Anda di halaman 1dari 2

“ Kenapa dia terlihat seperti ketakutan?

“ Itu karena menurut dia mustahil sekali benda mati bisa bicara ja.”

Meja pun merasa sedih sebab semua yang dikatakan kursi ternyata benar, tidak mungkin benda mati
mempunyai mulut yang bisa berbicara, mempunyai telinga yang bisa medegar, maupun kulit yang
bisa merasakan apapun. Semua hal akan terlihat gila jika diketahui manusia, atau mereka hanya
menganggap sebuah magic ilusi semata yang memukau, Itulah mengapa benda yang ada diruangan
ini hanya bisa diam dan menjadi pendegar yang baik bagi semua murid tanpa mereka ketahui.

Melihat teman abadinya yang tak bahagia kursi pun berusaha menghibur “sudahlah tak perlu kau
sedihi, lebih baik mendegar ceritaku saja.” Bujuk kursi.

“cerita apa? Aku lagi tidak berselera kursi” dengan nada kesal meja menjawab. “ayolah sekali saja
dengar ceritaku, kujamin kau akan ceria lagi. Kau tahu kan aku tak pernah ingkar janji” . Melihat
rayuan maut kursipun akhirnya meja mengalah ,

“baiklah ceritakan padaku, awas saja sampai tidak lucu!” seraya membunyikan badan nya sendiri
(mengetok meja).

“kau tahu badanku sekarang baunya tidak sedap”ujar kursi.

“loh kenapa bisa?” dengan penasaran si meja mendekat ke kursi dan mencium aroma badan si kursi,
“eh iya baumu seperti kaus kaki busuk, sedih aku menciumnya.”

Kursi pun akhirnya bercerita kepada meja, bahwa bau badan yang ia dapat berasal dari Jono, anak
yang paling nakal dikelas “Tahu tidak kau? si Jono suka buang gas diam-diam tanpa ada yang tahu,
suka tidak mengaku, kurasa akhir-akhir ini perut dia lagi bermasalah” tutur kursi yang bercerita
dengan semangat. Mendengar penjelasan seperti itu meja tertawa terbahak-bahak “HAHAHA, sial
kali nasibmu kur, untung dia tidak bersamaku bisa habis aku mencium aroma seperti kaus kaki itu”

Melihat meja tertawa terpingkal-pingkal seperti itu kursi merasa bahwa cerita dia berhasil mebuat
meja bahagia, “senang sekali melihat temanku seperti ini” ucap kursi dalam hati. Tetapi ada yang
mengganjal dihati kursi, tidak tahu mengapa kursi merasa ada yang berubah dari meja, sekarang
meja terlihat sangat tertarik berbincang dengan Sandhi, murid teladan dikelas. Apakah ia ingin
memberi tahu rahasia kami? Rahasia dimana semua orang tidak tahu bahwa kami juga bisa
berbicara bahkan belajar seperti murid-murid yang lain. Lalu tiba-tiba meja mengajak kursi
berbincang membuyarkan lamunan kursi.

“Kau tahu tidak, sepertinya dikelas kita ada yang lagi sedang berbunga-bunga, layaknya dimabuk
asmara. Kulihat tak lepas dia memegang handphone menunggu balasan kekasihnya” Meja adalah
orang yang sangat suka menggosip, melebihi perempuan-perempuan yang ada dikelas. Dia selalu
update perihal berita yang bersifat privasi “Siapa? Arsyad maksudmu?” asal si Kursi.

“ Kok kamu bisa tahu? Emang udah tersebar ya beritanya? Kukira baru aku saja yang tahu” keluh
Meja.
“ Yakan si Arsyad tempat duduk nya bareng kamu gimana sih! Sudah ketebak pasti kamu melihat
chatnya arsyad kan, dasar tidak sopan!” Kursi pun sampai geleng kepala karena tidak tahan melihat
perilaku teman nya yang sudah kelewat batas.

“Jangan marah dong, kan aku nggak sengaja melihat chatnya lagipula tak peduli sekali aku ” meja
yang malas akan mendengar ceramah si kursi akhirnya langsung buru-buru balik ketempat asalnya.

“ Aku mau balik ya, tidak seru cerita denganmu kur bisa kena omelanmu lagi nanti” ujar meja.

“kau kira aku ustad tukang ceramah, ya ampun ja kamu buat aku kesal saja.” Teriak kursi.

◊◊◊◊

Matahari tenggelam di ufuk barat kota dengan warna merah jingga menyeruak
meninggalkan keramaian kota. Malam pun tiba suasana sekolah hening, ketentraman yang ada
membuat tak bersuara hanya suara jangkrik dan air kolam bergemericik. Bertolak belakang sekali
keadaan antara siang hari dan malam hari disekolah. Bulan menyinari sekolah kemudian
memantulkan semburat cahayanya yang berupa bayangan gelap diatas lapangan basket, mebuat
sekolah menjadi mistis.

Ruangan kelas gelap gulita, semua benda yang ada di rungan tertidur termasuk Meja. Lalu
tiba-tiba meja mendengar suara orang sedang mengobrol dengan nada yang agak besar, heran tidak
seperti biasa maka bangunlah meja karena keberisikan, lalu dilihatlah sekeliling kelas oleh meja dan
akhirnya ditemukanlah sumber tempat berisik itu.

“ Ada apa nek cut nya dien tumben sekali malam begini para pahlawan berkumpul?” Tanya
meja ke dinding atas sebelah kanan, tempat para pahlawan yang terhormat dipajang dan
dibanggakan oleh semua masyarakat Indonesia.

“ini nak meja besok kan tanggal 17 agustus, kita semua lagi berdiskusi bagaimana acara
mengenang jasa para pahlawan itu berjalan dengan lancar,terus kita juga lagi cerita masa lalu pas
melawan penjajah belanda dulu, ya ampun baru nyadar ternyata kita berjuang sampai rela mati loh”
kata si nek cut nya dien. Dia adalah figura diatas dinding yang dipajang bersama pahlawan yang
lainnya, disini diruangan ini orang terhormat diletakkan diatas dinding agar tidak ada murid yang
merusak atau jahil. Nek cut nyadien punya sifat penyabar dan lemah lembut, semua orang kagum
dengan beliau termasuk meja.

“oh gitu nek, yaudah semangat ya nek! Besok kelas kita pasti dirias sama anak-anak terus
dibersihin, aduh gak sabar buat besok kelas jadi wangi” tutur meja sambil tertawa.

“Nenek juga gak sabar besok, senang sekali memiliki murid-murid yang mempunyai jiwa
patriotisme, gak salah milih untuk memerdekakan Negara kita yakan meja?” kata nenek.

“iya nek aku juga setuju”

Anda mungkin juga menyukai