Anda di halaman 1dari 11

BAHAN KONSTRUKSI TEKNIK KIMIA

APPLICATIONS AND PROCESSING OF CERAMICS

DISUSUN OLEH KELOMPOK 1:

1. Nur Hidayatullah ( 03031181722019)


2. Erik Salindra ( 03031181722067)
3. Andre Setiawan (03031181722009)
4. Sarah Safira (03031181722007)
5. Siska Erliana (03031281722035)
6. Tian Amalda Sabrina (03031281722065)
7. Anggi Marshela Tiara Rukid (03031181722021)

JURUSAN TEKNIK KIMIA


UNSRI
INDRALAYA
2018
APLIKASI DAN PENGOLAHAN KERAMIK

I. Pendahuluan

Setelah mempelajari sifat – sifat material terdapat perbedaan signifikan antara


karakteristik fisik logam dan keramik. Hal ini mengakibatkan bahan – bahan ini
digunakan dalam berbagai jenis aplikasi yang berbeda. Dalam pengaplikasiannya,
keramik dapat dikelompokkan sebagai berikut : Gelas, produk lempung struktural,
peralatan rumah tangga, refraktori, abrasive, semen dan keramik canggih yang
baru dikembangkan. Gambar 13.1 menyajikan klarisifikasi dari pengaplikasian

Ceramic materials

Glasses Clay Refrac- Abrasives cements Advanced


products toriies ceramics

II. Glasses

Kaca (glasses)
Kaca adalah salah satu bagian dari keramik yang sering kita jumpai,
seperti : botol, lensa, layar elektronik, dan banyak lainnya. Struktur atom dari kaca
adalah silika nonkristal, khususnya CaO, Na2O, K2O, dan Al2O3, yang
berpengaruh pada sifat kaca.

Glass
Gelas adalah produk dari bahan silika yang transparan yang dapat
berbentuk amorf atau kristal, tergantung pada perlakuan panasnya. Contohnnya
adalah:kaca datar (flat glass) biasanya digunakan untuk jendela. kaca serat (glass
fiberes) digunakan untuk penyekat rumah
Glass adalah benda yang transparan, lumayan kuat, biasanya tidak
bereaksi dengan barang kimia, dan tidak aktif secara biologi yang bisa dibentuk
dengan permukaan yang sangat halus dan kedap air. Glass bersumber dari batu
kuarsa yang mengalami proses pemanasan untuk membentuknya menjadi glass /
kaca.Contoh keramik jenis glass adalah soda lime glass, dan borosilicate glass.
Aplikasi keramik jenis glass ini adalah untuk peralatan makan, jendela, botol dan
lain-lain.

Sejarah glass
Produk glass tertua dibuat thn 2500 SM ditemukan di Mesopotamia &
Mesir berbentuk ukiran dari glass padat. Cangkir dengan teknik penuangan glass
cair panas digunakan hingga thn 200 SM. Kemudian berkembang dengan
penggunaan pipa tiup (blow pipe). Glass blowing pertama digunakan di Babylon
kemudian Romawi. Menggunakan pipa besi panjang dng satu sisi utk mulut
meniup & sisi lainnya utk pemegang glass cair. Masyarakat Romawi sangat ahli
dlm menggunakan campuran oksida metal shg menghasilkan glass berwarna yg
indah (contoh jendela katedral/ gereja abad pertengahan di Italy & Eropa). Sistem
otomasi glass blowing sekarang digunakan utk produk massal spt botol & bola
lampu.

Material glass
Kandungan utama : silica (SiO2), di dpt dari butiran mineral pada batuan
pasir & pasir silika. Secara alami butiran bermuatan kristal, tetapi ketika melebur
dan dingin berbentuk silika vitreous.
Silika glass memiliki koefisien muai panas sangat rendah shg sangat tahan
thd thermal shock (digunakan sbg tabung glass lab).
Fungsi material tambahan :
- Sebagai fluks selama pemanasan
- Menambah cair molten glass selama proses
- Mencegah kristalisasi dari bentuk dasar gelas
- Mengurangi muai panas pada produk jadi
- Meningkatkan daya tahan kimia thd keasaman atau air
- Menambah warna pada glass
- Mengubah tingkat pemantulan utk aplikasi optik (misal lensa)
Contoh kaca :
o Produk glass : Window glass (misal : kaca jendela)
o Containers (misal : botol)
o Light Bulb Glass (misal : bola lampu, gelas minum)
o Laboratory Glassware (misal : tabung glass, pipet, preparat)
o Glass Fibers (misal : plastik fiber gelas, insulation wool, fiber optik)
o Optical Glasses (misal : lensa kacamata, kamera, mikroskop)

Kaca merupakan materi bening dan transparan (tembus pandang) yang


biasanya di hasilkan dari campuran silikon atau bahan silikon dioksida(SiO2),
yang secara kimia sama dengan kuarsa (bahasa Inggris: kwarts). Biasanya dibuat
dari pasir. Suhu lelehnya adalah 2000 Derajat Celcius. Jenis kaca yang paling
umum di kenal dan yang telah digunakan sejak berabad-abad silam sebagai
jendela dan gelas minum adalah kaca soda kapur, yang terbuat dari 75% silica
(SiO2) ditambah Na2O, CaO, dan sedikit aditif lain. Di dalam ilmu pengetahuan,
istilah kaca didefinisikan dalam arti yang luas, kaca dapat dibuat dari paduan
bahan yang berbeda: paduan logam, ion-ion yang di cairkan, molekul cair, dan
polimer.
Untuk banyak aplikasi seperti; botol, kaca mata, gelas dll. Kaca
memainkan peran penting dalam ilmu pengetahuan dan industri. Karena struktur
kimianya, fisik, dan khususnya sifat optik kaca cocok untuk aplikasi optik dan
bahan Optoelektronik, peralatan laboratorium, isolator termal, bahan penguat, dan
seni kaca (seni, kaca studio). Kaca adalah salah satu produk industri kimia yang
paling akrab dengan kehidupan kita sehari-hari. Tetapi seberapa banyakkah yang
kita ketahui tentang senyawa unik ini? Inilah beberapa fakta tentang kaca.
Dipandang dari segi fisika kaca merupakan zat cair yang sangat dingin. Disebut
demikian karena struktur partikel-partikel penyusunnya yang saling berjauhan
seperti dalam zat cair namun dia sendiri berwujud padat. Ini terjadi akibat proses
pendinginan (cooling) yang sangat cepat, sehingga partikel-partikel silika tidak
"sempat" menyusun diri secara teratur.
Dari segi kimia, kaca adalah gabungan dari berbagai oksida anorganik
yang tidak mudah menguap , yang dihasilkan dari dekomposisi dan peleburan
senyawa alkali dan alkali tanah, pasir serta berbagai penyusun lainnya. Kaca
memiliki sifat-sifat yang khas dibanding dengan golongan keramik lainnya.
Kekhasan sifat-sifat kaca ini terutama dipengaruhi oleh keunikan silika (SiO2)
dan proses pembentukannya. Beberapa sifat-sifat kaca secara umum adalah:

o Padatan amorf (short range order).


o Berwujud padat tapi susunan atom-atomnya seperti pada zat cair.
o Tidak memiliki titik lebur yang pasti (ada range tertentu)
o Mempunyai viskositas cukup tinggi (lebih besar dari 1012 Pa.s)
o Transparan, tahan terhadap serangan kimia, kecuali hidrogen fluorida.
Karena itulah kaca banyak dipakai untuk peralatan laboratorium.
o Efektif sebagai isolator.
o Mampu menahan vakum tetapi rapuh terhadap benturan

Reaksi yang terjadi dalam pembuatan kaca secara ringkas adalah sebagai
berikut: Na2CO3 + aSiO2 ? Na2O.aSiO2 + CO2 CaCO3 + bSiO2 ? CaO.bSiO2 +
CO2 Na2SO4 + cSiO2 + C ? Na2O.cSiO2 + SO2 + SO2 + CO Walaupun saat ini
terdapat ribuan macam formulasi kaca yang dikembangkan dalam 30 tahun
terakhir ini namun gamping, silika dan soda masih merupakan bahan baku dari 90
persen kaca yang diproduksi di dunia. Secara umum, kaca komersial dapat
dikelompokkan menjadi beberapa golongan:
1. Silika lebur. Silika lebur atau silika vitreo dibuat melalui pirolisis silikon
tetraklorida pada suhu tinggi, atau dari peleburan kuarsa atau pasir murni.
Kaca ini sering disebut kaca kuarsa (quartz glass). Kaca ini mempunyai
ciri-ciri nilai ekspansi rendah dan titik pelunakan tinggi. Karena itu, kaca
ini mempunyai ketahanan termal lebih tinggi daripada kaca lain. Kaca ini
juga sangat transparan terhadap radiasi ultraviolet. Kaca jenis inilah yang
sering digunakan sebagai kuvet untuk spektrometer UV-Visible yang
harganya sekitar dua jutaan per kuvet.
2. Alkali silikat Alkali silikat adalah satu-satunya kaca yang mengandung
dua komponen yang di publikasikan secara komersial. Pada proses
pembuatannya pasir dan soda dilebur bersama-sama, dan hasilnya disebut
Natrium silikat. Larutan silikat soda juga dikenal sebagai kaca larut air
(water soluble glass) dan banyak dipakai sebagai adhesif dalam pembuatan
kotak-kotak karton gelombang yang memiliki sifat tahan api.
3. Kaca soda gamping Kaca soda gamping (soda-lime glass) merupakan 95
persen dari semua kaca yang dihasilkan. Kaca ini digunakan untuk
membuat segala macam bejana, kaca lembaran, jendela mobil dan barang
pecah belah.
4. Kaca timbal Dengan menggunakan oksida timbal sebagai pengganti
kalsium dalam campuran kaca cair, didapatlah kaca timbal (lead glass).
Kaca ini sangat penting dalam bidang optik, karena mempunyai indeks
refraksi dan dispersi yang tinggi. Kandungan timbalnya bisa mencapai
82% (densitas 8,0, indeks bias 2,2). Kandungan timbal inilah yang
memberikan kecemerlangan pada "kaca potong" (cut glass). Kaca ini juga
digunakan dalam jumlah besar untuk membuat bola lampu, lampu reklame
neon, radiotron, terutama karena kaca ini mempunyai tahanan (resistance)
listrik tinggi. Kaca ini juga cocok dipakai sebagai perisai radiasi nuklir.
5. Kaca borosilikat Kaca borosilikat biasanya mengandung 10 sampai 20%
B2O3, 80% sampai 87% silika, dan kurang dari 10% Na2O. Kaca jenis ini
mempunyai koefisien ekspansi termal rendah, lebih tahan terhadap kejutan
dan mempunyai stabilitas kimia tinggi, serta tahanan listrik tinggi. Kaca
borosilikat juga digunakan sebagai isolator tegangan tinggi, dan digunakan
juga untuk lensa teleskop seperti misalnya lensa 500 cm di Mt. Palomer
(AS).
6. Kaca khusus Kaca berwarna , bersalut, opal, translusen, kaca keselamatan,
fitokrom, kaca optik dan kaca keramik semuanya termasuk kaca khusus.
Komposisinya berbeda-beda tergantung pada produk akhir yang
diinginkan
7. Serat kaca (fiber glass) Serat kaca dibuat dari komposisi kaca khusus, yang
tahan terhadap kondisi cuaca. Kaca ini biasanya mempunyai kandungan
silika sekitar 55%, dan alkali lebih rendah.

Glass (kaca)
Kaca merupakan materi bening (tembus pandang) yang biasanya di
hasilkan dari campuran silikon atau bahan silikon dioksida (SiO2), yang secara
kimia sama dengan kuarsa (bahasa Inggris: kwarts). Biasanya dibuat dari pasir.
Suhu lelehnya adalah 2000 derajat Celsius. Memiliki sifat sifat transparan, non
toxic inert (tidak bereaksi dengan berbagai bahan kimia ). Tidak mengakibatkan
kontaminasi yang cukup keras. Kaca dibuat dari berbagai campuran oksida .
Proses pembuatannya, kaca dibuat dengan mencampur pasir dengan abu
soda dan kapur atau dengan oksida timah. Bangsa Mesir kuno dianggap sebagai
orang-orang pertama yang membuat kaca. Tiga bahan dasar dicampur dengan
cullet (pecahan kaca), dolomite dan saltcake, kemudian dilelehkan dalam tungku
pembakaran. Panas sangat tinggi membuat bahan-bahan itu menyatu dan mencair,
lalu keluar tungku dan mengalir ke sebuah ruang yang terapung. Disini, kaca
mengapung di atas lelehan timah. Setelah agak mendingin, kaca dialirkan ke pipa
air yang dingin. Pendinginan lebih lanjut terjadi dengan penyemprotan air pada
kaca yang juga berfungsi memperkuatnya. Bila kaca sudah benar-benar dingin,
baru dipotong sesuai kebutuhan.
Berbagai jenis kaca :
1. Soda lime glass merupakan kaca yang paling banyak di produksi , karena
harganya murah , tahan terhadap devitrifikasi ( terjadinya bagian / partikel
kristalin pada kaca, yang dapat menyebabkan kaca menjadi getas) dan
relative tahan air. Banyak digunakan untuk kaca jendela, botol, bola lampu
dan tableware yang tidak perlu tahan terhadap temperature tinggi dan
tahan terhadap bahan-bahan kimia
2. Lead glass, disebut juga flint glass digunakan untuk high quality
tableware keperluan optik, tabung lampu iklan dan juga untuk pembuatan
benda seni. Kaca dengan kandungan timbal tinggi (sampai 80%)
digunakan untuk kaca optik yang sangat gelap, dan untuk jendela
/pelindung terhadap X-ray. Lead glass mempunyai titik lebur rendah
,mudah di hot-work, tahanan listrik tinggi dan mempunyai indeks bias
tinggi.
3. Borosilicate dikenal juga dengan nama “Pyrex”, sangat setabil terhadap
bahan kimia ,sangat tahan terhadap termal shock ,mempunyai tahan listrik
tinggi . banyak digunakan di industri untuk pipa .gelas ukur , alat
laboratorium , isolator listrik dan beberapa keperluan rumah tangga.
4. silica glass sangat tahan terhadap termal shock dan tempertur tinggi
sampai 900 0C. harganya sangat mahal sehingga hanya digunakan untuk
keperluan khusus.
Kaca dapat dibuat menjadi bentuk serat (fibre) dengan berbagai cara,
misalnya dengan menarik filamen kaca yang masih kental (continuous filamengt
process) akan didapat suatu bahan yang dikenal dengan nama fiberglass, atau
dengan memasukan kaca yang masih cair kedalam piringan yang berpori yang
berputar cepat (crown process)akan diperoleh serat gelas yang pendek-pendek
yang disebut glass wool. lass mempunyai kekuatan sampai 700 MPa. Glass wool
sering digunakan sebagai bahan isolator panas.

III. Glass-Ceramics

Introduction
Bahan kaca umumnya transparan dan sangat rapuh (bila tidak diberi
perlakuan panas). Transparansi adalah hasil dari kurangnya batas butir dan pori-
pori dalam struktur kaca. Kurangnya batas butir ini juga menyebabkan kerapuhan,
karena retakan dapat menyebar tanpa hambatan.
Karakteristik lain dari kaca adalah kurang rapinya struktur mereka yaitu
atom dan molekul diatur secara acak. Ini dapat dibuktikan dalam analisis x-ray
diffraction (XRD), di mana kaca tidak akan menampilkan puncak yang terdefinisi
dengan jelas. Bahan kristal di sisi lain menampilkan urutan strukturnya dan
umumnya akan menghasilkan puncak yang terdefinisi dengan baik ketika
dianalisis oleh XRD. Kurangnya kristalinitas dalam strukturnya menyebabkan
mereka disebut sebagai amorf atau vitreous.
Proses merubah struktur atom material dari keadaan nonkrtistalin menjadi
kristalin dengan perlakuan panas atau temperatur ang tinggi disebut kristalisasi.
Kebanyakan kaca anorganik dapat dibuat dengan merubah strukturnya dengan
cara kristalisasi, produk material dengan tingakatan yang baik sering disebut
glass-ceramics.
Bahan kaca keramik memiliki komposisi kimia yang sama dengan kaca,
tetapi mereka berbeda, karena mereka biasanya memiliki 95-98% volume kristal,
dengan persentase vitreous yang kecil. Kristal itu sendiri umumnya sangat kecil,
kurang dari 1μm. Selanjutnya, karena kristalinitas dan jaringan batas butir mereka,
mereka tidak lagi transparan. Keramik kaca memiliki keunggulan fabrikasi dari
kaca. Keramik kaca memiliki sifat menarik seperti porositas nol, kekuatan tinggi,
ketangguhan, tembus cahaya atau opasitas, stabilitas suhu tinggi, daya tahan kimia
yang tinggi, konduktivitas ion, superkonduktivitas, kemampuan isolasi, konstanta
dielektrik rendah, resistivitas tinggi dan tegangan break-down.

Bahan Kaca Keramik


Bahan keramik kaca memiliki komposisi kimia yang sama dengan kaca tetapi
berbeda dari mereka karena mereka biasanya mengandung 95-98% kristal dari
volumenya, dengan hanya persentase kecil vitreous. Kristal itu sendiri umumnya
sangat kecil, kurang dari 1μm dan paling sering sangat seragam. Selanjutnya,
karena kristalinitas dan jaringan batas butir mereka, mereka tidak lagi transparan.

Sifat Material Keramik dari Kaca


Bahan keramik kaca biasanya dicirikan oleh:
 Kekuatan tinggi
 Resistensi dampak tinggi
 Koefisien ekspansi termal rendah, kadang-kadang bahkan co-efisien
negatif dari ekspansi termal
 Ketahanan yang baik terhadap thermal shock
 Berbagai sifat optik, dari tembus cahaya hingga opaque dan kadang-
kadang opalescence.

Produksi Material Keramik Kaca


Komponen keramik kaca dibentuk menggunakan proses yang sama yang
berlaku untuk komponen kaca. Untuk mengubah mereka dari bahan kaca vitreous
menjadi bahan keramik kaca kristal mereka harus dipanaskan atau dikeringkan.
Devitrifikasi dapat terjadi secara spontan selama pendinginan atau dalam layanan,
tetapi paling sering dimasukkan untuk menghasilkan keramik kaca. Ini melibatkan
pemanasan produk kaca yang terbentuk ke suhu yang cukup tinggi untuk
menstimulasi kristal untuk berinti di seluruh kaca. Suhu kemudian meningkat,
yang menginduksi pertumbuhan inti, mengkristalkan sisa kaca.
Nukleasi membutuhkan sejumlah atom penting yang menyatu untuk
membentuk nukleus. Ketika nukleus mencapai ukuran kritis, nukleasi terjadi.
Dalam banyak komposisi kaca, nukleasi terhambat oleh fakta bahwa materialnya
berbasis silika dan sangat kental, sehingga sulit bagi atom yang diperlukan untuk
berkumpul. Komposisi kristal juga dapat menjadi rumit sehingga membuat
nukleasi menjadi sulit. Faktor-faktor ini membantu pembentukan dan pendinginan
kaca tanpa kristalisasi.
Perlakuan panas devitrifikasi harus dikontrol secara hati-hati untuk
memastikan jumlah inti maksimum yang terbentuk dan inti ini tumbuh menjadi
struktur kristal halus yang seragam. Untuk mendapatkan konsentrasi inti yang
tinggi di seluruh struktur, biasanya ditambahkan zat nukleasi ke komposisi kaca.
Komposisi Keramik Kaca
Ada banyak komposisi keramik kaca yang, akan tetapi ada 3 penyusun utama:
 LAS - Campuran lithium, aluminium dan silikon oksida (Li2O-Al2O3-
SiO2), dengan agen pembentuk gelas lainnya (misalnya Na2O, K2O dan
CaO).
 MAS - Campuran magnesium, aluminium dan silikon oksida (MgO-
Al2O3-SiO2) dengan agen pembentuk kaca
 ZAS - Campuran seng, aluminium dan silikon oksida (ZnO- Al2O3-
SiO2) dengan agen pembentuk kaca

Aplikasi Kaca Keramik


Beberapa aplikasi keramik kaca meliputi:
 Radomes - terbuat dari Corning 9606 (2MgO.2 Al2O3, sistem cordierite)
 Peralatan masak, bakery dan kompor - terbuat dari Corning 9608 (sistem
ß-spodumene)
 Cermin teleskopik - terbuat dari Owens-Illinois Cer-vit (ß-quartz system)
 Insulator - terbuat dari General Electric Re-X (sistem Li2O.2SiO2)
 Kaca bioaktif untuk biomaterial - Bioglass 45S5 (46,1% mol SiO2,
26,9% mol CaO, 24,4 mol% Na2O dan 2,5 mol% P2O5) telah disetujui
FDA dan banyak variasi yang berbeda pada komposisi ini telah
dihasilkan.
 Komponen rekayasa - terbuat dari Macor, keramik gelas yang bisa
dikerjakan

Anda mungkin juga menyukai