Anda di halaman 1dari 18

Pengertian Zygomycota

Zygomycota disebut juga sebagai the coenocytic true fungi. Jenis jamur yang
terkenal dari kelompok ini adalah jamur hitam pada roti (black bread mold)
atau Rhizopus sp. Divisi Zygomycota memiliki anggota yang hampir semuanya
hidup pada habitat darat. Tubuhnya bersel banyak, hifanya bersifat senosit
yaitu tidak bersepta dengan inti haploid, terdapat hifa yang berfungsi sebagai
penyerap makanan (rhizoid) dan penghubung (stolon).

Saat ini dikenal sekitar 600 jenis yang termasuk Zygomycota. Semua jamur ini
hanya menghasilkan spora nonmotil (aplanospora) dan tidak menghasilkan
spora kembara (zoospora). Hal ini menunjukkan kemajuan tingkat evolusi dari
jamur primitif yang hidup di air menuju jamur yang lebih maju yang hidup di
darat. Zygomycota banyak ditemukan di tanah lembab yang kaya bahan
organik. Sebagian hidup sebagai saprofit dan yang lain merupakan parasit pada
tumbuhan, hewan, dan manusia.

Ciri-Ciri Zygomycota
Nama Zygomycota berasal dari jenis perbanyakan diri seksual, terutama pada
pembentukan zigospora. Zigospora terjadi karena peleburan dua gametangium
yang menghubungkan kedua hifa induk seperti jembatan penghubung. Ciri-ciri
jamur yang termasuk dalam divisi Zygomycota adalah:

■ Tubuh bersel banyak (multiseluler).


■ Tidak berklorofil sehingga bersifat heterotrof.
■ Kelompok jamur ini umumnya hidup sebagai saprofit (saproba) dan
menyerap makanan dari organisme yang telah mati.

■ Hanya sebagian kecil yang hidup secara parasit pada beberapa jenis makhluk
hidup.

■ Hampir semuanya hidup pada habitat darat.


■ Hifa tidak bersekat dan bersifat senositik (mempunyai beberapa inti).
■ Hifa berfungsi untuk menyerap makanan, yang disebut rhizoid.
■ Dinding sel terdiri atas kitin, tidak memiliki zoospora sehingga sporanya
merupakan sel-sel yang berdinding. Spora inilah yang tersebar ke mana-mana;

■ Perkembangbiakan secara aseksual dilakukan dengan spora yang berasal


dari sporangium yang telah pecah. Beberapa hifa akan tumbuh dan ujungnya
membentuk sporangium. Sporangium berisi spora. Spora yang terhambur
inilah yang akan tumbuh menjadi miselium baru;

■ Perkembangbiakan secara seksual dilakukan dengan peleburan dua hifa,


yaitu hifa betina dan hifa jantan. Hifa jantan adalah hifa yang memberikan isi
selnya. Hifa betina adalah hifa yang menerima isi selnya. Perkembangbiakan ini
dilakukan dengan gametangium yang sama bentuknya (hifa jantan dan hifa
betina) yang mengandung banyak inti. Selanjutnya, gametangium mengadakan
kopulasi.

■ Mengasilkan zygospora sebagai hasil reproduksi generatifnya.


■ Tidak memiliki tubuh buah.
■ Beberapa hifa berdiri tegak dan membentuk sporangiofor, dan pada ujung
sporangiofor terdapat sporangium berbentuk bulat. Di dalam sporangium yang
berwarna kehitaman ini terdapat spora vegetatif.

■ Tahan terhadap kondisi lingkungan buruk dan kering.

Struktur Tubuh Zygomycota


Tubuh Zygomycota tersusun atas hifa senositik. Septa hanya ditemukan pada
hifa bagian tubuh yang membentuk alat reproduksi saja. Reproduksi
seksualnya melalui peleburan gamet yang membentuk zigospora. Contoh yang
paling mudah didapat dari anggota divisio ini adalah Rhizopus stoloniferus.
Adapun struktur tubuh jamur ini diperlihatkan pada gambar di bawah ini.
Berdasarkan gambara di atas, terlihat jelas bentuk struktur tubuh yang terdiri
atas hifa dan sporangium. Jika suatu jamur hifanya tidak memiliki sekat (septa)
atau hifa senositif, maka jamur tersebut pasti termasuk dalam kelompok
Zygomycota. Sehingga hifa tidak bersekat adalah ciri khas dari Zygomycota.

Kelompok Zygomycota memiliki tiga jenis hifa, yaitu hifa yang menjalar di
permukaan substrat disebut stolon, hifa yang menembus ke dalam substrat
seperti akar disebut rizoid, dan hifa yang menjulang ke atas dan membentuk
sporangium disebut sporangiosfor. Sporangium atau kotak spora akan
menghasilkan sporangiospora/spora.

Beberapa jenis jamur dari kelompok Zygomycota hidup di dalam tanah,


bersimbiosis dengan akar tumbuhan tinggi. Hidup bersama antara akar dan
filamen jamur semacam ini disebut mikoriza, yang umumnya terjadi sejak akar
masih muda. Simbiosis ini menguntungkan kedua belah pihak.

Jamur memperoleh makanan berupa zat organik dari akar tanaman, sedangkan
penyerapan air dan mineral dari dalam tanah meningkat karena dibantu oleh
jamur. Selain itu, hifa jamur menghasilkan hormon yang merangsang
pertumbuhan tanaman. Bagaimana jamur dapat membantu penyerapan air
dan mineral dari dalam tanah? Pelajari gambar berikut ini.
Dapatkah kamu menjelaskan mengapa jamur ini dapat membantu akar
tanaman menyerap air dan garam mineral dari dalam tanah?

Zygomycota merupakan kelompok jamur yang struktur tubuhnya masih


sederhana dengan hifa tanpa sekat. Ukuran tubuhnya pun relatif lebih kecil
dibanding dengan jamur dari kelompok Ascomycota yang akan kita pelajari
pada artikel selanjutnya.

Cara Hidup Zygomycota


Sebagian besar dari Zygomycota hidup dalam saproba (pengurai) di tanah,
pada sisa-sisa organisme yang sudah mati atau sudah membusuk, dan
makanan seperti tempe, nasi dan roti. Beberapa dari jenis Zygomycota hidup
dengan bersimbiosis mutualisme pada akar tumbuhan dengan membentuk
mikoriza.

Hubungan simbiosis mutualisme Zygomycota dengan tumbuhan adalah


Zygomycota akan memperoleh nutrisi yang berupa zat organik yang berasal
dari inang tumbuhan, sedangkan akar tumbuhan inang dapat meningkatkan
penyerapan air dan mineral yang berasal dari dalam tanah. Ada juga jenis
jamur Zygomycota hidup parasit yang menyebabkan penyakit, seperti jamur
penyebab pembusukan pada tanaman ubi-ubian.

Cara Reproduksi Zygomycota


Baca Juga:

 Contoh & Peranan Jamur Zygomycota, Ascomycota, Basidiomycota dan Deuteromycota


 Apa Peranan Jamur Bagi Kehidupan Manusia? Berikut Penjelasannya
 4 Macam Klasifikasi Jamur dan Contohnya Lengkap

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, jamur Zygomycota berkembangbiak


dengan dua cara, yaitu secara aseksual (vegetatif) dengan
menghasilkanspora serta secara seksual (generatif) dengan peleburan dua hifa
(jantan dan betina) melalui proses konjugasi. Adapun tahapan reproduksi
jamur Zygomycota secara aseksual dan seksual diperlihatkan pada tabel di
bawah ini.

Tahapan Reproduksi Aseksual dan Seksual Jamur Zygomycota


N Reproduksi Aseksual Reproduksi Seksual
o.
1. Ujung hifa membentuk Dua ujung hifa berbeda, yaitu hifa– dan
gelembung sporangium hifa+ bersentuhan.
yang menghasilkan spora.
2. Bila spora jatuh di tempat Kedua ujung hifa menggelembung
yang cocok akan tumbuh membentuk gametangium yang terdapat
menjadi hifa baru. banyak inti haploid.
3. Hifa bercabang-cabang Inti haploid gametangium melebur
membentuk miselium. membentuk zigospora diploid.
4. Tubuh jamur terdiri dari Zigospora berkecambah tumbuh menjadi
rhizoid, sporangiofor sporangium.
dengan sporangiumnya, dan
stolon.
5. Sporangium menghasilkan Di dalam sporangium terjadi meiosis dan
spora baru. menghasilkan spora haploid. Spora
haploid keluar, jika jatuh di tempat cocok
akan tumbuh menjadi hifa.

Siklus Hidup Zygomycota


Siklus atau daur hidup dari jamur Rhizopus stolonifer yang tumbuh pada roti,
memperlihatkan siklus seksual dan aseksual Zygomycota. Perhatikan gambar di
bawah ini yang menunjukkan siklus hidup Rhizopus sp.

Berdasarkan gambar di atas, pada reproduksi seksual, jamur ini menghasilkan


zigospora. Sedangkan reproduksi aseksualnya dengan perkecambahan
(germinasi) spora. Spora tersebut tersimpan di dalam sporangium (kotak
spora). Jika spora matang, sporangium akan pecah, sehingga spora menyebar
terbawa angin. Apabila spora tersebut jatuh di tempat yang sesuai, maka spora
akan tumbuh menjadi hifa baru.
Reproduksi seksual atau generatif dilakukan dengan cara konjugasi. Pembiakan
seksual terjadi jika dua ujung hifa yang “berbeda” bersentuhan. Untuk
memudahkan dalam membedakan kedua hifa itu, ditulis dengan
membubuhkan tanda (+) dan tanda (-), yaitu hifa (+) dan hifa (-). Kedua ujung
hifa itu menggembung membentuk progametangium yang akan menjadi
gametangium.

Kedua gametangium melebur menjadi satu badan yang disebut zigospora.


Setiap inti haploid dari gametangium (+) melebur dengan inti haploid dari
gametangium (-) menjadi inti diploid. Dinding zigospora menebal sehingga
tahan terhadap keadaan lingkungan yang tidak menguntungkan dalam waktu
lama.

Jika keadaan lingkungan sudah memungkinkan, dari zigospora akan tumbuh


sporangium dan inti-inti diploid di dalamnya membelah secara meiosis menjadi
inti haploid. Sporangium yang sudah masak akan pecah, spora haploid keluar
dan tumbuh menjadi hifa baru, untuk melanjutkan daur hidupnya. Jamur ini
mengalami keturunan diploid yang singkat.

Contoh dan Peranan Zygomycota


Zygomycota memiliki beberapa jenis yang mudah dijumpai dalam kehidupan
sehari-hari. Beberapa diantaranya merupakan jamur pada makanan. Jenis-jenis
jamur tersebut antara lain:

■ Rhizophus stolonifera, jamur ini tampak sebagai benang-benang berwarna


putih, memiliki rizoid dan stolon. Merupakan saprofit yang hidup pada bungkil
kedelai dan bermanfaat dalam pembuatan tempe. Rhizophus oryzae, yang
terdapat pada ragi tempe ini mempunyai daya untuk memecah putih telur dan
lemak. Oleh karena itu, ia berperan dalam pembuatan tempe dan oncom
putih. Jamur tempe mempunyai hifa yang berguna untuk menyerap makanan
dari kacang kedelai. Dalam waktu dua sampai tiga hari, kumpulan hifa tersebut
akan membungkus kedelai yang kemudian disebut tempe. Selain pada tempe,
jamur ini juga dapat tumbuh di tempat-tempat yang lembap.

■ Rhizophus oryzae, terdapat pada ragi tape dan digunakan untuk pembuatan
sake (minuman khas Jepang).

■ Rhizophus olygosporus, dapat membantu terbentuknya tempe, yaitu dapat


membantu menguraikan protein kedelai menjadi protein sederhana dan asam
amino, dengan bantuan enzim yang dikeluarkan. Karena dia mampu
menguraikan, sehingga mempunyai kesamaan fungsi dengan bakteri.

■ Rhizophus nigricans, jamur ini dapat menghasilkan asam fumarat.


■ Rhizopus pylobolus yang sering ditemukan tumbuh pada kotoran kuda
mempunyai sporangium yang dapat menunjukkan gerak fototropi, yaitu gerak
tumbuh membengkoknya sporangium ke arah datangnya cahaya.

■ Mucor mucedo, jamur ini hidup secara saprofit. Sering dijumpai pada roti,
sisa-sisa makanan dan kotoran ternak. Miselium jamur ini berkembang di
dalam substrat. Memiliki sporangium yang dilengkapi oleh sporangiofor.

■ Mucor javanicus, berperan dalam pembuatan tapai karena jamur ini


terdapat dalam ragi tapai. Jamur ini termasuk makhluk hidup yang mempunyai
daya untuk mengubah tepung menjadi gula.

■ Entomophthera culicis, digunakan untuk mengendalikan populasi


nyamuk Aedes aegypty (penyebar penyakit demam berdarah). Hal ini
dikarenakan jamur ini bisa hidup sebagai parasit di dalam rongga tubuh
nyamuk, selanjutnya akan menggerogoti membran tubuh nyamuk bagian
dalam sehingga lama kelamaan nyamuk tersebut akan mati.

■ Entomophtora muscae parasit pada lalat.


■ Basidiobolus ranarum menyebabkan penyakit pada manusia.
■ Pilobolus sp. Jamur ini sering disebut ‘pelempar topi’ atau cap thrower,
karena bila sporangiumnya telah masak, jamur ini bisa melontarkannya sampai
sejauh 8 meter. Spora tersebut kemudian melekat pada rumput atau
tumbuhan lain. Ketika tumbuhan tersebut dimakan hewan, spora jamur yang
melekat tersebut akan berkecambah di dalam saluran pencernaan dan akan
tumbuh pada kotoran yang dikeluarkan hewan tersebut.

Merupakan fungi yang reproduksi seksualnyadengan membuat askospora di


dalam askus (ascus = sac atau kantung/pundi-pundi). Askus adalah
semacam sporangium yang menghasilkan askospora. Beberapa askus
biasanya mengelompok dan berkumpul membentuk tubuh buah yang
disebut askorkarp atau askoma (kalau banyak disebut askomata).
Askomata bisa berbentuk mangkok, botol, atau seperti balon). Hifa dari
Ascomycotina umumnya monokariotik (uninukleat atau memiliki inti tunggal)
dan sel-sel yang dipisahkan oleh septa sederhana. (Baca juga : Klasifikasi
Fungi)

Jadi, askus merupakan struktur umum yang dimiliki oleh anggota Divisi
Ascomycotina. Tubuhnya ada yang berupa uniseluler dan ada pula yang
multiseluler. Hidup sebagai saprofit dan parasit. Beberapa jenis diantaranya
dapat juga bersimbiosis dengan makhluk hidup ganggang hijau-biru dan
ganggang hijau bersel satu membentuk lumut kerak.

Siklus hidup Ascomycotina dimulai dari askospora yang tumbuh menjadi


benang (hifa) yang bercabang-cabang (gambar 1).
Gambar 1. Siklus hidup Ascomycotina

Kemudian, salah satu dari beberapa sel pada ujung hifa berdiferensiasi
menjadi askogonium, yang ukurannya lebih lebar dari hifa biasa.
Sedangkan ujung hifa yang lainnya membentuk Anteridium. Anteridium
dan Askogonium tersebut letaknya berdekatan dan memiliki sejumlah
inti yang haploid.

Pada askogonium tumbuh trikogin yang menghubungkan askogonium dengan


anteredium. Melaui trikogin ini inti dari anteredium pindah ke askogonium dan
kemudian berpasangan dengan inti pada askogonium. Selanjutnya pada
askogonium tumbuh sejumlah hifa yang disebut hifa askogonium. Inti-inti
membelah secara mitosis dan tetap berpasangan. Hifa askogonium tumbuh
membentuk septa bercabang. Bagian askogonium berinti banyak, sedangkan
pada bagian ujungnya berinti 2. Bagian ujung inilah yang akan tumbuh
menjadi bakal askus.

Hifa askogonium ini kemudian berkembang disertai pertumbuhan miselium


vegetatif yang kompak, membentuk tubuh buah. Dua inti pada bakal askus
membentuk inti diploid yang kemudian membelah secara meiosis untuk
menghasilkan 8 spora askus (askospora). Apabila askospora tersebut jatuh
pada lingkungan yang sesuai maka ia akan tumbuh membentuk hifa atau
miselium baru.

Reproduksi aseksual pada Ascomycotina adalah dengan cara membentuk


tunas dan spora aseksual. Pembentukan tunas terjadi pada jamur uniseluler
dan spora aseksual pada jamur terjadi pada jamur multiseluler. Spora
aseksual tersebut terbentuk pada ujung hifa khusus yang disebut konidiofor
dan sporanya disebut konidia. Konidia merupakan spora yang dihasilkan
secara eksternal, yaitu di luar kotak spora atau sporangium.

Berikut adalah beberapa contoh jamur anggota Divisi Ascomycotina.

1) Saccharomyces cerevisiae

2) Penicillium spp.

3) Aspergillus spp.

4) Neurospora crassa

5) Morchella deliciosa dan Morchella esculenta

Anda sekarang sudah mengetahui Ascomycotina. Terima kasih anda sudah


berkunjung ke Perpustakaan Cyber.

Referensi :
Widayati, S., S. N. Rochmah dan Zubedi. 2009. Biologi : SMA dan MA Kelas X. Pusat
Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p. 290.

Share on Facebook

Share on Twitter

Share on Google+

SUBMIT
Tags : Fungi

Related : Ascomycotina : Fungi Pengertian Ciri-ciri Contoh Reproduksi Struktur Sel

 Fungi dan Peranannya dalam Kehidupan ManusiaKingdom


Fungi dan Peranannya dalam Kehidupan Manusia - Pada bab ini kalian akan
mempelajari salah satu kelompok makhluk hidup, yaitu Kingdom Fungi.
Kalian akan mendapat ...

 Divisi Basidiomycotina : Fungi Pengertian Ciri-ciri Struktur Sel


Reproduksi ContohDivisi Basidiomycotina : Fungi Pengertian Ciri-ciri Struktur
Sel Reproduksi Contoh - Divisi Basidiomycotina sering disebut juga sebagai
the club fungi atau yang sering ...

 Jamur yang Menguntungkan bagi ManusiaJamur yang


Menguntungkan bagi Manusia - Jamur juga berperan sangat penting dalam
fermentasi makanan dan obat-obatan. Sebagai contoh, pada Divisi
Zygomycotina, sedikitny ...
 Ascomycotina : Fungi Pengertian Ciri-ciri Contoh Reproduksi Struktur
SelAscomycotina (Askomikotina) : Fungi Pengertian Ciri-ciri Contoh
Reproduksi Struktur Sel - Ascomycotina disebut juga sebagai the sac fungi.
Merupakan fungi yang reproduk ...

 Deuteromycotina : Fungi Pengertian Ciri-ciri Reproduksi


Struktur Sel ContohDeuteromycotina : Fungi Pengertian Ciri-ciri Reproduksi
Struktur Sel Contoh - Beberapa fungi yang belum diketahui alat reproduksi
generatifnya dimasukkan ke dalam Deute ...

GO

REKOMENDASI

 Pemberontakan DI/TII di Indonesia, Latar Belakang, Penyebab, Tujuan


 Rumus Simpangan Baku, Simpangan rata-rata, Ragam, Variansi, Koefisen
Keragaman, Contoh Soal, Data Tunggal Kelompok, Jawaban, Statistik,
Matematika
 Perekonomian Dua Sektor, Tiga, Empat, 1 2 3, Sistem, Pengertian, Diagram,
Siklus, Contoh
 Peristiwa Pemberontakan Republik Maluku Selatan (RMS), Latar Belakang,
Penyebab, Tujuan, Upaya Penumpasan, Dampak
 Cara Menentukan dan Menghitung Perubahan Entalpi ∆H, Rumus, Energi
Reaksi, Contoh Soal, Pembahasan, Praktikum Kimia
KATEGORI

Agama dan KepercayaanAgama


IslamAlpukatAnabolismeAnimaliaAntropologiApelArtikel dan MakalahAsam
dan BasaAtomBahasa IndonesiaBatuan dan
TanahBenzenaBiofuelBiogasBiologiBioteknologiBudayaBumi dan Tata
SuryaContoh SoalCuaca dan IklimDaun MintDesa dan
KotaEkonomiEkosistemEnzimFermentasiFisikaFotosintesisFungiGenetikaGeog
rafiHidrokarbonHidrosferHormon TumbuhanHukum Dasar KimiaHukum
MendelIlmu HukumIlmu NutrisiInspirasi MudaIPTEKJaheJaringan
HewanJaringan TumbuhanJurnalKarbonKatabolismeKeanekaragaman
HayatiKemangiKesenianKimiaLarutanLingkunganLombaMakanan
SehatMakromolekulMatematikaMetabolismeMikroalgaMikroorganismeMinyak
BumiMolekulMutasiNewsObat-obatanOrgan TumbuhanPanduan dan
PedomanPengangkutan TumbuhanPenginderaan JauhPenjaskesPerhitungan
KimiaPertumbuhan TanamanPertumbuhan
TumbuhanPetaPlanologiPlantaeProkariotikProtistaPupukRadioaktifReaksi
KimiaReduksi dan OksidasiRespirasiSejarahSelSel Bahan
BakarSIGSirihSirsakSistem EkskresiSistem GerakSistem Imun (Kekebalan

Ascomycota adalah filum/divisi dari fungi. Anggota filum ini tersebar di seluruh dunia.
Ascomycota dapat bereproduksi secara seksual maupun aseksual. Sebagian besar dari jamur
yang termasuk golongan Ascomycotina mempunyai hifa bersekat-sekat dan bercabang-
cabang. Selain itu, terdapat jenis jamur yang mempunyai hifa berlubang sehingga
protopolasma dan inti sel dapat mengalir dari satu sel ke sel lainnya. Struktur tubuh jamur dari
golongan Ascomycotina ada yang multiseluler atau uniseluler seperti pada ragi.
Fungi ascomycota mengalami meiosis setelah pembentukan zigot yang berumur pendek dan
menghasilkan meiospora dengan pembentukan sel bebas dalam sebuah meiosporangium
yang disebut askus. Ascomycota menunjukkan kompabilitas seksual bipolar dan memiliki
dinding sel yang terdiri dari dua lapisan.
Ascomycotina merupakan kelompok jamur yang terbesar, ada yang hidup parasit atau
saprofit. Jamur yang hidup sebagai parasit, dapat menimbulkan penyakit yang sangat
merugikan seperti pada tanaman tembakau, pepaya, karet, teh, cokelat, dan padi. Sedangkan
jamur saprofit hidup pada bahan makanan atau sampah. .
Ciri-ciri umum Ascomycota:
 Tubuh ada yang uniseluler dan ada yang multi seluler.
 memiliki hifa yang bersekat-sekat, dan berinti banyak
 Ascomycotina, multiseluler, hifanya bersekat dan berinti banyak.
 Hidupnya: ada yang parasit, saprofit, ada yang bersimbiosis
dengan ganggang membentuk Lichenes (Lumut kerak).
 Reproduksi:
Ascomycota dapat berkembang biak secara aseksual dan seksual. Ascomycota
menghasilkan spora sebagai hasil dari perkembangbiakan seksual.
 Reproduksi Aseksual:
Dilakukan dengan membentuk kuncup. Kuncup terbentuk pada sel induk yang kemudian
lepas. kadang-kadang kuncup tetap melekat pada induk selnya membentuk rantai sel yang
disebut hifasemu atau pseudohifa.
 Reproduksi Seksual :

1. Mula-mula Hifa berbeda jenis saling berdekatan.
2. Hifa betina akan membentuk Askogonium dan hifa jantan akan membentuk
Anteridium, masing-masing berinti haploid.
3. Dari askogonium akan tumbuh Trikogin yaitu saluran yang menghubungkan
askogonium dan anteridium.
4. Melalui trikogin anteridium pindah dan masuk ke askogonium sehingga terjadi
plasmogami.
5. Askogonium tumbuh membentuk sejumlah hifa askogonium yang dikarion.
Pertumbuhan terjadi karena pembelahan mitosis antara inti-inti tetapi tetap berpasangan.
6. Pada ascomycota yang memiliki badan buah, kumpulan hifa askogonium yang
dikariotik ini membentuk jalinan kompak yang disebut Askokarp. Ujung-ujung hifa pada
askokarp membentuk askus dengan inti haploid dikariotik.
7. Di dalam askus terjadi kariogamimenghasilkan inti diploid.
8. Di dalam askus terdapat 8 buah spora. Spora terbentuk di dalam askus sehingga
disebut sporaaskus. Spora askus dapat tersebar oleh angin. Jika jatuh di tempat yang
sesuai, spora askus akan tumbuh menjadi benang hifayang baru. Catatan:
didalam askusterdapat 8 buah spora karena 2 inti diploid melakukan
pembelahanmeiosis menghasilkan 4 inti haploid. setiap haploid akan membelah
secara mitosissehingga setiap askus terdiri dari 8 buah spora.
Spora seksualnya askospora yang dihasilkan oleh askus dalam tubuh buah (askokarp). Spora
aseksualnya adalah konidiospora. Hifa bersekat(berseptum). Anggotanya ada yang uniseluler
contohnya saccharomyses cereviceae (khamir),penicilium chrysogenum (pembuat antibiotik),
Aspergillus Wentii (membuat kecap) ,tetapi sebagian besar anggotnya multiseluler, contohnya
morchella esculenta,sarcosypha coccinea, venturia inaequalis (merusak apel), claviceps
purpurea (penyebab penyakit ergot pada gandum),dll. Beberapa jenis jamur bersimbiosis
menjadi mikoriza, sebagian lagi bersimbiosis menjadi lumut kerak, sebagian besar sporofit
pada sisa organisme.
Ciri khas Ascomycota berkembang biak secara seksual dengan struktur pembentuk spora
yang disebut Askus. Contoh ascomycota adalahPenicilium, Aspergillus, dan Saccharomyces.
Penicillium
Ascocarp dengan ascospora
Ascomycota dibagi menjadi tiga kelas yaitu archiascomycetes, hemiascomycetes, dan
euastomycetes.
Ascomycotina, Divisi ini bercirikn talus yang terdiri dari miselium bersepta. Reproduksi
seksual membentuk askospora di dalam askus. Ada yang hidup sebagai parasit, yang
menimbulkan panyakit pada tumbuhan. Bentuk askus ada bermacam-macam, antara lain:
1. Askus tanpa askokarp
2. Askus yang askokarpny berbentuk deperti mangkok disebut aposetium.
3. Askus yang askokarpnya berbentuk bola tanpa ostiulum disebut kleistotesium.
4. Askus yang askokarpnya berbentuk botol dengan leher dan memiliki ostiulum
disebut peritesium.
Ada bermacam-macam askus tersebut digunakan sebagai dasar klasifikasi tingkat kelas.
1) Kelas Hemiascomycetes
Karakter dari kelas ini diantaranya sebagai berikut:
1. Aski tidak terbungkus di dalam atau pada tubuh buah
2. Secara filogenetik kelas ini terdiri dari Budding yeasts dan genera yang yeasts
ligt seperti Ascoidea dan Cephaloascus
3. Kelas tersebut hanya memiliki satu ordo Saccharomycetales atau
Endomycetales
4. Taksa yang termasuk ke dalam ordo Saccharomycetales memiliki dinding sel
yang umumnya terdiri dari manan dan gulkan
5. Pada saat pembentukan septa, septanya terdiri dari satu atau beberapa pori
yang mempunyai sumbat dan tidak terdapat woronin.
Kelompok jamur ini tidak membentuk askokarp, tidak mempunyai hifa, tubuhnya terdiri dari
sel bulat atau oval yang dapat bertunas sehingga terbentuk rantai sel atau hifa senu. Contoh
anggota Hemiascomycetes adalah khamir Saccharomyces.
Beberapa jenis Saccharomyces antara lain:
 Saccharomyces cerevisiae, khamir roti atau khamir bir, juga disebut khanir raja yang
berguna dalam pembuatan roti dan alcohol.
 tuac, bekerja mengubah air nira(legen) menjadi tuak.
 Saccharomyces ellipsoideus, mempermentasi buah anggur menjadi anggur manuman.
2) Kelas Archiascomycetes
Memiliki cirri karakter diantaranya sebagai berikut:
1. Merupakan bentuk Ascomycota primitive atau basal Ascomycetes
2. Merupakan keturunan yang mengalami reduksi dari spesies-spesies yang lebih
kompleks yang mempnyai askomata
3. Memiliki tahapan seksual ascogenos, tetapi tidak memiliki hifa ascogenos
4. Reproduksi aseksual dengan pertunasan (Budding) atau pembelahan
(cleveage) kecuali pada genus Neolekta tidak ada ascomata ataupun konidiomata
Klas ini dibagi 5 ordo yaitu.
1. Ordo Pneumocystidales
Karakter:
 Merupakan penyebab pneumonia pada pasien HIV, ex: Pnemocystis carinii
 Dahulu dianggap sebagai protozoa
1. Ordo Schizosaccharomycetales
Karakter:
 Lebih dikenal denga fission yeasts karena reproduksi vegetatifnya dengan pembelahan
sel
1. Ordo Neolectales
Karakter:
 Pada genus Neolecta mempunyai apotecia berbentuk clavatus dan bertangkai
1. Ordo Promycetales
Karakter:
 Terdiri dari satu family protomycetaceae dengan 5 genera yang terdiri dari 20 spesies
 Merupakan parasit pada tumbuhan berpembuluh, khususnya family Asteraceae dan
Apiaceae
 Protomicetales jga menghasilkan pigmen pada medium buatan seperti Taphrina
1. Ordo Taprinales
Karakter:
 Terdiri dari satu family taprinaceae dengan genus tunggal kaprina yang terdiri dari
hamper 100 spesies
 Genus kaprina merupakan parasit bersifat demorfik, membentuk miselia dikariotik
 Dan askus terbuka pada fase parasitic membentuk pertunasan sel
 Membentuk pertunasan sel khamir pada fase saprobikbya pada fase haploid
 Taprina merupakan parasit pada berbagai jenis tumbuhan berpembuluh, khususnya
paku-pakuan, Rosales, dan fajales.
3) Kelas Euascomycetes
Karakter dari kelas ini adalah sebagai berikut:
1. Umumnya fungi Ascomycetous memiliki filament
2. Komposisi dinding selnya didominasi oleh kitin dan glukan
3. Mempunyai lubang septum dengan woroning bodies
4. Euascomycetes dapat membentuk ascogonia dan ascomata
5. Kebanyakan menghasilkan hifa pada medium buatan
Euascomycetes ini terdiri dari 3 sub klas yaitu:
1. Sub klas Plektomycetes
Ciri-cirinya :
 tidak dapat membentuk askomaseluler dan askusnya yang prototunikata tidak
mempunyai hamathecium,
 askus terdapat bebas di atas miselium
 askokarpanya berupa cleistotecium
 askokarpanya tidak berseptum, misalnya Monascus sp. Dan Emirecela sp
Kelas ini terdiri dari 3 ordo yaitu, Ascosphaerales, Onygenales, dan Eurotyales
1. sub klas Hymenoascomycetes
dibedakan cirinya berdasarkan anatomi dan morfologi Dari asal askusnya, yaitu Ascohymenial
atau Ascolocular dari Ascomata dan Ascus yang unitunikata pada hypemenoas comycetes
atau bitunikata.
1. Sub klas Loculoascomycetes
Terdiri dari ordo-ordo Apothe chioid: Arthoneales, Patellariales, Lahmiales; ordo-ordo
Perithecioid: Melanommatales, Pleosporales, Verrucariales, Chaetothyriales

Beberapa Ascomycota penting yang berperan dalam kehidupan sehari-hari :

1. khamir (ragi roti) Saccharomycescereviceae, untuk pembuatan roti dan minuman


beralkohol salah satunya berguna untuk membuat bir, maupun alkohol. mampu mengubah
glukosa menjadi alkohol dan CO2 dengan proses fermentasi
2. khamir (ragi roti) Saccharomycescereviceae, dan media lain yang sejenis, dapat
membahayakan lever dan mengandung karsinogenik.
3. Tuber magnatum atau Truffle putih digunakan dalam kuliner.
4. ragi anggur Saccharomyces ellipsoideus, untuk pembuatan wine dari anggur.
5. ragi tuak Saccharomyces tuac, untuk pemuatan tuak dari air nira.
6. kapang oncom Neurospora sitophila, untuk pembuatan oncom
7. Neurospora crassa, kapang yang dipakai sebagai organisme modeldalam biologi.
8. Morchella esculenta dan Sarcoscypha coccinae, yang tubuh buahnya dapat dimakan.
9. Venturia inaequalis penyebab penyakit yang merusak buah apel.
10. Clavisceps purpurea hidup sebagai parasit pada bakal buah graminae,penyebab
penyakit ergotpada tanaman gandum. Gandum yang terkena spesies ini akan
menimbulkanergotisma pada hewan atau manusia yang memakannya.
11. Saccharomyces sp, Ciri umumSaccharomyces sp (ragi) tidak mempunyai hifa dan
tubuh buah. Jenis ragi yang dimanfaatkan untuk pem-buatan tape atau pengembang adonan
roti adalah Saccharo-myces cerevisiae. Jamur ini dapat memfermentasi glukosa menjadi
alkohol dan karbon dioksida.
12. Saccharomyces cerevisiae sebagai pengembang roti atau kue akan berhenti tumbuh
jika kadar alkohol mencapai 4-5%, sedangkan CO2 yang dihasilkan akan mengembangkan
adonan roti. Alkohol akan menguap habis ketika roti dibakar.Saccharomyces cerevisiae yang
dimanfaatkan dalam minuman beralkohol baru berhenti tumbuh (berkembang biak) pada
kadar alkohol mencapai 14-17%.
13. Penecillium notatum dan P. chrysogenum penghasil zat antibiotik (penisilin) yang
ditemukan tahun 1929 oleh Alexander Fleming.
14. Penecillium cammemberti dan P. requefort dimanfaatkan untuk meningkatkan
kualitas keju.
Beberapa Ascomycota yang merugikan dalam kehidupan sehari-hari :

Ascomycotina merupakan kelompok jamur yang terbesar, ada yang hidup parasit atau saprofit. Jamur
yang hidup sebagai parasit, dapat menimbulkan penyakit yang sangat merugikan seperti pada
tanaman tembakau, pepaya, karet, teh, cokelat, dan padi. Sedangkan jamur saprofit hidup pada bahan
makanan atau sampah.

1. Aspergillus
Aspergillus hidup sebagai saproba pada bermacam-macam bahan organik, seperti pada roti, daging
yang sudah diolah, butiran padi, kacang-kacangan dan lain-lain. Koloninya berwarna abu-abu, hitam,
kuning atau cokelat.

Jenis-jenis Aspergillus antara lain:

1. Aspergillus fumigates, bersifat parasit yang menyebabkan penyakit pada saluran


pernapasan unggas
2. Aspergillus flavus, penghasil flatoksin yang diduga sebagai penyebab penyakit kanker
hati. Kapang ini benyak terdapat pada kacang tanah dan makanan yang terbuat darinya.
3. Aspergillus nidulan, parasit pada telinga menyebabkan outomikosis.
Jamur ini dapat menimbulkan penyakit yang lain yang disebut dengan istilah ”Aspergillogis”.

Anda mungkin juga menyukai