Anda di halaman 1dari 21

BAB 15

EKA 446 C1

PENGAUDITAN II

KELOMPOK 11

NAMA ANGGOTA :

MADE SAWITRI KUMALA DEWI (1607531062 / 25)

PUTU PRADNYANI (1607531072 / 27)

Disampaikan kepada :

Dr. Drs. I Dewa Gede Dharma Suputra, M.Si., Ak.

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS UDAYANA

2018
A. AKUN-AKUN DAN GOLONGAN-GOLONGAN TRANSAKSI DALAM SIKLUS
PEMBELIAN DAN PEMBAYARAN
Pengauditan atas siklus pembelian dan pembayaran bertujuan untuk menilai apakah akun-
akun yang dipengaruhi leh pembelian barang dan jasa serta pengeluaran kas untuk pembelian
tersebut telah disajikan secarawajar sesuai dengan standar akuntansi keuangan. Terdapat tiga
kelompok transaksi yang tercakupdalam siklus ini, yaitu:
1. Pembelian barang dan jasa
2. Pengeluaran kas
3. Retur pembelian dan potongan pembelian
Berikut Gambar 1-1 yang melukiskan bagaimana aliran informasi akuntansi melalui
berbagai akun di dalam siklus pembelian dan pembayaran.

Gambar 1-1 Akun-akun dalam Siklus Pembelian dan Pembayaran

1
Gambar 1-1 menunjukkan bahwa setiap transaksi mempengaruhi entah pendebetan atau
pengkreditan terhadap akun utang usaha. Karena banyak perusahaan yang melakukan
pembelian langsung dengan check atau melalui kas kecil, gambar ini memang sengaja
disederhanakan. Diasumsikan bahwa pembelian tunai (langsung dibayar per kas) diproses
dengan cara yang sama dengan pembelian secara kredit.(melalui utang usaha lebih dahulu).

B. FUNGSI-FUNGSI BISNIS DAN DOKUMEN SERTA CATATAN DALAM


SIKLUS PEMBELIAN DAN PEMBAYARAN
Siklus biasanya diawali dengan pembuatan permintaan pembelian oleh pejabat yang
memiliki kewenangan untuk mengajukan permintaan pembelian dan diakhiri dengan
pembayaran utang usaha yang timbul dari pembelian tersebut. Dalam pembahasan berikutnya
digunakan ilustrasi pada sebuah perusahaan manufaktur kecil yang menghasilkan barang
untuk dijual kepda pihak ketiga, tetapi prinsip yang tercakup di sini bisa diterapkan juga pada
perusahaan jas, entitas pemerintah dan sejenis organisasi lainnya.
Kolom ketiga tabel 1-1 dibawah ini memuat daftar empat fungsi bisnis yang terjadi pada
setiap bisnis dalam pencatatan tiga kelompok transaksi dalam siklus pembelian dan
pembayaran. Tiga fungsi pertama adalah untuk pencatatan pembelian barang dan jasa secara
kredit dan fungsi keempat adalah untuk pencatatan pengeluaran kas untuk pembayaran ke
pemasok.
Berikut tabel 1-1 yang membahas detail keempat fungsi bisnis tersebut, dengan tekanan
pada dokumen dan catatan yang digunakan.

Klasifikasi Fungsi-fungsi Dokumen dan


Akun
Transaksi Bisnis Pencatatan
Akuisisi/Pembelian Persediaan Pembuatan order Permintaan pembelian
Aset Tetap pembelian Pesanan pembelian
Beban dibayar di muka
Peningkatan sewa guna
Utang Usaha Penerimaan Laporan penerimaan
Beban manufaktur barang dan jasa
Beban penjualan
Beban administrasi Pengakuan utang Faktur dari vendor
Memo debet
Voucher

2
Berkas transaksi
pembelian
Jurnal atau daftar
pembelian
Berkas utama utang
usaha
Neraca saldo utang
dagang
Laporan dari
vendor/pemasok
Pengeluaran kas Kas di bank (dari Pemrosesan dan Cek
penegluaran kas) pencatatan Berkas transaksi
Utang dagang pengeluaran kas pengeluaran kas
Diskon pembelian Jurnal atau daftar
pengeluaran kas

PEMBUATAN ORDER PEMBELIAN


Pengajuan permintaan untuk membeli barang atau jasa oleh pejabat perusahaan klien adalah
kegiatan awal dari siklus ini. Dokumen yang lazim digunakan meliputi :
Permintaan Pembelian
Formulir ini digunakan untuk meminta barang dan jas oleh pejabat perusahaan yang diberi
kewenangan untuk mengjukan permintaan pembelian misalnya Kepala Departemen Produksi.
Order Pembelian
Order pembelian adalah dokumen yang digunakan untuk memesan barang dan jasa dari
pemasok, yang berisi deskripsi, kuantitas, dan informasi lain yang berhubungan dengan
barang dan jasa yang diinginkan perusahaan untuk dibeli dan sering digunakan untuk
menunjukkan persetujuan pembelian.
PENERIMAAN BARANG DAN JASA
Laporan penerimaan adalah dokumen berupa kertas atau elektronik yang dibuat pada saat
barang diterima, yang berisi keterangan mengenai barang, jumlah barang yang diterima,
tanggal penerimaan serta data lain yang relevan. Ketika barang diterima, agar kontrol baik,
diperlukan pemeriksaan tentang deskripsi, kuantitas, tanggal penerimaan dan kondisi barang
yang diterima

3
PENGAKUAN KEWAJIBAN (UTANG)
Perusahaan harus seksama dalam memasukkan semua transaksi pembelian, yaitu pembelian
yang sungguh-sungguh terjadi, dengan jumlah yang benar. Dokumen-dokumen dan catatan
yang lazim digunakan adalah:
Faktor dari Pemasok
Faktur dari pemasok adalah dokumen yang diterima dari penjual dan menunjukkan jumlah
yang terutang yang berasal dari pembelian barang dan jasa. Dokumen ini menyebutkan
deksripsi, kuantitas barang dan jasa yang diterima, harga, ketentuan tentang potongan harga,
tanggal faktur dan total harga faktur. Faktur akan menunjukkan jumlah yang akan dicatat
dalam file transaksi pembelian.
Memo Debet
Memo debet adalah dokumen dari pemasok yang menunjukkan pengurangan atas jumlah
yang terutang yang disebabkan karena adanya pengembalian (retur) barang ke pemasok atau
diterimanya pengurangan harga.
Voucher
Voucher digunakan untuk menetapkan cara formal dalam pencatatan dan pengawasan
pembelian, terutama dengan membuat agar transaksi pembelian bernomor urut. Voucher
terdiri dari amplop (cover atau folder) voucher untuk menyimpan dokumen-dokumen yang
berkaitan dengan pembelian.
File Transaksi Pembelian
File ini merupakan file yang dihasilkan oleh komputer yang mencakup semua transaksi
pembelian yang diproses oleh sistem akuntansi untuk suatu periode akuntansi.
Jurnal Pembelian
Jurnal ini dihasilkan dari file transaksi pembelian dan biasanya berisi nama pemasok, tanggal,
jumlah, dan kelompok akun untuk setiap transaksi. Jurnal bisa mncakup satu periode tertentu,
biasanya bulanan. Transaksi yang sama dimasukkan ke dalam jurnal juga diposting secara
serentak ke dalam buku besar.
Master File Utang Usaha
Master file utang usaha mencatat transaksi pembelian, pengeluaran kas dan retur pembelian
untuk setiap pemasok. Total dari saldo-saldo individual dalam master file sama dengan total
saldo akun utang usaha dalam buku besar. Printout master file utang usaha menunjukkan
saldo awal utang usaha, setiap pembelian, retur pembelian dan pengeluaran kas, serta saldo
akhir untuk setiap pemasok.
Daftar Utang Usaha
4
Daftar utang usaha berisi daftar jumlah yang terutang kepada masing-masing pemasok atau
untuk setiap faktur, atau voucher pada suatu saat tertentu. Daftar ini dibuat langsung dari
master file utang usaha.
Laporan dari Pemasok (Vendor’s Statement)
Laporan ini merupakan dokumen yang dibuat oleh pemasok setiap akhir bulan yang
menunjukkan saldo awal, pembelian, retur pembelian dan pembayaran ke pemasok tersebut,
serta saldo akhir. Jumlah saldo menurut master file utang usaha seharusnya sama dengan
saldo yang ditunjukkan dalam laporan dari pemasok, kecuali bila ada kerancuan diantara
pemasok dengan klien atau bila ada selisih akibat faktor waktu.
PENGOLAHAN DAN PENCATATAN PENGELUARAN KAS
Dokumen-dokumen yang berkaitan dengan proses pembayaran yang akan diperiksa auditor
meliputi:
Check
Dokumen ini biasa digunakan untuk pembayaran pembelian pada saat kewajiban jatuh tempo.
File Transaksi Pengeluaran Kas
File ini dihasilkan komputer yang meliputi seluruh transaksi pengeluaran kas yang diolah
sistem akuntansi untuk suatu periode tertentu.
Jurnal Pengeluaran Kas
Jurnal ini adalah daftar atau laporan yang dihasilkan dari file transaksi pengeluaran kas yang
mencakup seluruh transaksi pada suatu periode waktu tertentu.
C. METODELOGI UNTUK PERANCANGAN PENGUJIAN PENGENDALIAN DAN
PENGUJIAN SUBSTANTIF GOLONGAN TRANSAKSI
Pada audit khusus, akun yang paling banyak menyita waktu untuk diversifikasi oleh
pengujian atas rincian saldo adalah akun piutang usaha, persediaan, aktiva tetap, utang usaha,
dan beban. Empat dari lima akun ini berhubungan langsung dengan siklus akuisisi dan
pembayaran. Jika auditor dapat mengurangi pengujian atas rincian saldo akun dengan
menggunakan pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi untuk
memverifikasi efektivitas pengendalian internal terhadap akuisisi serta pengeluaran kas,
waktu bersih yang dapat dihemat sangatlah besar. Pengujian pengendalian dan pengujian
substantif atas transaksi untuk siklus akuisisi dan pembayaran dibagi kedalam dua bidang.
1. Pengujian akuisisi, yang meliputi 3 dari 4 fungsi bisnis yang telah dibahas
sebelumnya dalam bab ini: memroses pesanan pembelian, menerima barang dan jasa,
serta mengakui kewajiban.

5
2. Pengujian pembayaran, yang menyangkut fungsi keempat, yaitu memroses dan
mencatat pengeluaran kas.

Auditor harus memahami pengendalian internal untuk siklus akuisisi dan pembayaran
sebagai bagian dari pelaksanaan prosedur penilaian risiko dengan mempelajari bagian arus
klien, mereview kuisionerpengendalian internal, serta melaksanakan pengujian walkthrough
untuk transaksi akuisisi dan pengeluaran kas. Pengendalian internal kunci untuk setiap bisnis
yaitu otorisasipembelian, pemisahan fungsi penyimpanan barang yang diterima dari fungsi
lainnya, pencatatan yang tepat waktu dan review yang independen atas transaksi, serta
otorisasi pembayaran kepada vendor.

Gambar 1-2 Metodologi untuk Merancang Pengujian Pengendalian dan Pengujian Substantif
atas Transaksi untuk Siklus Pembelian dan Pembayaran

Memahami pengendalian internal-akuisisi


dan pengeluaran kas

Menilai risiko pengendalian yang


direncanakan-akuisisi dan pengeluaran
kas

Menentukan luas
pengujian pengendalian *

Merancang pengujian Prosedur audit


pengendalian dan
pengujian substantif atas Ukuran sampel
transaksi untuk akuisisi
Item yang akan
dan pengeluaran kas guna
dipilih
memenuhi tujuan audit
yang berkaitan dengan
Penetapan
transaksi
waktu

6
 Luas pengujian pengendalian ditentukan oleh ketergantungan yang direncanakan pada
pengendalian. Utnuk perusahaan publik, pengujian harus cukup untuk menerbitkan
opini mengenai pengendalian internal terhadap pelaporan keuangan.

MENILAI RISIKO PENGENDALIAN DIRENCANAKAN

Otorisasi Pembelian.

Otorisasi yang tepat untuk melakukan akuisisi akan memastikan bahwa barang dan
jasa yang diperoleh adalah demi memenuhi tujuan perusahaan yang diotosrisasi, dan
menghindari akuisisi item yang berlebihan atau tidak diperlukan.
Setelah permintaan pembelian melalui suatu akuisisi telah disetujui, pesanan
pembelian untuk memperoleh barang atau jasa harus mulai dibuat. Pesanan pembelian yang
dibuat untuk vendor atas suatu item tertentu pada harga tertentu akan dikirimkan pada atau
sebelum waktu yang ditetapkan. Biasanya perusahaan meminta departemen pembelian untuk
memastikan kualitas barang dan jasa yang memadai pada harga minimum. Agar pengendalian
internal berjalan baik, departemen pembelian harus terpisah dari departemen yang
mengotorisasi akuisisi atau menerima barang.
Pemisahan Penyimpanan Aktiva dan Fungsi Lainnya.
Sebagian besar perusahaan meminta departemen penerimaan untuk mulai membuat laporan
penerimaan sebagai bukti penerimaan dan pemeriksaan barang. Harus dikendalikan secara
fisik dari saat penerimaannya hingga penggunaan atau pelepasannya. Personil didepartemen
penerimaan harus idnependen dari personil ruang penyimpanan dan departemen akuntansi.
Catatan akuntansi harus mentransfer tanggung jawab atas barang setiap kali barang itu
dipindahkan, dari penerimaan ke penyimpanan, dari penyimpanan ke manufaktur dan
seterusnya.
Pencatatan yang Tepat Waktu dan Review Independen atas Transaksi.
Dalam beberapa perusahaan, pencatatn kewajiban atas akuisisi dibuat atas dasar penerimaan
barang dan jasa. Departemen utang usaha umumnya bertanggung jawab untuk memverifikasi
kelayakan akuisisi. Pengendalian yang penting dalam departemen utang usaha dan teknologi
informasi adalah persyaratan bahwa personil yang mencatat akuisisi tidak boleh memiliki
akses ke kas, sekuritas, dan aktiva lainnya. Prosedur yang tepat untuk menyimpan catatan,
dan pengecekan independen atas kinerja juga merupakan pengendalian yang penting dalam
fungsi utang usaha.

7
Otorisasi Pembayaran.
Pengendalian yang paling penting terhadap pengeluaran kas termasuk :
1. Penandatanganan cek oleh individu yang memiliki wewenan yang tepat.
2. Pemisahan tanggung jawab untuk menandatangani cek dan melaksanakan fungsi
utang usaha.
3. Pemeriksaan yang cermat atas dokumen pendukung oleh si penandatangan cek pada
saat cek ditandatangani.

Cek harus dipranomori.


Dan dicetak pada kertas khusus yang membuatnya sulit untuk mengubah payee atau penerima
pembayaran atau jumlah. Perusahaan harus berhati-hati dlama melakukan pengendalian fisik
terhadap cek kosong, yang sudah tidak digunakan lagi dan yang telah ditanda tangani.

MERANCANG PENGUJIAN PENGENDALIAN DAN PENGUJIAN SUBSTANTIF


GOLONGAN TRANSAKSI UNTUK PEMBELIAN

Ikhtisar Tujuan Audit yang berkaitan dengan Transaksi, Pengendalian Kunci,


Pengujian Pengendalian, dan Pengujian Substantif atas Transaksi untuk Akuisisi.

Tujuan Audit yang Pengendalian Pengujian Pengujian Substantif


berkaitan dengan Internal Kunci Pengendalian yang atas Transaksi yang
transaksi Umum Umum
Akuisisi yang dicatat Permintaan Memeriksa dokumen Mereview jurnal
adalah untuk barang pembelian, pesanan dalam paket vouher akuisisi, buki besar
dan jasa yang pembelian, laporan untuk eksistensi. umum, dan file induk
diterima, yang penerimaan, dan utang usaha untuk
konsisten dengan faktur vendor melihat jumlah yang
kepentingan terbaik dilampirkan pada besar atau tidak
klien(keterjadian) voucher. * biasa. *

Akuisisi disetujui Memeriksa indikasi Memeriksa dokumen


pada tingkat yang persetujuan. yang mendasari
tepat. untuk melihat
Berusaha untuk kelayakan dan
Komputer menerima menginput transaksi otentitasnya (faktur
ayat jurnal pembelian dengan vendor yang vendor, laporan
hanya dari vendor valid dan tidak valid. penerimaan, pesanan
yang diotorisasi pembelian, dan
dalam file induk permintaan
vendor. Memeriksa indikasi pembelian)*
pembatalan. Memeriksa file induk
Dokumen dibatalkan vendor menyangkut
untuk mencegah yang tidak biasa.
digunakan lagi. Memeriksa indikasi
verifikasi internal. Menelusuri akuisisi

8
Faktur vendor, persediaan ke file
laporan penerimaan, induk persediaan.
pesanan pembelian, Memeriksa aktiva
dan permintaan tetap yang diakuisisi.
pembelian
diverifikasi secara
internal. *
Transaksi akuisisi Pesanan pembelian Memeriksa urutan Menelusuri dari file
yang ada telah dicatat telah dipranomori pesanan pembelian. laporan penerimaan
( kelengkapan) dan diperhitungkan. ke jurnal akuisisi. *
Laporan penerimaan Memeriksa urutan Menelusuri dari file
telah dipranomori laporan penerimaan. faktur vendor ke
dan diperhitungkan.* jurnal akuisisi.
Voucher telah Memeriksa urutan
dipranomori dan voucher.
diperhitungkan.
Transaksi akuisisi Perhitungan dan Memeriksa indikasi Membandingkan
yang dicatat sudah jumlahnya sudah verifikasi internal. transaksi yang
akurat (keakuratan) diverifikasi secara tercatat dalam jurnal
internal. akuisisi dengan
faktur vendor ,
Total batch Memeriksa file total laporan penerimaan,
dibandingkan dengan batch untuk melihat dan dokumentasi
laporan ikhtisar tanda tangan klerk pendukung lainnya. *
komputer. pengendali data; Menghitung ulang
membandingkan keakuratan klerikal
totalnya dengan pada faktur vendor,
laporan ikhtisar. termasuk diskon dan
ongkos angkut.
Akuisisi disetujui Memeriksa indikasi
untuk harga dan persetujuan.
diskon
Transaksi akusisi Isi file induk utang Memeriksa indikasi Menguji ketepatan
telah dicantumkan usaha telah verifikasi internal. klerikal dengan
dengan benar dalam diverifikasi secara memfooting jurnal
file induk persediaan internal. Memeriksa tanda dan menelusuri
dan utang usaha serta File induk utang tangan pada akun posting ke buku
diihktisarkan secara usaha dan total buku besar umum besar umum serta file
benar (posting dan neraca saldo telah yang menunjukkan induk utang usaha
pengikhtisaran) dibandingkan dengan perbandingan. dan persediaan.
saldo buku besar
umum.
Transaksi akuisisi Bagan akun yang Memeriksa prosedur Membandingkan
telah diklasifikasikan memadai telah manual dan bagan klasifikasi dengan
dengan benar digunakan. akun. bagan akun dengan
(klasifikasi) Klasifikasi akun telah Memeriksa indikasi merujuk ke faktur
diverifikasi secara verifikasi internal. vendor.
internal.
Transaksi akuisisi Prosedur Memeriksa prosedur Membandingkan
telah dicatat pada mengahruskan manual dan tangganl laporan

9
tanggal yang benar pencatatan transaksi mengamati apaka ada penerimaan dan
(penetapan waktu) sesegera mungkin faktur vendor yang faktur vemdor
setelah barang dan belum tercatat. dengan tanggal pada
jasa diterima. jurnal akuisisi. *
Tanggal telah Memeriksa indikasi
diverifikasi secara verifikasi internal.
internal.

 laporan penerimaan hanya digunakan untuk barang berwujud sehingga tidak


digunakan untuk jasa, seperti utilitas serta reparasi dan pemeliharaan. Seringkali,
faktur vendpr merupakan satu-satunya dokumentasi yang tersedia.
 prosedur analitis ini juga dapat diterapkan pada tujuan lainnya, termasuk kelengkapan,
keakuratan, dan penetapan waktu.

Efisiensi audit yang signifikan dapat dicapai pada banyak audit apabila pengendalian
beroperasi secara efektif. Empat dari enam tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi
akuisisi memerlukan perhatian khusus sehingga harus diperiksa secara lebih teliti.
1. Akusisi yang Dicatat adalah untuk Barang dan Jasa yang Diterima, Konsisten
dengan Kepentingan Utama dari Klien (Keterjadian).
Jika auditor yakin bahwa pengendalian sudah memadai untuk tujuan ini, pengujian
atas transaksi yang tidak benar dan transaksi yang dicatat padahal sebenenarnya tidak
ada dapat dikurangi secara drastis. Pengendalian yang memadai juga dapat mencegah
klien untuk mencantumkan beban bisnis atau transaksi aktiva yang curang atau yang
terutama memberikan manfaat bagi manajemen atau karyawan lainnya dan bukan
entitas yang sedang diaudit. Beberapa contoh, transaksi yang tidak dapat saja terjadi,
seperti akuisisi item pribadi yang tidak diotorisasi oleh karyawan.
2. Akuisisi yang Ada Telah Dicatat (Kelengkapan).
Kelalaian untuk mencatat akuisisi barang dan jasa yang diterima secara langsung akan
mempengaruhi saldo utang usaha dan mungkin menghasilkan lebih saji laba bersih
serta ekuitas pemilik. Dalam beberapa audit mungkin sulit untuk melakukan
pengujian atas rincian saldo guna menentukan apakah transaksi yang ada belum
dicatat, sehingga auditor harus mengandalkan pengendalian dan pengujian substantif
atas transaksi untuk tujuan ini.
3. Akuisisi Telah Dicatat secara Akurat (Keakuratan).
Luas pengujian yang terinci atas banyak akun neraca dan beban tergantung pada
evaluasi auditor keefektifan pengendalian internal terhadap keakuratan transaksi

10
akuisisi yang dicatat. Jika klien menggunakan catatan persediaan perpetual, pengujian
yang terinci atas persediaan juga dapat dikurangi secara signifikan apabila auditor
yakin bahwa catatanperpetual memang akurat. Pengendalian terhadap akuisisi yang
dicantumkan dalam catatan perpetual biasanya diuji sebagai bagian dari pengujian
pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi akuisisi.
4. Akuisisi Telah Diklasifikasikan dengan Benar (Klasifikasi).
Pengujian yang terinci atas setiap akun tertentu dapat dikurangi jika auditor yakin
bahwa pengendalian internal sudah memadai untuk meberikan kepastian yang layak
menyangkut klasifikasi yang benar dalam jurnal akuisisi. Relatif menghabiskan
banyak waktu bagi auditor untuk mendokumentasikan pengujian atas akuisisi aktiva
tetap pada periode berjalan dan akun beban demi tujuan keakuratan dan klasifikasi.

Ikhtisar Tujuan Audit yang Berkaitan dengan Transaksi, Pengendalian Kunci,


Pengujian Pengendalian, dan Pengujian Substantif atas Transaksi untuk Pengeluaran
Kas

Tujuan Audit yang Pengendalian Pengujian Pengujian Substantif


Berkaitan dengan Internal Kunci Pengendalian yang atas Transaksi yang
Transaksi Umum umum
Pengeluaran kas yang Terdapat pemisahan Membahas dengan Mereview jurnal
dicatat adalah untuk tugas yang memadai personil dan pengeluaran kas,
barang dan jasa yang antara utang usaha mengamati aktivitas. buku besar umum,
benar-benar diterima dan penyimpanan cek dan file induk utang
(keterjadian) yang ditandatangani. usaha atas jumlah
yang besar atau tidak
Dokumentasi Membahas dengan biasa. *
pendukung diperiksa personil dan Menelusuri cek yang
sebelum cek mengamati aktivitas. dibatalkan ke ayat
ditandatangani oleh jurnal akuisisi terkait
orang yang dan memeriksa nama
berwenang. payee serta
Persetujuan Memeriksa indikasi jumlahnya.
pembayaran pada persetujuan.
dokumen pendukung Memeriksa cek yang
diberikan pada saat dibatalkan untuk
cek ditandatangani. melihat tanda tangan
yang terotorisasi,
endorsement yang
tepat, dan
pembatalan oleh
bank.
Memeriksa dokumen
pendukung sebagai
bagian dari pengujian
akuisisi.
11
Transaksi Cek telah Memperhitungkan Merekonsiliasi
pengeluaran kas yang dipranomori dan urutan cek. pengeluaran kas yang
ada telah dicatat diperhitungkan. Memeriksa tercatat dengan
(kelengkapan) Rekonsiliasi bank rekonsiliasi ban dan pengeluaran kas pada
disiapkan setiap mengamati laporan bank (bukti
bulan oleh karyawan penyusunannya. pengeluaran kas).
yang independen
yang mencatat
pengeluaran kas atau
penyimpanan aktiva.
Transaksi Perhitungan dan Memeriksa indikasi Membandingkan cek
pengeluaran kas yang jumlah diverifikasi verifikasi internal. yang dibatalkan
dicatat sudah akurat secara internal. Memeriksa dengan jurnal
(keakuratan) Rekonsiliasi bank rekonsiliasi bank dan akuisisi yang terkait
disipakna setiap mengamati dan ayat jurnal
bulan oleh orang penyusunannya. prngrluaran kas.
yang independen. Menghitung ulang
diskon tunai.
Menyiapkan bukti
pengeluaran kas.
Transaksi Isi file induk utang Memeriksa indikasi Menguji keakuratan
pengeluaran kas telah usaha diverifikasi verifikasi internal. klerikal dengan
dicantumkan dengan secara internal. memfooting jurnal
benar dalam file File induk utang Memeriksa tanda dan menelusuri
induk utang usaha usaha dan total tangan pada akun psoting ke buku
dan diikhtisarkan neraca saldo buku besar umum besar umum serta file
secara benar (posting dibandingkan dengan yang menunjukkan induk utang usaha.
dan pengikhtisaran) saldo buku besar perbandingan.
umum.

Transaksi Bagian akun yang Memeriksa prosedur Membandingkan


pengeluaran kas telah memadai digunakan. manual dan bagan klasifikasi dengan
dikalsifikasikan akun. bagan akun dengan
secara benar Klasifikasi akun Memeriksa indikasi merujuk ke faktur
(klasifikasi) diverifikasi secara verifikasi internal. vendor dan jurnal
internal. akuisisi.
Transaksi Prosedur Memeriksa prosedur Membandingkan
pengeluaran kas telah mengharuskan manual dan tanggal pada cek
dicatat pada tanggal pencatatan transaksi mengamati apakah yang dibatalkan
yang benar sesegera mungkin terdapat cek yang dengan jurnal
(penetapan waktu) setelah cek belum tercatat. pengeluaran kas.
ditandatangani. Membandingkan
Tanggal diverifikasi Memeriksa indikasi tanggal pada cek
secara internal. verifikasi internal. yang dibatalkan
dengan tanggal
pembatalan bank.

12
Terdapat 3 perbedaan yang penting antara akuisisi dan pembayaran dibandingkan
dengan siklus lainnya.
1. Terdapat sejumlah besar akun yang terlibat dalam silus ini, termasuk akun laporan laba
rugi dan neraca. Hal ini meningkatkan potensi salah saji klasifikasi, yang beberapa
mungkin akan mempengaruhi laba.
2. Sudah lebih umum bagi transaksi dalam silus ini untuk menuntut pertimbangan yang
signifikan, seperti biaya lease dan konstruksi. Auditor seringkali mengurangi tingkat
pengecualian yang dapat ditoleransi untuk atribut keakuratan.
3. Jumlah nilai uang setiap transaksi dalam silus mencakup rentang yang luar. Akibatnya,
auditor seringkali memisahkan item-item yang bernilai besar dan tidak biasa serta
mengujinya atas dasar 100%.

D. METODOLOGI UNTUK MERANCANG PENGUJIAN ATAS RINCIAN SALDO


UTANG USAHA
Karena semua transaksi dalam siklus akuisisi dan pembayaran umumnya mengalir
melalui nutang usaha, akun ini penting bagi setiap audit atas siklus akuisisi dan
pembayaran. Utang usaha adalah kewajiban yang belum dibayar atas barang dan jasa
yang diterima dalam peristiwa bisnis yang biasa. Utang usaha harus dibedakan dari
kewajiban akrual dan kewajiban berbunga. Kewajiban akan dianggap sebagai utang usaha
hanya jika total jumlah kewajiban itu diketahui dan terutang pada tanggal neraca. Jika
pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi terkait menunjukkan
bahwa pengendalian terlah beroperasi secara efektif, dan jika hasil prosedur analitis
memuaskan, auditor mungkin akan mengurangi pengujian atas rincian saldo utang usaha.
Usaha untuk merampingkan proses pembelian barang dan jasa, termasuk penekanan yang
lebih besar pada pembelian persediaan just in time, pembagian informasi yang meningkat
dengan pemasok, dan penggunaan teknologi serta e-commerce untuk melakukan transaksi
bisnis, telah mengubah semua aspek siklus akuisisi dam pembayaran bagi
banyakperusahaan.
a. Akses oleh pihak eksternal, seperti pemasok, ke catatan akuntansi meningkatkan
kemungkinan terjadinya salah saji jika akses tersebut tidak dikendalikan secara layak.
Seperti piutang usaha, sejumlah besar transaksi dapat mempengaruhi utang usaha.
Saldonya seringkali berjumlah besar dan terdiri dari sejumlah besar saldo vendor serta
relatif mahal untuk mengaudit akun tersebut. Auditor umumnya menetapkan salah saji
yang dapat ditoleransi yang relatif tinggi untuk utang usaha. Dan juga auditor

13
seringkali menilai resiko inheren sebagai sedang atau tinggi. Pengaruh pengendalian
internal klien terhadap pengujian utang usaha dapat diilustrasikan dengan dua contoh:
Asumsikan bahwa klien memiliki pengendalian internal yang sangat efektif terhadap
pencatatan dan pembayaran akuisisi. Penerimaan barang didokumentasikan secara
tepat waktu dengan laporan penerimaan yang telah dipranomori; sementara voucher
yang dipranomori disiapkan secara tepat waktu dan efisien serta dicatat dalam file
transaksi akuisisi dan file induk utang usaha. Verifikasi utang usaha akan memerlukan
sedikit upaya audit setelah auditor menyimpulkan bahwa pengendalian internal
beroperasi secara efektif.
b. Asumsikan bahwa laporan penerimaan tidak digunakan, klien menunda pencatatan
akuisisi hingga pengeluaran kas dilakukan, dan karena lemahnya posisi kas, tagihan
seringkali dibayar beberapa bulan setelah tanggal jatuh temponya.
Kita telah membahas pengendalian terhadap utang usaha dan pengujian pengendalian
serta pengujian substantif atas transaksi yang paling penting sebelumnya dalam bab ini.
Selain pengendalian tersebut, setiap bulan orang yang independen atau program komputer
akan merekonsiliasi laporan vendordengan kewajiban yang tercatat dan file induk utang
usaha dengan buku besar umum. Penggunaan prosedur analitis merupakan hal yang
penting dalam siklus akuisisi dan pembayaran seperti pada siklus lainnya, terutama untuk
mengungkapkan salah saji utang usaha. Auditor harus membandingkan total beban tahun
berjalan dengan tahun sebelumnya untuk mengungkapkan salah saji utang usaha serta
akun beban, karena akuntansi berganda, salah saji akun beban biasanya juga
menimbulkan salah saji yang sama pada utang usaha. Tujuan audit atas utang usaha
secara keseluruhan adalah untuk menentukan apakah saldo utang usaha telah dinyatakan
secara wajar dan diungkapkan secara layak. Terdapat perbedaan penekanan yang penting
dalam audit atas kewajiban dan aktiva. Ketika memverifikasi aktiva, auditor menekankan
lebih saji melalui verifikasi dengan konfirmasi, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan
dokumen pendukung.
Perbedaan penekanan dalam mengaudit aktiva dan kewajiban dihasilkan secara
langsung dari kewajiban hukum akuntan publik. Karena lebih saji ekuitas pemilik dapat
terjadi baik dari lebih saji aktiva atau kurang saji kewajiban, merupakan hal yang alami
bagi akuntan publik untuk menekankan kedua jenis salah saji tersebut.
Prosedur Analitis untuk Siklus Akuisisi dan Pembayaran

Prosedur Analitis Salah Saji yang mungkin


Membandingkan saldo akun beban yang Salah saji utang usaha dan beban.

14
berhubungan dengan akuisisi dengan tahun
sebelumnya.
Mereview daftar utang usaha untuk melihat Klasifikasi salah saji untuk kewajiban
utang yang tidak biasa, nonvendor dan utang nondagang.
berbunga.
Membandingkan utang usaha individual Akun yang tidak tercatat atau tidak ada, atau
dengan tahun sebelumnya. salah saji.
Menghitung rasio, seperti pembelian dibagi Akun yang tidak tercatat atau tidak ada, atau
dengan utang usaha, dan utang usaha dibagi salah saji.
dengan kewajiban lancar.

Kita akan menggunakan tujuan audit yang berkaitan dengan saldo yang sama yang kita
terapkan untuk memverifikasi piutang usaha, karena tujuan itu juga dapat diterapkan pada
kewajiban, dengan tiga modifikasi kecil:
1. Tujuan nilai realisasi tidak dapat diterapkan pada kewajiban. Nilai realisasi hanya
dapat diterapkan pada aktiva.
2. Aspek hak dalam tujuan hak dan kewajiban tidak dapat diterapkan pada kewajiban.
3. Untuk kewajiban, penekanan diberikan pada pencarian kurang saji dan bukan lebih
saji.
Tujuan Audit yang berkaitan dengan saldo dan prosedur pengujian atas rincian saldo yang
umum untuk utang usaha. Prosedur audit aktual yang digunakan auditor sangat bervariasi
tergantung pada sifat entitas, materialitas utang usaha, sifat dan efektivitas pengendalian
internal, serta risiko inheren.

Tujuan audit yang berkaitan dengan saldo dan pengujian atas Rincian Saldo untuk
Utang Usaha

Tujuan Audit yang Pengujian atas Rincian Komentar


Berkaitan dengan Saldo Saldo yang Umum
Utang usaha dalam daftar Menambahkan kembali atau Semua halaman tidak perlu
utang usaha sama dengan file menggunakan komputer difooting jika footing
induk terkait, dan totalnya untuk menumlahkan total dilakukan secara manual.
ditambahkan dengan benar dari daftar utang usaha.
serta sama dengan buku Menelusuri total ke buku Kecuali pengendaliannya
besar umum ( detail tie in) besar umum. lemah, penelusuran ke file
Menelusuri setiap faktur induk harus dibatasi.
vendor ke file utama
menyangkut nama dan
jumlah.
Utang usaha dalam daftar Menelusuri dari daftar utang Pada umumnya menerima
utang usaha memang ada usaha ke faktur dan laporan sedikit perhatian karena
(eksistensi) vendor. perhatian utama tertuju pada
Mengkonfirmasi utang usaha, kurang saji.
dengan menekankan jumlah
15
yang besar dan tidak biasa.
Utang usaha yang ada telah Melaksanakan pengujian Ini merupakan pengujian
dicantumkan dalam daftar kewajiban setelah periode audit yang penting untuk
utang usaha (kelengkapan) (lihat pembahasan) utang usaha
Utang usaha dalam daftar Melaksanakan prosedur yang Pada umumnya penekanan
utang usaha sudah akurat sama seperti yang digunakan pada prosedur ini untuk
(keakuratan) untuk tujuan eksistensi dan keakuratan merupakan
pengujian kewajiban setelah kurang saji dan bukan
periode. penghapusan.
Utang usaha dalam daftar Mereview pengujian Pengetahuan mengenai bisnis
utang usaha diklasifikasikan kewajiban setelah periode klien merupakan hal yang
dengan benar (klasifikasi) (lihat pembahasan) penting bagi pengujian ini.
Melaksanakan pengujian
yang terinci sebagai bagian
dari pengamatan fisik
persediaan (lihat
pembahasan).
Menguji persediaan dalam
perjalanan (lihat
pembahasan)
Transaksi dalam siklus Melaksanakan pengujian Ini merupakan pengujian
akusisi dan pembayaran kewajiban setelah periode audit yang penting untuk
dicatat periode yang tepat (lihat pembahasan). utang usaha. Disebut
(pisah batas) Melaksanakan pengujian pengujian pisah batas.
yang terinci sebagai bagian
dari pengamatan fisik
persediaan (lihat
pembahasan).
Menguji persediaan dalam
perjalanan (lihat
pembahasan).
Perusahaan memiliki Memeriksa laporan vendor Biasanya tidak begitu
kewajiban untuk membayar dan mengkonfirmasi utang diperhatiakan dalam audit
kewajiban yang tercakup usaha. atas utang usaha karena
dalam utang usaha semua utang usaha
(kewajiban) merupakan kewajiban.

Pengujian Kewajiban Sesudah Tanggal Neraca


Karena audit menekankan pada kurang saji dalam akun kewajiban, pengujian setelah periode
merupakan hal yang penting bagi utang usha. Prosedur audit yang digunakan untuk
mengungkapkan utang yang belum tercatat dapat diterapkan pada tujuan keakuratan.
Memeriksa Dokumentasi yang Mendasari Pengeluaran Kas Selanjutnya.
Auditor memeriksa dokumen pendukung menyangkut pengeluaran kas setelah tanggal neraca
guna menentukan apakah pengeluaran kas dilakukan untuk kewajiban periode

16
berjalan.laporan penerimaan menunjukkan tanggal persediaan diterima dan oleh karena itu
merupakan dokumen yang sangat berguna.
Memeriksa Dokumentasi yang Mendasari Untuk Tagihan yang Belum Dibayar Beberapa
Minggu Setelah Akhir Tahun.
Auditor melaksanakan prosedur ini dengan cara yang sama seperti sebeblumnya dan unutk
tujuan yang sama. Prosedur ini berbeda karena dilakukan untuk kewajiban yang belum
dibayar mendekati akhir pekerjaan lapangan audit dan bukan untuk kewajiban yang telah
dibayar.
Menelusuri Laporan Penerimaan yang Dikeluarkan Sebelum Akhir Tahun ke Faktur
Vendor Terkait.
Semua barang dagang yang diterima sebelum akhir tahun periode akuntanbsu harus
dicantumkan sebagai utang usaha. Laporan penerimaan yang diterbitkan hingga akhir tahun
ke faktur vendor dan memastikan bahwa laporan itu telah dimasukkan dalam utang usaha,
auditor menguji kewajiban yang belum tercatat.
Menelusuri Laporan Vendor yang Menunjukkan Saldo yang Jatuh Tempo ke Neraca
Saldo Utang Usaha.
Jika klien menyimpan file laporan vendor, auditor dapat menelusuri setiap laporan yang
memiliki saldo yang jatuh tempo pada tanggal neraca ke listing untuk memastikan bahwa hal
itu telah dicantumkan sebagai utang usaha.
Mengirim Konfirmasi ke Vendor dengan Siapa Klien Melakukan Bisnis.
Walaupun penggunaan konfirmasi untuk utang usaha kurang begitu umum ketimbang untuk
piutang usaha, auditor kadang-kadang menggunakannya untuk menguji vendor yang dihapus
dari daftar utang usaha, transaksi yang dihilangkan, dan saldo akun yang salah saji.
Pengujian Pisah Batas.
Utang usaha dilakukan untuk menentukan apakah transaksi yang dicatat beberapa hari
sebelum dan setelah tanggal neraca dicantumkan pada periode yang benar.lima pengujian
audit kewajiban setelah periode semuanya merupakan pengujian pisah batas untuk akuisisi,
tetapi menekankan pada kurang saji. Untuk menguji jumlah pisah batas lebih saji, auditor
harus menelusuri Laporan penerimaan yang dikeluarkan setelah akhir tahun ke faktur terkait
guna memastikan bahwa hal itu tidak dicatat sebagai utang usaha.
Hubungan Pisah Batas dengan Observasi Fisik Persediaan.
Dalam menentukan apakah pisah batas utang usaha sudah benarm sangatlah penting jika
pengujian pisah batas dikoordinasikan dengan observasi fisik persediaan. Informasi pisah
batas untuk akusisi harus diperoleh selama observasi fisik persediaan. Auditor harus
17
mereview prosedur dalam departemen penerimaan untuk menetukan bahwa semua persediaan
yang diterima telah dihitung, auditor harus mencatat pada dokumentasi audit nomor laporan
penerimaan terakhir dimana persediaan dilibatkan dalam perhitungan fisik. Selama pekerjaan
lapangan akhir tahun, auditor kemudian harus menguji catatan akuntansi menyangkut pisah
batas. Jika klien melakukan perhitungan fisik sebelum hari terakhir tahun berjalan, auditor
masih harus melakukan pisah batas utang usaha pada saat perhitungan fisik.

Persediaan dalam Perjalanan.


Menyangkut utang usaham aduitor harus membedakan antara akuisisi persediaan atas dasar
FOB destination dan atas dasar FOB origin. Auditor harus menentukan apakah persediaan
diakuisisi atas dasar FOB destination atau FOB origin dengan memeriksa faktur vendor.
Auditor harus memeriksa faktur atas barang dagang yang diterima tidak lama setelah akhir
tahun guna menetukan apakah hal itu dilakukan atas dasar FOB origin. Auditor harus
memahami reliabilitas relatif dari tiga jenis utama bukti yang umumnya digunakan untuk
memverifikasi utang usaha: faktur vendor, laporan vendor dan konfirmasi.
KENDALA BUKTI
Auditor harus memahami keandalan relatif tiga tipe utama bukti yang biasa digunakan
untuk memeriksa utang usaha, yaitu : faktur penjual, laporan dari penjual (pemasok), dan
konfirmasi.
Perbedaan Antara Faktur Vendor dan Laporan Vendor.
Auditor harus membedakan antara faktur vendor dan laporan vendor kerika
memverifikasi jumlah yang terutang kepada vendor. Auditor akan memperoleh bukti yang
sangat andal mengenai setiap transaksi ketika mereka memeriksa faktur vendor dan dokumen
pendukung terkait, seperti laporan penerimaan dan pesanan pembelian. Auditor harus
membandingkan faktur vendor yang ada dengan milik klien dan masih belum
mengungkapkan yang hilang, yang merupakan perhatian utama dalam utang usaha.
Perbedaan Antara Laporan Vendor dan Konfirmasi.
Perbedaan yang paling penting antara laporan vendor dan konfirmasi utang usaha
terletak pada sumber informasinya.laporan vendor disiapkan oleh vendor (pihak ketiga yang
independen) tetapi berada ditangan klien pada saat auditor memeriksanya. Respons terhadap
permintaan konfirmasi utang usaha umumnya berupa laporan tersendiri yang dikirimkan
langsung ke kantor akuntan publik oleh vendor. Respons tersebut menyediakan informasi
yang sama seperti laporan vendor tetapi lebih dapat diandalkan. Karena ketersediaan laporan
vendor dan faktur vendor yang keduanya bukti yang relatif dapat diandalkan karena berasal

18
dari pihak ketiga, konfirmasi utang usaha kurang begitu umum ketimbang konfirmasi piutang
usaha. Ketika auditor memeriksa laporan vendor atau menerima konfirmasi, maka dia harus
merekonsiliasi laporan atau konfirmasi dengan daftar utang usaha. Dokumen yang umumnya
digunakan untuk merekonsiliasi saldo pada daftar utang busaha dengan konfirmasi atau
laporan vendor termasuk laporan penerimaan, faktur vendor, dan cek yang dibatalkan.
Ukuran sampel untuk pengujian utang usaha sangat bervariasi, tergantung pada faktor-faktor
seperti materialitas utang usaha, jumlah utang yang beredar, penilaian risiko pengendalian,
dan hasil tahun sebelumnya. Sampling statistik kurang begitu umum untuk digunakan dalam
mengaudit utang usaha ketimbang untuk piutang usaha. Mendefinisikan populasi dan
menentukan ukuran populasi untuk utang usaha jauh lebih sulit. Karena penekanannya
diberikan pada utang usaha yang dihapus, auditor harus berusaha untuk memastikan bahwa
populasi melibatkan semua utang yang potensial.

UKURAN SAMPEL
Ukuran sampel dalam pengujian utang usaha sangat bervariasi tergantung pada
berbagi faktor, seperti misalnya: materialitas utang usaha, jumlah akun yang ada, hasil
penilaian risiko pengendalian, dan hasil audit tahun yang lalu. Apabila pegendalian internal
klien lemah, yang tidak jarang dijumpai pada utang usaha, hampir seluruh populasi harus
diperiksa. Dalam situasi lainnya hanya sebagian kecil dipandang perlu diperiksa.
Sampling statistical kurang lazim digunakan untuk pengauditan utang usaha
dibandingkan dengan untuk piutang usaha. Perumusan populasi dan penentuan ukuran
populasi sering lebih sulit untuk utang usaha. Karena tekanan audit adalah pada utang usaha
yang tidak dicatat, auditor harus mencoba agar populasi mencakup semua kewajiban
potensial.

19
DAFTAR PUSTAKA

Jusup, Haryono. 2014. Auditing. Yogyakarta: Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu
Ekonomi YKPN.

20

Anda mungkin juga menyukai