Anda di halaman 1dari 11

Lembar Tugas Mandiri 2 Perpindahan Kalor Pemicu 1

Nama : Meisy Radhista Tanggal Kegiatan : Rabu, 8 Maret 2017


NPM : 1506673271 Paraf Asisten :
Kelompok : 10

A. Outline :
1. Bilangan Biot dan Bilangan Fourier
2. Soal Hitungan Pemicu nomor 4

B. Pembahasan :
1. Bilangan Biot dan Bilangan Fourier
Formulasi dari masalah untuk menentukan distribusi suhu transien T(x,t) pada dinding
dengan menggunakan persamaan turunan parsial, dapat diselesaikan menggunakan teknik
matematis. Namun, solusi ini biasanya mengandung seri yang tidak terbatas, di mana sangat
memakan waktu. Untuk menghindari beberapa parameter seperti x, s, t, k, α, h, Ti, dan T∞, kita dapat
membuat beberapa kuantitas dimensional berikut ini menjadi bilangan tak berdimensi,
ℎ𝑠
Bilangan Biot = Bi = ……………. (1)
𝑘
𝛼𝑇 𝑘𝜏
Bilangan Fourier = Fo = = …………… (2)
𝑠2 𝜌𝑐𝑠 2
Dalam kedua bilangan tak berdimensi di atas, s menunjukkan karakteristik dimensi
benda, yaitu setengah tebal untuk plat dan jari-jari untuk silinder dan bola. Bilangan Biot
merupakan rasio antara besaran konveksi-permukaan dan tahanan konveksi-dalam perpindahan
kalor. Bilangan Fourier membandingkan dimensi dengan karakteristik benda dengan kedalaman-
tembus gelombang-suhu pada suatu waktu 𝜏.
Solusi dari masalah perpindahan kalor konveksi dimensi-tunggal akan konvergen dengan
cepat dengan bertambahnya waktu, dan untuk 𝜏 > 0,2 pendekatan-pendekatan di bawah ini
menghasilkan eror di bawah 2%, yaitu
…. (3)

…. (4)

…. (5)

di mana λ1 dan λ2 adalah fungsi hanya untuk Bilangan Biot, dan nilai mereka dapat dilihat
pada tabel 1 di lampiran ini. Fungsi J0 merupakan orde ke-nol fungsi Bessel jenis pertama yang
dapat dilihat pada tabel 2 di lampiran LTM ini. Karena cos (0) = J 0(0) = 1 dan limit (sin x)/x juga
bernilai 1, persamaan (3), (4) dan (5) dapat disederhanakan untuk titik di tengah pada dinding
datar, silinder dan bola, menjadi:
…. (7)

…. (8)

…. (9)
)

Ketika Bilangan Biot diketahui, persamaan (7), (8), (9) dapat digunakan untuk mengetahui
)
suhu di mana saja pada media yang ada. Nilai λ1 dan λ2 biasanya diperoleh dengan menginterpolasi.
Namun, keduanya dapat direpresentasikan sebagai transient temperature charts atau )disebut
Heisler charts yang dapat ditemukan pada lampiran LTM ini. Ada 3 grafik yang berasosiasi dengan
setiap geometri; grafik pertama untuk menentukan suhu T0 pada titik tengah geometri di suatu
waktu t tertentu. Grafik kedua untuk menentukan suhu T0 pada titik lain di waktu yang sama pada
waktu t tertentu.Grafik ketiga untuk menentukan total jumlah dari perpindahan kalor pada waktu
t. Plot pada ketiga grafik tersebut hanya berlaku jika 𝜏 > 0,2.
Catat bahwa 1/Bi = k/hL = 0 berkorespondensi dengan ℎ → ∞ di mana berkorespondensi
dengan suhu spesifik permukaan T∞ . Kasus di mana permukaan benda secara tiba-tiba di bawa
pada suhu T∞ di t = 0 dan tetap pada T∞ di setiap saat dengan mengatur h menjadi tak berhingga
(Gambar 4).

Gambar 1. Suhu spesifik permukaan yang berkorespondensi untuk kasus konveksi


menuju lingkungan saat T∞ dengan koefisien konveksi h yang nilainya infinite.
Sumber: Cengel, Y.A. Heat Transfer: A Practical Approach 3rd Edition, 2006
Suhu pada badan benda berubah dari suhu awal Ti menuju suhu sekitar T∞ pada akhir dari
proses perpindahan panas konduksi secara transien. Jadi, jumlah maksimum kalor dari badan
benda dapat meningkat (atau menurun jika Ti > T∞) merupakan bentuk penyederhanaan dari energi
pada badan benda. Sehingga,
…. (10)
di mana m adalah massa, V adalah volume, ρ adalah massa jenis dan Cp adalah kalor
spesifik pada badan benda. Jadi, Q max merepresentasikan jumlah perpindahan kalor untuk 𝑡 →
∞. Jumlah perpindahan kalor Q pada waktu terbatas t akan secara jelas lebih kecil dari maksimum.
)
Rasio Q/Qmax diplot pada Gambar 1.1(c), 1.2(c) dan 1.3(c) ( pada lampiran) versus variabel Bi
dan h2 αt/k2 untuk dinding datar yang bedar, silinder panjang, dan bola. Jika nilai Q/Qmax telah
ditemukan pada grafik di t yang diberikan, maka jumlah sebenarnya dari perpindahan kalor pada
waktu tersebut dapat dievaluasi dengan mengalikan fraksi tersebut dengan Qmax. Tanda negatif
pada Qmax mengindikasikan kalor meninggalkan badan benda (Gambar 2).

Gambar 2. Fraksi total perpindahan kalor Q/Qmax pada waktu t yang spesifik
ditentukan menggunakan grafik Grobber.
Sumber: Cengel, Y.A. Heat Transfer: A Practical Approach 3rd Edition, 2006

Fraksi perpindahan kalor dapat ditentukan dari beberapa persamaan berikut yang diperoleh
berdasarkan persamaan (3), (4) dan (5):
…. (11)

…. (12)

…. (13))

Bilangan Biot menandakan pengukuran magnitude relative dari 2 perpindahan kalor yang)
terjadi, yaitu konveksi pada permukaan dan konduksi melewati benda padatnya. Nilai Bi yang
)
kecil menandakan bahwa tahanan dalam dari badan benda untuk konduksi kecil relatif pada
hambatan konveksi antara permukaan benda dan fluida. Sebagai hasilnya, distribusi suhu pada
benda padat menjadi seragam dan analisis sistem lumped-heat dapat diaplikasikan. Jika nilai Bi <
0.1 maka eror pada suhu di badan benda dapat diabaikan.
Untuk memahami signifikasi fisik dari bilangan Fourier (𝜏) dapat diekspresikan sebagai
berikut,
𝐿𝑎𝑗𝑢 𝑑𝑖 𝑚𝑎𝑛𝑎 𝑘𝑎𝑙𝑜𝑟 𝑏𝑒𝑟𝑘𝑜𝑛𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 𝑠𝑒𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔
𝐿 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝐿3
…. (14)
𝐿𝑎𝑗𝑢 𝑑𝑖 𝑚𝑎𝑛𝑎 𝑘𝑎𝑙𝑜𝑟 𝑡𝑒𝑟𝑠𝑖𝑚𝑝𝑎𝑛 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑏𝑎𝑑𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑛𝑑𝑎
𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝐿3
Karena itu, bilangan Fourier adalah pengukuran dari panas yang terkonduksi melewati
badan benda relatif pada panas yang tersimpan (Gambar 3). Jadi, nilai yang besar pada bilangan)
Fourier menandakan perambatan kalor yang cepat melewati badan benda.

Gambar 3. Ilustrasi bilangan Fourier pada benda datar


Sumber: Cengel, Y.A. Heat Transfer: A Practical Approach 3rd Edition, 2006

2. Contoh Soal menggunakan Bilangan Biot dan Bilangan Fourier

a. Sebuah telur dengan diameter 5 cm dan bersuhu awal seragam pada 50C direbus dengan
menggunakan air rebusan pada suhu 950C. Dengan nilai koefisien konveksi h = 1200
W/m2. 0C, tentukan berapa lama titik tengah pada telur mencapai suhu 700C.
Jawab :
 Asumsi :
1. Perpindahan kalor secara konduksi pada telur merupakan dimensi-tunggal
karena simetri panas di titik tengah.
2. Sifat fisik panas dari telur dan koefisien perpindahan kalor konveksi konstan.
3. Bilangan Fourier 𝜏 > 0,2.
 Sifat fisika air :
1. Suhu rata-rata air adalah (5+70)/2 = 37,50C
2. k = 0,627 W/m2. 0C
3. α = 𝑘⁄𝜌𝐶 = 0,151 x 10-6 m2/s (Tabel 1 di Lampiran)
𝑝
 Perhitungan:
1. Mencari bilangan Biot

karena nilainya > 0,1, analisis sistem lumped-heat tidak dapat diterapkan.
2. Mencari nilai 𝜏
Dengan menggunakan λ1 = 3,0753, nilai A1 = 1,9958 (diperoleh dari Tabel 1
pada Lampiran), substitusi ke dalam persamaan sistem kapasitas kalor
tergabung, menghasilkan

di mana nilainya > 0,2 jadi one-term solution dapat diaplikasikan dengan eror
kurang dari 2%.
3. Mencari waktu merebus telur
Waktu untuk merebus telur dapat ditentukan dari rumus bilangan Fourier,
menjadi

b. Pada fasilitas produksi, piring kuningan yang besar dengan ketebalan 4 cm dengan
kondisi awal bersuhu seragam pada 200C dipanaskan dengan menggunakan oven yang
mempertahankan suhunya pada 5000C. Piring tetap berada pada oven selama 7 menit.
Dengan mengkombinasikan koefisien perpindahan kalor konveksi dan radiasi h = 120
W/m2. 0C, tentukan suhu permukaan piring ketika keluar dari oven.
Jawab :
 Asumsi :
1. Perpindahan kalor secara konduksi pada piring merupakan dimensi-tunggal
karena ukuran piring relatif lebih besar dibanding ketebalannya dan simetri
panasnya berada di titik tengah.
2. Sifat fisik panas dari piring dan koefisien perpindahan kalor konveksi konstan.
3. Bilangan Fourier 𝜏 > 0,2.
 Sifat fisika piring berbahan kuningan:
1. k = 110 W/m2. 0C
2. 𝜌 = 8530 kg/m3
3. 𝐶𝑝 = 380 J/kg. 0C
4. α = 33,9 x 10-6 m2/s (Tabel di lampiran)
 Perhitungan:
1. Mencari nilai 1/Bi dan 𝜏

Dengan menggunakan Heisler charts diperoleh nilai 0,46.


2. Membandingkan 1/Bi dan x/L

Dengan menggunakan Heisler charts diperoleh nilai 0,99


3. Mencari suhu akhir oven dengan menyamakan persamaan
Jadi,

C. Soal Pemicu Nomor 4


Soal :
This problem involves using heat-transfer principles as a guide for cooking a lamb meat.
The meat is to be modeled as a cylinder, having its length and diameter equal to each other,
with properties being those of water. The roast weighs 2,25 kg. Properly cooked, every
portion of the meat should attain a minimum temperature of 950C. If the meat is initially at
50C and the oven temperature is 1900C, with a surface coefficient of 15 W/m2. K, what is
the minimum cooking time required?
Jawab :
Gambar sistem (daging yang dimasak diasumsikan berbentuk seperti silinder)
2𝐿 = 2𝑟0
R0
Volume silinder dicari dengan :

𝑉 = 𝜋𝑟0 2 (2𝐿)
2L
𝑚 2, 25 𝑘𝑔
𝑉= = = 2, 25 ×10−6 𝑚3
0
𝜌 (𝑎𝑖𝑟, 5 𝐶) 𝑘𝑔
998, 2 3
𝑚
Karena ro = L, maka
𝑽 = 𝜋𝑟0 2 (2𝐿) = 𝜋𝑟0 2 (2𝑟0 ) = 2𝜋𝑟0 3
2, 25 ×10−6 = 2𝜋𝑟0 3
3 2, 25 ×10−6
𝑟0 = √ = 𝟎, 𝟎𝟕𝟏 𝒎
𝟐𝜋

Untuk silinder finite :


𝑇(𝑥, 𝜏) − 𝑇0 95 − 190
= = 0,514
𝑇𝑖 − 𝑇0 5 − 190

Untuk arah r dan x :


1 𝑘 𝑘 0,567
 = = = = 0,532
𝐵𝑖 ℎ𝑟0 ℎ𝑟0 15 (0,071)
𝛼𝑡 𝛼𝑡 0,13475 ×10−6 𝑡
 𝜏 = 2 = 2 = = 2,67 x 10-5 t
𝑟0 𝐿 0,0712
Dengan menggunakan trial-error pada diagram Heisler, diperoleh :
𝛼𝑡
𝜏 = 2 = 0,3
𝑟0
0,3
Jadi, t = = 11.235,95 𝑠 = 3, 12 𝑗𝑎𝑚
2,67×10−5

C. Daftar Pustaka
Cengel, A. Yunus. 2006. Heat Transfer: A Practical Approach, 3rd Edition. New York:
Mc-Graw Hill
Holman, J.P. 2010. Heat Transfer 10th Edition. New York: McGraw Hill
Incropera, Frank P, David PDW. Fundamentals of Heat and Mass Transfer, 6th Edition.
Canada: John Wiley & Sons
Welty, James R, et.al., 1984. Fundamentals of Momentum, Heat and Mass Transfer, 3rd
Edition. Canada: John Wiley & Sons
LAMPIRAN GAMBAR
1. Diagram Heisler

Gambar 1.1 Grafik Heisler untuk bidang datar


Sumber: Cengel, Y.A. Heat Transfer: A Practical Approach 3rd Edition, 2006
Gambar 1.2 Grafik Heisler untuk silinder
Sumber: Cengel, Y.A. Heat Transfer: A Practical Approach 3rd Edition, 2006
Gambar 1.3 Grafik Heisler untuk bola
Sumber: Cengel, Y.A. Heat Transfer: A Practical Approach 3rd Edition, 2006
LAMPIRAN TABEL

Tabel 1. Sifat Fisika Air pada Suhu Tertentu

Sumber: Welty, James R, et.al. Fundamentals of Momentum, Heat and Mass Transfer, 3rd Edition,
1984.

Tabel 2. Sifat Fisika Logam Tertentu

Sumber: Welty, James R, et.al. Fundamentals of Momentum, Heat and Mass Transfer, 3rd Edition,
1984.

Anda mungkin juga menyukai