Dimana, H2A = hydrogen donor (dapat berupa H2S atau asam-asam organic).
Reaksi fotosintesis ini pada bakteria berbeda dengan reaksi fotosintesis pada
tumbuhan hijau, karena pada fotosintesis pada bakteri tidak pernah dihasilkan oksigen,
sedagkan reaksi fotosintesis pada tumbuhan hijau dapat menghasilkan karbohidrat dan
oksigen. H2A dalam persamaan diatas dapat berupa substrat organic atau anorganik sebagai
pengganti H2O.
Menurut Volk dan Wheeler (1993) berdasarkan tipe reduktan yang digunakan dalam
fotosinesis (diwakili H2A) bakteri fotosintetik di klasifikasikan menjadi tiga suku:1
1) Cholorobiceae
Bakteri ini disebut juga bakteri belerang hijau. Organisme ini menggunakan
bebrapa senyawa yang mengandung belerang maupun gas hydrogen sebagai reduktan
fotosintesis. Rumus khas untuk bakteri ini adalah tergantung pada reduktan yang
tersedia(CH2O). Misalnya persamaan reaksi pada bakteri belerang hijau adalah :
CO2 + H2S cahaya (CH2O) + H2O + 2S
1
Volk, Wesley A dan Wheleer, Margaret F. 1993. Mikrobiologi Dasar.( Jakarta:Erlangga), hlm 68
2) Choromaticeace
Bakteri ini disebut juga bakteri belerang ungu yang berbeda dengan bakteri
belerang hijau, karena bakteri ini mengandung sejumlah pigmen kartenoid merah dan
ungu dalam selnya. Bakteri ini memiliki reduktan yang sama dengan bakteri belerang
hijau sehingga dapat melalukan reaksi-reaksi yang sama dengan bakteri belerang
hijau.
3) Rhodospirillaceae
Bakteri ini disebut juga bakteri ungu non-belerang, secara morflogi memiliki
kesamaan dengan bakteri Chromaticeae tetapi tidak mampu menggunakan senyawa
belerang sebgai reduktan fotosintesis. Organisme ini dapat menggunakan hydrogen
atau berbagai senyawa organis lainnya sebagai reduktan. Berikut contoh persamaan
reaksi fotosintesis pada bakteri ungu non-belerang:
CO2 + 2CH3CHOHCH3 cahaya (CH2O) + H2O + 2CH3COCH3
1) Fotoliotrof
Jasad-jasasd yang menggunakan zat-zat anorganik sebagai donor
electron seperti H2, NH3, atau S dinamakan jasad litotrof. Jasad fotolitotorof
biasanya tergantung kepada cahaya matahari dan senyawa anorganik sebagai
donor electron untuk pertumbuhannya. Contoh dari jasad litotrof adalah
bakteri belerang ungu dan hijau. Kedua kelompok bakteri ini dapat
menyesuaikan hidupnya di dalam lingkungan yang mengandung sulfur.
Misalnya hydrogen sulfide (H2S). berikut adalag pola reaksi fotosintesis
dengan sumber hydrogen:
2
Tortora, Gerad, J. 2010. Microbiology: An Introduction 10 th Edition. USA: Pearson Benjamin Cummings), hlm
114
Dalam sintesis ini, Oksigen tidak dihasilkan, akan tetapi sulfur
tersimpan dalam sel kemudian dikeluarkan dan H 2S merupakan donor
hydrogen.
2) Kemolitotrof
Sumber energy jasad yang termasuk ke dalam golongan kemolitotrof
tergantung kepada hasil-hasil oksidasi-reduksi dan dapat menggunakan
senyawa-senyawa anorganik sebagai donor electron untuk pertumbuhannya.
Contoh :
a. Bakteri belerang
b. Bakteri besi
c. Bakteri hydrogen
d. Bakteri nitrifikasi
Oksigen
Senyawa organic Anorganik
Energi
O bY product
H2O
H
CO2 Karbohidrat
a) Bakteri Belerang
Bakteri belerang mengabsorpsi H2S dan S2 dari lingkungan hidupnya
sehingga kedua metabolit ini bersenyawa dengan oksigen, dengan rekasi
sebagai berikut:
c) Bakteri Hidrogen
Bakteri hydrogen dapat menggunakan molekul-molekul hydrogen
sebagai nutrient. Dengan bersenyawa hydrogen dengan oksigen, akan
diperoleh energy dan terbentuklah molekul H2O sebagai hasil
sampingan. Proses penghasilan energy diperoleh dari proses berikut:
d) Bakteri Nitrifikasi
Ada dua macacm bakteri nitrifikasi, yaitu bakteri yang menggunakan
ammonia sebagai donor electron serta mengekskresikan ion-ion nitrit,
dan bakteri yang menggunakan nitrat sebagai donor electron serta
mengeksresikan ion-ion nitrat. Kedua tipe bakteri ini dapat
mensintesisnutrient khusu dengan oksigen, sehingga diperoleh energy.
Proses penghasilan energy dapat diringkas sebagai berikut:
A. Kesimpulam
Enzim berperan dalam metabolism yang dihasilkan oleh sel. Enzim berfungsi sebagai
katalisator anorganik yaitu untuk mempercepat reaksi kimia sehingga dapat diketahui
bahwa enzim berperan dalam metabolism mikroorganisme.
B. Saran
Sebagai penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih jauh dari kata sempurna
agar kiranya pembaca dapat memberi kritik dan saran terkai penulisan maupun materi
agar tercipta makalah yang baik dikemudian hari, penulis menyarankan agar pembaca
membaca isi makalah dan dapat menjadikan makalah ini sebagai penambah wawasan
terkait metabolism mikroorganisme.