I. PENGKAJIAN
A. IDENTITAS
IDENTITAS KLIEN
Nama : Ny. N
Usia / tanggal lahir : 48 tahun / 14 -07-1970
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Jl. Griya No.36
Suku / bangsa : Banjar
Status pernikahan : Menikah
Agama / keyakinan : Islam
Pekerjaan / sumber penghasilan : Swasta
Diagnosa medic : SNH
No. medical record : 1-39-xx-xx
Tanggal masuk : Minggu, 27 Mei 2018
B. RIWAYAT KESEHATAN
1. Keluhan Utama
Saat dilakukan pengkajian pada hari kamis 31 Mei 2018 klien mengalami
penurunan kesadaran dan keluarga klien mengatakan klien tidak bisa
menggerakkan mulut, tangan dan kaki.
Ket :
: Laki-laki
: Perempuan
: klien
:Tinggal Serumah
X : Meninggal
C. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan umum
Pada saat pengkajian kamis 31 Mei 2018 didapatkan keadaan umum klien
kesadaran samnolen, klien nampak lemah, klien tampak berbaring di tempat
tidur. Tampak terpasang infus RL 20 tpm di kaki kanan. Tampak terpasang
O2 dengan NRM sebanyak 6 liter. Tinggi badan klien ±160 cm, BB klien
65 kg
Tanda-tanda vital
TD : 180/100 mmHg
N : 100 x /menit
R : 25 x/menit
T : 37,6oC
SpO2 : 97%
Kesadaran : Samnolen
GCS
(Eye : 1, Motoric : 4, Verbal : 1) Total : 6
No Pengkajian / Score
a Eyes:
4 : Spontan
3 : Terhadap perintah
2 : Terhadap nyeri
1: Tidak ada respon
b Motorik:
6 : Mematuhi perintah
5 : Melokalisasi nyeri
4 : Penarikan karena nyeri
3 : Fleksi abnormal
2 : Ekstensi abnormal
1 : Tidak ada respon
c Verbal:
5 : Terorientasi
4 : Bingung
3 : Kata-kata tidak teratur
2 : Tidak dapat dimengerti
1 : Tidak ada
2. Kulit
Kulit tampak kering, kulit klien cukup bersih, warna kulit pasien sawo
matang, kulit teraba hangat 37,6º, turgor kulit pasien < 2 detik, tidak ada
tanda-tanda flebitis, dan tidak ada tanda-tanda decubitus.
9. Abdomen
Inspeksi :
- Tidak ada benjolan, tidak ada lesi / luka
- Pergerakan perut mengikuti pergerakan napas
- Warna kulit sama dengan sekitarnya
Palpasi :
- Tidak ada pembesaran hepar
- Turgor kulit kurang dari 2 detik
Perkusi :
- Bunyi timpani pada abdomen
Auskultasi
- Bising usus normal (10 x/menit)
Keterangan:
= 5 +2+0+8-3-12
=0
HASILNYA : lihat hasil CT scan
0 : Lihat hasil CT Scan
≤ - 1 : Infark / Ischemik
≥ 1 : Hemorrhagic
3. Nutrisi
Di rumah :
Klien makan 3-4x/hari. Anak klien mengatakan biasanya sarapan pagi pada
pukul 08.00 WITA, makan siang pukul 13.00 WITA dan makan malam
pukul 19.00 WITA. Klien minum sekitar 6-10 gelas/hari.
Di RS :
Keluarga mengatakan selama di RS klien makan melalui selang.Klien makan
lewat NGT dengan diet entramix 6 x 200 cc
4. Eliminasi
Di rumah :
Klien BAB dan BAK normal tanpa keluhan apapun
Di RS :
Keluarga klien mengatakan klien ada BAB, klien terpasang kateter, jumlah
urine 30 cc per jam, berwarna kuning cerah.
5. Seksualitas
Keluarga klien mengatakan tidak ada masalah seksualnya.
6. Psikososial
Klien tidak mampu merespon pertanyaan perawat. Keluarga tampak selalu
menemani klien selama di RS.
7. Spritual
Klien beragama Islam. Perasaan keluarga klien setelah mengalami masalah
ini adalah hanya berdo’a dan menyerahkan semuanya kepada Tuhan untuk
kesembuhan klien.
E. DATA FOKUS
Data Subjektif :
- Saat dilakukan pengkajian pada hari kamis 31 Mei 2018 klien mengalami
penurunan kesadaran
- Keluarga klien mengatakan klien tidak bisa menggerakkan mulut, tangan dan
kaki.
- Keluarga mengatakan selama di RS klien makan melalui selang
Data Objektif :
- Keadaan umum klien kesadaran samnolen
- Klien nampak lemah
- Klien tampak berbaring di tempat tidur.
- Tampak terpasang infus RL 20 tpm di kaki kanan.
- Tampak terpasang O2 dengan NRM sebanyak 6 liter.
Tanda-tanda vital
TD : 180/100 mmHg
N : 100 x /menit
R : 25 x/menit
T : 37,6oC
SpO2 : 97%
- Kesadaran Samnolen
- GCS: 6 dengan: (Eye : 1, Motoric : 4, Verbal :1 )
- Mukosa bibir kering
- Ada gangguan menelan
- Adanya jamur pada mulut klien
- Mulut klien nampak tidak menutup rapat.
- Terpasang NGT pada klien
- Aktivitas klien sehari-hari dibantu total oleh keluarga.
- Skala aktivitas klien 5 (tergantung secara total).
- Skala kekuatan otot :
1 1
1 1
1: kontraksi otot dapat di palpasi tanpa gerakan persendian
- Klien tidak mampu membersihkan mulut
- Klien makan lewat NGT dengan diet entramix 6 x 200cc
- Keluarga klien mengatakan klien ada BAB, klien terpasang kateter, jumlah
urine 30 cc per jam, berwarna kuning cerah.
F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Kontraindikasi:
Hipersensitif citicoline
Infus Rl Per 500 ml Cairan Indikasi : 500 (IV)
natrium kristaloid, Mengembalikan ml,
laktat 1,55 larutan keseimbangan 20
gr, NaCL isotonis yang elektrolit pada tpm
3,0 gr, Kcl paling mirip dehidrasi
0.15 gr, dengan
CaCl 0.1 cairan
gram, air ekstraseluler Kontraindikasi :
untuk Hipernatremia,
injeksi 500 kelainanginjal,
ml kerusakan sel
hati, laktatasi
dosis
Kontraindikasi :
Lansia, bumil, kanker
lambung, penyakit
ginjal, mengonsumsi
obat nonstreoid anti
inplamasi, sakit paru-
paru, diabetes, masalah
kekebalan tubuh.
Moropenem Meropenem Antibiotic Indikasi : 3x1 Iv
3H2O yang golongan Untuk terapi infeksi gr
dibuffer beta laktam berikutnya yang
dengan disebabkkan oleh satu
Natrium atau lebih bakteri yang
Karbonat sensitive terhadap
setara Meropenem.
dengan Pneomonia
Meropenem nosokomial, infeksi
1g saluran kemih, infeksi
intraabdominal, infeksi
ginekolog, infeksi kulit
dan strutur kulit,
meningitis bacterial
dan septikema.
Pasien yang
hipersensitif terhadap
semua komponen
produk ini atau
terhadap antibiotic lain
dalam golongan yang
sama atau pasien yang
menunjukan reaksi
anafilaksis terhadap
antibiotic beta laktim
Antrain
Ceftriaxone
Amlodipin
Candasaudan
Nebu Ventolin
H. ANALISA DATA
Tanggal/
No Data Fokus Etiologi Problem
Jam
1. Kamis , DS : Gangguan Hambatan
31 Mei - Keluarga klien mengatakan klien neuromuscular mobilitas fisik
2018 tidak bisa menggerakkan anggota
tubuh klien
- klien mengalami penurunan
kesadaran
DO :
- Keadaan umum klien kesadaran
samnolen
- Klien nampak lemah
- Klien tampak berbaring di
tempat tidur.
- Tampak terpasang infus RL 20
tpm di kaki kanan
- GCS: 6 dengan: (Eye : 1,
Motoric : 4, Verbal : 1)
- Aktivitas klien sehari-hari
dibantu total oleh keluarga.
- Skala aktivitas klien 5
(tergantung secara total).
- Skala kekuatan otot :
1 1
1 1
1: kontraksi otot dapat di
palpasi tanpa gerakan
persendian
2 Kamis, DS: Gangguan Gangguan
31 Mei - Keluarga mengatakan selama neuromuskular Menelan
2018 di RS klien makan melalui
selang
DO:
- Mukosa bibir kering
- Ada gangguan menelan
- Adanya jamur pada mulut klien
- Mulut klien nampak tidak
menutup rapat
- Terpasang NGT pada klien
- Klien makan lewat NGT
dengan diet entramix 100cc
3 Kamis , Faktor Risiko Risiko Kerusakan
31 Mei o Klien tampak lemah integrita kulit
2018 o Kesadaran klien samnolen
o Skala Norton 9, Resiko tinggi
terjadi decubitus
o Klien tampak berbaring di
tempat tidur
o Aktivitas klien sehari-hari
dibantu total oleh keluarga.
o Skala aktivitas klien 5
(tergantung secara total).
o Skala kekuatan otot :
1 1
1 1
1: kontraksi otot dapat di
palpasi tanpa gerakan
persendian
4 Kamis, Faktor risiko: Risiko
31 Mei o Hipertensi ketidakefektifan
2018 o Embolisme perfusi jaringan
o Infark miokardium otak
o Penyakit neurologis
o Neoplasma otak
o Terapi trombotik
2. Gangguan menelan b.d Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1. Memantau tingkat kesadaran, reflek batuk, reflek muntah
gangguan neuromuscular selama 1x24 jam diharapkan gangguan dan kemampuan menelan
neuromuscular dapat teratasi atau berkurang 2. Evaluasi kekuatan otot wajah
kriteria hasil : 3. Memberikan makan dalam jumlah kecil
1. Mempertahankan makanan dalam mulut 4. Jika asuhan otak tidak memungkinkan persiapkan
2. Kemampuan menelan adekuat makanan alternative (miaslanya makanan nasugastrik)
3. Pengiriman bolus ke hipofaring selaras 5. Kolaborasi dengan ahli gizi dengan memberikan makanan
dan reflek menelan cair
4. Tiidak ada kerusakan otot tenggorokan
atau otot wajah, menelan, menggerakan
lidah atau reflek muntah
5. Kondisi pernafasan, ventilasi adekuat
3 Resiko Kerusakan integritas Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1. Anjurkan pasien untuk menggunakan pakaian yang
kulit selama 1x6 jam diharapkan resikokerusakan longgar
integritas kulitdapat teratasi atau berkurang 2. Jaga kulit agar tetap bersih dan kering
dengan kriteria hasil: 3. Mobilisasi pasien
1. Perfusi jaringan normal 4. Monitor kulit akan adanya kemerahan
2. Tidak ada tanda-tanda infeksi 5. Monitor aktivitas dan mobilisasi pasien
3. Ketebalan dan tekstur jaringan normal 6. Monitor status nutrisi pasien
4. Menunjukkan pemahaman dalam proses 7. Memandikan pasien dengan sabun dan air hangat
perbaikan kulit dan mencegah terjadinya 8. Observasi luka,
cidera berulang 9. Ajarkan keluarga tentang luka dan perawatan luka
5. Menunjukkan terjadinya proses 10. Kolaborasi ahli gixi pemberian diet TKTP
penyembuhan luka
11. Cegah kontaminasi feses dan urin
12. Lakukan teknik perawatan luka dengan steril
13. Berikan posisi yang mengurangi tekanan pada luka
14. Hindari kerutan pada tempat tidur
4 Resiko Ketidakefektifan Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1. Monitor adanya daerah tertentu yang hanya peka terhadap
Perfusi jaringan ke otak selama 1x6 jam diharapakan resiko panas, dingin, tajam dan tumpul
ketidakefektifan perfusi jaringan ke otak 2. Monitor adanya paretese
dapat teratasi atau berkurang dengan kriteria
hasil : 3. Instruksikan keluarga untuk mengobservasi kulit jika ada
1. Mendemostrasikan status sirkulasi yang isi atau laserasi
ditandai dengan: 4. Gunakan sarung tangan untuk proteksi
2. Tekanan systole dan diastole dalam 5. Batasi gerakan pada kepala, leher, dan punggung
rentang yang diharapkan 6. Monitor kemampuan BAB
3. Tidak ada ortostatik hipertensi
7. Kolaborasi pemberian analgetik
4. Tidak ada tanda0tanda peningkatan
tekanan intrakranial 8. Monitor adanya tromboplebitis
5. Mendemontrasikan kemampuan 9. Diskusikan mengenai penyebab perubahan sensasi
kognitif yang ditandai dengan:
6. Berkomunikasi dengan jelas dan
sesuai dengan kemampuan
7. Menunjukkan perhatian, konsentrasi
dan orientasi
8. Memproses informasi
9. Membuat keputusan dengan benar
10. Menunjukkan fungsi sensori motor
cranial yang utuh: tingkat kesadaran
membaik, tidak ada gerakan
involunter
K. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Hari/tanggal : Kamis 31 Mei 2018
No Jam Tindakan/hari Tindakan Evaluasi Paraf
1. 14.00 WITA 1. Mengkaji kemampuan klien dalam mobilisasi S:
Hasilnya : Keluarga klien mengatakan klien masih belum bisa
Klien tidak mampu melakukan aktifitas apapun karena bergerak
kesadaran coma
O:
2. Mengajarkan klien merubah posisi mika-miki Klien tampak masih berbaring di tempat tidur dengan
ditempat tidur kesadaran samnolen
Hasilnya :
Klien belum mampu merubah posisi mika-miki A:
dengan bantuan perawat dan keluarga Masalah hambatan mobilitas fisik belum teratasi