STEP 3
1. Mengapa terjadi hiperaktifitas saraf otonom dan ketegangan
motorik ?
Karena peningkatan serotonin dan norepineprin dan penurunan
GABA
Cemas à eksitasi meningkat à sso bekerja lebih kuat.
ANXIETAS
o Definisi
o Etiologi
** ada 2 yaitu :
- Psikologi ; berkaitan dengan teori psikoanalitik , eksistensial dan
perilaku.
- Biologi ; berkaitan dengan neuro transmitter, penelitian genetic ,
saraf otonom , dan penilitian pencitraan otak (terjadi gangguan pada
lobus frontalis parietalis dan occipitalis).
o Manifestasi klinis
**Gejala umum:
- Ketegangan
- Kekhawatiran
- Takut mati kalau udah parah
**Gejala fisik :
(Hiperaktivitas)
- pusing
- Mual
- Berkeringat
- Diare
- Terlihat gelisah
oGejala psikologik:
Ketegangan, kekuatiran, panik, perasaan tak nyata, takut mati , takut
”gila”, takut
kehilangan kontrol dan sebagainya.
Gejala fisik:
Gemetar, berkeringat, jantung berdebar, kepala terasa ringan, pusing,
ketegangan otot, mual, sulit bernafas, baal, diare, gelisah, rasa gatal,
gangguan di lambung dan lain-lain.
**Anxiolitik :
- benzodiazepine (ex:diazepam,klordiazepoksid,efeknya cepat sifat
ketergantungan)
- non benzodiazepine (anti psikotik)
**Buspiron (efeknya lambat,2-4 minggu)
**Beta blocker mengurangi gejal fisiknya
**Anti depresan mengurangi depresinya
**Konseling
o Prognosis
o Pemeriksaan
STEP 4 (MAPPING)