Anda di halaman 1dari 6

HIPERTENSI

1. PENGERTIAN
Hipertensi adalah nama lain dari tekanan darah tinggi. Tekanan darah itu sendiri
adalah kekuatan aliran darah dari jantung yang mendorong melawan dinding pembuluh
darah (arteri). Tekanan darah tinggi adalah kondisi di mana tekanan darah lebih tinggi
dari 140/90 milimeter merkuri (mmHG). Angka 140 mmHG merujuk pada bacaan
sistolik, ketika jantung memompa darah ke seluruh tubuh. Sementara itu, angka 90
mmHG mengacu pada bacaan diastolik, ketika jantung dalam keadaan rileks sembari
mengisi ulang bilik-biliknya dengan darah.
Kekuatan tekanan darah ini bisa berubah dari waktu ke waktu, dipengaruhi oleh
aktivitas apa yang sedang dilakukan jantung (misalnya sedang berolahraga atau dalam
keadaan normal/istirahat) dan daya tahan pembuluh darahnya.
Perlu diketahui bahwa tekanan sistolik adalah tekanan maksimal karena jantung
berkontraksi, sementara tekanan diastolik adalah tekanan terendah di antara kontraksi
(jantung beristirahat).
Memahami angka tekanan darah normal tidaklah mudah, terutama dengan istilah
seperti “sistolik”, “diastolik”, dan “milimeter merkuri” (mmHg). Namun, jika Anda ingin
menjaga tekanan darah tetap terkontrol, penting untuk mengetahui apa yang dianggap
normal, dan kapan tekanan darah dikatakan terlalu tinggi alias hipertensi.
Tekanan darah normal berkisar di angka 120/80 mmHG. Saat angka sistolik dan
diastolik berada di kisaran ini, maka Anda dapat disebut memiliki tekanan darah normal.
Seseorang baru disebut memiliki darah tinggi atau mengidap hipertensi jika hasil
pembacaan tekanan darah menunjukkan 140/90 mmHG. Tekanan darah yang terlalu
tinggi akan mengganggu sirkulasi darah.
Apabila pembacaan tekanan darah Anda berada di atas 180/110 mmHg, atau jika
memiliki tekanan sistolik ATAU diastolik yang lebih tinggi dari angka ini, Anda berisiko
menghadapi masalah kesehatan yang sangat serius. Angka ini menunjukkan kondisi
yang disebut krisis hipertensi. Jika tekanan darah Anda sampai setinggi ini, dokter
biasanya akan mengukur kembali setelah beberapa menit. Jika masih sama tingginya,
Anda akan segera diberi obat darah tinggi darurat.
Hampir semua orang dapat mengalami tekanan darah tinggi. Badan Kesehatan
Dunia (WHO) menyebut angkanya saat ini terus meningkat secara global. Peningkatan
orang-orang dewasa di seluruh dunia yang akan mengidap hipertensi diprediksi
melonjak hingga 29 persen pada tahun 2025.

Peningkatan kasus hipertensi juga terjadi di Indonesia. Data Riset Kesehatan Dasar
(Riskesdas) milik Kemenkes RI tahun 2013 menunjukkan bahwa 25,8 persen penduduk
Indonesia mengidap hipertensi. Laporan Survei Indikator Kesehatan Nasional
(Sirkesnas) menunjukkan angka pengidapnya meningkat jadi 32,4 persen. Ini artinya
ada peningkatan sekitar tujuh persen dari tahun-tahun sebelumnya. Angka pasti di
dunia nyata mungkin bisa lebih tinggi dari ini karena banyak orang yang tidak menyadari
mereka memiliki tekanan darah tinggi.

Hipertensi disebut “pembunuh diam-diam” karena penyakit ini tidak menyebabkan


gejala jangka panjang tapi mungkin mengakibatkan komplikasi yang mengancam nyawa
macam penyakit jantung.
Jika tidak terdeteksi dini dan terobati tepat waktu, hipertensi dapat mengakibatkan
komplikasi serius penyakit jantung koroner, gagal jantung, stroke, gagal ginjal,
kebutaan, diabetes, dan banyak penyakit berbahaya lainnya. Stroke (51%) dan Penyakit
Jantung Koroner (45%) merupakan penyebab kematian akibat hipertensi tertinggi di
Indonesia.

2. CIRI-CIRI DAN GEJALA


Penderita hipertensi biasanya tidak menunjukkan ciri apapun atau hanya mengalami
gejala ringan. Namun, darah tinggi yang parah mungkin menyebabkan:
 Sakit kepala parah
 Pusing
 Penglihatan buram
 Mual
 Telinga berdenging
 Kebingungan
 Detak jantung tak teratur
 Kelelahan
 Nyeri dada
 Sulit bernapas
 Darah dalam urin
 Sensasi berdetak di dada, leher, atau telinga

Mungkin masih ada gejala lain yang tidak tercantum di atas. Konsultasikan kepada
dokter untuk informasi lebih lengkap.

Hubungi dokter secepatnya jika:

 Tekanan darah lebih tinggi dari biasanya (lebih dari 120/80 mm Hg)
 Mimisan, sakit kepala, atau pusing
 Menderita efek samping setelah minum obat darah tinggi

Karena tekanan darah tinggi adalah penyakit tersembunyi dan sulit terdeteksi, Anda
perlu memeriksakan tekanan darah Anda secara teratur bila Anda berisiko terkena tekanan
darah tinggi. Cari pertolongan medis segera atau perawatan rumah sakit jika Anda
menyadari adanya tanda atau gejala abnormalitas.

Jika sakit kepala parah muncul dibarengi dengan mimisan, ini merupakan tanda dan
gejala krisis hipertensi, sebuah kondisi gawat darurat. Segera hubungi 118 atau 021-
65303118/65302940 (khusus untuk DKI Jakarta).

3. PENYEBAB

Hipertensi yang penyebabnya tidak jelas disebut hipertensi primer yang tidak dimengerti
benar mekanismenya. Tapi tekanan darah tinggi juga bisa disebabkan oleh gaya hidup dan
pola makan yang buruk.
Ambil contoh, merokok. Merokok satu batang saja dapat menyebabkan lonjakan
langsung dalam tekanan darah dan dapat meningkatkan kadar tekanan darah sistolik
sebanyak 4 mmHG. Nikotin dalam produk tembakau memacu sistem saraf untuk
melepaskan zat kimia yang dapat menyempitkan pembuluh darah dan berkontribusi
terhadap tekanan darah tinggi.

Kebanyakan makan makanan asin, yang mengandung natrium (makanan olahan,


makanan kalengan, fast food), dan makanan atau minuman yang mengandung pemanis
buatan juga dapat meningkatkan kolesterol dan/atau tekanan darah tinggi.

Tekanan darah tinggi bisa muncul sebagai efek samping obat gagal ginjal dan
perawatan penyakit jantung. Kondisi ini disebut hipertensi sekunder. Pil KB atau obat flu
yang dijual di toko obat juga bisa menyebabkan tekanan darah tinggi. Wanita hamil atau
yang menggunakan terapi pengganti hormon mungkin juga mengalami tekanan darah
tinggi.

Tekanan darah tinggi karena obat mungkin menjadi normal setelah berhenti minum
obat, tapi dalam beberapa kasus, tekanan darah masih meningkat selama beberapa
minggu setelah menghentikan penggunaan obat. Anda harus bertanya kepada dokter jika
tekanan darah abnormal terus terjadi.

Anak di bawah 10 tahun sering kali mengalami tekanan darah tinggi karena penyakit
lain, misalnya penyakit ginjal. Dalam kasus tersebut, tekanan darah anak akan kembali
normal setelah mengonsumsi obat darah tinggi.

4. FAKTOR-FAKTOR RESIKO

Menurut Riset Kesehatan Dasar 2013, lebih dari 25% penduduk Indonesia yang berusia
di atas 18 tahun menderita tekanan darah tinggi maupun prehipertensi.

Sebagian besar kasus tekanan darah tinggi pada remaja diklasifikasikan sebagai
hipertensi primer. Seperti orang dewasa, penyebab hipertensi primer tidak sepenuhnya
dipahami. Beberapa remaja tampak mewarisi kecenderungan terkena tekanan darah tinggi
dari orangtua mereka, sementara yang lain menjadi korban gaya hidup buruk, yang
mengakibatkan obesitas dan bentuk tubuh tidak ideal yang istilahnya disebut dokter
sebagai “menurunnya kebugaran kardiovaskular”.

Pada beberapa kasus, hipertensi pada remaja didasari oleh kondisi medis tertentu yang
sudah lebih dulu diidapnya, seperti penyakit jantung maupun ginjal.

Namun secara umum, faktor-faktor berikut ini bisa meningkatkan risiko seseorang
terkena hipertensi:

 Kelelahan
 Diabetes
 Asam urat
 Obesitas
 Kolesterol tinggi
 Penyakit ginjal
 Kecanduan alkohol
 Wanita yang menggunakan pil KB
 Orang yang memiliki orangtua atau kakek nenek dengan tekanan darah tinggi.

Tidak memiliki faktor risiko bukan berarti Anda tidak akan kena hipertensi. Faktor ini hanya
sebagai referensi. Konsultasikanlah kepada dokter untuk detail lebih lanjut.

Apakah tekanan darah tinggi bisa disembuhkan?

Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah kondisi permanen di mana tekanan darah terus
menerus tinggi atau lebih dari 140/90 mmHg. Anda tidak bisa merasakan hipertensi. Banyak
orang yang bahkan tidak tahu mereka memiliki darah tinggi. Hipertensi bisa muncul tanpa
gejala fisik, yang diam-diam merusak pembuluh darah dan menyebabkan ancaman
kesehatan yang serius.

Pasalnya hipertensi bukanlah penyakit yang berdiri sendiri, melainkan suatu sindrom atau
kumpulan gejala penyakit di dalam tubuh. Hipertensi bisa disebabkan oleh penyakit lain,
seperti penyakit jantung atau penyakit ginjal. Jika tekanan darah tinggi Anda disebabkan
oleh penyakit lain yang mendasarinya, hipertensi bisa disembuhkan dengan cara mengobati
akar penyebabnya — jika penyakit mendasarnya memang mungkin untuk disembuhkan.

Akan tetapi, sebagian besar kasus tekanan darah tinggi (sekitar 85% sampai 90%) di dunia
tergolong hipertensi primer. Pada sebagian besar kasus, kondisi hipertensi primer yang
diderita oleh hampir kebanyakan orang dipengaruhi oleh keturunan (genetik) atau gaya
hidup/lingkungan yang tidak sehat. Untuk beberapa kasus, penyebab hipertensi primer tidak
dapat ditentukan. Hipertensi jenis ini tidak dapat disembuhkan, hanya dapat dikendalikan
dengan obat darah tinggi.

Dengan demikian, bila tekanan darah turun, bukan berarti Anda sembuh total dari hipertensi.
Anda masih memiliki potensi risiko komplikasi penyakit yang disebabkan oleh hipertensi
apabila gejalanya tidak dikelola dan tekanan darah kembali naik.

5. OBAT DAN DIAGNOSIS

Pengobatan hipertensi penting untuk mengurangi risiko kematian karena penyakit


jantung.

Beberapa contoh obat darah tinggi yang sering diresepkan adalah:

 Diuretik: chlorotiazide, chlorthalidone,


hydrochlorotiazide/HCT, indapamide, metolazone, bumetanide, furosemide, torsemide,
amilorid, triamterene)
 Angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitor: captopril, enalapril, lisinopril,
benazepril hydrochloride, perindopril, ramipril, quinapril hydrochloride, dan trandolapril)
 Beta-blocker: atenolol, propranolol, metoprolol, nadolol, betaxolol, acebutolol,
bisoprolol, esmilol, nebivolol, dan sotalol)
 Penghambat saluran kalsium: amlodipine, clevidipine, diltiazem,
felodipine, isradipine, nicardipine, nifedipine, nimodipine, dan nisoldipine)
 Alfa-blocker: doxazosin, terazosin hydrochloride, dan prazosin hydrochloride
 Vasodilator: hydralazine dan minoxidil
 Central-acting agents: clonidine, guanfacine, dan methyldopa.

Obat darah tinggi pun harus dikonsumsi rutin dan tepat dosis untuk manfaatnya bisa
dirasakan.

Apa saja tes yang biasa dilakukan untuk diagnosis tekanan darah tinggi (hipertensi)?

Hipertensi didiagnosis melalui teknik tes tekanan darah. Inspeksi teknik akan dilakukan
beberapa kali untuk memastikan hasil yang akurat. Jika tekanan darah Anda tinggi, dokter
mungkin meminta Anda untuk memeriksa kembali dan melacaknya berulang kali secara
berkala.

Bila tekanan darah Anda lebih dari 140/90 mmHg dalam pemeriksaan biasa, dokter akan
mendiagnosis Anda mengidap tekanan darah tinggi. Jika Anda menderita penyakit kronis,
misalnya diabetes atau penyakit ginjal, dan tekanan darah lebih 130/80 mm Hg, Anda juga
terdiagnosis hipertensi.

Dokter akan meminta Anda untuk berbaring terlentang untuk mengukur tekanan darah
Anda. Tekanan darah akan lebih rendah pada anak-anak daripada orang dewasa dan akan
meningkat secara bertahap seiring bertumbuhnya anak. Anda perlu bertanya kepada dokter
untuk mengetahui lebih jelas tentang tekanan darah yang normal.

Perlu dipahami juga bahwa hasil bacaan tekanan darah di dokter dan di rumah bisa
berbeda. Pasalnya, jika Anda merasa gugup setiap berada di rumah sakit atau di tempat
praktik dokter, tekanan darah Anda dapat naik pada setiap kunjungan sehingga hasil yang
terlihat dari pemeriksaan dokter pun bahwa tekanan darah Anda umumnya tinggi.
Fenomena ini disebut juga “white coat hypertension”. Karena itu, dokter mungkin ingin
mengukur tekanan darah Anda lebih dari satu kali dan jauh dari ruang praktik. Ini akan
membantu menentukan apakah Anda hanya memiliki white coat hypertension atau Anda
benar-benar memiliki tekanan darah tinggi.

Jika Anda memiliki white coat hypertension, kemungkinan risiko tekanan darah tinggi Anda
bisa terus meningkat di masa depan. Oleh karena itu, penting untuk memeriksa tekanan
darah oleh dokter atau ahli kesehatan lain setidaknya setiap enam sampai 12 bulan. Ini
akan memberi Anda banyak waktu untuk membuat perubahan gaya hidup yang mungkin
bisa membantu.

Pengobatan di rumah

Apa saja perubahan gaya hidup yang dapat dilakukan untuk mengatasi hipertensi
(tekanan darah tinggi)?
Dilansir dari rilis media yang diunggah pada laman PD PERSI, dikatakan bahwa penurunan
tekanan darah hingga 2 mmHg bisa mengurangi 7 persen risiko kematian akibat serangan
jantung dan 10% risiko kematian akibat stroke.

Di sisi lain, gejala hipertensi tak melulu harus ditangani dengan obat-obatan medis. Di
samping konsumsi obat-obatan, perubahan gaya hidup positif seperti diet seimbang dan
rendah garam, olahraga, tidak merokok dan tidak minum alkohol, dan manajemen berat
badan dapat banyak membantu menurunkan tekanan darah agar tekanan darah normal
selalu — sekaligus menekan risiko Anda terhadap komplikasi risiko penyakit lain akibat
hipertensi, seperti penyakit jantung, stroke, dan gagal ginjal. Itu artinya, mengelola tekanan
darah adalah komitmen seumur hidup.

Pengobatan alami seperti bernapas dalam perut, relaksasi otot, dan lain-lain dapat
membantu menghilangkan stres yang mungkin muncul sebagai efek samping dari
hipertensi. Terlebih, stres emosional memengaruhi tekanan darah Anda. Jadi belajarlah
untuk memilah-milih prioritas hidup dan menjauhi diri dari pemicu stres sebagai upaya
dampingan yang sama penting untuk mengelola tekanan darah Anda.

Memang benar bahwa kombinasi resep obat dan perubahan gaya hidup sehat dapat
membantu Anda mencegah mengalami peningkatan tekanan darah. Tapi Anda juga harus
rutin memeriksakan tekanan darah secara berkala dan mengikuti rencana perawatan dokter
untuk dapat mengawasi dan mengendalikan kondisi kesehatan Anda.

Semakin Anda bertambah tua, tindakan pencegahan menjadi lebih penting. Tekanan sistolik
biasanya akan pelan-pelan naik setelah Anda mencapai usia 50 tahun. Tetaplah jaga berat
badan agar ideal, yang dapat dicapai dengan pola makan sehat dan olahraga. Memiliki
berat badan sehat akan mengurangi peluang Anda terkena hipertensi.

Bila ada pertanyaan, konsultasikanlah dengan dokter untuk solusi terbaik masalah Anda.

Hello Health Group tidak memberikan nasihat medis, diagnosis, maupun pengobatan.

Anda mungkin juga menyukai

  • Tindakan Pembedahan
    Tindakan Pembedahan
    Dokumen6 halaman
    Tindakan Pembedahan
    mahyuddin m s
    Belum ada peringkat
  • Spo Menghisap Lendir
    Spo Menghisap Lendir
    Dokumen11 halaman
    Spo Menghisap Lendir
    mahyuddin m s
    Belum ada peringkat
  • Spo Anc
    Spo Anc
    Dokumen24 halaman
    Spo Anc
    mahyuddin m s
    Belum ada peringkat
  • Spo Anc
    Spo Anc
    Dokumen24 halaman
    Spo Anc
    mahyuddin m s
    Belum ada peringkat
  • Memasang Tindik
    Memasang Tindik
    Dokumen10 halaman
    Memasang Tindik
    mahyuddin m s
    Belum ada peringkat
  • Pemeriksaan Dalam
    Pemeriksaan Dalam
    Dokumen11 halaman
    Pemeriksaan Dalam
    mahyuddin m s
    Belum ada peringkat
  • Tindakan Pembedahan
    Tindakan Pembedahan
    Dokumen6 halaman
    Tindakan Pembedahan
    mahyuddin m s
    Belum ada peringkat
  • Memandikan Bayi
    Memandikan Bayi
    Dokumen14 halaman
    Memandikan Bayi
    mahyuddin m s
    Belum ada peringkat
  • Anda
    Anda
    Dokumen1 halaman
    Anda
    mahyuddin m s
    Belum ada peringkat
  • Oligo
    Oligo
    Dokumen3 halaman
    Oligo
    mahyuddin m s
    Belum ada peringkat
  • A
    A
    Dokumen5 halaman
    A
    mahyuddin m s
    Belum ada peringkat
  • Oligo
    Oligo
    Dokumen2 halaman
    Oligo
    mahyuddin m s
    Belum ada peringkat
  • Oligo
    Oligo
    Dokumen4 halaman
    Oligo
    mahyuddin m s
    Belum ada peringkat
  • Sop Gemeli
    Sop Gemeli
    Dokumen2 halaman
    Sop Gemeli
    rima Kharisma Dara
    Belum ada peringkat
  • KEMBAR
    KEMBAR
    Dokumen3 halaman
    KEMBAR
    mahyuddin m s
    Belum ada peringkat
  • 5.2.11 SOP Plasenta Previa (EDIT)
    5.2.11 SOP Plasenta Previa (EDIT)
    Dokumen2 halaman
    5.2.11 SOP Plasenta Previa (EDIT)
    atiyadesmasari
    100% (7)
  • Sop Gemeli
    Sop Gemeli
    Dokumen2 halaman
    Sop Gemeli
    rima Kharisma Dara
    Belum ada peringkat
  • Kbe 2
    Kbe 2
    Dokumen3 halaman
    Kbe 2
    mahyuddin m s
    Belum ada peringkat
  • HIPERTENSI
    HIPERTENSI
    Dokumen2 halaman
    HIPERTENSI
    mahyuddin m s
    Belum ada peringkat
  • Oligo
    Oligo
    Dokumen2 halaman
    Oligo
    mahyuddin m s
    Belum ada peringkat
  • Sop Peb
    Sop Peb
    Dokumen5 halaman
    Sop Peb
    puskesmas citeras
    Belum ada peringkat
  • Sop Gemeli
    Sop Gemeli
    Dokumen2 halaman
    Sop Gemeli
    rima Kharisma Dara
    Belum ada peringkat
  • Anc
    Anc
    Dokumen2 halaman
    Anc
    mahyuddin m s
    Belum ada peringkat
  • HIPERTENSI
    HIPERTENSI
    Dokumen6 halaman
    HIPERTENSI
    mahyuddin m s
    Belum ada peringkat
  • Perawatan Payudara Bengkak
    Perawatan Payudara Bengkak
    Dokumen2 halaman
    Perawatan Payudara Bengkak
    mahyuddin m s
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Dokumen1 halaman
    Daftar Isi
    mahyuddin m s
    Belum ada peringkat
  • Bku Twii
    Bku Twii
    Dokumen23 halaman
    Bku Twii
    mahyuddin m s
    Belum ada peringkat
  • Oligo
    Oligo
    Dokumen2 halaman
    Oligo
    mahyuddin m s
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Dokumen1 halaman
    Daftar Isi
    mahyuddin m s
    Belum ada peringkat