TINJAUAN PUSTAKA
Pada BAB ini akan menjelaskan tentang teori dan konsep terkait, yaitu tentang
konsep aktivitas spiritual, konsep kualitas hidup, konsep HIV/AIDS dan hubungan
aktivitas spiritual dengan kualitas hidup pada HIV/AIDS serta kerangka konseptual
beserta hipotesis.
2.1.1 Pengertian
menyerang sistem kekebalan tubuh. Pada saat sistem kekebalan tubuh menurun,
seseorang akan lebih rentan atau mudah terkena beberapa jenis penyakit (sindrom).
Penyakit tersebut disebut sebagai infeksi oportunistik. AIDS adalah tahap lanjut
Infeksi HIV (Ahmad Shams 2009). HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah
sejenis virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia dan dapat
menimbulkan AIDS (Nasronudin 2014). HIV menyerang salah satu jenis dari sel-
sel darah putih yang bertugas menangkal infeksi. Sel darah putih tersebut terutama
limfosit yang memiliki CD4 sebagai sebuah marker atau penanda yang berada di
permukaan sel limfosit. Karena berkurangnya nilai CD4 dalam tubuh manusia
8
9
berperan dalam mengatasi infeksi yang masuk ke tubuh manusia. Pada orang
dengan sistem kekebalan yang baik, nilai CD4 berkisar antara 1400-1500.
Sedangkan pada orang dengan sistem kekebalan yang terganggu (misal pada orang
yang terinfeksi HIV) nilai CD4 semakin lama akan semakin menurun.
Sistem imun melindungi tubuh dengan cara mengenali bakteri atau virus yang
atau rusak oleh virus seperti HIV,tubuh akan lebih mudah terkena infeksi
darah dan pembuluh limfe. Seluruh komponen dari system imun tersebut adalah
penting dalam reproduksi dan perkembangan limfosit atau sel darah putih.
Limfosit B dan T diproduksi oleh sel utama sumsum tulang. Sel B tetap berada di
berdiferensi.(Nasronudin 2014)
A. Sel B
B. Limfosit T
lapisan luar protein HIV yang disebut sampul gp 120 dan anti p24
2009)
12
masuk ke inti sel.kemudian oleh enzim intregase, DNA kopi dari virus
sel dendrit pada kelenjar limfa, sel-sel epitel pada usus, dan sel-sel
lagerhans pada kulit. Efek dari infeksi pada sel mikroglia di otatk
adalah encephalon dan pada sel epitel usus adalah diare kronis. Gejala
nursalam 2009)
C. Fagosit
putih dengan jumlah besar yang mengelilingi dan mencerna sel yang
D. Komplemen
sel bakteri.
tersebut yaitu gag,pol dan env. Gag berarti grup antigen, pol mewakili
Sumber.Hoffmann,rockstroh,kamps 2006
membrane mukosa dan kulit pada 24 jam pertama setelah paparan. Sel
G. Tipe HIV
Ada dua jenis HIV : HIV- 1 dan HIV -2.HIV-1 dan HIV -2 yang
muda menular dan berkebang lebih lambar untuk AIDS dari pada
16
(Nasronudin 2014)
1. HIV -1 Kelompok M
2. HIV-1 kelompok O
2.1.3 Penyebab
virus yang menyebabkan daya tahan tubuh mejadi turun. Pada saat sistem
kekebalan tubuh menurun, seseorang akan lebih rentan atau mudah terkena
oportunistik.AIDS adalah tahap lanjut Infeksi HIV (Nasronudin 2014). Ada dua
jenis HIV : HIV- 1 dan HIV -2.HIV-1 dan HIV -2 yang ditrasmisikan dengan
17
cara yang sama dan terkait dengan infeksi oportunistik yang serupa.meskipun
subtipe genetis
A. Klasifiksi Laboratarium
B. Klasifiksi Klinis
Pada beberapa Negara pemeriksaan limfosid CD4⁺ tidak tersedia. Dalam hal
ini pasien dapat didiagnosa berdasarkan gejala klinis,yaitu berdasarkan tanda dan
gejala mayor dan minor. Dua gejala mayor ditambahdua gejala minor
2009)
Gejala Mayor :
3. Diare kronis
4. Tuberkulosis
Gejala Minor
1. Kandidias orofaringeal
3. Kelemahan tubuh
4. Berkeringat malam
Table 2.2 klasifikasi klinis infeksi HIV pada orang dewasa menurut WHO
C. Pembagian Stadium
serologis ketika antibody terhadap virus tersebut berubah dan negative menjadi
positif.rentang waktu sejak HIV masuk kedalam tubuh sampai tes antibody
10 tahun. Cairan tubuh pasien HIV /AIDS tanpak sehat ini sudah dapat
2.1.5 Patofisiologi
serta penyakit keganasan (Depkes RI 2003). Dari semua orang yang terinfeksi
HIV ,sebagian berkembang menjadi AIDS pada tiga tahun pertama, 50%
menunjukan gejala AIDS setelah 13 tahun (sudoyo 2006) Dalam tubuh ODHA
,partikel virus akan bergabung dengan DNA sel pasien sehingga orang yang
kelenjar getah bening,ruam diare atau batuk pada 3-6 minggu setelah infeksi
primer.Infeksi primer berkaitan dengan priofe waktu dimana HIV pertama kali
masuk kedalam tubuh.pada fase awal proses infeksi akan terjadi respon imun
T;IL-2R)
21
Gambar grafik 2.1 perjalanan HIV pada individu yang sudah terinfeksi
fungsi sel-sel factor imun agar tetap berfungsi baik. Infeksi HIV akan
kepada sel-sel efektor imun. Dengan tidak adnya T-helper,sel-sel efektor sistem
imun seperti T8,sel NK,monosit dan sel Btidak dapat berfungsi dengan
baik.daya tahan tubuh menurun sehingga pasien jatuh pada stadium lanjut (A
fauci et al 2000 dalam Nursalam 2009) selama infeksi primer jumlah limfosid
CD4⁺ dalam darah menurun dengan cepat. Target virus ini adalah limfosid
CD4⁺ pada nodus limfe dan thymus selama waktu tersebut,yang membuat
Menurut black & hawks,(2009) pola penularan virus HIV ini berbeda semenjak
A. Kegiatan seksual
Penularan ini terjadi melalui hubungan sesual yang tidak aman antara orang
dengan HIVAIDS dengan orang lain yang sehat. terjadi pada kelompok
HIV
23
tubuh klien HIVAIDS baik memalui jaum suntik dan alat lainnya seperti
meyusui.selama ahun 2001 Amerika serikat bayi yang tertular virus HIV
sebanyak 200 kasus karena cara ini sedang di afrika di sub sahara sebanyaj
700,000 kasus
(Hawari 2012 )
virus HIV/AIDS
depresan
Spiritual berasal dari Bahasa latin spiritus, yang berarti bernafas atau
angin.Ini berarti segala sesuatu yang menjadi pusat semua aspek dari kehidupan
seseorang (Mc Ewan, 2005). Spiritual merupakan kompleks yang unik pada tiap
kepercayaan dan ide-ide tentang kehidupan seseorang (Mauk dan Schmidt, 2004
cit Potter perry, 2009). Spiritual adalah keyakinan dalam hubungannya dengan
dihargai dan aktualitas diri. Aktualitas diri merupakan sebuah tahapan Spiritual
dalam dirisendiri,
kepribadian anak.
2. Keluarga
Hal yang penting bukan apa yang diajarkan oleh orang tua pada anak
tentang Tuhan, tetapi apa yang anak pelajari mengenai Tuhan, kehidupan,
diri sendiri dari perilaku orang tua mereka. Oleh karena keluarga
orang tua.
Sikap, keyakinan, dan nilai dipengaruhi oleh latar belakang etnik dan
tidak terminal.
merupakan kebutuhan untuk mencari arti dan tujuan hidup, kebutuhan untuk
mencintai dan dicintai serta rasa keterikatan dan kebutuhan untuk memberikan
pengetahuan diri (siapa dirinya, apa yang dapat dilakukannya) dan sikap
c) Hubungan dengan orang lain (harmonis atau suportif) meliputi: berbagi waktu,
pengetahuan dan sumber secara timbal balik, mengasuh anak, orang tua dan
dll), dikatakan tidak harmonis apabila: konflik dengan orang lain, resolusi
di dunia/kehidupan.
apa yang telah mereka pelajari untuk kehidupan baru dan membantu
mengatakan bahwa Tuhan adalah Zat yang memiliki kekuatan yang besar
Penderita HIV/AIDS menjadi pribadi yang baru baik secara sadar maupun
tidak sadar untuk memahami spiritualitas mereka dan diri mereka sendiri.
HIV/AIDS.
31
cara
a) memberikan makna baru dalam hidup : agama dan spiritualitas membatu klien
mereka temukan dan menerapkan apa yang telah meeka pelajari untuk hidup
c) kondisi sakit membuat klien dengan HIV /AIDS menjadi pribadi yang
mereka cara untuk lebih memahami spiritualtas mereka dan diri mereka
adalah islam (Hawari 2012). Dalam agama islam di ajarkan berbagai macam
hal diantaranya yang terdapat dalam rukun islam. Rukun islam merupakan
32
suatu ajaran yang harus dikerjakan oleh seorang muslim karena rukun islam
A. Shalat
1. Keutamaan Sholat
Artinya :
B. Berdoa.
1. Keutamaan Doa
2. Doa ampunan
Artinya
,4(106)
Artinya
2(186)
C. Zikir
Zikir merupakan ucapan yang selalu mengingat kita kepada Allah SWT.
Artinya
dan rasa takut,dengan suara perlahan-lahan diwaktu pagi dan petang hari
dan janganlah kamu menjadi orang-orang yang lalai (Qs .Al-A’raf (7)
205)
35
D. Membaca Al-quran
Artinya
E. Puasa.
Artinya
(Al -Baqarah:183)
memohon perlindungan pada allah agar terjaga dari ancaman HIV & AIDS,kenapa
hal tersebut terjadi.mereka ini umumnya kurang menyadari dan kurang bersyukur
HIV sering berasal dari keluarga yang kurang harmonis,terjadi ketimpangan dalam
37
terbiasa untuk membuat perencanaan hidup,memahami visi dan misi hidup untuk
dari dua potensi manusia yaitu jantung-hati (heart) dengan positif feeling,pikiran
(mind power-brain power) dengan positif thingking dan luaran kedua potensi
melakukan proses recharge dua potensi utama yaitu kekuatan berfikir dan
Bagi para partisipan peduli HIV dan AIDS, harus memiliki bekal
bersarang HIV,hal itu dapat dicapai dengan dua upaya dalam mengakses
keiklasan yaitu dengan mind power yang menghasilkan positive thinking dan
tangguh. (Nasronudin 2014) Terhindar dari paralisis sel dan paralisis system
yang jelas .Hidup dapat digambarkan sebagai suatu pencarian spiritual, tidak
level tertinggi dari kesadaran atau kesadaran paling dalam dari kehidupan
anggota dari grup ini memrakterkan sebuah disiplin spiritual pada kehidupan
yang lebih berarti, hari demi hari. meliputi jug aide dari pencarian dalam
kemampuan kita untuk menemukan dan artikulat diri kita tujuan dasar dalam
kualitas hidup berada dalam domain kapasitas diri atau being yang terdiri
(SWLS) dan Medical Outcome Study (MOS) Short form helth survey yang
dapat diambil adalah bahwa tinggakt religiusitas pasien HIV masih rendah,dan
Miami untuk mengetahui hubungan antra fungsi kekebalan tubuh pada pasien
umur pasien menjadi lebih panjang sejalan degan penelitian Ironson (2000)
termasuk HIV AIDS telah banyak dilakukan.Nokes et al.(1995 dalam truck &
thinganjan 2001) mengatakan bahwa 100% dari sample sebanyak 145 orang
beberapa kasus merubah prognosis penyakit. Terdapat empat hal yang diakui
Shelly dalam Potter & Perry, 2005).Proses mencari makna baru adalah proses
yang unik dan bukanlah hal yang muda adalah proses yang unik dan bukanlah
hal yang mudah karena akan menimbulkan sters dan perasaan marah.perasaan
spiritualitas dan psikologi pada kien dengan HIV AIDS dan menentukan
yang sudah terinfeksi HIV baik pada tahap bergejala maupun sudah bergejala
langsung terhadap virus HIV atau secara tidak langsung dengan cara menekan
tes VCT (Voluntery concelling and testing) merupakan tes yang sering dilakukan
dan dilakukan secara suka rela tanpa paksaan. Pemeriksaan ini yang sering
dilakukan pada seseorang. Pemeriksaan ini dilakukan tiga kali,jika yang pertama
dan kedua hasinya negative dimungkinkan virus masih dalam window periode
atau masa jendela,masa dimana tes serologi untuk antibody HIV masih
menunjukkan hasil negative sementara virus sudah ada dalam jumlah banyak
dalam darah penderita. Tes ketiga jika orang tersebut masih negative beratri
orang tersebut memang tidak ada virus HIV dalam tubuhnya,akan tetapi jika
dirinya. Jika menghadapi dengan positif maka akan baik pula kualitas hidupnya,
tetapi lain halnya jika menghadapi dengan negatif maka akan buruk pula
kualitas hidupnya. Kreitler & Ben (2004) dalam Nofitri (2009) kualitas hidup
mereka di dalam kehidupan, dalam konteks budaya dan system nilai dimana
mereka hidup dalam kaitannya dengan tujuan individu, harapan, standar serta
manusia yang ideal atau sesuai dengan yang diinginkan (Diener dan Suh, dalam
kehidupan saat ini. Calman memberikan satu definisi dari kualitas hidup yang
hidup, ditinjau dari konteks budaya dan system nilai dimana mereka tinggal,
ekonomi dan sumber daya social memiliki dampak langsung pada kualitas
hidup. Ferrans dan Powers (dalam Kwan, 2000) empat domain yang sangat
penting untuk kualitas hidup yaitu kesehatan dan fungsi, sosial ekonomi,
aspek-aspek seperti kegunaan kepada orang lain dan kemandirian fisik. Domain
merasakan penderitaan orang lain, perasaan kasih dan sayang, bersikap optimis,
A. Jenis kelamin
laki dan perempuan tidak jauh berbeda, namun perempuan lebih banyak
kesejahteraan tinggi pada pria lebih terkait dengan aspek pendidikan dan
B. Usia
C. Pendidikan
47
emosional.
D. Pekerjaan
hal kualitas hidup juga diperoleh hasil penelitian yang tidak jauh
E. Status pernikahan
48
kualitas hidup yang lebih tinggi dari pada individu yang tidak menikah,
(Veenhoven, 1989).
F. Finansial
bekerja.
G. Standar referensi
individu dengan orang lain. Hal ini sesuai dengan definisi kualitas hidup
kualitas hidup akan dipengaruhi oleh harapan, tujuan, dan standard dari
masing-masing individu.
2008), kualitas hidup terdiri dari enam dimensi yaitu kesehatan fisik,
obat-obatan dan bantuan medis, energi dan kelelahan, mobilitas, sakit dan
ketidak nyamanan, tidur dan istirahat, serta kapasitas kerja. Menurut Tarwoto
dan Martonah (2010) aktivitas sehari – hari adalah suatu energi atau keadaan
oleh adekuatnya system persarafan, otot dan tulang atau sendi. Ketergantungan
(Sekarwiri, 2008).
lebih segar. Sedangkan tidur adalah suatu keadaan relative tanpa sadar yang
penuh ketenangan tanpa kegiatan yang merupakan urutan siklus yang berulang-
ulang dan masing-masing menyatakan fase kegiatan otak dan badaniah yang
50
Aspek sosial meliputi relasi personal, dukungan sosial dan aktivitas seksual.
safety dan security , perawatan kesehatan dan sosial care lingkungan rumah,
yang dimiliki oleh individu. Self – esteem melihat bagaimana individu menilai
(Sekarwiri, 2008).
ada atau tidaknya kesempatan bagi individu untuk memperoleh hal-hal baru
(Sekarwiri, 2008).
52
4. Kehilangan pekerjaan/kegiatan
keluarga.
12. Hilangnya kekuatan dan ketegapan fisik (perubahan terhadap gambaran diri,
Pada dasarnya manusia terdiri dari dua subsistem yaitu psikis (jiwa atau
mental) dan fisik (soma atau badan). Kedua subsistem yang menyatu pada
manusia ini tidak dapat dipisahkan satu dan yang lainnya. Jika salah satu
mengalami gangguan maka akan berpengaruh pada bagian yang lain. Dari
beberapa penelitian ditemukan bahwa antara pasien yang sakit secara medis
mental juga menunjukan adanya gangguan fisik, karena itu kondisi kejiwaan atau
perubahan emosi seseorang mampu menambah atau mengurangi rasa sakit yang
2. Sakit fisik yang diderita itu sebenarnya gejala dari adanya gangguan
mental.
3. Antara gangguan mental dan sakit secara fisik adanya saling menopang,
artinya jika satu terganggu akan membawa pengaruh kepada bagian yang
Untuk menemukan keseimbangan antara jiwa dan raga atau ingin sehat lahir
dan batin maka seseorang itu harus memiliki empat pilar kesehatan. Dalam
bukunya "Alqur'an: Ilmu Kedokteran Jiwa dan Kesehatan Jiwa" Prof. Dr. dr.
Antara agama dan unsur psikologis dalam kesehatan memiliki kaitan yang erat.
Orang yang merasa dirinya dekat dengan Tuhan akan timbul rasa
55
tenang dan aman ,yang merupakan salah satu ciri sehat mental.Sedangkan
kaitan agama dengan perilaku sosial adalah kegiatan ibadah atau sosial yang
kesehatan jiwa dengan aspek daya tahan tubuh , yang terkait dengan kondisi
dengan skor religius tinggi, akan memiliki kadar CD-4 yang juga tinggi. Hal ini
menunjukkan bahwa agama tidak dapat dipandang sebelah mata dalam proses
penyembuhan pasien . Pasien dengan tingkat religius tinggi akan rendah nilai
depresinya.
pengukuran kualitas hidup dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu pengukuran
tertentu saja (kualitas hidup diukur hanya melalui bagian tertentu saja dari diri
seseorang.
empat dimensi yaitu: (1) fisik, (2) psikologis, (3) lingkungan dan (4) sosial.
56
(power dalam Lopez Snyder, 2004), Skevington, Lotfy dan O’ Connell (2004)
dimensi kembali pada WHOQOL dengan dimensi yang sama namun ada
sebagai bentuk pendek dari alat ukur WHOQOL-100, digunakan dalam situasi
dimana ketidak nyamanan atau beban yang dirasakan oleh responden dalam
penellitian harus dibuat seminimal mungkin, dan juga bila bagian dari faset-
faset merupakan hal yang tidak penting seperti pada survei epidemiologi yang
besar dan beberapa penelitian alat ukur WHOQOL-100, item pertanyaan yang
domain atau faset tersebut, berkaitan erat dengan model WHOQOL secara
2004)
57
Gambar 2.7 hubungan aktivitas spiritual dengan kualitas hidup Orang dengan
HIV/AIDS (ODHA) di LSM Jaringan Orang Terinfeksi HIV Indonesia (JOTHI)
Surabaya
58
2.4 Hipotesis
Hipotesis merupakan suatu kesimpulan atau jawaban sementara dari suatu
Surabaya