdiri dari
36.381 pemilih laki-laki dan 35.100 pemilih perempuan. Adapun pemilih yang tidak
menggunakan hak suaranya berjumlah 18.419 orang atau sekitar 20,49 persen yang
terdiri dari 9.921 laki-laki dan 8.498 perempuan. Rincian mengenai jumlah pemilih dan
jumlah surat suara serta data lainnya disajikan pada tabel 2.4.1 hingga tabel 2.4.4.
2. Tojo Uekuli 16 -
3. Ulubongka Marowo 17 -
6. Una-Una Wakai 13 -
7. Togean Lebiti 14 -
Kabupaten 115 6
Jumlah Anggota
Uraian
Lk Pr Jumlah
(1) (2) (3) (4)
A. FRAKSI
1. Golkar 7 - 7
2. Gerakan Bulan Bintang 5 - 5
3. Persatuan Perjuangan Hati Nurani Rakyat 5 - 5
4. Demokrat Peduli Rakyat 3 - 3
5. Amanat Bangsa 5 - 5
Jumlah 25 - 25
B. KOMISI
1. Bidang Pemerintahan & Kesra (A) 7 - 7
2. Bidang Pembangunan (B) 8 - 8
3. Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Industri (C) 7 - 7
Jumlah 22 - 22
C. KEPANITIAAN
1. Badan Musyawarah 8 - 8
2. Badan Legislasi 11 - 11
3. Badan Anggaran 11 - 11
4. Badan Kehormatan 3 - 3
Jumlah 33 - 33
1. Peraturan Daerah 2 36 3
2. Keputusan DPRD 14 42 12
5. Keputusan Panitia - - -
6. Musyawarah 7 6 7
7. Memorandum - - -
8. Panitia Anggaran - - -
Desa
Kecamatan Desa Kelurahan UPT/PMST
Persiapan
1. Tojo Barat 13 - - -
2. Tojo 16 - - -
3. Ulubongka 17 - - -
4. Ampana Tete 17 - - -
5. Ampana Kota 5 6 - -
6. Una-Una 13 - - -
7. Togean 14 - - -
8. Walea Kepulauan 13 - - -
9. Walea Besar 7 - - -
2009 115 6 - -
Jumlah
2008 113r 6 - 2r
1. Tojo Barat - 42 - -
2. Tojo - 48 - -
3. Ulubongka - 35 54 107
6. Una-Una - 34 - 79
7. Togean - 37 - 38
8. Walea Kepulauan - 34 24 58
9. Walea Besar - 15 8 28
1. Tojo Barat 13 4 - 9
2. Tojo 16 5 - 11
3. Ulubongka 17 - 9 8
4. Ampana Tete 17 - 10 7
5. Ampana Kota 11 - 2 9
6. Una-Una 13 12 - 1
7. Togean 14 - 8 6
8. Walea Kepulauan 13 - 9 4
9. Walea Besar 7 4 3 -
2009 121 25 41 55
Jumlah
2008 119r 24 41r 54
2. Tojo 16 1.338.764.572,30
3. Ulubongka 17 1.663.674.487,20
6. Una-Una 13 1.242.507.148,40
7. Togean 14 1.336.631.376,15
2.4. Politik
Tabel 2.4.1. Jumlah Pemilih Pada Pemilu Legislatif Kabupaten Tojo Una-Una
menurut Kecamatan dan Jenis Kelamin Tahun 2009
Tabel 2.4.2. Jumlah Pemilih Pada Pemilu Presidan dan Wakil Presiden di
Kabupaten Tojo Una-Una menurut Kecamatan dan Jenis
Kelamin Tahun 2009
Tabel 2.4.3. Jumlah Surat Suara yang Rusak, Surat Suara yang Tidak
Terpakai, Surat Suara yang Terpakai dan Jumlah TPS
serta PPS pada Pemilu Legislatif Kabupaten Tojo Una-Una
Tahun 2009
Tabel 2.4.4. Jumlah Surat Suara yang Rusak, Surat Suara yang Tidak
Terpakai, Surat Suara yang Terpakai dan Jumlah TPS serta
PPS pada Pemilu Presiden dan Wakil Presiden di
Kabupaten Tojo Una-Una Tahun 2009
131.283
Jum lah Penduduk (Jiwa)
132.0 0 0
129.708
130 .0 0 0 128.918
128 .0 0 0
126.139
126 .0 0 0
124.0 0 0
20 0 5 20 0 6 20 0 7 20 0 8 20 0 9
30.000
25.000 21.457
20.000 14.573
A. Kota
Tojo
Togean
Tojo Barat
Ulubongka
Una-Una
Walbes
Walkep
Bila ditinjau dari persebaran penduduk, hasil registrasi penduduk 2009 tidak jauh
berbeda dengan hasil registrasi sebelumnya, dimana proporsi jumlah penduduk terbesar
berada di Kecamatan Ampana Kota yaitu 29,11 persen, urutan kedua dan ketiga adalah
Kecamatan Ampana Tete (16,03 persen) dan Kecamatan Ulubongka (10,88 persen).
Sedangkan kecamatan yang proporsi jumlah penduduknya terkecil adalah Walea Besar
yaitu hanya 2,87 persen dari total penduduk Kabupaten Tojo Una-Una (Tabel 3.1.1).
Ditinjau dari aspek kepadatan penduduk, Kecamatan Ampana Kota
merupakan kecamatan yang memiliki kepadatan penduduk tertinggi yang mencapai
108
106 105
104
104 103
102
102
100
100
98
96
2005 2006 2007 2008 2009
Dari total jumlah penduduk Kabupaten Tojo Una-Una tahun 2009, terdapat
68.572 jiwa penduduk laki-laki dan 65.312 jiwa penduduk perempuan dengan rasio
jenis kelamin (sex ratio) sebesar 105. Hal ini berarti bahwa jumlah penduduk laki-laki
lebih banyak dari jumlah penduduk perempuan, atau dengan kata lain setiap 105
penduduk laki-laki terdapat 100 penduduk perempuan. Angka sex ratio Kabupaten
Tojo Una-Una terus mengalami peningkatan dalam kurun waktu lima tahun terakhir.
Bila diamati pada tingkat kecamatan, angka sex ratio tertinggi terdapat di tiga
kecamatan, yaitu Kecamatan Tojo Barat, Kecamatan Ulubongka dan Kecamatan Walea
55+
50 - 54
45 - 49
Perempuan Laki-Laki
40 - 44
35 - 39
30 - 34
25 - 29
20 - 24
15 - 19
10 -14
5-9
0 - 4
3.2. Transmigrasi
3.3. Ketenagakerjaan
332
S1/S2 313
513
Sarmud 423
173
SMA 197
14
SMP 20
8
SD 7
% Terhadap
Jumlah Penduduk
Kecamatan Penduduk
(Jiwa)
Kabupaten
(1) (2) (3)
Kepadatan
Luas Wilayah Jumlah Penduduk
Kecamatan Penduduk per
(Km²) (Jiwa)
Km²
(1) (2) (3) (4)
Tabel 3.1.3. Penduduk menurut Jenis Kelamin dan Rasio Jenis Kelamin
Tahun 2009
Rasio Jenis
Kecamatan Laki-laki Perempuan
Kelamin
3.2. Transmigrasi
7. Permintaan lowongan - - -
8. Penghapusan lowongan - - -
Tingkat Pendidikan
Uraian Jumlah
SD SMP SMA DI/II/III S1/S2
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
7. Permintaan lowongan - - - - - -
Januari 1 - 2 1 9 3 39 52 11 12 62 68
Pebruari 1 - 1 1 13 8 38 29 14 13 67 51
Maret - 1 - 1 3 7 19 34 32 31 54 74
April - 1 - 1 2 6 42 47 50 51 94 106
Mei - 2 1 - 21 15 47 55 3 18 72 90
Juni - - 1 - 18 23 18 58 16 11 53 92
Juli 2 1 2 2 27 26 41 39 26 5 98 73
Agustus - - 3 1 19 17 51 72 20 34 93 124
November 1 - 5 2 35 26 2 4 16 19 59 51
Desember 1 1 3 1 10 16 3 7 9 10 26 35
Pebruari - - - - - -
Maret - - - - - -
April - - - - - -
Mei - - - - - -
Juni - - - - - -
Juli - - - - - -
Agustus - - - - - -
September - - - - - -
Oktober - - - - - -
(1) (2)
Bekerja 94,36
Pengangguran 5,64
Sekolah 18,63
Lainnya 15,46
Gambar 4.1 Jumlah Murid dan Guru SD, SLTP, SLTA, dan SMK
di Kabupaten Tojo Una-Una Tahun 2009
215
SMK 1.554
146
SLTA 1.791
371
SLTP 4.862
1.709
SD 21.618
Murid Guru
Gambar 4.2 Jumlah Peserta dan Lulusan UAN SD, SLTP, SMU, dan SMK di
Kabupaten Tojo Una-Una Tahun 2009
2.500 2.231
2.139
2.000 1.792
1.500
1.060
1.000
611
453 486
379
500
-
SD SLTP SLTA SMK
Pesert a Lulusa n
Tingkat kelulusan siswa SLTP di Kabupaten Tojo Una-Una pada tahun 2009
sebesar 59,15 persen mengalami peningkatan bila dibandingkan tahun 2008 yang
hanya mencapai 50,90 persen (Tabel 4.1.7). Sedangkan pada jenjang pendidikan SMA
4.2. Kesehatan
1.831
TT2
1.466
2.118
TT1
1.836
2.705
Campak
2.302
4.249
Hepatitis B
1.220
3.263
Polio
2.300
2.930
DPT3
2.322
2.678
BCG 2.947
2009 2008
10.000
7.874 8.060
8.000 7.242
6.000
4.000
1.857
1758
2.000
549 140 229
235 109 57 6 6
0
P
om
Pil
W
D
B
k
MO
nt i
kK
l/IU
MO
nd
Su
Ko
su
ira
Su
Sp
2009 2008
4.5. Keagamaan
Guna mendukung kebijakan pembangunan secara fisik, pelayanan kehidupan
beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa (pembangunan mental
spiritual) senantiasa ditumbuhkembangkan dalam membina kehidupan masyarakat
serta mengatasi berbagai masalah sosial budaya yang mungkin dapat menghambat
pembangunan daerah.
Gambar 4.6. menyajikan grafik mengenai komposisi pemeluk agama di
Kabupaten Tojo Una-Una menurut kecamatan tahun 2009. Dari grafik tersebut terlihat
bahwa penduduk Kabupaten Tojo Una-Una pada tahun 2009 didominasi oleh pemeluk
agama Islam sebanyak 123.261 jiwa (92,07 persen), diikuti oleh pemeluk agama
Kristen sebanyak 9.470 jiwa (7,07 persen) dan pemeluk agama Hindu sebanyak 591
123.261
140.000
120.000
100.000
80.000
60.000
40.000
9.470 591 98 464
20.000
0
Islam Kristen/Katolik Hindu Budha Lainnya
Jumlah tempat ibadah menurut agama dan kecamatan dapat dilihat pada
Tabel 4.5.2. Pada tahun 2009 jumlah sarana ibadah bagi umat Islam yaitu masjid dan
mushalla masing-masing sebanyak 193 buah dan 62 buah. Gereja yang menjadi tempat
ibadah umat Kristen/Katholik sebanyak 35 buah, dan tempat ibadah umat Hindu
sebanyak 6 buah. Selain penyediaan prasarana tempat ibadah, disiapkan pula tenaga
kerohanian yang tersebar di setiap kecamatan yang dapat dilihat dalam Tabel 4.5.3.
Banyaknya peristiwa nikah, talaq, cerai dan rujuk untuk umat islam dapat dilihat
pada Tabel 4.5.4. Pada tabel tersebut terlihat bahwa banyaknya peristiwa nikah yang
tercatat oleh KUA di setiap kecamatan pada tahun 2009 sebanyak 1.046 pasangan
nikah, dan 12 peristiwa cerai.
Pada Tabel 4.5.5 disajikan data mengenai jumlah jamaah haji yang
diberangkatkan menurut kecamatan dan jenis kelamin. Pada musim haji tahun 2009,
tercatat sebanyak 28 jamaah haji Kabupaten Tojo Una-Una yang diberangkatkan terdiri
Gambar 4.6 Jumlah Jamah Haji Kabupaten Tojo Una-Una yang Diberangkatkan
Menurut Jenis Kelamin Tahun 2006-2009
35
30 29 29
25
20 19 19
15 15
12
10 9
8
5
L P
0
2006 2007 2008 2009
665
700
600
500
400
272
300
170 172 151
200
100 26
0
Cacat Tubuh Tuna Netra Tuna Rungu Cacat Mental Cacat Ganda Ex Kusta
2.500
1.926 2.030
1.728
2.000 1.617
1.383
1.500 1.143
1.000
500
0
L P
2. Tojo 13 337 60
3. Ulubongka 7 188 61
6. Una-Una 10 183 24
7. Togean 1 37 4
9. Walea Besar 2 94 8
1. Tojo Barat 15 1 16
2. Tojo 19 - 19
3. Ulubongka 20 1 21
4. Ampana Tete 25 - 25
5. Ampana Kota 31 - 31
6. Una-Una 20 - 20
7. Togean 17 - 17
8. Walea Kepulauan 16 - 16
9. Walea Besar 11 - 11
2. Tojo - - - - - -
5. Ampana Kota 69 19 - - 69 19
6. Una-Una 51 18 - - 51 18
7. Togean 55 9 - - 55 9
9. Walea Besar 41 19 - - 41 19
3. Ulubongka 80 49 19 13 99 62 62,63
7. Togean 72 16 - - 72 16 22,22
1. Tojo Barat - - - - - - - - -
7. Togean - - - - - - - - -
9. Walea Besar - - - - - - - - -
2. Tojo - - - - - - - - -
3. Ulubongka - - - - - - - - -
6. Una-Una - - - - - - - - -
7. Togean - - - - - - - - -
8. Walea Kepulauan - - - - - - - - -
9. Walea Besar - - - - - - - - -
Negeri Swasta
Kecamatan
Peserta Lulusan % Peserta Lulusan %
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1. Tojo Barat - - - - - -
2. Tojo 97 83 85,57 - - -
3. Ulubongka 89 29 32,58 - - -
6. Una-Una 82 65 79,27 - - -
7. Togean - - - - - -
9. Walea Besar - - - - - -
Negeri Swasta
Kecamatan
Peserta Lulusan % Peserta Lulusan %
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
2. Tojo - - - - - -
3. Ulubongka - - - - - -
6. Una-Una - - - - - -
7. Togean - - - - - -
8. Walea Kepulauan - - - - - -
9. Walea Besar - - - - - -
1. Tojo Barat 1 1 28
2. Tojo 3 3 76
3. Ulubongka 1 1 30
4. Ampana Tete 2 2 40
6. Una-Una 2 2 46
7. Togean 1 1 30
9. Walea Besar 1 1 36
2009 35 35 916
Kabupaten
2008 35 35 851
1. Tojo Barat - - -
2. Tojo - - -
3. Ulubongka - - -
4. Ampana Tete - - -
5. Ampana Kota 1 6 38
6. Una-Una - - -
7. Togean - - -
8. Walea Kepulauan - - -
9. Walea Besar - - -
2009 1 6 38
Kabupaten
2008 1 6 33
1. Tojo Barat - - - - - - - - -
2. Tojo - - - - - - - - -
3. Ulubongka - - - - - - - - -
4. Ampana Tete - - - - - - - - -
6. Una-Una - - - - - - - - -
7. Togean - - - - - - - - -
8. Walea Kepulauan - - - - - - - - -
9. Walea Besar - - - - - - - - -
2009 1 271 12 - - - - - -
Kabupaten
2008 1 261 13 - - - - - -
1. Tojo Barat - - - 1 46 10 - - -
2. Tojo 1 52 7 2 121 16 1 53 12
3. Ulubongka - - - 2 111 14 - - -
6. Una-Una - - - 1 104 11 - - -
7. Togean - - - 1 50 7 - - -
8. Walea Kepulauan - - - 1 72 12 1 57 11
9. Walea Besar - - - - - - - - -
1. Tojo Barat - - 1 2 … …
2. Tojo 8 7 7 8 … …
3. Ulubongka 7 2 3 9 … …
4. Ampana Tete 19 13 13 5 … …
5. Ampana Kota 35 41 16 28 … …
6. Una-Una 1 - 7 8 … …
7. Togean - - 2 1 … …
8. Walea Kepulauan 1 - 4 - … …
9. Walea Besar - - 1 - … …
Kabupaten 71 63 54 61 … …
RSU Puskesmas
Kecamatan Puskesmas Poskesdes
Pemerintah Pembantu
(1) (2) (3 (4) (5)
1. Tojo Barat - 1 3 3
2. Tojo - 1 5 6
3. Ulubongka - 1 7 7
4. Ampana Tete - 2 10 4
5. Ampana Kota 1 2 3 5
6. Una-Una - 1 3 5
7. Togean - 1 6 3
8. Walea Kepulauan - 2 3 1
9. Walea Besar - 1 2 3
2009 1 12 42 37
Jumlah
2008 1 12 44 -
1. Tojo Barat - - - -
2. Tojo - - 1 10
3. Ulubongka - - 1 4
4. Ampana Tete - - - -
5. Ampana Kota 1 76 - -
6. Una-Una - - 1 4
7. Togean - - - -
8. Walea Kepulauan - - 1 5
9. Walea Besar - - - -
2009 1 76 4 23
Kabupaten
2008 1 76 5 30
7. Togean 177 51 25 54
7. Togean 36 94 82
1. Tojo Barat 1 - -
2. Tojo 1 - -
3. Ulubongka 1 - -
4. Ampana Tete 2 - -
5. Ampana Kota 12 1 3
6. Una-Una 1 - -
7. Togean - - -
8. Walea Kepulauan - - -
9. Walea Besar 1 - -
2009 19 1 3
Jumlah
2008 19 1 3
Tenaga Farmasi
Kecamatan Jumlah
S1 D-III Asisten
Apoteker
Farmasi Farmasi Apoteker
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1. Tojo Barat - - - - -
2. Tojo - - - - -
3. Ulubongka - - - - -
4. Ampana Tete - - - - -
5. Ampana Kota 2 1 7 - 10
6. Una-Una - - - - -
7. Togean - - - - -
8. Walea Kepulauan - - - - -
9. Walea Besar - - - - -
2009 2 1 7 10
Jumlah
2008 2 1 7 - 10r)
Tenaga Gizi
Kecamatan
S1/D-IV D-III
D-I Jumlah
Gizi Gizi
(1) (2) (3) (4) (5)
1. Tojo Barat - - - -
2. Tojo - - - -
3. Ulubongka - - - -
4. Ampana Tete - 1 - 1
5. Ampana Kota 1 3 - 4
6. Una-Una - - - -
7. Togean - - - -
8. Walea Kepulauan - - - -
9. Walea Besar - - - -
2009 1 4 - 5
Jumlah
2008 1 4 - 5
Perawat
Kecamatan
S1 D-III SPK Jumlah
(1) (2) (3) (4) (5)
1. Tojo Barat - 3 9 12
2. Tojo - 2 8 10
3. Ulubongka - 7 7 14
4. Ampana Tete - 4 8 12
5. Ampana Kota 2 65 15 82
6. Una-Una - - 5 5
7. Togean - 2 3 5
8. Walea Kepulauan - 4 7 11
9. Walea Besar - 2 1 3
2009 2 89 63 154
Jumlah
2008 2 72 63 137
Bidan
Kecamatan
D-III Bidan Jumlah
(1) (6) (7) (8)
1. Tojo Barat 1 9 10
2. Tojo 2 10 12
3. Ulubongka 2 1 3
4. Ampana Tete 2 11 13
5. Ampana Kota 20 27 47
6. Una-Una - 9 9
7. Togean - 2 2
8. Walea Kepulauan - 5 5
9. Walea Besar - 3 3
2009 22 77 104
Jumlah
2008 22 77 104
1. Tojo Barat 1 3 4
2. Tojo 2 5 7
3. Ulubongka 1 3 4
4. Ampana Tete 1 3 4
5. Ampana Kota 8 7 15
6. Una-Una 1 - 1
7. Togean 1 4 5
8. Walea Kepulauan 3 6 9
9. Walea Besar - - -
2009 18 31 49
Jumlah
2008 18 31 49
Tenaga Sanitasi
Kecamatan
S-I D-III D-I Jumlah
(1) (2) (3) (4)
1. Tojo Barat - 1 1 2
2. Tojo - 2 2 4
3. Ulubongka - 1 1 2
4. Ampana Tete 1 4 2 7
5. Ampana Kota - 8 14 22
6. Una-Una - - 2 2
7. Togean - 1 1 2
8. Walea Kepulauan - 2 3 5
9. Walea Besar - - - -
2009 1 19 26 46
Jumlah
2008 1 19 26 46
Teknisi Medis
Kecamatan
Analis
Rontgen Anastesi Fisioterapi
LAB
(1) (2) (3) (4) (5)
1. Tojo Barat - - - -
2. Tojo - - - -
3. Ulubongka - - - -
4. Ampana Tete - - - -
5. Ampana Kota 5 3 2 2
6. Una-Una - - - -
7. Togean - - - -
8. Walea Kepulauan - - - -
9. Walea Besar - - - -
2009 5 3 2 2
Jumlah
2008 5 3 2 2
5. Pencernaan 56 75 -
6. Syphilis 3 2 -
7. Kelamin 20 4 13
11. Lepra 79 29 48
14. Gondok 23 26 8
17. Jantung 38 57 75
Belum
Kecamatan Terlatih Jumlah
Terlatih
(1) (2) (3) (4)
1. Tojo Barat 23 11 34
2. Tojo 10 8 18
3. Ulubongka 20 47 67
4. Ampana Tete 34 30 64
5. Ampana Kota 34 0 34
6. Una-Una 21 26 47
7. Togean 24 24 48
8. Walea Kepulauan 16 10 26
9. Walea Besar - 9 9
1. Tojo Barat - - -
2. Tojo - - -
3. Ulubongka - - -
4. Ampana Tete - - -
5. Ampana Kota 5 2 7
6. Una-Una - - -
7. Togean - - -
8. Walea Kepulauan - - -
9. Walea Besar - - -
2009 5 2 7
Kabupaten
2008 4 3 6
1. Tojo Barat 1 1 -
2. Tojo 1 1 -
3. Ulubongka 1 1 -
4. Ampana Tete 1 1 -
5. Ampana Kota 2 2 -
6. Una-Una 1 - -
7. Togean 1 - 1
8. Walea Kepulauan 1 - 1
9. Walea Besar 1 - 1
2009 10 6 3
Kabupaten
2008 10 6 3
1. Tojo Barat 3 17 3 3
2. Tojo 6 19 6 -
3. Ulubongka 7 21 7 1
4. Ampana Tete 4 24 4 -
5. Ampana Kota 5 29 5 -
6. Una-Una 5 20 5 1
7. Togean 3 14 3 -
8. Walea Kepulauan 1 15 1 1
9. Walea Besar 3 13 3 -
2009 37 172 37 6
Kabupaten
2008 14 172 98 36
Alat / Metode
Kecamatan
Susuk Obat
Suntik MOP MOW
KB/Implant Vaginal
(1) (7) (8) (9) (10) (11)
6. Una-Una 700 80 - 15 -
7. Togean 636 36 - - -
Spiral/ Susuk
Kecamatan Pil Kondom Suntik MOW Jumlah
IUD KB
3. Ulubongka 44 - 3 83 8 1 139
9. Walea Besar 14 - - 20 - - 34
% Pencapaian
Kecamatan Jumlah PUS Pencapaian
terhadap PUS
(1) (2) (3) (4)
Bidan/
Kecamatan PPLKB PLKB Dokter
Perawat
(1) (2) (3) (4) (5)
1. Tojo Barat - 2 1 8
2. Tojo - 1 - 6
3. Ulubongka - 1 - 6
4. Ampana Tete - 4 - 7
5. Ampana Kota - 7 1 7
6. Una-Una - 1 - 4
7. Togean - 2 - 5
8. Walea Kepulauan - 1 - 5
9. Walea Besar - 1 - 4
2009 - 20 2 52
Kabupaten
2008 - 19 4 35
1. Tojo Barat 13 26
2. Tojo 16 32
3. Ulubongka 17 34
4. Ampana Tete 17 34
5. Ampana Kota 11 22
6. Una-Una 13 26
7. Togean 14 28
8. Walea Kepulauan 13 26
9. Walea Besar 7 14
Anak-
Kejahatan/Pelanggaran Umum Jumlah
Anak
(1) (2) (3) (4)
I. KEJAHATAN
1. Penemuan Mayat 3 - 3
2. Bunuh Diri - 1 1
3. Lantar Anak 3 - 3
4. KDRT 16 - 16
5. Kebakaran - - -
6. Minuman Keras 45 - 45
7. Pembalakan Liar (Illegal Logging) 6 - 6
8. Mata Uang 1 - 1
9. Materai/Surat/Merek 2 - 2
10. Perzinahan/Perkosaan Tubuh 30 3 33
11. Melanggar Kesopanan 2 - 2
12. Perjudian 52 - 52
13. Penculikan - - -
14. Orang Hilang - - -
15. Penganiayaan Berat 1 - 1
16. Penganiayaan Ringan 95 3 98
17. Pencurian dengan Pemberatan 5 - 5
Ditemukan
Kejahatan/Pelanggaran Dilaporkan Persentase
Kembali
Ditemukan
Kejahatan/Pelanggaran Dilaporkan %
Kembali
(1) (2) (3) (4)
18. Pencurian Ringan Biasa 578.282.000 325.540.000 56,29
19. Pencurian dengan Kekerasan 350.000.000 - 0,00
20. Pemerasan - - -
21. Penggelapan 116.891.617 89.990.500 76,99
22. Penipuan 345.964.000 268.760.000 77,68
23. Merusak 23.050.000 12.050.700 52,28
24. Penadahan - - -
25. Lain-lain - - -
Jumlah 1.628.987.617 703.541.200 43,19
II. PELANGGARAN
26. Korupsi - - -
27. Kecelakaan Lalu Lintas - - -
28. Pelanggaran Lalu Lintas - - -
29. Ekonomi - - -
30. Penghinaan - - -
31. Pengancaman 1.500.000 1.500.000 100,00
Jumlah 1.500.000 1.500.000 100,00
- Penganiayaan Berat 5 1 1
- Penganiayaan Ringan 40 82 74
- Perkosaan/Perzinahaan 8 20 18
- Pencurian 31 79 73
- Penipuan 20 33 29
- Penggelapan 11 21 17
Sisa Sisa
Cabang Kejaksaan Negeri Tahun Diterima Diselesaikan Tahun
Lalu Ini
(1) (2) (3) (4) (5)
Sisa Sisa
Cabang Kejaksaan Negeri Tahun Diterima Diselesaikan Tahun
Lalu Ini
(1) (2) (3) (4) (5)
2. Pidana Khusus 1 1 1 1
Kristen/
Kecamatan Islam Hindu Budha Lainnya
Katholik
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
7. Togean 8.939 26 - - -
Kristen/
Islam Hindu Budha
Kecamatan Katholik
1. Tojo Barat 14 7 5 - -
2. Tojo 20 14 3 - -
3. Ulubongka 13 12 12 3 -
4. Ampana Tete 28 16 9 3 -
5. Ampana Kota 43 9 4 - -
6. Una-Una 24 2 2 - -
7. Togean 20 2 - - -
8. Walea Kepulauan 19 - - - -
9. Walea Besar 12 - - - -
2009 193 62 35 6 -
Kabupaten
2008 190 61 35 6 -
1. Tojo Barat 36 5 - -
2. Tojo 40 8 - -
3. Ulubongka 54 29 4 -
6. Una-Una 120 2 - -
7. Togean 90 - - -
8. Walea Kepulauan 91 1 - -
9. Walea Besar 52 - - -
2009 817 68 11 1
Kabupaten
2008 817 71 10 -
1. Tojo Barat 83 - - -
2. Tojo 116 - - -
3. Ulubongka 98 - - -
6. Una-Una 105 6 - -
7. Togean 63 3 - -
8. Walea Kepulauan 61 - - -
9. Walea Besar 11 - - -
2009 1.046 12 - -
Kabupaten
2008 1.156 61 2 2
1. Tojo Barat - 1 1
2. Tojo - - -
3. Ulubongka - - -
4. Ampana Tete 1 - 1
5. Ampana Kota 7 18 25
6. Una-Una 1 - 1
7. Togean - - -
8. Walea Kepulauan - - -
9. Walea Besar - - -
2009 9 19 28
Kabupaten
2008 19 29 48
Tokoh Karang
Kecamatan TKSM PSM TAGANA
Wanita Taruna
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1. Tojo Barat 1 1 10 - 13
2. Tojo 1 1 11 - 14
3. Ulubongka 1 1 10 - 16
4. Ampana Tete 1 1 8 - 16
5. Ampana Kota 3 3 45 2 11
6. Una-Una 1 1 11 - 13
7. Togean 1 0 0 - 14
8. Walea Kepulauan 1 1 0 - 13
9. Walea Besar 1 0 5 - 7
Milik Milik
Kecamatan Jumlah
Pemerintah Non Pemerintah
(1) (2) (3) (4)
1. Tojo Barat - - -
2. Tojo - - -
3. Ulubongka - 1 1
4. Ampana Tete - 2 2
5. Ampana Kota - 3 3
6. Una-Una - - -
7. Togean - - -
8. Walea Kepulauan - - -
9. Walea Besar - - -
2009 - 6 6
Kabupaten
2008 - 6 6
Milik
Kecamatan Milik Pemerintah
Non Pemerintah
(1) (2) (3)
1. Tojo Barat - -
2. Tojo - -
3. Ulubongka - 30
4. Ampana Tete - 33
6. Una-Una - -
7. Togean - -
8. Walea Kepulauan - -
9. Walea Besar - -
2009 - 171
Kabupaten
2008 - 171
1. Tojo Barat 57 5 8 13 0 0
2. Tojo 137 23 12 26 3 8
3. Ulubongka 63 23 22 29 9 0
4. Ampana Tete 94 44 33 25 1 0
6. Una-Una 77 24 17 11 2 10
7. Togean 52 54 38 5 9 120
8. Walea Kepulauan 22 55 13 16 - 3
9. Walea Besar 50 20 5 15 - -
Frekuensi Menderita/Korban
Kecamatan
Kejadiaan
KK Jiwa
(1) (2) (3) (4)
1. Gunung Meletus - - -
2. Gempa Bumi - - -
3. Angin Topan/Puyuh - - -
4. Banjir - - -
5. Tanah Longsor - - -
6. Gelombang Pasang - - -
7. Kebakaran - - -
8. Kecelakaan Laut - - -
9. Kekeringan - - -
10. Lainnya - - -
Kabupaten - - -
1. Anak Terlantar - -
2. Penderita Cacat - 42
3. Lanjut Usia/Jompo - 10
5. Bekas Narapidana - -
Jumlah 71 472
1. Tojo Barat - - -
2. Tojo - - -
3. Ulubongka - 1 1
4. Ampana Tete - 2 2
5. Ampana Kota - 3 3
6. Una-Una - - -
7. Togean - - -
8. Walea Kepulauan - - -
9. Walea Besar - - -
Kabupaten - 6 6
Jenis Kelamin
Nama Instansi Jumlah
L P
(1) (2) (3) (4)
Sekretariat Daerah 82 33 115
Sekretariat DPRD 21 12 33
Sekretariat KPUD 4 2 6
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga 1.134 1.031 2.165
Dinas Pekerjaan Umum 52 19 71
Dinas Pertanian, Perkebunan, Peternakan dan Keswan 40 19 59
Dinas Kehutanan 28 7 35
Dinas Pertambangan dan Energi 13 11 24
Dinas Kelautan dan Perikanan 28 11 39
Dinas Kesehatan 121 165 286
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi 20 8 28
Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan 13 13 26
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata 14 6 20
Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika 28 11 39
Jenis Kelamin
Nama Instansi Jumlah
L P
(1) (2) (3) (4)
Dinas Sosial 11 4 15
Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 31 30 61
Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil 12 11 23
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan PM 17 12 29
Badan Kepegawaian Daerah (BKD) 19 13 32
Badan Kesbang, Politik, dan Linmas 15 6 21
Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemdes 47 9 56
Badan Lingkungan Hidup 11 1 12
Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana 19 12 31
Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluh 20 8 28
Inspektorat Daerah 22 7 29
Kantor Perpustakaan, Dokumentasi dan Arsip Daerah 2 4 6
Kantor Polisi Pamong Praja 37 2 39
Rumah Sakit Umum Daerah 55 98 153
Jenis Kelamin
Nama Instansi Jumlah
L P
(1) (2) (3) (4)
Kantor Camat Tojo Barat 9 6 15
Kantor Camat Tojo 13 6 19
Kantor Camat Ulubongka 11 2 13
Kantor Camat Ampana Kota 15 3 18
Kantor Camat Ampana Tete 6 5 11
Kantor Camat Una-Una 8 6 14
Kantor Camat Togean 11 2 13
Kantor Camat Walea Kepulauan 9 3 12
Kantor Camat Walea Besar 7 - 7
Kantor Kelurahan Malotong 4 3 7
Kantor Kelurahan Bailo 2 2 4
Kantor Kelurahan Ampana 6 2 8
Kantor Kelurahan Uentanaga Atas 5 3 8
Kantor Kelurahan Uentanaga Bawah 4 5 9
Kantor Kelurahan Dondo 4 4 8
2009 2.030 1.617 3.647
Jumlah
2008 1.926 1.383 3.309
Golongan
Nama Instansi Jumlah
I II III IV
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Dinas Kehutanan - 21 10 4 35
Dinas Pertambangan dan Energi - 12 10 2 24
Dinas Kelautan dan Perikanan - 16 20 3 39
Dinas Kesehatan - 156 124 6 286
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi 1 11 14 2 28
Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan
Perdagangan
- 12 11 3 26
Dinas Sosial - 8 5 2 15
Golongan
Nama Instansi Jumlah
I II III IV
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Golongan
Nama Instansi Jumlah
I II III IV
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Kantor Camat Tojo Barat - 8 6 1 15
Kantor Camat Tojo 1 12 5 1 19
Kantor Camat Ulubongka - 6 6 1 13
Kantor Camat Ampana Kota - 9 8 1 18
Kantor Camat Ampana Tete 1 2 7 1 11
Kantor Camat Una-Una - 9 4 1 14
Kantor Camat Togean 1 9 2 1 13
Kantor Camat Walea Kepulauan - 6 6 - 12
Kantor Camat Walea Besar - 2 4 1 7
Kantor Kelurahan Malotong - 4 3 - 7
Kantor Kelurahan Bailo - 2 2 - 4
Kantor Kelurahan Ampana - 4 4 - 8
Kantor Kelurahan Uentanaga Atas - 4 4 - 8
Kantor Kelurahan Uentanaga Bawah - 6 3 - 9
Kantor Kelurahan Dondo - 5 3 - 8
2009 57 1.691 1.489 410 3.647
Jumlah
2008 53 1.485 1.385 386 3.309
Golongan
Laki-Laki Perempuan Total
Kepangkatan
Laki-laki
Nama Instansi
Gol I Gol II Gol III Gol IV
(1) (2) (3) (4) (5)
Departemen Agama - 12 46 4
Lembaga Pemasyarakatan - 14 20 -
Kejaksaan Negeri - 2 2 -
Kesehatan Pelabuhan - - 3 -
Syahbandar 2 3 6 -
BTNKT - 17 11 1
2009 2 58 103 6
Jumlah
2008 2 40 78 3
Perempuan
Nama Instansi Total
Gol I Gol II Gol III Gol IV
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Departemen Agama - 14 54 1 131
Lembaga Pemasyarakatan - - 3 - 37
Kejaksaan Negeri - 1 - - 5
Kesehatan Pelabuhan - 2 1 - 6
Syahbandar - 2 1 - 14
BTNKT - 2 - - 31
2009 - 22 63 2 256
Jumlah
2008 - 25 42 1 191
SD - - -
SLTP Umum - - -
SLTP Kejuruan 2 - 2
SLTA Umum 36 4 40
SLTA Kejuruan 14 1 15
Diploma I 4 - 4
Diploma II 5 17 22
Diploma III/Akademi 11 12 23
S1 93 53 146
S2 4 - 4
1. Tojo Barat 1 2 - -
2. Tojo 1 - - 1
3. Ulubongka 1 - - 2
4. Ampana Tete 3 1 - 1
5. Ampana Kota 2 - 2 1
6. Una-Una 2 3 - 1
7. Togean 5 - 1 1
8. Walea Kepulauan 2 - - -
9. Walea Besar 2 - - -
Kabupaten 19 6 3 7
Home
Kecamatan Hotel Penginapan Losmen Cottage
Stay
(1) (2) (3) (4) (5)
1. Tojo Barat - - - - -
2. Tojo - - - - -
3. Ulubongka - - - - -
4. Ampana Tete - 1 - - -
5. Ampana Kota 4 3 4 1 1
6. Una-Una - 1 4 -
7. Togean - - 1 6 -
8. Walea Kepulauan - - 2 -
9. Walea Besar - - 1 -
2009 4 5 7 12 1
Jumlah
2008 4 5 7 12 -
3.500 3.184,56
3.000
2.500
2.000
1.397,07
1.500
826,22
1.000 469,6
n
t
na
ota
ka
te
ra
r
gea
an
To
esa
Te
a -U
ng
Ba
la u
To
aB
na
bo
na
jo
Un
epu
Ulu
pa
To
pa
a le
Am
aK
Am
W
a le
W
b. Palawija
Diantara komoditas palawija yang ada di Kabupaten Tojo Una-Una, pada
tahun 2009 jagung masih menjadi komoditi yang memiliki produksi terbesar yaitu
sebanyak 65.378,99 ton, disusul kemudian oleh ketela pohon sebesar 1.327,05 ton.
Sedangkan untuk ketela rambat, kacang tanah dan kacang kedelai masing-masing
sebesar 1.160,54 ton, 196,05 ton, 76,93 ton. Sedangkan kacang hijau merupakan
komoditi yang produksinya terkecil, yaitu sebesar 44,57 ton.
Jagung
95,89%
Tanah Sawah
Kecamatan
½ Non Tadah Pasang
Teknis Sederhana
Teknis PU Hujan Surut
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
3. Ulubongka - - - 30 - -
6. Una-Una - - - 195 - -
7. Togean - - 89 58 15 -
8. Walea Kepulauan - - - 70 30 -
9. Walea Besar - - - - - -
3. Ulubongka - - -
8. Walea Kepulauan - - -
9. Walea Besar - - -
1. Tojo Barat - - -
5. Ampana Kota - - -
6. Una-Una - - -
8. Walea Kepulauan - - -
8. Walea Kepulauan - - -
Gabah Kering
Kecamatan Beras
Panen Giling
(1) (2) (3) (4)
8. Walea Kepulauan - - -
3. Ulubongka - - -
3. Ulubongka - - -
Tabel 5.1.9. Luas Panen, Produksi dan Hasil per Hektar Kacang Tanah
menurut Kecamatan Tahun 2009
1. Tojo Barat - - -
3. Ulubongka - - -
9. Walea Besar - - -
Tabel 5.1.10. Luas Panen, Produksi dan Hasil per Hektar Kacang
Kedelai menurut Kecamatan Tahun 2009
1. Tojo Barat - - -
2. Tojo - - -
3. Ulubongka - - -
5. Ampana Kota - - -
6. Una-Una - - -
9. Walea Besar - - -
Tabel 5.1.11. Luas Panen, Produksi dan Hasil per Hektar Kacang Hijau
menurut Kecamatan Tahun 2009
3. Ulubongka -
5. Ampana Kota - -
Tabel 5.1.12. Luas Panen, Produksi Padi dan Palawija Tahun 2008-2009
2008 2009
Kecamatan
Luas Panen Produksi Luas Panen Produksi
(Ha) (Ton) (Ha) (Ton)
(1) (2) (3) (4) (5)
1. Padi
Bawang Bawang
Kecamatan Sawi Tomat Kentang Buncis
Daun Merah
2. Tojo - - 63 - -
3. Ulubongka - 4 - 2,10 - -
4. Ampana Tete - 27 - 89 - -
5. Ampana Kota - 5 17 27 - -
6. Una-Una - - - 37 - -
7. Togean - - - 0,90 - -
9. Walea Besar - - - - - -
Kacang-
Kecamatan Ketimun Cabai Terung Bayam Kangkung
kacangan
2. Tojo - - - 19,70 - -
Bawang Bawang
Kecamatan Sawi Tomat Kentang Buncis
Daun Merah
2. Tojo - - - 342,09 - -
6. Una-Una - - - 181 - -
7. Togean - - - 4,15 - -
9. Walea Besar - - - - - -
Kacang-
Kecamatan Ketimun Cabai Terung Bayam Kangkung
kacangan
2. Tojo - - - 135,77 - -
Bawang Bawang
Kecamatan Sawi Tomat Kentang Buncis
Daun Merah
2. Tojo - - - 54,30 - -
6. Una-Una - - - 48,92 - -
7. Togean - - - 46,11 - -
9. Walea Besar - - - - - -
Kacang-
Kecamatan Ketimun Cabai Terung Bayam Kangkung
kacangan
2. Tojo - - - 68,92 - -
7. Togean - - 19,31 - -
7. Togean - - 157,74 - -
7. Togean - - 81,69 - -
Kelapa
Kecamatan Kelapa Cengkeh Kopi Pala Lada
Sawit
Jambu
Kecamatan Kakao Kemiri Vanili Sagu Kapok
Mete
6. Una-Una 894 3 - - 25 -
7. Togean 672 3 8 - 21 -
Kelapa
Kecamatan Kelapa Cengkeh Kopi Pala Lada
Sawit
Jambu
Kecamatan Kakao Kemiri Vanili Sagu Kapok
Mete
(1) (8) (9) (10) (11) (12) (13)
Kelapa
Kecamatan Kelapa Cengkeh Kopi Pala Lada
Sawit
Jambu
Kecamatan Kakao Kemiri Vanili Sagu Kapok
Mete
(1) (8) (9) (10) (11) (12) (13)
5.3. Kehutanan
5.4. Peternakan
2. Tojo 2.639 - -
3. Ulubongka 3.372 - -
6. Una-Una 1.465 84 -
7. Togean 476 - -
9. Walea Besar 91 - -
6. Una-Una 1.019 - -
7. Togean 640 - -
7. Togean 2.317 - - -
1. Tojo Barat 56 - -
2. Tojo 62 - -
3. Ulubongka 43 - -
4. Ampana Tete 62 - -
6. Una-Una 76 - -
7. Togean 53 - -
8. Walea Kepulauan 10 - -
9. Walea Besar 9 - -
2009 652 - -
Kabupaten
2008 702 - 4
1. Tojo Barat 46 21 -
2. Tojo 81 10 -
3. Ulubongka 42 5 -
4. Ampana Tete 43 7 -
5. Ampana Kota 57 - -
6. Una-Una 39 - -
7. Togean 77 - -
8. Walea Kepulauan 20 - -
9. Walea Besar 18 - -
2009 423 43 -
Kabupaten
2008 963 - -
3. Ulubongka 825 - - 12
7. Togean 705 - - -
8. Walea Kepulauan 88 - - -
2. Tojo 6.286,18 - -
3. Ulubongka 4.359,77 - -
6. Una-Una 7.705,64 - -
7. Togean 5.373,67 - -
2009 66.106,28 - -
Kabupaten
2008 56.220 - 320
6. Una-Una 509,34 - -
7. Togean 1.005,62 - -
7. Togean 768,45 - - -
7. Togean 5.363,57 - -
2. Tojo 1.860 - -
3. Ulubongka 1.290 - -
6. Una-Una 2.280 - -
7. Togean 1.590 - -
2009 19.560 - -
Kabupaten
2008 12.636 - 72
2. Tojo 810 - -
3. Ulubongka 420 - -
6. Una-Una 390 - -
7. Togean 770 - -
2009 4.230 - -
Kabupaten
2008 4.815 - -
1. Tojo Barat 57 - -
2. Tojo 42 - -
3. Ulubongka 284 - -
6. Una-Una - - -
7. Togean - - -
8. Walea Kepulauan - - -
9. Walea Besar - - -
2009 916 - -
Kabupaten
2008 819 - -
1. Tojo Barat - - -
2. Tojo 5 - -
3. Ulubongka - - -
4. Ampana Tete - - -
5. Ampana Kota - - -
6. Una-Una - - -
7. Togean - - -
8. Walea Kepulauan - - -
9. Walea Besar - - -
2009 5 - -
Kabupaten
2008 - - -
2. Tojo - - 13.210 -
3. Ulubongka - - - -
6. Una-Una - - - -
7. Togean - - - -
8. Walea Kepulauan - - - -
9. Walea Besar - - - -
2009 - - 31.220 -
Kabupaten
2008 - - - -
1. Tojo Barat - - -
2. Tojo 2 - -
3. Ulubongka - - -
4. Ampana Tete - - -
5. Ampana Kota - - -
6. Una-Una 27 - -
7. Togean - - -
8. Walea Kepulauan - - -
9. Walea Besar - - -
2009 29 - -
Kabupaten
2008 230 - 15
1. Tojo Barat - - -
2. Tojo - - -
3. Ulubongka - - -
4. Ampana Tete - - -
5. Ampana Kota - - -
6. Una-Una - - -
7. Togean - - -
8. Walea Kepulauan - - -
9. Walea Besar - - -
2009 - - -
Kabupaten
2008 453 123 2
2. Tojo - - 22.300 -
3. Ulubongka - - 3.000 -
6. Una-Una - - 790 -
7. Togean - - - -
8. Walea Kepulauan - - - -
9. Walea Besar - - - -
Perahu Tak
Kecamatan Kapal Motor Perahu Motor
Bermotor
1. Tojo Barat - 74 71
2. Tojo 5 5 307
3. Ulubongka - 30 100
Pukat Pukat
Kecamatan Pancing Bagan Rumpon Lainnya
Kantong Cincin
2. Tojo 8 5 600 4 20 4
3. Ulubongka 5 - 123 - 6 16
7. Togean - - 138 10 6 28
1. Tojo Barat - - - -
2. Tojo - - - -
3. Ulubongka - - - -
4. Ampana Tete - - - -
5. Ampana Kota - - - -
6. Una-Una - - - -
7. Togean - - - -
8. Walea Kepulauan - - - -
9. Walea Besar - - - -
Kabupaten - - - -
3. Ulubongka - - - -
4. Ampana Tete 25 10 - -
5. Ampana Kota - - - -
7. Togean - - - -
8. Walea Kepulauan - - - -
9. Walea Besar - - - -
6. Una-Una - - - -
7. Togean - - - -
8. Walea Kepulauan - - - -
9. Walea Besar - - - -
289
300 245
209
200
74 55
100 43
0
2007 2008 2009
9.800
9.600 9.540
9.400
9.200 9.271
9.310
9.000
8.800 8.815
8.600
2006 2007 2008 2009
Dalam hal penyediaan sarana air bersih, pada tahun 2009 sebagian besar
kecamatan di Kabupaten Tojo Una-Una telah dapat menikmati fasilitas air bersih yang
dikelola oleh PDAM Kabupaten Tojo Una-Una, namun belum dapat menjangkau
pelosok pedesaan. Hingga tahun 2009 jumlah pelanggan PDAM Kabupaten Tojo Una-
Una tercatat sebanyak 5.351 pelanggan. Untuk mempermudah pendistribusian air
bersih, PDAM Kabupaten Tojo Una-Una mengambil sumber air bersih dari sembilan
sumber air (pusat distribusi) yaitu Kecamatan Tojo Barat (Desa Tombiano), Kecamatan
Tojo (Desa Uekuli), Kecamatan Ulubongka (Desa Marowo), Kecamatan Ampana Kota
(Desa Sansarino), Kecamatan Ampana Tete, Kecamatan Una-Una (Desa Wakai), dan
Kecamatan Walea Kepulauan (Desa Popolii dan Desa Kalia) serta Kecamatan Walea
Besar (Desa Pasokan). Data yang lebih rinci dapat dilihat pada tabel 6.2.4.
Jumlah 74 55 43
Kode Klasifikasi
Besar Sedang Kecil Kerajinan Jumlah
Kelompok Industri
2009 6 11 26 - 43
Jumlah
2008 1 2 52 - 55
Tabel 6.2.1. Jumlah Daya Terpasang dan Beban Puncak menurut Unit
PLN dan Jenis Pembangkit Tahun 2009
Pemakaian
Unit PLN
Bahan Bakar Minyak Pelumas
(Liter) (Liter)
(1) (2) (3)
Pakai
Jumlah Produksi Terjual
Unit PLN Sendiri/Hilang
Pelanggan (KWH) (KWH)
(KWH)
1. Uekuli 235 2 5 -
2. Marowo 509 5 3 6
5. Wakai 331 - 6 4
6. Popolii 235 1 1 2
7. Tombiano 77 - - -
8. Pasokan 239 - - -
9. Kalia 174 - - -
2009 4.966 85 55 33
Jumlah
2008 2.934 87 - 53
1. Uekuli 1 - - 16 2
2. Marowo 2 - - 21 1
3. Ampana Tete 1 1 1 20 -
4. Ampana Kota 19 1 1 70 9
5. Wakai 4 - 1 17 -
6. Popolii 1 - - 10 -
7. Tombiano - - - 4 -
8. Pasokan 2 - - 3 -
9. Kalia 1 - - 3 -
2009 31 2 3 164 12
Jumlah
2008 33 1 2 129 13
68
70
64
65
57
60
55
50
2007 2008 2009
Perusahaan
Tahun
Unit Usaha Tenaga Kerja
(1) (2) (3)
2009 68 12.390
Total
2008 64 12.177
1. Tojo Barat 7 7 9
2. Tojo 6 5 7
3. Ulubongka 4 3 4
4. Ampana Tete 10 15 12
5. Ampana Kota 22 27 28
6. Una-Una 3 4 3
7. Togean 1 - 1
8. Walea Kepulauan 3 2 3
9. Walea Besar 1 1 1
Kabupaten 57 64 68
3. Koperasi Karyawan/
3.421.160 2.899.604 3.218.850
Koperasi Pegawai Negeri
3. Koperasi Karyawan/
702.487.400 1.949.012.843 2.260.854.897
Koperasi Pegawai Negeri
5. Koperasi Pertanian - - -
3. Koperasi Karyawan/
105.373.200 568.808.539 716.456.753
Koperasi Pegawai Negeri
3. Koperasi Karyawan/
160.864.835 3.192.169.297 3.225.633.816
Koperasi Pegawai Negeri
Diaspal
17%
Tanah
Kerikil
54%
29%
S edang
22%
Rusak
46%
900
600
300
0
2006 2007 2008 2009
Banyaknya pemegang surat izin penerima pesawat telepon selama tahun 2009
cenderung mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
Di Kabupaten Tojo Una-Una terdapat 1.205 pemegang surat izin melalui sambungan
induk dan 2 pemegang surat izin melalui sambungan cabang/VISAT. Dengan
peningkatan tersebut menandakan bahwa masyarakat telah menyadari arti pentingnya
telekomunikasi dalam menunjang aktifitas kehidupan sehari-hari.
Status Jalan
No Keadaan Jumlah
Non
Negara Propinsi Kab
Status
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 Jenis Permukaan
a. Diaspal - 190 176,41 - 366,41
b. Kerikil - 17 590,89 - 607,89
c. Tanah - - 1.146,87 - 1.146,87
d. Tidak dirinci - - - - -
Total - 207 1.914,17 - 2.121,17
2 Kondisi Jalan
a. Baik - 100 83,86 - 183,86
b. Sedang - 75 385,55 - 460,55
c. Rusak - 27 952,64 - 979,64
d. Rusak Berat - 5 492,12 - 497,12
Total - 207 1.914,17 - 2.121,17
Status Jalan
No Keadaan Jumlah
Non
Negara Propinsi Kab
Status
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
3 Kelas Jalan
b. Arteri Sekunder - - - - -
c. Kolektor Primer - - - - -
d. Kolektor Sekunder - - - - -
e. Lokal Primer - - - - -
Jenis Kendaraan
2007 2008 2009
Bermotor
(1) (2) (3) (4)
1. Sepeda Motor 4.933 7.696 8.933
2. Sedan - 2 1
3. Jeep 15 15 18
4. Mobil Bus Mic - 1 2
5. Mini Bus 191 242 284
6. Mobil Oplet - - -
7. Mobil Bus 5 4 -
8. Truk 76 90 98
9. Pick Up 53 62 80
10. Mobil Tangki 10 1 -
11. Traktor - - -
12. Lainnya 5 2 2
2. Meninggal 4 11 21 25
3. Luka Berat 7 13 8 5
4. Luka Ringan 40 94 71 39
Pelabuhan
Jenis
Ampana Wakai Dolong
(1) (2) (3) (4)
2. Penumpang (Orang)
3. Barang (Ton)
Tabel 8.4.1. Lalu Lintas Kegiatan Pos menurut Kawasan dan Jenis
Barang Tahun 2009
1. Dalam Negeri
2. Luar Negeri
- Banyaknya 4 6
2. Sambungan Cabang/VISAT 5 5 2
21.338
25.000
17.171
20.000
PAD (juta rp)
15.000 9.633
10.000
5.000
0
2007 2008 2009
Pendapatan asli daerah diperoleh dari beberapa kegiatan yaitu pajak daerah,
retribusi daerah, hasil perusahaan milik daerah dan hasil pengelolaan kekayaan daerah
9.2. Perbankan
Peranan Perbankan di suatu daerah sangat penting artinya dalam era
pembangunan yang berlangsung saat ini., terutama dalam memperlancar arus peredaran
uang. Kegiatan tersebut dilaksanakan oleh lembaga keuangan yang berbentuk kantor
Bank.
Sebagaimana yang disajikan pada tabel 9.2.1 mengenai jumlah kantor bank
menurut kelompok dan statusnya, di Kabupaten Tojo Una-Una pada tahun 2009
terdapat 6 unit bank yang beroperasi yang terdiri dari 4 unit bank cabang pembantu dan
2 bank unit. Jika dibandingkan dengan kondisi tahun lalu, tahun 2009 telah beroperasi
1 unit BTPN selain Bank Rakyat Indonesia terdiri dari 1 kantor cabang pembantu dan 2
kantor unit, 1 kantor cabang pembantu Bank Pembangunan Daerah (BPD) yang mulai
beroperasi tahun 2006 serta 1 unit kantor cabang pembantu Bank Danamon. Namun,
keberadaan bank tersebut dirasakan masih kurang memadai untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat dalam melaksanakan kegiatan yang terkait dengan perbankan.
9.3. Harga-Harga
Pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat sebagai hasil pembangunan yang
dicapai tercermin dengan semakin meningkatnya pendapatan penduduk yang di tandai
dengan naiknya daya beli dan tingkat konsumsi masyarakat.
Agar perencanaan dan evaluasi di sektor ekonomi yang terkait dengan
pendapatan penduduk dan tingkat konsumsi masyarakat menjadi efektif dan efisien,
maka kebutuhan data yang terkait dengan hal tersebut mutlak diperlukan. Salah satu
data statistik yang terkait adalah data mengenai pergerakan harga barang dan jasa.
Perkembangan tingkat harga merupakan salah satu indikator utama yang dapat
menggambarkan stabilitas perekonomian di suatu negara atau daerah. Perubahan harga
suatu komoditas sangat dipengaruhi oleh hukum pasar yaitu penawaran (supply) dan
permintaan (demand) barang dan jasa pada saat tertentu. Perubahan harga yang tinggi
akan dapat mempengaruhi daya beli masyarakat dan dapat menciptakan inflasi yang
tinggi pula. Dalam sub bab ini disajikan data harga rata-rata tahunan beberapa jenis
komoditas kebutuhan pokok dan bahan strategis lainnya. Pencatatan harga tersebut
dilaksanakan di daerah perkotaan yang mencakup sembilan bahan pokok dan bahan
strategis lainnya. Perkembangan harga-harga untuk komoditas tersebut selengkapnya
disajikan pada Tabel 9.3.1. sampai dengan Tabel 9.3.5.
2. Dana Darurat -
5. Pertambangan - - - ...
3. Perkebunan 1 1 1 - -
4. Kehutanan 3 1 1 1 1
5. Pertambangan 1 1 1 - 1
3. Perkebunan 776 - - - -
2. Tunggakan s/d
547.872 374.267 532.047 802.955 -
Desember
Kantor Cabang
Kelompok Bank Unit
Pembantu
1. Bank Pemerintah 1 2
3. Bank Swasta 2 -
2009 4 2
2008 3 2
Kabupaten Tojo Una-Una 2007 2 2
2006 2 2
2005 1 2
1. Emas Perhiasan
Buah-Buahan
910.385
1.000.000 797.249
659.639
800.000
400.000
200.000
0
2007 2008 2009
ADHB ADHK
Pada tahun 2009, PDRB Kabupaten Tojo Una-Una atas dasar harga berlaku
mencapai Rp. 910.385.000.000,- mengalami peningkatan sebesar 14,19 persen bila
dibandingkan dengan tahun 2008 yaitu sebesar Rp. 797.249.000.000,-. Sedangkan
PDRB atas dasar harga konstan mencapai Rp. 460.809.000.000,-.
16,75%
5,08%
2,44% 43,59%
12,97%
8,50
8,00 7,94
Persentase
7,8
7,50
7,52
7,00 6,83
6,9
6,50
6,00
2005 2006 2007 2008 2009
12,0
10,17
9,47
10,0 8,52
8,18 8,23 7,97
7,91
7,49
Persentase
8,0
5,7
6,0
4,0
2,0
0,0
Telekomunikasi
Listrik & Air
Jasa-Jasa
Pengolahan
Bangunan
Perdagangan,
Pertanian
Keuangan,
Penggalian
Angk. dan
Restoran
Hotel &
Bersih
Ind.
PDRB perkapita Kabupaten Tojo Una-Una atas dasar harga berlaku pada
tahun 2009 mencapai Rp. 6.430.452,- atau naik sekitar 12,39 persen dibandingkan
tahun 2008. Peningkatan ini menunjukkan adanya perbaikan kesejahteraan masyarakat
secara makro karena PDRB perkapita merupakan indikator yang menjelaskan
kemampuan penduduk (orang per orang) dalam menikmati hasil-hasil pembangunan
ekonomi yang telah dilaksanakan oleh pemerintah daerah.
8.000
Pendapatan per Kapita (000 rupiah)
6.430
5.721
6.000 4.777
4.133
3.913
4.000
2.000
0
2005 2006 2007 2008 2009