Anda di halaman 1dari 19

MIKROBIOLOGI

Nutrisi Mikroba

• IDAWATI MAHMUD • MUHAMMAD YAHYA


• ALMA • RUDI
• ECHA WAHYU NINGSIH • NURUL AQLI
• AINUN JARIAH • SRI WAHYUNI
• NUR ANISA • AYULIA ASLAM
• HASNIANTI • YUSLINDA
• GARBY SULAM ADDINI KHANDI • ANDI FAUZIAH NURANNISA
• FIFIANI • HARTIKA MELATI
• WIDYAWATI
NUTRISI
 Merupakan aspek yang menyangkut fisiologi yang disepakati sebagai
suplai monomer (bahan dasar monomer) yang dibutuhkan sel untuk
tumbuh.
 Substansi yang diperlukan ini disebut nutrien.
 Beda organisme berbeda kebutuhan nurtriennya dan jumlah
kebutuhannya.
 Bahan makanan yang telah diserap ke dalam sel dimanfaatkan untuk
proses metabolisme seperti biosintesis (anabolisme/assimilasi) dan bio
energi (katabolisme/disimilasi).
 Sumber energi: air (sebagai pelarut ,pengangkut, dan sumber oksigen);
senyawa organik dan anorganik yang mampu dioksidasi; hidrat arang dan
asam organik sebagai sumber karbon; sumber akseptor elektron (O2, NO3,
Fe3+, SO42-); mineral (N, P, C).
NUTRIEN METABOLISME PERTUMBUHAN

NUTRIEN

TRANSPORT MEMBRAN
NUTRIEN
SEL
(METABOLISME)

OPERASIONAL SEL:
ENERGI
TUMBUH
ENTROPI/
ENERGI:
TERBUANG
GERAK, TRANSPORT,
SINTESIS
Sumber Energi, Karbon, dan Donor/Hidrogen

Sumber Energi:
1. Cahaya (mikroba fototrof)
2. Zat kimia (mikroba khemotrof)

Sumber Karbon:
1. Zat an organik/ CO2 (mikroba autotrof)
2. Zat organik (mikroba heterotrof)

Donor Hidrogen:
1. Zat Organik (mikroba organotrof)
2. Zat an organik/ H2, NH3, H2S, S, Fe2+
(mikroba litotrof)
Berdasarkan sumber energi

Jasad/mikroba Sumber karbon Sumber energi

Fotoototrof Zat anorganik Cahaya matahari


Fotoheterotrof Zat organik Cahaya matahari
Khemotrof Zat anorganik Oksidasi zat anorganik
khemoheterotrof Zat organik Oksidasi zat organi
Berdasarkan sumber energi dan donor
elektron

Jasad/mikroba Sumber Sumber donor contoh


energi elektron

Fotolitotrof Cahaya Zat anorganik Tumbuhan tingkat tinggi, alga


Bakteri belerang
Fotoorganotrof Cahaya Zat organic fotosintetik
Khemolitotrof Oksidasi zat Zat anorganik Bakteri besi, bakteri
Anorganik hidrogen, bakteri nitrifikasi

Khemoorganotrof Oksidasi zat Zat organik Jasad heterotrof


organik
Berdasarkan kebutuhan oksigen

• Berdasarkan akan kebutuhan oksigen,mikroba digolongkan:


– Aerob
– Anaerob
– Mikroaerob
– anaerob fakultatif
– kapnofil.
• Jasad aerob: jasad yang menggunakan oksigen bebas (O2) sebagai satu satunya
aseptor hidrogen yang terakhir dalam proses respirasinya.
• Jasa anaerob/anaerob obligat/anaerob 100%:jasad yang tidak dapat menggunakan
oksigen bebas sebagai aseptor hidrogen terakhir dalam proses respirasinya.
• Jasad mikroaerob ialah jasad yang hanya memerlukan oksigen dalam jumlah yang
sangat sedikit.
• Jasad aerob fakultatif ialah jasad yang dapat hidup dalam keadaan anaerob maupun
aerob.
• Jasad kapnofil ialah jasad yang memerlukan kadar oksigen rendah dan kadar CO2
tinggi
PENGAMBILAN NUTRISI

• OSMOTROF (Fungi, Bakteri) utk. heterotrof


• DIGESTIF (Hewan,protozoa)
• FOTOSINTETIK (Tumbuhan, Alga,sebagian
Bakteri, Protozoa)
NUTRIEN
1. MAKRONUTRIEN
Nutrien yang dibutuhkan dalam jumlah banyak.
• Makronutrien: Merupakan komponen utama sel meliputi karbon,
oksigen, nitrogen, fosfor, sulfur, kalium, kalsium, magnesium, dan besi.
• C, H, O, N, S dan P ada dalam bentuk karbohidrat, protein, lipid dan
asam nukleat
• K dibutuhkan untuk aktivitas enzim, sintesis protein.
• Ca berfungsi dalam resistensi endospora bakteri terhadap panas.
• Mg kofaktor pada banyak enzim, kompleksdg ATP, stabilitas ribosom
dan membran sel.
• Fe bagian dari sitokrom dan kofaktor untuk enzim.
ELEMEN FUNGSI FISIOLOGI KERING BERAT (%)
H Penyusun senyawa organik dan air 8
O Penyusun senyawa organik dan air 20
C Penyusun senyawa organik 50
N Penyusun protein, asam nukleat, dan koenzim 14
S Penyusun protein dan beberapa koenzim 1
P Penyusun asam nukleat, fosfolipid dan koenzim 3
Mg Kofaktor sejumlah reaksi enzim (ATP) 0,5
Mn Kofaktor beberapa enzim 0,1
Ca Kofaktor enzim (protease) 0,5
Fe Kofaktor beberapa enzim
2. MIKRONUTRIEN
Nutrien yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit.
• Elemen anorganik.
• Mangan, seng, kobalt, molibdenum, nikel, dan tembaga.
• Tersedia di alam bersama sumber nutrisi makro.
• Berperan sebagai kofaktor dan bagian enzim.
• Misal: Besi.
TRANSPORT NUTRISI

Untuk dapat memenuhi kebutuhan nutrisinya,


mikroorganisme melakukan transport nutrient dari lingkungan.
Transport ini dapat dilakukan dengan cara transport
aktif dan transport pasif.
Transport pasif merupakan proses transport yang tidak
menggunakan energi dari sel, energi untuk transport ini
didapat dari energi yang terjadi dari gradient elektrokimia.
Yang termasuk transport pasif diantaranya difusi sederhana,
difusi terfasilitasi, dan osmosis. Transport aktif merupakan
transport yang memerlukan energy dari ATP untuk
memindahkan nutrient atau substansi dari sisi yang
berlawanan.
1. Transport Pasif

a. Difusi sederhana (Simple diffusion)


Difusi sederhana adalah perpindahan solute atau molekul yang
menggunakan energi dari gradient elektrokimia, untuk dapat memasuki sel
melalui membran. Molekul yang dapat menggunakan difusi sederhana
diantaranya : oksigen, karbon dioksida, dan zat kimia yang larut dalam
lemak.
b. Difusi dipermudah (facilitated diffusion)
Difusi yang dipermudah merupakan perpindahan molekul atau solute yang
menggunakan energi dari garient elektrokimia serta memerlukan chanel
atau protein pembawa untuk lintasannya.
Molekul yang dapat menggunakan difusi dipermudah diantaranya :
glukosa, fruktosa, urea, dan beberapa vitamin.
2. Transport Aktif

• Pada transport aktif, solute diangkut oleh suatu penghantar osmotic atau
elektrokimiawi dengan menggunakan energi metabolic. Kecuali dalam hal
kebutuhannya akan energi metaboloik untuk melangsungkan pengankutan
ini, transport aktif banyak persamaanya dengan difusi dipermudah.
• Hampir semua solute termasuk gula, asam amino, peptida, nukleusida dan
ion-ion, diambil oleh sel melalui transport aktif, ketiga langkahnya adalah :
1. Pengikatan solud pada situs penerima pada protein penghantar yang
terikat pada membran
2. Translokasi kompleks solute penghantar melintasi membrane
3. Penggandengan translokasi pada suatu reaksi penghasil energi untuk
mengurangi afinitas penghantar protein terhadap solute pada permukaan
dalam membrane sehingga protein penghantar akan melepaskan solute
tersebut kedalam sel.
Selain transport nutrient dengan cara transport aktif dan pasif yang telah
dijelaskan, terdapat beberapa nutrient yang memerlukan cara khusus untuk
dapat ditambat dan dimanfaatkan oleh mikroorganisme, diantaranya:
 Amonia
Bakteri yang mampu memanfaatkan ammonia sebagai sumber energi
disebut bakteri penitrifikasi. 5 genus bakteri penitrifikasi adalah
Nitosoccocus, Nitrosomonas, Nitrosospira, Nitrosolobus, Nitrosovibio.
Proses nitrifikasi biasanya melibatkan lebih dari satu mikroba. Misalnya
Nitrosomonas mengoksidasi ammonia menjadi nitrit,kemudian dioksidasi
menjadi nitrat oleh Nitrobacter.
 Belerang
Prokariota yang mampu mengoksidasi belerang adalah pengoksidasi sulfur
fotosintetik, pengoksidasi sulfur nonfotosintetik
(Beggiatoa,Thiothrix,Thiobacillus). Sulfur biasanya sebagai sumber energi
dan elektron.
 Besi
Beberapa prokariota mampu mengoksidasi ion ferri (Fe2+) menjadi ion
ferat (Fe3+) dengan bantuan oksigen. Oksidasi tersebut berlangsung cepat
pada pH netral dan berlangsung lambat pada pH asam.
 Laktosa
Salah satu mikroorganisme yang dapat memanfaatkan laktosa adalah
E.coli. Transport laktosa ke dalam sel E.coli didahului dengan transport H+
melintasi membrane dengan cara difusi sederhana (primary transport) ke
dalam sel, untuk mengoksidasi berbagai nutrient, disebabhan oleh adanya
gradient proton dan perbedaan potensial listrik (di dalam sel lebih negatif).
Kemudian transport aktif laktosa ke dalam sel melibatkan symport dari H+
dan laktosa pada transporter laktosa. Pengambilan laktosa melawan
gradient konsentrasi, semuanya tergantung pada pemasukan H+, yang
menyebabkan terjadinya gradient elektrokimia.
PENYERAPAN EKSTRASELULER
(bagi mikroba heterotrof)
• Bahan –bahan polimer/makromolokul yang
terdapat
dilingkungan dpt. Digunakan oleh mikroba.
• Contoh polimer : selulosa, amilum, protein, DNA,
lemak, lignin dll.
• Polimer ini akan dihidrolisis menjadi
monomermonomernya
oleh enzim ekstraseluler.
• Enzim ekstraseluler/enzim hidrolisi : enzim yang
berfungsi/bekerja di luar sel.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai