PROPOSAL SKRIPSI
Oleh:
Eva Kurniasari
P1337420714019
JURUSAN KEPERAWATAN
2018
PERBEDAAN MUSIK KARAWITAN LARAS SLENDRO DENGAN
Halaman Judul
SKRIPSI
Disusun untuk memenuhi syarat Karya Tulis Ilmiah Pada Program Studi
Oleh:
Eva Kurniasari
NIM. P1337420714019
JURUSAN KEPERAWATAN
2018
ii
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMB
iii
LEMBAR PENGES
AHAN
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang maha esa, karena
skripsi ini, dengan judul “Perbedaan Musik Karawitan Laras Slendro dengan Laras
Pelog Terhadap Skor Depresi Lansia di Balai Pelayanan Sosial Tresna Werdha
Menyusun proposal skripsi ini berbagai upaya telah penulis lakukan, namun
tentu saja masih banyak kekurangan. Oleh karena itu saran dan masukan demi
penyempurnaan proposal skripsi ini akan penulis terima dengan tangan terbuka.
Tidak lupa penulis sampaikan ucapan terimakasih atas bantuan dan bimbingan dari
Kemenkes Semarang
Keperawatan Magelang
v
6. Lulut Handayani, S.Kep., Ns., M.Kes, selaku pembimbing pendamping yang
7. Tulus Puji H., S.Kep., Ns., M.Kes, selaku penguji yang telah memberikan
saran, kritik, dan arahan kepada peneliti untuk penyelesaian skripsi ini.
9. Orang tua tercinta, Ibu Sri Widiyati dan Bapak Santoso yang selalu senantiasa
10. Adik tersayang yaitu Silvia Fitriana Mandasari yang selalu memberikan
dukungan dan semangat sehingga sampai saat ini penulis masih menjadi bagian
12. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan proposal skripsi ini.
dalam penyelesaian proposal ini. Penulis menyadari bahwa proposal ini belum
sempurna, segala kesalahan hanya milik penulis semata dan penulis akan
bertanggung jawab atas segala sesuatu yang dituliskan dalam penelitian ini. Semoga
Penulis
Eva Kurniasari
vi
DAFTAR ISI
vii
1. Pengertian Lanjut Usia ...................................................................................... 24
2. Batasan-batasan Lanjut Usia ............................................................................. 25
3. Proses Menua .................................................................................................... 26
4. Teori-teori Biologis Mengenai Proses Penuaan ................................................ 27
5. Beberapa Masalah di Bidang Psikogeriatri ....................................................... 29
6. GDS................................................................................................................... 30
C. Terapi Musik Karawitan ....................................................................................... 31
1. Pengertian Terapi Musik ................................................................................... 31
2. Pengertian Karawitan ........................................................................................ 33
3. Asal-usul Karawitan.......................................................................................... 33
4. Gamelan ............................................................................................................ 34
5. Istilah Dalam Karawitan ................................................................................... 38
6. Laras Pelog dan Laras Slendro.......................................................................... 39
7. Contoh Lagu Laras Slendro dan Laras Pelog.................................................... 42
D. Hubungan Terapi Musik Karawitan dengan Depresi ............................................ 42
E. Kerangka Teori Penelitian .................................................................................... 44
F. Kerangka Konsep Penelitian ................................................................................. 45
G. Hipotesis Penelitian .............................................................................................. 45
BAB III METODE PENELITIAN ................................................................................... 46
A. Desain Penelitian .................................................................................................. 46
B. Populasi dan Sampel Penelitian ............................................................................ 72
C. Variabel Penelitian ................................................................................................ 73
D. Definisi Operasional Variabel Penelitian .............................................................. 74
E. Teknik Pengumpulan Data dan Alat Pengumpul Data ......................................... 74
F. Pengolahan dan Analisis Data............................................................................... 75
G. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................................... 77
H. Etika Penelitian ..................................................................................................... 77
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
DAFTAR LAMPIRAN
x
BAB IPENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
menjadi penyakit ke 2 setelah jantung iskemik pada tahun 2020 dan terdapat
karena kesibukan yang dimiliki. Ini merupakan salah satu yang bisa
penelitian tetapi terapi musik gamelan ini belum banyak digunakan untuk
1
2
Prospects: the 2017 Revision pada tahun 2017 ada 962 juta orang berusia
60 tahun ke atas, yang terdiri dari 13 % jumlah populasi global. Tahun 2030
populasi lansia dunia di prediksi 1,4 miliar dan pada tahun 2050 di prediksi
2,1 miliar dan bisa naik menjadi 3,1 miliar pada tahun
jiwa. Tahun 2050 akan terjadi peningkatan 3 kali lipat dari tahun ini dan
tahun 2000 jumlah lansia di Asia Tenggara 7,4 % atau 5,3 juta dari total
populasi. Tahun 2010 jumlah lansia sekitar 9,77 % atau 24 juta sedangkan
pada tahun 2020 kira-kira jumlah lansia mencapai 11,34 % atau sekitar 28,8
yang sudah mencapai 70,8 tahun pada 2015. Data pada tahun 2014
menunjukan penduduk lansia mencapai 20,24 juta jiwa atau 8,03 % dari
total jumlah penduduk. Perkiraan Lansia akan mencapai 29,1 juta pada 2020
Lansia tahap akhir dari siklus hidup manusia yang akan dijalani oleh
setiap orang yang berusia panjang. Lansia akan terjadi perubahan struktur
dan fungsi pada seluruh sistem tubuh yang disebut dengan proses
seperti masalah fisik, psikologis, maupun sosial. Masalah fisik yang muncul
3
budaya dan masalah psikologis. Masalah psikologis yang saat ini sering
W, 2013).
merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengisi waktu luang dan tidak
musik saja tetapi juga rasa kekeluargaan yang merupakan inti dari karawitan
(Ferdiansyah, 2010).
jumlah populasi lansia yang berada disana berjumlah 126 lansia dan lansia
yang tinggal disana ada dari kalangan kelompok dari desa dan ada yang dari
kota.
2016).
digunakan adalah laras pelog. Laras pelog sendiri merupakan lagu yang
yang berlaras slendro dengan laras pelog untuk melihat skor depresi lansia.
B. Perumusan Masalah
d. Depresi dapat dikontrol dengan cara terapi modalitas salah satunya terapi
e. Laras pelog sendiri merupakan lagu yang bergairah dan ditujukan untuk
C. Orisinilitas Penelitian
control grup design. Hasil dari penelitian ini ada pengaruh pemberian
laras pelog.
D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teori
slendro dan laras pelog dalam penurunan skor depresi lansia, maka hasil
2. Manfaat Praktis
TINJAUAN PUSTAKA
dalam penelitian ini. Tinjauan pustaka ini dimulai dari gangguan depresi, lansia,
A. Gangguan Depresi
1. Pengertian Depresi
(Sunberg, 2007).
9
10
hati adalah gangguan yang bergerak dari depresi yang dalam sampai
(Semiun, 2010).
d. Depresi ditandai oleh gangguan mood, ada empat gejala yaitu gejala
lansia dan alasan terjadinya kondisi ini dapat dilihat pada saat
mengkaji kondisi sosial, kejadian hidup dan masalah fisik pada lansia.
Klien yang depresi berat sering terlihat tidak responsif dan tidak
(Watson, 2003).
11
2. Etiologi Depresi
dapat dianggap sebagai sesuatu yang berada di antara patah semangat dan
hidup tersebut tidak selalu diikuti oleh depresi, hal ini mungkin
1) Faktor Genetik
3) Faktor Usia
terhadap pengalaman.
13
4) Gender
5) Gaya Hidup
tidak sehat dan kebiasaan tidur serta tidak olahraga untuk jangka
6) Penyakit Fisik
7) Obat Terlarang
b. Faktor Psikologis
1) Kepribadian
mempunyai konsep diri serta pola pikir yang negatif, pesimis, dan
2) Pola Pikir
3) Harga Diri
4) Stres
5) Lingkungan Keluarga
Orang yang sakit keras rentan terhadap depresi saat mereka dipaksa
3. Gejala Depresi
a. Gejala utama
1) Afek depresif
b. Gejala lain
6) Tidur terganggu
berikut:
Seseorang yang sehat jiwanya bisa saja jatuh dalam depresi apabila
dialami, selain itu ada juga orang yang lebih rentan jatuh dalam keadaan
e. Mudah mengalah
l. Mudah tersinggung
terbatas
konfrontasi.
18
5. Jenis Depresi
Mood yang rendah datang dan pergi, dan penyakit datang setelah
mengurangi depresi.
2) Moderate depression
1) Depresi psikogenik
stres berat.
2) Depresi endogenik
pula depresi pada usia lanjut yang timbul pada usia 60-65 tahun.
3) Depresi somatogenik
a) Depresi Neurotik
b) Depresi Psikotik
a) Depresi Unipolar
b) Depresi Bipolar
6. Penanganan Depresi
berbagai kondisi medis seperti infeksi virus dan gangguan pada kelenjar
tiroid dapat menyebabkan gejala yang serupa dengan depresi. Oleh sebab
pemeriksaan laboratorium.
seorang dokter atau sang dokter dapat juga memberikan referensi kepada
lama gejala berlangsung, seberapa parah gejala yang dialami serta apakah
Pasien juga akan diberi pertanyaan apakah gejala yang timbul telah
ditangani sebelumnya dan bila iya, jenis penanganan yang sudah pernah
diterima. Hal yang umum ditanyakan pada akhir sesi adalah tentang
7. Pencegahan Depresi
Jika kita tidak mencegah masalah gangguan jiwa pada lanjut usia
hari. Produktivitas yang rendah dari lanjut usia ditambah dengan masalah
23
Masalah faktor risiko ini menjadi lebih dapat perhatian daripada sekedar
merokok dari sekarang dan tidak minum alkohol adalah hal-hal yang
pada individu. Sosialisasi yang baik di antara individu bukan dari sekedar
itu menjadi faktor utama sebagai pencegah stres atau stress buffering.
Pola hidup sehat selama ini kadang tidak menjadi perhatian utama karena
dianggap hanya dilakukan jika perlu saja. Bahkan ada beberapa yang
B. Lanjut Usia
adalah suatu studi mengenai semua masalah orang usia lanjut (fisik,
(golongan lanjut usia) atau warga senior, yaitu orang yang berumur 65
dkk., 2013).
berubah seseorang akan kehilangan tugas dan fungsi ini dan memasuki
selanjutnya, yaitu usia lanjut kemudian mati. Bagi manusia yang normal
siapa orangnya tentu telah siap menerima keadaan baru dalam setiap
yaitu:
tahun
3) Lanjut usia (geriatric age) usia > 65/70 tahun, terbagi atas:
3. Proses Menua
yang tidak hanya dimulai dari suatu waktu tertentu, tetapi dimulai sejak
menjadi lambat, nafsu makan berkurang dan kondisi tubuh yang lain
dalam dan luar tubuh yang berakhir dengan kematian (Padila, 2013).
a. Teori evolusioner
(Santrock, 2011).
2011).
d. Teori Mitokondrial
a. Kesepian
b. Duka Cita
teman dekat atau bahkan seekor hewan yang sangat disayangi bisa
yang sangat rawan. Pada periode ini orang tersebut justru harus
Martono, 1999).
c. Depresi
menurun, akibat depresi pada usia lanjut seringkali tidak sebaik pada
d. Gangguan Cemas
obat atau gejala penghentian mendadak dari suatu obat (Noviati dan
Martono, 1999).
6. GDS
atau 15 pertanyaan dengan jawaban Ya atau Tidak. GDS ini telah diuji
kata lain jika digunakan beberapa kali untuk mengukur subyek yang
Terapi musik terdiri dari dua kata, yaitu “terapi” dan “musik”.
musik adalah penggunaan musik dan atau elemen musik oleh seseorang
32
ekspresi, menata diri atau untuk mencapai tujuan terapi lainnya. Proses
orang dapat menikmati istirahat tidur, bahkan dengan musik orang bisa
yang dalam masa perawatannya dapat mengurangi rasa sakit atau nyeri
yang ada pada tubuhnya. Suara yang dihasilkan dari perpaduan alat
fisik dan mental dengan rangsangan nada atau suara yang mengandung
zaman kuno yang bernilai tinggi yang terdiri dari melodi, ritme,
tercipta musik yang bermanfaat untuk kesehatan fisik dan mental. Irama
33
2. Pengertian Karawitan
3. Asal-usul Karawitan
“rawit” yang artinya kecil, halus, atau rumit. Dulu di Keraton Surakarta
4. Gamelan
Mungkin juga karena cara membuat gamelan itu adalah perunggu yang
dipukul-pukul atau dipalu, maka benda itu sering dibuat dengan cara
yang modern ini gamelan dibuat dari timah putih, tembaga, besi, dan
bahan kuningan.
a. Rebab
Gambar2. 1 Rebab
Sumber: Kamera Budaya
b. Gender
c. Gambang
Gambar2. 3 Gambang
Sumber: Kamera Budaya
d. Siter
Gambar2. 4 Siter
Sumber: Kamera Budaya
36
e. Kendhang
Gambar2. 5 Kendhang
Sumber : wikipedia
f. Suling
Gambar2. 6 Suling
Sumber : wikipedia
g. Bonang
Gambar 2. 7Bonang
Sumber : duniakesenian.com
h. Slenthem
Gambar 2. 8 Slenthem
Sumber : wikipedia
37
i. Saron
Gambar 2. 9 Saron
Sumber : wikipedia
j. Kempyang
Gambar 2.10Kempyang
Sumber : wikipedia
k. Kempul
l. Gong
adalah rebab. Ada juga yang ditiup yaitu suling, yang dipetik yaitu siter,
yang digoyangkan yaitu simbal, dan yang dipukul dengan tangan adalah
kendhang.
a. Pemangku Lagu
b. Pemangku Irama
c. Pemurba Irama
d. Pengirit
gamelan.
39
e. Niyaga
f. Pesindhen,
gamelan tersebut, yaitu gamelan laras slendro dan laras pelog. Laras
nada di dalam laras slendro berlainan dengan laras pelog. Nada 1-2
slendro berbeda dengan 1-2 pelog, nada 3-5 slendro juga berbeda
a. Sruti
b. Embat
umum.
umum.
a. Laras Slendro
1) Lir-ilir
2) Cublak-cublak Suweng
3) Ladrang Pariwisata
4) Ibu Pertiwi
5) Gendhing renyep
b. Laras Pelog
1) Gambang Suling
3) Gundul-gundul Pacul
susunan saraf pusat. Gelombang suara musik yang dihantar ke otak berupa
otak yang dibedakan atas frekuensi alfa, beta, tetha, dan delta. Gelombang
kreativitas.
gelombang otak sesuai dengan jenis musik. Musik yang didengar melalui
Gamelan jawa dibagi dua yaitu gamelan laras slendro (alunan musik
lembut, penuh kewibawaan, ketenangan dan ditujukan untuk usia tua) dan
gamelan laras pelog (gerak-gerak lagu begitu bergariah dan ditujukan untuk
usia muda. Karakteristik akustik musik gamelan untuk tempo lambat antara
60–100 (beats per menit) bpm dan pada tempo cepat antara 200-240 bpm.
Nilai pitch dominan terdistribusi pada rentang 100-500 Hz. Musik gamelan
tempo lambat memiliki ketukan hampir sama dengan musik Mozart yaitu
MENDENGARKAN DEPRESI
MUSIK KARAWITAN APA (Association Psychologist
American) (dalam Aditomo &
Retnowati, 2004)
NON-FARMAKOLOGI FARMAKOLOGI mendefinisikan depresi sebagai
gangguan yang terutama
ditandai oleh kondisi emosi
PENATALAKSANAAN DEPRESI sedih dan muram serta terkait
dengan gejala-gejala kognitif,
fisik, dan interpersonal.
Keterangan :
Diteliti :
Tidak Teliti :
Kelompok Perlakuan I
Pre-Test Post-Test
Kelompok Perlakuan II
G. Hipotesis Penelitian
A. Desain Penelitian
non equivalent control group pretest postest design yaitu jenis eksperimen
Kelompok Slendro O1 X1 O2
Kelompok Pelog O3 X2 O4
Keterangan :
46
O2 = posttest kelompok perlakuan laras slendro
2015). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh lansia yang tinggal di
April 2018.
2014). Sampel dalam penelitian ini yang memenuhi kriteria inklusi dan
Kriteria inklusi :
Kriteria eksklusi :
penelitian.
laras slendro dan kelompok perlakuan laras pelog, dan pembagian menjadi
C. Variabel Penelitian
wawancara. Pengisian lembar GDS ini dilakukan oleh peneliti dan dibantu
tentang pengumpulan data dan mengisi jawaban pada lembar GDS sesuai
1. Pengolahan Data
petunjuk.
2. Analisis Data
a. Analisis Univariat
b. Analisis Bivariat
2) Uji perbedaan pre test dan post test menggunakan paired t-test jika
perlakuan II, jika data berdistribusi normal. Untuk yang data tidak
H. Etika Penelitian
Laras Slendro dengan Laras Pelog Terhadap Skor Depresi Lansia di Balai
penelitian meliputi:
deskripsi tentang masalah yang ada dalam penelitian terkait, case report
form dan kuesioner bila ada, curriculum vitae peneliti, materi untuk
yang dilakukan serta dampak yang mungkin terjadi selama dan sesudah
4. Kerahasiaan (confidentiality)
kelompok data tertentu saja yang akan disajikan atau dilaporkan sebagai
hasil riset.
DAFTAR PUSTAKA
Hadi, Rita. (2013). Pengaruh Intervensi Musik Gamelan Terhadap Depresi Pada
Lansia di Panti Wreda Harapan Ibu, Semarang. Jurnal Keperawatan
Komunitas, 1(2).
Hawari, Dadang. (2011). Manajemen Stres Cemas dan Depresi. Jakarta: Balai
Penerbit FKUI.
Luthfa, I (2015). Terapi Musik Rebana Mampu Menurunkan Tingkat Stres pada
Lansia di Unit Pelayanan Sosial Pucang Gading Semarang. Nurscope.
Jurnal Keperawatan dan Pemikiran Ilmiah. 1 (2).
Lubis, Namora. Lumongga. (2009). Depresi Tinjauan Psikologis. Jakarta: Kencana
Prenada Media Group.
Mulyawati, Yuli., Meira Erawati. (2013). Kombinasi Musik Gamelan Serta Senam
Lansia Untuk Lansia Dengan Hipertensi. Jurnal Keperawatan Komunitas
.1(2).
Rahma, P. E., Sulastri, & Rohayati. (2013). Pengaruh Terapi Musik Terhadap
Tingkat Depresi Pada Lansia. Jurnal Keperawatan, IX(2).
United Nations (2017). World Population Prospects: the 2017 Revision. (online).
(https://www.google.com/search?ei=b1GAWuStNYvLvgTS_JrQAw&q=
World+Population+Prospects%3A+the+2017+Revision&oq=World+Popu
lation+Prospects%3A+the+2017+Revision&gs_l=psyab.12...0.0.0.27669.0
.0.0.0.0.0.0.0..0.0....0...1c..64.psy-ab..0.0.0....0.seACiSmSCFA,diakses
pada tanggal 12 Januari 2018).
Watson, Roger. (2003). Perawatan Pada Lansia. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
47
LAMPIRAN
A. Lampiran 1
(Geriatric Depression Scale 15 item)
Nama :
Umur :
Jenis Kelamin :
Status Perkawinan :
Nilai Respon
No Keadaan yang dialami selama seminggu
Ya Tidak
1 Apakah bapak/ibu sebenarnya puas dengan kehidupan bapak/ibu? Tidak
2 Apakah bapak/ibu telah banyak meninggalkan kegiatan dan hobi? Ya
3 Apakah bapak/ibu merasa kehidupan anda kosong? Ya
4 Apakah bapak/ibu sering merasa bosan? Ya
5 Apakah bapak/ibu masih memiliki semangat hidup? Tidak
Apakah bapak/ibu takut bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi pada
6 Ya
bapak/ibu?
Apakah bapak/ibu merasa bahagia untuk sebagian besar hidup
7 Tidak
bapak/ibu?
8 Apakah bapak/ibu merasa tidak berdaya? Ya
Apakah bapak/ibu lebih suka tinggal dirumah, daripada pergi keluar
9 Ya
untuk mengerjakan sesuatu yang baru?
Apakah bapak/ibu merasa mempunyai banyak masalah dengan daya
10 Ya
ingat anda dibandingkan dengan orang lain?
Apakah bapak/ibu pikir bahwa hidup bapak/ibu sekarang
11 Tidak
menyenangkan?
12 Apakah bapak/ibu merasa tidak berharga? Ya
13 Apakah bapak/ibu merasa penuh semangat? Tidak
14 Apakah bapak/ibu merasa keadaan bapak/ibu tidak ada harapan? Ya
Apakah bapak/ibu merasa orang lain lebih baik keadaannya daripada
15 Ya
bapak/ibu?
SKOR
Jawaban yang sesuai mendapatkan nilai 1.
Interprestasi:
1. Skor 0-4 : not depressed (tidak depresi/normal)
2. Skor 5-9 : mild depression (depresi ringan)
3. Skor 10-15 : severe depression (depresi sedang/berat)
48
B. Lampiran 2
SOP Terapi Musik Karawitan