Uji wilcoxon digunakan untuk menganalisis hasil-hasil pengamatan yang berpasangan dari
dua data apakah berbeda atau tidak. Wilcoxon signed Rank test ini digunakan hanya untuk
data bertipe interval atau ratio, namun datanya tidak mengikuti distribusi normal.
Uji hipotesis :
H0 : d = 0 (tidak ada perbedaan diantara dua perlakuan yang diberikan)
H1 : d ≠ 0 (ada perbedaan diantara dua perlakuan yang diberikan )
Dengan d menunjukkan selisih nilai antara kedua perlakuan.
Statistik uji
Dimana :
N = banyak data yang berubah setelah diberi perlakuan berbeda
T = jumlah renking dari nilai selisih yng negative (apabila banyaknya selisih yang positif
lebih banyak dari banyaknya selisih negatif)
= jumlah ranking dari nilai selisih yang positif (apabila banyaknya selisih yang negatif >
banyaknya selisih yang positif)
Daerah kritis
H0 ditolak jika nilai absolute dari Z hitung diatas > nilai Z 2 / α
Pada perangkat SPSS, kita dapat melakukan langkah-langkah berikut ini untuk melakukan uji
tersebut.
Contoh Soal:
Universitas Gadjah Mada setiap tahunnya menerima Mahasiswa Baru melalui jalur-jalur
khusus misalnya PBOS dan PBUPD. Guna mengetahui kualitas mahasiswa yang telah
diterima melalui jalur tersebut, dilakukan tes Matrikulasi. Dan pihak pelaksana melakukan
dua kali ujian yaitu sebelum program matrikulasi dilakukan dan setelahnya untuk mengetahui
keefektifan program tersebut. Dan untuk itu diambil sampel sebanyak 15 orang dari
kelompok IPA untuk mata ujian FISIKA, dan diperoleh data:
Peserta 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Sebelum 67 54 67 55 87 60 70 45 54 66 73 88 80 65 75
Sesudah 66 75 80 60 78 89 65 70 68 75 74 85 89 90 75
1. Negative Ranks atau selisih antara variabel sebelum dan sesudah yang negatif
sebanyak 4 observasi, atau dengan kata lain terdapat 4 observasi pada variabel
sesudah yang kurang dari observasi pada variabel sebelum. Dan rata-rata rangkingnya
= 4 dengan jumlah rangking negatif = 16
2. Positive Ranks atau selisih variabel sebelum dan sesudah yang positif sebanyak 10
observasi atau denga kata lain terdapat 10 observasi pada variabel sesudah yang lebih
dari observasi pad avariabel sebelum dengan rata-rata rangkingnya = 8,90 dan jumlah
rangking positif = 89.
3. Ties atau tidak ada perbedaan antara variabel sebelim dan sesudah sebanyak 1
observasi.
Oleh karena jumah rangking negatif lebih kecil dibanding rangking positif maka nilai
T yang digunakan adalah jumlah rangking yang negatif.
Selanjutnya dilakukan uji hipotesis:
H0 : d = 0 (tidak ada perbedaan nilai tes sebelum matrikulasi dan sesudah matrikulasi)
H1 : d ≠ 0 (ada perbedaan diantara nilai tes sebelum matrikulasi dan sesudah matrikulasi )
Statistik Uji
Daerah kritis
H0 ditolak jika nilai asymp sig < nilai α
Kesimpulan
Oleh karena nilai asymp sig = 0,022 < α =0,05 maka Ho ditolak yang berarti bahwa ada
perbedaan nilai Fisika calon mahasiswa sebelum dan sesudah mengikuti program matrikulasi.
UJI WILCOXON
Uji Wilcoxon termasuk dalam pengujian nonparametrik. Pengujian ini dilakukan untuk
membandingkan antara dua kelompok data yang saling berhubungan. Uji ini memiliki kekuatan tes
yang lebih dibandingkan dengan uji tanda. Asumsi-asumsi untuk uji Wilcoxon. Data yang digunakan
setidaknya berskala ordinal.
Contoh kasus.
Dari 15 orang siswa TK diminta menyusun urutan angka dari yang terkecil sampai yang terbesar. Skor
dihitung dari benarnya susunan. Pada hari berikutnya siswa-siswa tersebut diminta kembali untuk
menyusun angka tersebut dengan diiringi musik.
Langkah analisis
Hipotesis :
H0 = Tidak terdapat perbedaan skor yang signifikan terhadap perlakuan tanpa musik dan dengan
musik
H1 = Terdapat perbedaan skor yang signifikan terhadap perlakukan tanpa musik dan dengan musik
Kriteria uji : Tolak hipotesis nol (H0) jika nilai signifikansi p-value (<0.05)
Hasil Output SPSS
Dari tabel Ranks diketahui bahwa :
1. Banyaknya skor dengan musik yang lebih besar dari skor tanpa musik ada 12 siswa dan
2. Ada 2 siswa yang skor tanpa musik lebih besar dari skor dengan musik.
3. Nilai z sebesar -2.507, jika level signifikansi 0.05 dan menggunakan uji dua sisi, Nilai z kritis
antara -1.96 dan 1.96, yang berarti berada di daerah penerimaan h1.
4. Begitu juga dengan nilai signifikansi p-value sebesar 0.012 (<0.05) maka tolak hipotesis nol
(h0).
5. Jadi kesimpulannya terdapat perbedaan skor yang signifikan terhadap perlakuan tanpa
musik dan dengan musik.
1 Votes
Diasumsikan proses transformasi data untuk mengupayakan sebaran data menjadi normal
tidak berhasil.Oleh karena syarat sebaran data harus normal tidak terpenuhi, maka uji
hipotesis yang dipakai adalah uji alternatif “uji t berpasangan”, yaitu uji Wilcoxon.
Untuk melakukan uji ini (gunakan program SPSS), dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Analyze …….non parametric test ……..2 related samples
b. Masukkan prepeng dan pospeng ke dalam kotak test paired list
c. Aktifkan uji Wilcoxon
Bagaimana hasilnya…….?
Asumsi :
2. Hipotesis
Untuk sample N>20 maka nilai dari N tersebut tidak terdapat pada
wilcoxon T test, sehingga perlu dihitung secara manual, dengan
menggunakan rumus:
Namun menurut Marascuilo dan McSweeney, sebaiknya nilai pembagi
dikurangi nilai Tie Correction yaitu: