2. Asep M.Suryadiansyah
3. Emmy Fitrianingsih
4. Fitri Wahyuningsih
8. Alfina Arindita
9. Ramdani
2016/2017
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pemahaman tentang stress dan akibatnya penting bagi upaya pengobatan maupun
pencegahan banyak gangguan kesehatan jiwa. Para ahli sudah banyak meneliti masalah
stress, khususnya yang bertalian dengan situasi dan kondisi hidup. Masalah stress sering
sumber bermacam-macam gangguan stess. Perlu diperhatikan bahwa kepekaan orang untuk
menghayati stress tidaklah sama, ada yang lebih kuat dan ada yang lebih rapuh. Hal itu
bergantung pada keseluruhan kondisi individu yang turut menentukan juga penampilan
Modernisasi dan kemajuan teknologi membawa perubahan dalam cara berfikir dan
dalam pola hidup masyarakat luas. Perubahan tersebut, akan membawa konsekukuensi di
bidang kesehatan fisik dan bidang kesehatan jiwa. Tidak semua orang mampu menyesuaikan
diri dengan perubahan tersebut, akibatnya akan menimbulkan ketegangan atau akan
mengalami hal yang dapat merupakan faktor pencetus, penyebab dan juga akibat dari suatu
penyakit.
akan tetap mengganggu produktifitas dan hidup seseorang menjadi tidak efisien.
Stress adalah realita kehidupan setiap hari yang tidak dapat dihindari. Stress bukan
sesuatu hal yang buruk dan menakutkan, tetapi merupakan bagian kehidupan. Dalam
kehidupan sehari-hari, hidup beradaptasi dengan stress tanpa harus mengalami distress. Tidak
semua bentuk stress itu mempunyai konotasi negative, cukup banyak yang bersifat positif,
B. TujuanPenulisan
C. MetodePenulisan
Metode yang digunakan penulis dalam penyelesaian makalah ilmiah ini adalah
Studi kepustakaan, yaitu mempelajari buku sumber yang berhubungan dengan stress
dan adaptasi.
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Konsep Stress
Setiap orang mengalami stres dari waktu ke waktu, dan umumnya seseorang
dapat mengadaptasi stres jangka panjang atau mengadaptasi stres jangka pendek
sampai stres tersebut berlalu. Stres dapat menimbulkan tuntutan yang besar pada
seseorang, dan jika orang tersebut tidak dapat mengadaptasi, maka akan terjadi
penyakit.
Stres adalah segala situasi dimana tuntutan non – spesifik mengharuskan seorang
Stress adalah reaksi atau respons tubuh terhadap stressor psikososial (tekanan
Stress adalah suatu kekuatan yang mendesak atau mencekam, yang menimbulkan
Secara umum yang dimaksud stress adalah reaksi tubuh terhadap situasi yang
Respon atau tindakan ini termasuk respon fisiologis dan psikologis. Stres dapat
masalah, berpikir secara umum, dan rasa memiliki . selain itu stress juga dapat
Stressor internal berasal dari dalam diri seseorang ( misal: demam, kondisi
Stressor eksternal berasal dari luar diri seseorang ( misal: perubahan bermakna
dalam suhu lingkungan, perubahan dalam peran keluarga atau sosial, atau
Timbulnya stress pada seseorang diawali dengan adanya stimuli yang mengawali
suatu kebutuhan yang tidak terpenuhi dan kebutuhan tersebut bisa saja kebutuhan
neurohormonal
yang mempengaruhi.
Macam-macam stressor:
Karakteristik Stressor:
a. Makna stressor
Bila stressor tersebut bermakna dalam hidup individu tersebut maka responnya
akan besar
b. Lingkup stressor
c. Lamanya stressos
d. Jumlah stressor
Bila stressor yang ada bermacam-macam dalam waktu yang sama maka
e. Kuatnya stressor
Dampak stressor dipengaruhi oleh berbagai faktor (Kozier & Erb,1983 dikutip Keliat
B.A.,1999) yaitu:
a. Sifat stressor
tersebut.
b. Jumlah stressor
Seberapa sering individu menerima stressor yang sama. Makin sering individu
mengalami hal yang sama maka akan timbul kelelahan dalam mengatasi
masalah tersebut.
e. Tingkat perkembangan
Menurut Maramis (1999), ada empat sumber atau penyebab stress psikologis, yaitu:
a. Frustasi
Hal ini timbul karena kegagalan dalam mencapai tujuan selain itu adanya aral
melintang. Frustasi sendiri ada yang bersifat intrinsik dan frustasi ekstrinsik.
b. Koflik
Hal ini dapat terjadi karena seseorang tidak mampu memilih antara dua atau
c. Tekanan
Timbul karena adanya tekanan dalam kehidupan sehari-hari. Tekanan ini dapat
d. Krisis
Krisis adalah suatu keadaan yang terjadi secara mendadak. Hal ini dapat
Apabila ditinjau dari penyebab stress, menurut Sri Kusmiati dan Desminiarti
a. Stress fisik
Disebabkan oleh adanya suhu atau temperatur yang terlalu tinggi atau terlalu
rendah, suara amat bising, sinar yang terlalu terang atau tersengat arus listrik.
b. Stress kimiawi
Disebabkan oleh asam basa kuat, obat-obatan, zat beracun, hormon atau gas.
c. Stress mikrobiologik
Disebabkan oleh virus, bakteri atau parasit yang dapat menimbulkan penyakit.
d. Stress fisiologik
hingga tua.
keagamaan.
Sedangkan menurut Brench Grand (2000), stress ditinjau dari penyebabnya hanya
a. Penyebab makro
pertengkaran rumah tangga, beban pekerjaan, masalah apa yang akan dimakan
dan antri.
4. Tahapan Stress
Stress yang disertai dengan perasaan nafsu bekerja yang besar dan berlebihan,
Stress yang disertai keluhan, seperti bangun pagi badan tidak tersasa segar dan
merasa letih, lekas capek pada saat menjelang sore hari, lambung atau perut
tidak nyaman, jantung berdebar, otot tengkuk dan punggung menjadi tegang.
Tahapan stress dengan keluhan, seperti defekasi yang tidak teratur, otot
semakin tegang, emosional, insomnia, mudah terjaga dan sulit untuk tidur
kembali, bangun terlalu pagi, koordinasi tubuh terganggu dan mau jatuh
pingsan.
Tahapan stress dengan keluhan, seperti tidak mampu bekerja sepanjang hari
dan daya ingat menurun, serta dapat menimbulkan ketakutan serta kecemasan.
Tahapan stress yang disertai dengan kelelahan secara fisik dan mental,
gangguan pencernaan berat, meningkatnya rasa takut dan cemas, bingung dan
panik.
Tahapan stress dengan tanda-tanda seperti jantung berdebar keras, sesak nafas,
Menurut Dadang Hawari (2001) bahwa dampak dari stress sendiri dapat
atau kerontokan.
e. Wajah nampak tegang, serius, tidak santai, sulit senyum dan kerutan pada kulit
dan wajah.
g. Kulit menjadi dingin atau panas, banyak berkeringat, biduran dan gatal-gatal.
k. Sering berkemih.
a. Kecemasan
Respons yang paling umum merupakan tanda bahaya yang menyatakan diri
dengan suatu penghayatan yang khas, yang sukar digambarkan adalah emosi
yang tidak menyenangkan dengan istilah kuatir, tegang, prihatin, takut seperti
ancaman. Merupakan reaksi umum lain terhadap situasi stress yang mungkin
c. Depresi
menyesuaikan diri dengan keinginan yang akan dicapai dan respons terhadap
a. Individu
2) Turunkan kecemasan
4) Persiapan diri
b. Dukungan sosial
3) Berikan bimbingan mental dan spiritual untuk individu tersebut dari keluarga.
Ada beberapa kiat untuk mengedalikan stress menurut Grand Brecht (2000),
a. Sikap, keyakinan dan pikiran kita harus positif, fleksibel, rasional dan adaptif
1) Kemampuan menyadari
anda.
f. Visualisasi
Selain kiat diatas ada beberapa teknik singkat untuk menghilangkan stress,
misalnya melakukan pernafasan dalam, mandi santai dalam bak, tertawa, pijat,
8. Model stres
a. Model Adaptasi
Model adaptasi menunjukan bahwa ada empat faktor yang menentukan apakah
(Mechanic,1962).
individu.
Model stresor berdasar stimulus lebih fokus pada karakteristik yang distruptif
2. Individu adalah penerima pasif dari stres, dan cara pandang mereka
3. Semua orang mempunyai batas ambang stimulus yang sama, dan penyakit
9. Koping stress
stres yang menekan akibat masalah yang dihadapinya dengan cara melakukan
perubahan kognitif maupun prilaku guna memperoleh rasa aman dalam dirinya
sendiri.
menghasilkan adaptasi yang baik dan menjadi suatu pola baru dalam
2) Koping psiko-sosial
a) Perilaku menyerang
berupa benda, barang atau orang atau bahkan terhadap dirinya sendiri.
senangannya.
lingkungan dan orang lain, jadi secara fisik dan psikologis individu
c) Kompromi
Kaitan antara koping dengan mekanisme pertahanan diri (defense mechanism), ada
ahli yang melihat defense mechanism sebagai salah satu jenis koping (Lazarus, 1976).
Ahli lain melihat antara koping dan mekanisme pertahanan diri sebagai dua hal yang
Koping jenis ini adalah setiap usaha tingkah laku yang dijalankan ole individu
untuk mengatasi kesakitan atau luka, ancaman atau tantangan dengan cara
mengubah hubungan hubunngan yang bermasalah dengan lingkungan. Individu
menjalankan koping jenis direct action atau tindakan langsung bila dia melakukan
langsung pada keadaan yang mengancam dan melakukan aksi yang sesuai
dengan bahaya tersebut. Misalnya, dalam rangka menghadapi ujian, Tono lalu
mempersiapkan diri dengan mulai belajar sedikit demi sedikit tiap-tiap mata
kuliah yang diambilnya, sebulan sebelum ujian dimulai. Ini dia lakukan
hanya mempersiapkan diri menjelang ujian saja. Contoh dari koping jenis ini
orang tua supaya anak mereka menjadi lebih kebal terhadap kemungkinan
b) Agresi
Agresi adalah tindakan yang dilakukan oleh individu dengan menyerang agen
yang dinilai mengancam atau akan melukai. Agresi dilakukan bila individu
merasa atau menilai dirinya lebih kuat atau berkuasa terhadap agen yang
yang melalakukan serangan secara kasar, dengan jalan yang tidak wajar.
Karena orang selalu gagal dalam usahanya, reaksinya sangat primitive, berupa
kemarahan dan luapan emosi kemarahan dan luapan emosi kemarahan yang
Agresi ialah seseperti reaksi terhadap frustasi, berupa seranngan, tingkah laku
sehingga harga diri orang yang bersangkutan jadi merosot disebabkan oleh
tingkah lakunya yang agresif berlebih-lebihan tadi. Seperti tingkah laku yang
c) Penghindaran (Avoidance)
Tindakan ini terjadi bila agen yang mengancam dinilai lebih berkuasa dan
dari situasi yang mengancam. Misalnya, penduduk yang melarikan diri dari
d) Apati
Jenis koping ini merupakan pola orang yang putus asa. Apati dilakukan
dengan cara individu yang bersangkutan tidak bergerak dan menerima begitu
saja agen yang melukai dan tidak ada usaha apa-apa untuk melawan ataupun
orang-orang cina sering kali dan berulangkali menjadi korban ketika terjadi
tekanan-tekanan ketubuhan atau fisik, motorik atau gambaran afeksi dan tekanan
emosi yang dibangkitkan oleh lingkungan yang bermasalah. Atau bisa diartikan
bahwa bila individu menggunakan koping jenis ini, posisinya dengan masalah
relatif tidak berubah, yang berubah adalah diri individu, yaitu dengan cara merubah
Macam koping ini digunakan bila gangguan muncul dari diri individu,
merupakan bentuk koping dengan cara diarahkan pada gejala. Namun tidak
selamanya cara ini bersifat negative. Melakukan relaksasi, meditasi atau berdoa
individu yang bersangkutan selalu mencoba mengelak dan membela diri dari
psikologis untuk merespons dan beradaptasi terhadap stress. Besarnya energi dan
keefektifan dari usaha untuk beradaptasi bergantung pada 4 dimensi yang telah di
jelaskan di atas.
a. Respons fisiologis
dua respons fisiologis terhadap stress yaitu sindrom adaptasi local (LAS) dan
LAS adalah sebuah respons dari jaringan, organ, atau bahkan bagian tubuh
Adalah respons lokal dari sistem saraf pusat terhadap rasa nyeri. Respons
ini adalah sebuah respons adaptif yang akan melindungi jaringan dari
2) Respons Inflamasi
Respons ini di stimuli oleh infeksi atau trauma. Fase pertama meliputi
perubahan di dalam sistem sirkulasi atau dalam sel-sel. Fase kedua biasanya
ditandai dengan pelepasan eskudat dari luka. Eskudat adalah gabungan dari
GAS adalah respons pertahanan secara fisiologis dari seluruh tubuh terhadap
stres. Sistem ini melibatkan sistem saraf otonom dan sistem endokrin. GAS
1) Reaksi Alarm
Reaksi ini melibatkan mekanisme pertahanan dari pikiran dan tubuh untuk
stresor spesifik.
2) Tahap Resisten
Dalam tahap ini tubuh kembali pada keadaan stabil, frekuensi jantung,
kadar hormone, curah jantung, dan tekanan darah kembali pada tingkatan
normal.
Tahap ini terjadi saat tubuh sudah tidak sanggup lagi melawan stres dan
menipis.
b. Respons Psikologis
a. Pengkajian
stress. Presepsi tersebut bergantung pada norma, adat, dan faktor lingkungan
1) Indikator Fisiologis
Indikator ini bersifat objektif, lebih mudah diamati dan diukur secara
umum.
2) Indikator Pengembangan
4) Indikator Intelektual
5) Indikator Sosial
Beberapa hal yang harus dikaji pada pasien dengan stres yaitu:
1. Faktor Pendukung
pengalaman
2. Faktor Pencetus
• Biologis : a.Neroanatom
b.Nerofisiologi
c.Nerokimia
d.Inteligensi
c.Tingkat ekonomi
Perasaan sedih, marah, takut, senang, rasa tidak berdaya, (putus asa, merasa
sendirian)a. Afektif
4. Sumber koping
personal
Mencari dukungan spiritual dengan berdo’a dan meningkatkan
keyakinanya.d.Keyakinan
5. Mekanisme Koping
-Keseimbangan terganggu
lingkungan.
#Menciderai diri
#Menangis
#Menarik diri
#Olah raga
b. Diagnosa Keperawatan
pengelompokan data yang dapat menunjukkan stresor potensial atau aktual dan
respons klien.
- Masalah ekonomi
- Stress fisiologis
- Ansietas
c. Perencanaan
yang konstruktif
1) Bimbingan antisipasif
keluarga
dipecahkan
2) Peningkatan koping
1) Terapi aktivitas
2) Manajemen lingkungan
untuk istirahat
disfungsional
Bantu pasien untuk secara sadar memonitor alam
penanganan
4. Intervensi : Keputusasaan
1) Inspirasi harapan
disfungsional
penanganan
3) Terapi aktivitas
1) Manajemen lingkungan
untuk istirahat
2) Pengaturan posisi
dirancang
3) Peningkatan tidur
e. Evaluasi
tiap-tiap individu itu terhadap reduksi stres berbeda-beda juga. Oleh karena
1. Pada klien
2. Pada keluarga
PENUTUP
A. Kesimpulan
Stress merupakan bagian dari kehidupan yang dialami setiap orang setiap
Klien yang dirawat di Rumah sakit tentu mengalami berbagai stress yang
manusia.
DAFTAR PUSTAKA
Bulechek, G.M., Butcher, H.K., Dochterman, J.M., Wagner, C.M. Ahli bahasa
Nurjannah, I., Tumanggor, R.D. (2015). Nurshing interventions classification
(NIC) (6 th ed). Jakarta: Moco Media
Jingga Wahyu Buana dari buku Potter, P.A. & Pery, A.G. (1999). Buku Ajar
Fundamental Keperawatan: Konsep, proses, dan Praktik, Vol. 1 E/4. Alih bahasa
oleh Yasmin Asih, Made Sumarwati, Dian, Evriyani, Laily, Mahmudah, Ellen
Panggabean, Sari Kurnianingsih, Enie Novieastari. Jakarta: EGC. (halaman 476-
495).
Kozier, B., Erb, G., Berwan, A. J., & Burke, K. (2008). Fundamental of Nurshing :
Concepts, Process, and Practice. New Jersey: Prentice Hall Health.
Stuart G.W dan Laraia.M.T (1998). Principle and practice of pschiatric nursing.
Edisi 8 St Louis. Mosby year Book.