Anda di halaman 1dari 15

NAMA : MILA NURAIDA

NPM : 16020111
GRUP : 2K4
TUGAS : TEKNOLOGI PENGUKURAN WARNA

Colorimetry Part I : CIE1931 - Ruang Warna CIEXYZ, CIExyY, Chromaticity xy dan


Standard Observer 2°

Ruang Warna CIEXYZ


CIE (Commission Internationale de l´Eclairage / The International Commission on
Illumination) mendeskripsikan dan mengklasifikasikan model warna CIEXYZ pada tahun
1931 berdasarkan investigasi yang dilaksanakan oleh William David Wright dan John Guild
dengan 3 panjang gelombang monochromatik yaitu 700 nm (merah), 546,1nm (hijau) dan
435,8nm (biru) yang sering kali kita definisikan sebagai stimuli merah, hijau dan biru; Kondisi
investigasi menggunakan sudut observer 2°. Model warna yang juga dikenal dengan CIERGB.
Akurasi standar sudut pemantauan 2° yang didefinisikan pada tahun 1931 masih dianggap lebih
relevan dibandingkan dengan standar pemantauan 10° yang didefinisikan oleh CIE pada tahun
1967.
Nilai-nilai tristimuli dalam ruang warna CIEXYZ bukan mempresentasikan secara langsung
seperti respon sel-sel Kerucut mata manusia S, M maupun L, tetapi lebih mengarah pada nilai-
nilai yang dinamakan X, Y dan Z yang secara kasar dapat mewakili warna merah, hijau dan
biru (namun X, Y, Z bukan identik dengan nilai observasi secara fisik pada warna merah, hijau
dan biru itu sendiri).
The CIE standard observer color matching functions

Pertama-tama didefinisikan 3 fungsi pencocokan warna (Color Matching Function) yaitu: x̄(λ),
ȳ(λ) dan z̄(λ) pada sudut pemantauan 2° seperti gambar di atas.
Nilai tristimulus warna yang mempunyai Distribusi Kuat Spektrum (Spectral Power
Distribution – SPD adalah distribusi kuat gelombang pada panjang gelombang λ tertentu) dapat
didefinisikan sebagai berikut:

Seperti ditulis diatas, bahwa XYZ tidak sama dengan RGB, karena untuk menghitung nilai
RGB CIE menggunakan fungsi pencocokan warna yang berbeda dengan XYZ (lihat gambar
dibawah) yaitu: r(λ), g(λ) dan b(λ) pada sudut pemantauan 2°. Dan rumusnya sebagai berikut.:
Dan dibawah ini adalah rumus standar untuk konversi CIERGB ke CIEXYZ:

Ruang Warna CIERGB ini tidak identik dengan Model Warna RGB

Standard Illuminants
Pada tahun 1931 CIE juga menstandarkan 3 iluminasi dasar, yaitu masing-maing:

 CIE Standard Illuminant A: yang memiliki SPD (distribusi kuat spektral) sama dengan
sebuah radiator Planckian pada temperatur 2856K.
 CIE Standard Illuminant B: yang memiliki SPD mendekati SPD dari sinar matahari
langsung (Iluminasi ini sekarang tidak diberlakukan lagi/obsolete)
 CIE Standard Illuminant C: yang mempresentasikan kondisi terang pada siang hari yang
dikorelasikan sama dengan temperatur warna sekitar 6800K.
Contoh: Definisi Standar Illuminasi dari CIE antara lain:

Observer 2° (CIE 1931) 10° (CIE 1964)

x2 y2 Y1 x10 y10
Illuminant X Y Z X10 Z10
0

A 109.85 10 0.4475 0.4074 111.14 10 0.4511 0.4059


35.585 35.200
(Incandescent) 0 0 7 5 4 0 7 4

10 118.23 0.3100 0.3162 10 116.14 0.3103 0.3190


C 98.074 97.285
0 2 6 6 0 5 9 5

10 0.3456 0.3585 10 0.3477 0.3595


D50 96.422 82.521 96.720 81.427
0 7 0 0 3 2

10 0.3324 0.3474 10 0.3341 0.3487


D55 95.682 92.149 95.799 90.926
0 2 3 0 1 7

D65 10 108.88 0.3127 0.3290 10 107.30 0.3138 0.3310


95.047 94.811
(Daylight) 0 3 1 2 0 4 2 0

10 122.63 0.2990 0.3148 10 120.64 0.2996 0.3174


D75 94.972 94.416
0 8 2 5 0 1 8 0

F2 10 0.3720 0.3752 103.28 10 0.3792 0.3673


99.187 67.395 69.026
(Fluorescent) 0 8 9 0 0 5 3

10 108.75 0.3129 0.3293 10 107.68 0.3156 0.3296


F7 95.044 95.792
0 5 2 3 0 7 9 0

100.96 10 0.3805 0.3771 103.86 10 0.3854 0.3712


F11 64.370 65.627
6 0 2 3 6 0 1 3

XYZ (Tristimulus) Reference values of a perfect reflecting diffuser


Ruang Warna CIExyY dan Chromaticity xy

Memvisualisasikan 3-dimensi memang agak susah, dan oleh karena konsep warna juga dapat
dideskripsikan dalam 2 kategori, yaitu menurut kecerahan warna dan chromaticity, dengan
demikian CIE mengupayakan pemetaannya pada 2 dimensi diagram yang diturunkan dari
ruang warna CIExyY yang dikenal dengan Diagram Chromaticity x,y merupakan dasar
pengembangan ilmu Colorimetry hingga saat ini. (Chromaticity adalah diagram 2-dimensi
warna dengan mengabaikan kehadiran Luminasi, sedangkan nilai x,y dan z yang masing-
masing merepresentasikan komponen warna merah, hijau dan biru diasumsikan jumlahnya
adalah 1; dengan demikian nilai z yang otomatis dapat diturunkan dari kehadiran x dan y tidak
perlu dipetakan lagi)
Sehingga pemetaan tersebut dilakukan dengan mendefinisikan rumus-rumus sebagai berikut:

Nilai x dan y memiliki domain antara 0 dan 1, sedangkan nilai Y (kecerahan warna) mulai dari
0 untuk hitam hingga 100 untuk putih; model inilah merupakan dasar perhitungan kedua model
warna yang didefinisikan oleh CIE di tahun 1976 yaitu CIELab dan CIELuv.

Diagram Chromaticity xy (CIE1931)


Sebaliknya apabila nilai parameter x dan y diketahui, maka nilai X dan Z dapat dirumuskan
sebagai berikut:

Beberapa hal yang menarik untuk diketahui pada diagram chromaticity xy tersebut:
 Diagram tersebut mewakili semua chromaticity yang mampu dilihat oleh kebanyakan
orang. Warna-warna yang ditunjukan dalam diagram chromaticity ini adalah wilayah
dimana menusia mampu mendekteksi melalui indera pengelihatan mereka, wilayah ini
disebut gamut. Dan gamut yang tergambar berbentuk “lidah” atau “sepatu kuda” . Sisi
gamut dari kanan bawah menuju ke atas dan turun kembali melewati sisi sebelah kanan
membentuk warna-warna monochromatic sesuai dengan panjang gelombang λ mulai
dari 380 nm sampai 700 nm, garis tepi tersebut disebut garis spektral atau spectral
locus. Sedangkan garis lurus penghubung dibawah menggambarkan pembentukan
warna dari gabungan gelombang monochromatic ungu dan merah dan mempunyai
kejenuhan sedikit kurang, garis ini disebut garis purple.
 Terlihat bahwa tidak ada nilai negatif untuk x, y; demikian juga nilai X, Y dan Z.
 Apabila kita tentukan 2 titik dalam diagram chromaticity ini lalu kita
menghubungkannya, maka semua warna di garis tersebut dapat dibentuk oleh warna di
kedua titin ini, dan gamut yang terbentuk sesuai dengan garis cembung sesuai dengan
tepi chromaticity ini.
 Chromaticity yang dibentuk dari Gamut manusia tidak berbentuk segitiga
 Iluminasi Standar E (Equal Energy) terletak pada posisi (x,y) = (1/3 , 1/3)
Dan ruang warna yang dibentuk disebut CIExyY.

Diagram Chromaticity xy dengan informasi nama dan notasi warna

Contoh nilai warna dalam CIEXYZ:

Contoh warna jingga:

X = 49,13 untuk komponen merah


Y = 34,51 untuk komponen hijau
Z= 2,67 untuk komponen biru
x= 0,569
y= 0,400

Di tahun 1931 CIE mendefinisikan:

 Standard Observer 2° dan Color Matching Function


 Model warna CIERGB
 Model warna CIEXYZ
 Model warna CIExyY
 Chromaticity xy
 Standard Illuminant A, B, C
Colorimetry Part II: CIE1976 - Ruang Warna CIELUV, CIELAB, CIELCh,
Chromaticity u’v’ dan Chromaticity a*b*

CIE 1976 L*u*v* - CIELUV


Usaha untuk menyeragamkan skala pada diagram chromaticity yang sebanding dengan
persepsi mata manusia dilakukan secara intensif mulai tahun 1960-an dan pada tahun 1976 CIE
berhasil mendefinisikan chromaticity u’, v’ yang nyaris memiliki skala seragam sempurna. CIE
mendefinisikan ruang warna CIELUV berdasarkan rumusan yang ditulis ilmuwan Amerika
Elliot Quincy Adams pada tahun 1960 dinamakan “Adams chromatic valence color space”;
dan melalui sebuah perubahan dari CIE 1964 (U*,V*,W*) CIEUVW.

Diagram chromaticity uv

Diagram chromaticity u'v'


Perubahan ini meliputi sedikit modifikasi skala Kecerahan Warna (Lightness) dan sebuah
perubahan lainnya pada skala v', dimana nilai v' sama dengan 1,5 kali nilai v pada versi
pendahulunya di tahun 1960.
Diagram yang dibentuk ini juga dikenal dengan diagram chromaticity u'v' memiliki skala
keseragaman yang lebih memuaskan daripada chromaticity sebelumnya; dalam ruang warna
CIE 1976 UCS (Universal Chromaticity Scale) yang dapat dibandingkan dengan chromaticity
uv yang dirancang oleh David MacAdam di tahun 1960 tersebut.
Dibawah ini memperlihatkan bahwa diagram chromaticity xy tidak memiliki keseragaman
skala sedangkan diagram chromaticity u'v' memiliki skala yang lebih seragam.

Skala pada diagram chromaticity xy dan u'v'

Ruang warna CIE 1976 (L*u*v*) atau CIELUV merupakan ruang warna dengan skala seragam
didefinisikan dengan menggambarkan 3 koordinat geometrik L*, u* dan v* rumus konversi
CIEXYZ --> CIELUV seperti:

Dimana Y, u', v' diumpamakan sebagai besaran stimuli warna dan Yn, un dan vn sebagai
besaran stimuli titik warna putih:
dan adalah nilai titik putih (white point) pada chromaticity u'v' (dihitung dengan menggunakan
rumus seperti diatas dengan daftar nilai demikian juga dengan un’ dan vn’). Contoh nilai un’
dan vn’ untuk Standard Observer 2° dan Standard Illuminant C adalah:

Sebaliknya chromaticity xy bisa dibentuk dari chromaticity u'v' dengan rumus sebagai berikut:

CIEL*u*v* color model


Dan notasi CIEL*u*v* diberikan arti sesuai persepsi manusia yaitu:
CIE_ L* = lightness atau kecerahan warna
CIE_u* = kuat warna pada sumbu merah – hijau
CIE_v* = kuat warna pada sumbu kuning – biru
Sedangkan versi silinder nya adalah CIELChuv, yang diberikan arti sebagai berikut:
CIE_Cuv = nilai chroma atau kejenuhan warna
CIE_huv = nilai hue atau jenis warnanya

Diagram Chromaticity u*v*

Karena besaran CIELUV mendekati linear sebanding dengan persepsi mata manusia, maka
pada ruang warna ini dimungkinkan untuk menghitung perbedaan warna dengan rumusan
sederhana yang dapat dengan mudah untuk dimengerti dan dibuat perbandingan, yaitu:
CIE 1976 L*a*b* - CIELAB
CIELAB adalah ruang warna yang didefinisikan CIE juga pada tahun 1976 (CIE 1976 L*a*b*)
merupakan rumus kedua setelah CIELUV; kedua ruang warna CIELUV dan CIELAB tersebut
mempunya fungsi konversi 1:1, jadi ruang warna adalah identik, hanya penampilan besaaran
yang berbeda.
Dengan CIELAB kita mulai diberikan pandangan serta makna dari setiap dimensi yang
dibentuk, yaitu:
 Besaran CIE_L* untuk mendeskripsikan kecerahan warna, 0 untuk hitam dan L* = 100
untuk putih),
 Dimensi CIE_a* mendeskripsikan jenis warna hijau – merah, dimana angka negatif a*
mengindikasikan warna hijau dan sebaliknya CIE_a* positif mengindikasikan warna
merah,
 Dimensi CIE_b* untuk jenis warna biru – kuning, dimana angka negatif b*
mengindikasikan warna biru dan sebaliknya CIE_b* positif mengindikasikan warna
kuning.

CIEL*a*b* Color Model


Chromaticity a*b*
Karena CIELAB adalah juga merupakan model tiga dimensi, maka CIELAB hanya dapat
digambarkan dengan benar apabila dalam ruang tiga dimensi, dan apabila kita ambil irisan
komponen a* dan b*, maka kita akan mendapatkan diagram chromaticity a* b*.
Gambar diagram chromaticity a*b* disamping ini untuk lebih menjelaskan luas Chromaticity
a*b* pada tingkat kecerahan (CIE_L*) tertentu, yaitu CIE_L* = 75, CIE_L* = 50 dan CIE_L*
= 25.
Pada tingkat kecerahan maximum CIE_L* dan minimum CIE_L* = 0 bidang chromaticity
a*b* tersebut menjadi kecil sekali mendekati 0, sehingga secara sederhana kita bisa
membayangkan bahwa model warna CIELAB seperti bentuk bola (lihat gambar model warna
CIELUV diatas).
Titik netral ada diposisi CIE_a* = CIE_b* = 0 (garis akromatis). Perlu diingat bahwa ruang
warna tersebut masih merupakan turunan dari ruang warna “unggulan” CIEXYZ yang sudah
sekian lama didefinisikan oleh CIE sendiri. Ruang warna inilah yang paling populer
dipergunakan dalam bidang Color Management System di industri grafika.
CIELAB juga mempunyai model silinder yaitu CIELChab yang mempunyai makna hampir
sama dengan CIELChuv.
CIEL*a*b* (CIELAB) adalah ruang warna yang paling lengkap. Ruang warna ini
menggambarkan semua warna yang dapat dilihat oleh mata manusia dan dibuat sedemikian
rupa sehingga bersifat mandiri tidak tergantung pada alat maupun proses, sehingga ICC –
International Color Corsortium menggunakan ruang warna CIEXYZ dan CIELAB sebagai
dasar perhitungan komunikasi warna (PCS – Profile Communication Space) dalam Color
Management System, dan CIELAB dipergunakan untuk mendeskripsikan warna, perbedaan
warna serta toleransi dalam standar internasional ISO 12647.
Sejak CIELUV dan CIELAB didefinisikan, maka dalam perkembangannya kini CIE lebih
menekankan pendekatan tampilan visual, dan model warnanya dikategorikan sebagai Color
Appearance Model, yang puncaknya adalah model CIECAM02.
Konversi CIEXYZ --> CIELAB:

CIELCh
Model warna CIELCh merupakan model warna turunan dari model warna CIELUV atau
CIELAB, yang diturunkan dari CIELUV adalah identik dengan CIELUV sedangkan yang
diturunkan dari CIELAB, dengan demikian boleh disebutkan bahwa model warna CIELCh
adalah model warna virtual. Yang diturunkan hanya nilai choma nya saja (lihat daftar),
sedangkan L memiliki makna dan nilai yang sama dengan CIELUV maupun CIELAB.
Untuk mendapatkan nilai C dan h dipergunakan rumus segitiga siku-siku sederhana
(Pythagoras)

Jadi agar tidak membingunkan kita perlu menyebutkan CIELCh yang mana, apakah yang
diturunkan dari CIELUV ataukah yang diturunkan dari CIELAB (meskipun pada
pengunaannya dewasa ini sering mengacu pada CIELAB).
Contoh warna jingga memiliki beberapa nilai sesuai dengan ruang warna yang dipakai:

CIEXYZ – chromaticity xy CIELUV – CIELCHuv CIELAB – CIELCHab


X = 49,13 L* = 65,37 L* = 65,37
Y = 34,51 u* = 122,37 a* = 50,86
Z= 2,67 v* = 60,22 b* = 21,92
x= 0,569 C*uv = 136,38 C*ab = 96,42
y= 0,400 h*uv = 26,20° h*ab = 58,17°

Karena keseragaman skala pada ruang warna CIELAB, maka seperti pada CIELUV perbedaan
persepsi warna dapat dirumuskan dengan sederhana pula:

Di tahun 1976 CIE mendefinisikan (sebagian merupakan rumusan baru yang diturunkan dari
ruang warna CIEXYZ):
 Model warna CIELUV
 Model warna CIELAB
 Model warna CIELCh
 Chromaticity u'v'
 Perbedaan Warna ΔEuv dan ΔEab

CIELAB 1976 yang merupakan perbaikan dari sistem CIEXYZ 1931; Perbaikan tersebut
terutama difokuskan pada pendekatan dan keseragaman angka skala dengan persepsi visual
sehingga definisi perbedaan warna delta E lebih rasiona dan mudah dipahami.

TEORI MUNSELL

Pada tahun 1858, Munsell menyelidiki warna dengan standar warna untuk aspek fisik dan
psikis. Berbeda dengan Newton dan Brewster, Munsell mengatakan warna pokok terdiri dari
merah, kuning, hijau, biru dan jingga. Sementara warna sekunder terdiri dari warna jingga,
hijau muda, hijau tua, biru tua dan nila.

Anda mungkin juga menyukai