Analgesik adalah sejenis obat yang dibuat untuk menghilangkan
rasa nyeri tanpa harus menghilangkan kesadaran seseorang. Analgesik memiliki sifat seperti narkotik, yaitu menekan sistem saraf pusat dan mengubah persepsi terhadap rasa sakit yang diderita. Analgesik sering kali digunakan bersamaan dengan beberapa jenis obat-obatan lainnya seperti parasetamol dan kodein.
1. Nonsteroidal anti-inflammatory drugs (NSAID)
Merupakan jenis obat analgesik yang memiliki reaksi tubuh
terhadap gangguan organ tubuh (inflamasi) yang tidak terlalu kuat. Obat ini sangat tidak dianjurkan untuk dikonsumsi oleh wanita hamil dan ibu menyusui.
Cara Kerja NSAID
Cara kerja obat ini adalah dengan menghalangi kerja enzim
prostaglandin (zat kimia yang dihasilkan tubuh yang membuat rasa nyeri, demam, dan peradangan) sehingga menghasilkan tingkatan yang lebih rendah. Akibatnya dapat mengurangi peradangan, rasa nyeri, dan demam itu sendiri. Beberapa jenis obat-obatan yang termasuk golongan ini antara lain :
Aspirin
Digunakan untuk mengurangi rasa nyeri, demam, serta saat
terjadinya suatu peradangan. Obat ini juga bisa digunakan untuk mengobati serta mencegah apabila terjadi serangan jantung, stroke ataupun rasa nyeri pada dada.
Penggunaan Aspirin
Sebaiknya obat ini tidak diberikan pada anak-anak maupun remaja
yang sedang terkena demam, gejala flu, maupun cacar air, karena obat ini dapat menimbulkan efek samping yang fatal bagi mereka. Seperti mereka akan mengalami syndrom reye, yaitu semcm penyakit langka dimana cara kerjanya dengan mempengaruhi cara kerja otak dan hati. Bagi pasien yang mengalami gangguan perdarahan pada usus, perdarahan hemofilia, maupun penderita yang alergi terhadap NSAID, sebaiknya menghindari penggunaan obat ini. Pada wanita hamil, obat ini bisa mengakibatkan dampak yang membahayakan bagi janin. Yaitu gangguan pada jantung serta menurunnya berat badan saat lahir nantinya. Untuk itu sebaiknya menghindari pemakaian obat ini. Bagi pasien yang mengalami gangguan asma, maag, penyakit hati, jantung, ginjal, hipertensi, maupun polip, sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.
Efek Samping Aspirin
Efek samping aspirin : Gatal-gatal, gangguan pernafasan, terjadi
pembengkakan (pada wajah, lidah, bibir, dan tenggorokan), mengalami sakit perut seperti mulas, mengantuk, sakit kepala ringan.
Saat pasien menghentikan penggunaan aspirin, biasanya akan
muncul beberapa gejala seperti mengalami kebingungan, halusinasi, gangguan pernafasan, kejang,mual, muntah, atau sakit perut yang parah, batuk darah atau muntah yang, demam, serta mengalami pembengkakan pada bagian tertentu.
Ibuprofen
Merupakan salah satu anti inflamasi yang bekerja untuk
mengurangi hormon penyebab demam, peradangan dan nyeri pada tingkat ringan hingga sedang, seperti pada penderita sakit kepala, sakit gigi, sakit punggung, arthritis, kram saat menstruasi, atau pada saat mengalami cedera ringan.
Tentang Ibuprofen
Beberapa merk dagangnya antara lain, Advil, Genpril, Midol,
Motrin, Nuprin. Dosis penggunaan obat ini adalah 200 hingga 400 mg setiap 4 hingga 6 jam.
Kontra indikasi :
Sebaiknya obat ini tidak digunakan sebelum maupun setelah
menjalani operasi bypass jantung, karena obat ini dapat mengancam jantung seperti terjadinya serangan jantung atau stroke. Bagi penderita yang memiliki sejarah penyakit jantung, stroke, gagal jantung, hipertensi, maag, asma, gangguan hati, ginjal, polip, maupun gangguan perdarahan sebaiknya menghubungi dokter sebelum mengkonsumsi obat ini, karena dapat mengakibatkan efek serius pada perut atau usus, termasuk perdarahan. Bagi wanita hamil dan menyusui, penggunaan ibuprofen selama 3 bulan dapat membahayakan janin. Efek samping :
samping yang bisa ditimbulkan obat ini antara lain timbulnya
ruam,telinga berdenging, sakit kepala, pusing, mengantuk, sakit perut, mual, diare, sembelit, dan mulas.