NPM : 16020111
GRUP : 2K4
TUGAS : TEKNOLOGI PENGUKURAN WARNA
Pertama-tama didefinisikan 3 fungsi pencocokan warna (Color Matching Function) yaitu: x̄(λ),
ȳ(λ) dan z̄(λ) pada sudut pemantauan 2° seperti gambar di atas.
Nilai tristimulus warna yang mempunyai Distribusi Kuat Spektrum (Spectral Power
Distribution – SPD adalah distribusi kuat gelombang pada panjang gelombang λ tertentu) dapat
didefinisikan sebagai berikut:
Seperti ditulis diatas, bahwa XYZ tidak sama dengan RGB, karena untuk menghitung nilai
RGB CIE menggunakan fungsi pencocokan warna yang berbeda dengan XYZ (lihat gambar
dibawah) yaitu: r(λ), g(λ) dan b(λ) pada sudut pemantauan 2°. Dan rumusnya sebagai berikut.:
Dan dibawah ini adalah rumus standar untuk konversi CIERGB ke CIEXYZ:
Ruang Warna CIERGB ini tidak identik dengan Model Warna RGB
Standard Illuminants
Pada tahun 1931 CIE juga menstandarkan 3 iluminasi dasar, yaitu masing-maing:
CIE Standard Illuminant A: yang memiliki SPD (distribusi kuat spektral) sama dengan
sebuah radiator Planckian pada temperatur 2856K.
CIE Standard Illuminant B: yang memiliki SPD mendekati SPD dari sinar matahari
langsung (Iluminasi ini sekarang tidak diberlakukan lagi/obsolete)
CIE Standard Illuminant C: yang mempresentasikan kondisi terang pada siang hari yang
dikorelasikan sama dengan temperatur warna sekitar 6800K.
Contoh: Definisi Standar Illuminasi dari CIE antara lain:
x2 y2 Y1 x10 y10
Illuminant X Y Z X10 Z10
0
Memvisualisasikan 3-dimensi memang agak susah, dan oleh karena konsep warna juga dapat
dideskripsikan dalam 2 kategori, yaitu menurut kecerahan warna dan chromaticity, dengan
demikian CIE mengupayakan pemetaannya pada 2 dimensi diagram yang diturunkan dari
ruang warna CIExyY yang dikenal dengan Diagram Chromaticity x,y merupakan dasar
pengembangan ilmu Colorimetry hingga saat ini. (Chromaticity adalah diagram 2-dimensi
warna dengan mengabaikan kehadiran Luminasi, sedangkan nilai x,y dan z yang masing-
masing merepresentasikan komponen warna merah, hijau dan biru diasumsikan jumlahnya
adalah 1; dengan demikian nilai z yang otomatis dapat diturunkan dari kehadiran x dan y tidak
perlu dipetakan lagi)
Sehingga pemetaan tersebut dilakukan dengan mendefinisikan rumus-rumus sebagai berikut:
Nilai x dan y memiliki domain antara 0 dan 1, sedangkan nilai Y (kecerahan warna) mulai dari
0 untuk hitam hingga 100 untuk putih; model inilah merupakan dasar perhitungan kedua model
warna yang didefinisikan oleh CIE di tahun 1976 yaitu CIELab dan CIELuv.
Beberapa hal yang menarik untuk diketahui pada diagram chromaticity xy tersebut:
Diagram tersebut mewakili semua chromaticity yang mampu dilihat oleh kebanyakan
orang. Warna-warna yang ditunjukan dalam diagram chromaticity ini adalah wilayah
dimana menusia mampu mendekteksi melalui indera pengelihatan mereka, wilayah ini
disebut gamut. Dan gamut yang tergambar berbentuk “lidah” atau “sepatu kuda” . Sisi
gamut dari kanan bawah menuju ke atas dan turun kembali melewati sisi sebelah kanan
membentuk warna-warna monochromatic sesuai dengan panjang gelombang λ mulai
dari 380 nm sampai 700 nm, garis tepi tersebut disebut garis spektral atau spectral
locus. Sedangkan garis lurus penghubung dibawah menggambarkan pembentukan
warna dari gabungan gelombang monochromatic ungu dan merah dan mempunyai
kejenuhan sedikit kurang, garis ini disebut garis purple.
Terlihat bahwa tidak ada nilai negatif untuk x, y; demikian juga nilai X, Y dan Z.
Apabila kita tentukan 2 titik dalam diagram chromaticity ini lalu kita
menghubungkannya, maka semua warna di garis tersebut dapat dibentuk oleh warna di
kedua titin ini, dan gamut yang terbentuk sesuai dengan garis cembung sesuai dengan
tepi chromaticity ini.
Chromaticity yang dibentuk dari Gamut manusia tidak berbentuk segitiga
Iluminasi Standar E (Equal Energy) terletak pada posisi (x,y) = (1/3 , 1/3)
Dan ruang warna yang dibentuk disebut CIExyY.
Diagram chromaticity uv
Ruang warna CIE 1976 (L*u*v*) atau CIELUV merupakan ruang warna dengan skala seragam
didefinisikan dengan menggambarkan 3 koordinat geometrik L*, u* dan v* rumus konversi
CIEXYZ --> CIELUV seperti:
Dimana Y, u', v' diumpamakan sebagai besaran stimuli warna dan Yn, un dan vn sebagai
besaran stimuli titik warna putih:
dan adalah nilai titik putih (white point) pada chromaticity u'v' (dihitung dengan menggunakan
rumus seperti diatas dengan daftar nilai demikian juga dengan un’ dan vn’). Contoh nilai un’
dan vn’ untuk Standard Observer 2° dan Standard Illuminant C adalah:
Sebaliknya chromaticity xy bisa dibentuk dari chromaticity u'v' dengan rumus sebagai berikut:
Karena besaran CIELUV mendekati linear sebanding dengan persepsi mata manusia, maka
pada ruang warna ini dimungkinkan untuk menghitung perbedaan warna dengan rumusan
sederhana yang dapat dengan mudah untuk dimengerti dan dibuat perbandingan, yaitu:
CIE 1976 L*a*b* - CIELAB
CIELAB adalah ruang warna yang didefinisikan CIE juga pada tahun 1976 (CIE 1976 L*a*b*)
merupakan rumus kedua setelah CIELUV; kedua ruang warna CIELUV dan CIELAB tersebut
mempunya fungsi konversi 1:1, jadi ruang warna adalah identik, hanya penampilan besaaran
yang berbeda.
Dengan CIELAB kita mulai diberikan pandangan serta makna dari setiap dimensi yang
dibentuk, yaitu:
Besaran CIE_L* untuk mendeskripsikan kecerahan warna, 0 untuk hitam dan L* = 100
untuk putih),
Dimensi CIE_a* mendeskripsikan jenis warna hijau – merah, dimana angka negatif a*
mengindikasikan warna hijau dan sebaliknya CIE_a* positif mengindikasikan warna
merah,
Dimensi CIE_b* untuk jenis warna biru – kuning, dimana angka negatif b*
mengindikasikan warna biru dan sebaliknya CIE_b* positif mengindikasikan warna
kuning.
CIELCh
Model warna CIELCh merupakan model warna turunan dari model warna CIELUV atau
CIELAB, yang diturunkan dari CIELUV adalah identik dengan CIELUV sedangkan yang
diturunkan dari CIELAB, dengan demikian boleh disebutkan bahwa model warna CIELCh
adalah model warna virtual. Yang diturunkan hanya nilai choma nya saja (lihat daftar),
sedangkan L memiliki makna dan nilai yang sama dengan CIELUV maupun CIELAB.
Untuk mendapatkan nilai C dan h dipergunakan rumus segitiga siku-siku sederhana
(Pythagoras)
Jadi agar tidak membingunkan kita perlu menyebutkan CIELCh yang mana, apakah yang
diturunkan dari CIELUV ataukah yang diturunkan dari CIELAB (meskipun pada
pengunaannya dewasa ini sering mengacu pada CIELAB).
Contoh warna jingga memiliki beberapa nilai sesuai dengan ruang warna yang dipakai:
Karena keseragaman skala pada ruang warna CIELAB, maka seperti pada CIELUV perbedaan
persepsi warna dapat dirumuskan dengan sederhana pula:
Di tahun 1976 CIE mendefinisikan (sebagian merupakan rumusan baru yang diturunkan dari
ruang warna CIEXYZ):
Model warna CIELUV
Model warna CIELAB
Model warna CIELCh
Chromaticity u'v'
Perbedaan Warna ΔEuv dan ΔEab
CIELAB 1976 yang merupakan perbaikan dari sistem CIEXYZ 1931; Perbaikan tersebut
terutama difokuskan pada pendekatan dan keseragaman angka skala dengan persepsi visual
sehingga definisi perbedaan warna delta E lebih rasiona dan mudah dipahami.
TEORI MUNSELL
Pada tahun 1858, Munsell menyelidiki warna dengan standar warna untuk aspek fisik dan
psikis. Berbeda dengan Newton dan Brewster, Munsell mengatakan warna pokok terdiri dari
merah, kuning, hijau, biru dan jingga. Sementara warna sekunder terdiri dari warna jingga,
hijau muda, hijau tua, biru tua dan nila.