Anda di halaman 1dari 21

BAB III.

NUTRISI MIKROORGANISME

OLEH :
Dr. H. Andi Khaeruni R.
 Untuk keperluan hidupnya, mikroorganisme membutuhkan
bahan organik dan anorganik yang diambil dari lingkungannya.
 Bahan makanan tersebut dinamakan nutrien, sedangkan
proses mengasimilasi makanannya disebut nutrisi.
 Nutrien adalah substansi anorganik dan organik yang dalam
larutan melintasi membran sitoplasma
Nutrients is the chemicals from the environment of which a cell
is built.
 Agar dapat mendapatkan nutrien dari makanan, sel harus mampu
mencerna makanan itu, yaitu mengubah molekul-molekul
protein, karbohidrat dan lipida yang komplek dan besar menjadi
molekul yang sederhana dan kecil yang segera melarut sehingga
dapat memasuki sel.
 Proses mengasimilasikan makanan itulah yang disebut nutrisi.
 Susunan kimia sel mikroba relatif
tetap, baik unsur kimia maupun
senyawa yang terkandung dalam sel
 Dari hasil analisis kimia diketahui
bahwa penyusun utama sel adalah
unsur kimia C, H, O, N, dan P, yang
jumlahnya ± 95% dari berat kering
sel
 Sisanya tersusun dari unsur-unsur
lain
 Jika dilihat dari susunan senyawanya,
maka air merupakan bagian
terbesar dari sel, sekitar 80-90%

 Bagian lain 10-20%, terdiri dari protoplasma, dinding sel, lipid,

polisakarida, polifosfat dan senyawa lainnya


Susunan Unsur-unsur Penyusun Sel Bakteri E. coli

Unsur-unsur kimia Persentase Berat


Kering
Carbon (C) 50
Oksigen (O) 20
Nitrogen (N) 14
Hidrogen (H) 8
Fosfor (P) 3
Belerang (S) 1
Kalium (K) 1
Natrium (Na) 1
Kalsium (Ca) 0,5
Magnesium (Mg) 0,5
Klor (Cl) 0,5
Besi (Fe) 0,2
Lain-lain 0,3
Fungsi Nutrisi untuk Mikroba
 Mikroba memerlukan nutrisi untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya
 Setiap nutris mempunyai peran tersendiri dalam fisiologi sel
 Beberapa golongan mikroba misalnya alga memerlukan silika
(Si) untuk menyusun dinding selnya
 Natrium dalam kadar yang agak tinggi diperlukan oleh bakteri
tertentu yang hidup di laut, alga biru dan bakteri fotosintetik
 Mikroba dapat menggunakan makanannya dalam bentuk padat
dan cair (larutan), sehingga terbagi atas
a. Golongan holozioik : mikroba yang dapat menggunakan
makanan dalam bentuk padat
b. Golongan holofitik : mikroba yang dapat menggunakan
makanan dalam bentuk cair
 Bahan makanan yang digunakan oleh mikroba dapat berfungsi
sebagai :
a. Sumber energi
b. Bahan pembangun sel
c. Sebagai aseptor atau donor elktron
 Secara garis besar bahan makanan dibagi atas tujuh golongan
yaitu :
1. Air
2. Sumber energi
3. Sumber karbon
4. Sumber aseptor elektron
5. Sumber mineral
6. Faktor tumbuh
7. Sumber nitrogen
(1) Air
• Merupakan komponen utama dalam sel mikroba
• Berfungsi sebagai :
(a) sumber oksigen untuk bahan organik sel pada respirasi
(b) pelarut dan alat pengangkut dalam metabolisme
(2) Sumber Energi
• Sumber energi bagi mikroba dapat berupa senyawa organik
atau anorganik yang dapat dioksidasi , serta cahaya matahari
(3) Sumber Karbon
• Senyawa organik : karbohidrat, lemak, protein , asam
amino, asam organik, garam asam organik, dan polialkohol
• Senyawa anorganik : karbonat dan gas CO2
(4) Sumber aseptor elektron
• Proses oksidasi biologi merupakan proses pengambilan dan
pemindahan elktron dari substrat
 karena elektron dalam sel tidak berada dalam bentuk
bebas maka harus ada suatu zat yang dapat menangkap
elektron tersebut
 penangkap elektron ini disebut aseptor elektron, yang
merupakan agensia pengoksidasi
 pada mikroba, yang dapat berfungsi sebagai aseptor
elektron antara lain : O2, senyawa organik : NO3-, NO2-, N20,
SO4=, CO2 dan Fe3+
(5) Sumber mineral
• Mineral merupakan bagian dari sel
a. Unsur mineral penyusun utama sel ialah : C, O, N, H, dan P
 disebut unsur makro nutrien
b. Unsur mineral lain yang diperlukan sel : K, Ca, Mg, Na, S, Cl
 disebut unsur oligo nutrien
c. Unsur mineral yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit
adalah: Fe, Mn, Co, Cu, Bo, Zn, Mo, Al, Ni, Va, Sc, Si, Tu
 disebut unsur mikro nutrien
• Selain berfungsi sebagai penyusun sel, unsur mineral juga
berfungsi mengatur tekanan osmose, kadar ion H+
(kemasaman, pH) dan potensial oksidasi reduksi medium
(6) Faktor tumbuh
• Adalah senyawa organik yang sangat diperlukan untuk
pertumbuhan
 berfungsi sebagai prekursor atau penyusun bahan sel
 senyawa ini tidak dapat disintesis dari sumber karbon yang
sederhana
 faktor tumbuh sering disebut zat tumbuh dan dibutuhkan
dalam jumlah sedikit
• Berdasarkan struktur dan fungsinya dalam metabolisme, faktor
tumbuh digolongkan menjadi
(a) asam amino sebagai penyusun protein
(b) basa purin dan pirimidin sebagai penyusun asam nukleat
(c) vitamin sebagai gugus prostetis atau bagian aktif dari
enzim
(7) Sumber Nitrogen
• Mikroba dapat menggunakan nitrogen
dalam bentuk amoniat, nitrat, asam
amino, protein ,dsb.
• Jenis senyawa nitrogen yang digunakan
tergantung dari jenis mikrobanya
• Beberapa mikroba dapat menggunakan
nitrogen dalam bentuk gas N2 dari udara
bebas
 disebut mikroba penambat nitrogen
 terdapat 2 golongan, yaitu :
(a) bersimbiosis dengan tanaman :
contoh : Rhizobium sp.
(b) hidup bebas
contoh : Azotobacter sp.
Penggolongan Mikroba
Berdasarkan Nutrisi dan Kebutuhan Oksigen
(1) Berdasarkan sumber karbon
 Berdasarkan atas kebutuhan karbon, mikroba dibedakan atas :
(a) mikroba outotrof : memerlukan sumber karbon dalam
bentuk bahan an organik, mis : CO2 dan seny. karbonat
(b) mikroba heterotrof : memerlukan karbon dalam bentuk
senyawa organik
heterotrof terbagi atas 2 golongan :
i. Parasit : mikroba yang hidup pada jasad hidup
 mikroba parasit yang menyebabkan penyakit disebut
patogen
ii. Saprofit : mikroba yang hidup dari sisa jasad hidup atau
jasad hidup yang sudah mati
(2) Berdasarkan sumber energi
 Berdasarkan atas sumber energi, mikroba dibedakan atas :
(a) Mikroba Fototrof : jika menggunakan energi cahaya
(b) Mikroba Kemotrof : jika menggunakan energi dari reaksi
kimia

 Jika didasarkan atas sumber energi dan sumber karbonnya,


maka dikenal golongan :
Mikroba Sumber energi Sumber karbon
(a) Fotoautotrof Cahaya matahari Zat an organik
(b) Fotoheterotrof Cahaya matahari Zat organik
(c) Khemotrof Oksidasi zat anorganik Zat an organik
(d) Kemoheterotrof Oksidasi zat organik Zat organik
(3) Berdasarkan sumber donor elektron
 Berdasarkan atas sumber elektron, mikroba digolongkan menjadi :
(a) mikroba litotrof : mikroba yang dapat menggunakan donor
elektron dalam bentuk senyawa anorganik seperti H2.
NH3, H2S dan S.
(b) mikroba organotrof : mikroba yang menggunakan donor
elektron dalam bentuk senyawa organik
(4) Berdasarkan sumber energi dan donor elektron
 Berdasarkan atas sumber energi dan donor elektron, mikroba digolongkan
menjadi

Golongoan Sumber Sumber donor Contoh


Mikroba energi elektron
Fotolitotrof Cahaya Zat anorganik alga
Fotoorganotrof Cahaya Zat organik Bakteri belerang fotosintetik
Khemolitotrof Oksidasi zat Zat anorganik Bakteri besi, bakteri hidrogen,
anorganik bakteri nitrifikasi
Khemoorganotrof Oksidasi zat Zat organik Mikroba heterotrof
organik
(5) Berdasarkan Kebutuhan oksigen
 Berdasarkan kebutuhan oksigen mikroba dapat digolongkan
menjadi empat kelas berikut:
1. Mikroba aerob obligat ialah mikroba yang meng-
gunakan oksigen bebas sebagai satu-satunya
aseptor hidrogen dalam proses respirasinya

2. Mikroba anaerob obligat yang tidak dapat


menggunakan oksigen bebas sebagai aseptor
hidrogen terakhir dalam proses respirasinya

3. Mikroba aerob fakultatif dapat hidup dalam


kondisi aerob dan an aerob

4. Miroba Mikroaerofil adalahmikroba yang membutuhkan oksigen, tetapi


pada konsentrasi yang lebih rendah.
Transpor Nutrien
• Transfor nutrien dalam sel bervariasi antar mikroba.
 membran sebagi fasilitas transport bersifat selektifpermiabel.
(1). Penyerapan pasif : hanya berdasar pada perbedaan konsentrasi
 hanya zat yg konsentrasi di luar sel lebih besar dibanding di dalam sel
contoh : CO2, O2 dan lemak terlarut.
(2). Difusi dipermudah/dengan fasilitas : dibantu adanya karier protein, untuk
molokul polar, masing‐masing molekul memiliki binding‐siteyg khusus,
 binding‐site akan mengalami perubahan konfigurasi sehingga
menyebabkan terlepasnya molokul yg diangkut.
Contoh : gula, as. amino, dan berbagai ion logam.
(3). Penyerapan aktif : menggunakan ATP.
 hidrolisis ATP yg terjadi di dalam sel akan menghasilkan energi yg akan
digunakan untuk memompoa H+ keluar sel sehingga H+ di luar sel akan
mempengaruhi konfigurasi protein karier dan afinitas terhadap substrat.
(4). Translokasi gugus
 molokul mengalami modifikasi selama diangkut
mis. Glukosa menjadi glukosa–phosphat
 Melibatkan 1 komponen spesifik (HPr=protein tahan panas)
dan enzim (E1= terletak di sitoplasma), Komponen ke 2 adalah
enzim-enzim yg spesifik untuk masing‐masing gula (terletak
dalam membran)
Contoh : PEP + HPr → HPr-P + piruvat (oleh enzim 1)
HPr-P + gula → Gula –P + HPr (enzim 2)

(5). Transport zat besi : menggunakan sistem siderofor,


 siderofor merupakan senyawa yg diekskresi dalam nutrien dan akan
mengikat besi (Fe3+) dan dimasukkan kembali sebagai ferikrom(yg memiliki
afinitas rendah terhadap Fe2+ sehingga Fe2+ akan segera dilepaskan dalam
sel.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai