Anda di halaman 1dari 13

Laporan Mengenal Struktur Sel dan Jaringan Akar

Tumbuhan
Laporan Mingguan Praktikum Botani
Agustus 02, 2017

LAPORAN MINGGUAN PRAKTIKUM BOTANI


“Mengenal Struktur Sel dan Jaringan Akar Tumbuhan”

Oleh

NURLINA
NIM. D1B116138

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HALU OLEO

2016

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Akar tumbuhan merupakan struktur tumbuhan yang terdapat di dalam tanah.. Akar
merupakan kelanjutan sumbu tumbuhan. Akar mempunyai warna yang biasanya putih atau
kuning. Bentuk akar pada tumbuhan sebagian besar meruncing pada akar tersebut dapat
memudahkan akar untuk menembus tanah.
Akar merupakan organ tumbuhan yang memiliki fungsi menghisap air dan garam
mineral dari dalam tanah, menyongkong serta memperkuat tumbuhan untuk berdiri ditempat
hidupnya, mengangkut air serta berbagai macam zat-zat makanan yang sudah diserap ke tubuh
tumbuhan sebagai alat respirasi misalnya pada tumbuhan bakau, pada beberapa macam
tumbuhan akar ada juga yang berfungsi untuk tempat dalam menyimpan cadangan makanan atau
untuk dijadikan sebagai alat reproduksi vegetative misanya pada wortel. Akar yang pertama pada
tumbuhan berbiji berkembang dari meristem apeks di ujung akar embrio dalam biji yang
berkecambah.
Akar embrio juga dinamakan radikula. Pada Gymnospermae dan dikotil, akar tersebut
berkembang dan membesar menjadi akar primer dengan cabang yang berukuran lebih kecil.
Sistem akar seperti itu disebut akar tunggang. Pada monokotil, akar primer tidak lama bertahan
dalam kehidupan tanaman dan segera mengering. Dari dekat pangkalnya atau di dekatnya akan
muncul akar baru yang disebut akar tambahan atau akar adventif. Keseluruhan akar adventif
seperti itu dinamakan susunan akar serabut.Akar pertama pada tumbuhan berbiji berkembang
dari meristem apeks di ujung akar embrio dalam biji yang berkecambah. Akar embrio juga
dinamakan radikula. Pada Gymnospermae dan dikotil, akar tersebut berkembang dan membesar
menjadi akar primer dengan cabang yang berukuran lebih kecil. Sistem akar seperti itu disebut
akar tunggang. Pada monokotil, akar primer tidak lama bertahan dalam kehidupan tanaman dan
segera mengering. Perbedaan yang mencolok dari tumbuhan monokotil dan dikotil dapat terlihat
pada bentuk akarnya.
Tumbuhan monkotil umumnya mempunyai perakaran serabut, sedangkan tumbuhan
dikotil mempunyai perakaran tunggang. Struktur akar pada tumbuhan monokotil diantaranya:
endodermis pada akar tumbuhan monokotil membentuk dinding sekunder yang tebal, xylem dan
floem tidak tersusun rapi pada akar tumbuhan monokotil, xilem berhenti tumbuh sebelum bagian
pusat terbentuk. Sedangkan struktur pada akar tumbuhan dikotil diantaranya: epidermis yaitu
bagian ini tersusun dari satu lapis sel yang berdinding tipis dan berkutikula, korteks merupakan
bagian antara epidermis dan endodermis, endodermis Adalah setelan korteks terdapat bagian
endodermis akar, silinder pusat (stele).
Berdasarkan uraian diatas maka dilakukan pratikum tentang mengenal struktur sel dan
jaringan akar tumbuhanh beserta dengan fungsinya.

B. Tujuan dan Kegunaan


Tujuan pelaksanaan kegiatan praktikum ini yaitu memberi pengalaman kepada praktikan
dalam menyiapkan preparat untuk pengamatan struktur sel dan jaringan akar tumbuhan,
memberi keterampilan kepada praktikan dalam mengamati dan mendeskripsikan struktur sel dan
jaringan akar tumbuhan, dan memberi pengetahuan kepada praktikan terkait variasi struktur sel
dan jaringan akar tumbuhan.
Kegunaan pelaksaan kegiatan praktikum ini yaitu mahasiswa terampil dalam menyiapkan
preparat untuk mengamati struktur sel dan jaringan akar tumbuhan, mahasiswa terampil
mengoperasikan mikroskop dalam mengamati secara jelas dan tegas komponen sel dan jaringan
akar tumbuhan dan mampu menyajikan dan mendeskripsikan komponen sel dan jaringan akar
hasil pengamatan di bawah mikroskop.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Akar adalah salah satu bagian tumbuhan dan tumbuhnya di adalam tanah. Pada umumnya
akar berada didalam tanah. Bentuk akar pada tumbuhan sebagian besar meruncing pada bagian
ujungnya (Mas Sugeng, 2014).
Secara alami tanaman memiliki akar tunggang sehingga tidak mudah rebah. tetapi akar
tunggang tersebut hanya dimiliki oleh tanaman yang bibitnya berupa bibit bsemaian atau bibit
sambung (okulasi) yang batang bawahnya merupakan semaian. Akar tunggang lurus ke bawah,
pendek dan panjangnya ± 50 cm, mempunyai akar cabang yang tumbuh samping ke samping
sedalam ± 30cm dari permukaan tanah (Rendi, 2007).
Akar tumbuhan dikotil dilindungi oleh semacam tudung akar disebut kaliptra dan
tidak memiliki kaliptrogen pada ujung akar. Akar dikotil mempunyai kambium sebagai
meristem sekunder, sedangkan akar jagung monokotill tidak mempunyai kambium (Fried,
2009).
Jaringan meristem adalah jaringan yang sel-selnya mampu membelah diri dengan cara
mitosis secara terus menerus (bersifat embrional) untuk menambah jumlah sel-sel tubuh pada
tumbuhan. Meristem terdapat pada bagian tertentu saja pada tumbuhan (Lysa, 2016).
Ciri utama sel parenkim adalah memiliki dinding sel yang tipis dan lentur. Sel parenkim
mengalami penebalan, berbentuk kubus atau memanjang dan mengandung vakuola sentral yang
besar, selnya banyak memiliki ruang antarsel, dapat membelah, dan dapat terspesialisasi menjadi
berbagai jaringan yang memiliki fungsi khusus (Prihastanti, 2006).
Akar mempunyai fungsi untuk melekatkan tumbuhan pada media (tanah) karena akar
memiliki kemampuan untuk menrobos lapisan tanah, menyerap garam mineral dan air, melalui
pembulu-pembulu akar, air masuk kedalam tubuh tumbuhan (Gudhangilmu Ahmad, 2013)

III. METODE PRAKTIKUM

A. Tempat dan Waktu


Kegiatan praktikum ini dilaksanakan di Laboratorium Agroteknologi Unit Agronomi
Universitas Halu Oleo, pada hari Kamis 15 September 2016 pukul 08.00 WITA Sampai Selesai.

B. Bahan dan Alat


Bahan yang digunakan dalam Praktikum ini yaitu Jagung (Zea Mayz L.), Padi (Oryza
Sativa), Kacang tanah (Arachis Hypogea L), Bawang merah (Allium cepa Fascalocium) berusia
kurang lebih satu minggu dan sudah berakar dan air syringe.
Alat yang digunakan dalam praktikum ini yaitu buku gambar, Pensil, ballpoint,
peruncing, penghapus, silet, mikroskop, pipet tetes dan tisu lensa.

C. Prosedur Kerja
Prosedur kerja pada pelaksanaan praktikum ini yaitu :
1. Membuat sayatan melintang dan membujur menggunakan silet dari akar jagung (Zea Mayz L.),
Padi (Oryza Sativa), Kacang tanah (Arachis Hypogea L), Bawang merah (Allium cepa
Fascalocium).
2. Meletakan sayatan pada permukaan gelas objek bersih yang telah ditetesi air, lalu tutup dengan
penutup kaca dan usahakan tidak ada gelembung udara didalamnya.
3. Mengamati preparat tersebut dibawah mikroskop menggunakan perbesaran 10 kali dan 40 kali.
4. Menggambar sel dan jaringan dari masing-masing akar tanaman pada buku gambar. Bila
memungkinkan ambil gambar via okuler menggunakan kamera.
5. Memberi keterangan komponen sel yang diidentifikasi pada sayatan melintang dan membujur
jaringan akar masing-masing spesies tanaman.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan

Hasil pengamatan praktikum dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

Gambar 1. Sel dan jaringan akar jagung (Zea Mayz L.)

Perbesaran 10x melintang Perbesaran 40x melintang

Perbesaran 10x membujur Perbesaran 40x membujur

1. Cortex 1. Cortex
2. Pericycle 2. Pericycle
3. Endodermis 3. Endodermis
4. Xylem 4. Xylem
5. Phloem 5. Phloem
6. Epidermis 6. Epidermis

Gambar 2. Sel dan jaringan akar Padi (Oryza Sativa)

Perbesaran 10x melintang Perbesaran 40x melintang

Perbesaran 10x membujur Perbesaran 40x membujur

1. Cortex 1. Cortex
2. Pericycle 2. Pericycle
3. Endodermis 3. Endodermis
4. Xylem 4. Xylem
5. Phloem 5. Phloem
6. Epidermis 6. Epidermis

Gambar 3. Sel dan jaringan akar Kacang tanah (Arachis Hypogea L)


Perbesaran 10x melintang Perbesaran 40x melintang

Perbesaran 10x membujur Perbesaran 40x membujur

1. Cortex 1. Cortex
2. Pericycle 2. Pericycle
3. Endodermis 3. Endodermis
4. Xylem 4. Xylem
5. Phloem 5. Phloem
6. Epidermis 6. Epidermis

Gambar 4. Sel dan jaringan akar Bawang merah (Allium cepa Fascalocium)
Perbesaran 10x melintang Perbesaran 40x melintang

Perbesaran 10x membujur Perbesaran 40x membujur

1. Cortex 1. Cortex
2. Pericycle 2. Pericycle
3. Endodermis 3. Endodermis
4. Xylem 4. Xylem
5. Phloem 5. Phloem
6. Epidermis 6. Epidermis

B. Pembahasan
Akar merupakan bagian tubuh tumbuhan yang berada dalam tanah. Bentuk akar sebagian
besar meruncing. Terkadang, akar memiliki ujung yang berwarna cerah. Air dan mineral diserap
oleh ujung akar dan rambut-rambut akar (secara osmosis) masuk ke dalam tubuh tumbuhan.
Berdasarkan hasil praktikum pengenalan jaringan, pengamatan tentang akar jaringan
tanaman jagung (Zea MayzL.), dengan perbesaran 10x terlihat adanya endodermis, korteks,
epidermis, xylem dan floem. Pembuluh xylem mempunyai dinding tebal, sedangkan floem
dinding ujungnya berlubang. Xylem dan floem merupakan jaringan campuran. Sedangkan
pengamatan tentang akar jaringan tanaman jagung dengan perbesaran 40x bagian-bagian yang
terlihat sama seperti saat pengamatan dengan perbesaran 10x, yaitu adanya korteks, xylem dan
floem, hanya saja ini terlihat lebih jelas. Epidermis terletak dibagian terluar dari sel. Dalam
pengamatan letak xulem terletak di bagian tengah. Korteks terletak dibagian luar endodermis.
Endodermis terletak di tengah. Hal ini sesuai dengan pendapat dari Pratiwi yang menyatakan
bahwa lapisan endodermis akar terletak di korteks yang berupa sebaris sel yang tersusun rapat
tanpa ruang antar sel.
Berdasarkan hasil pengamatan akar jaringan tanaman padi (Oryza Sativa), dengan
perbesaran 40x terlihat adanya membran sel, korteks, xylem dan floem sama dengan perbesaran
10x hanya saja perbesaran 40x terlihat lebih jelas.
Berdasarkan hasil praktikum, pengamatan akar jaringan tanaman kacang tanah (Arachis
Hypogea L), dengan perbesaran 10x terlihat adanya dinding sel, xylem dan floem, epidermis dan
korteks. Terlihat adanya cambium. Tumbuhan dikotil mempunyai akar tunggang. Irisan
melintang akar muda memperlihatkan struktur sel dan jaringan penyusun akar, yaitu epidermis,
korteks, xilem, floem, dan empulur. Sedangkan pengamatan akar jaringan tanaman kacang tanah
dengan perbesaran 40x terlihat adanya membran sel, korteks, xylem dan floem sama dengan
perbesaran 10x hanya saja perbesaran 40x terlihat lebih jelas. Perbedaan akar jagung
(monokotil) dan akar kacang tanah (dikotil) adalah xilem pada tumbuhan dikotil mengumpul di
bagian tengah silinder pusat, tersusun seperti bentuk bintang dengan empulur yang kecil atau
tanpa empulur, sedangkan pada tumbuhan monokotil xilem dan floem letaknya berselang-seling.
Hal ini sesuai dengan pendapat Fried yang mengatakan bahwa susunan akar tumbuhan dikotil
dilindungi oleh semacam tudung akar disebut kaliptra dan tidak memiliki kaliptrogen pada ujung
akar.
Berdasarkan hasil praktikum pengenalan jaringan, pengamatan tentang akar jaringan
tanaman Bawang merah (Allium cepa Fascalocium) dengan perbesaran 40x bagian-bagian yang
terlihat sama seperti saat pengamatan dengan perbesaran 10x, yaitu adanya korteks, xylem dan
floem, hanya saja ini terlihat lebih jelas. Epidermis terletak dibagian terluar dari sel. Dalam
pengamatan letak xulem terletak di bagian tengah. Korteks terletak dibagian luar endodermis.
V. KESIMPULAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pada praktikum ini maka dapat disimpulkan bahwa setiap tanaman
pasti mempunyai sistem perakaran yang berbeda-beda dimana sistem perakaran berhubungan
dengan jenis tanaman tersebut serta sel dan jaringanya masing-masing. misalnya pada tumbuhan
dikotil mempunyai sistem perakaran tunggang seperti Seperti tanaman (kacang tanah, tomat),
sedangkan pada tumbuhan monokotil mempunyai sistem perakaran serabut seperti pada tanaman
(jagung, padi, dan bawang).

B. Saran
Saran saya dalam praktikan kali ini adalah, sebaiknya alat mikroskop lebih diperhatikan
lagi karna tanpa alat mikroskop peraktikan tidak akan berjalan dengan lancar.

DAFTAR PUSTAKA
Rendi. 2007. Biologi Tumbuhan. http://agustrai.blogspot.com/2012/01/laporan-praktikum-akar.html.
Bkpm,botani,2012.Diakses pada 15 September 2016.
Fried, K. 2009. Kajian Anatomi dan Morfologi Jaringan Akar Tanaman Jagung. Vol. 2 (1): Hal. 108-109.
Prihastanti, 2006. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta. Gadjah Mada University Press.
Lysa. 2016. Jaringan Meristem. www.academia.com. Diakses pada 15 September 2016.
Sugeng, Mas. 2014. Pengertian Akar. www.artikelsiana.com. Diakses pada 17 September 2016.
Ahmad, Gudhangilmu. 2013. Struktur Fungsi Akar pada Tumbuhan. www. gudhangilmoe.blogspt.com.
Diakses pada 18 September 2016.
Komentar

Diberdayakan oleh Blogger


Gambar tema oleh Michael Elkan

NUR LINA
KUNJUNGI PROFIL

Arsip
Laporkan Penyalahgunaan

Anda mungkin juga menyukai