Anda di halaman 1dari 3

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL PUSKESMAS

KALIBUNDER
PELAYANAN KESEHATAN IBU DAN
BAYI
NO DOKUMEN: 1 NO REVISI HALAMAN : 1-2

CARA MENGUKUR Tanggal terbit : Ditetapkan , 05 Desember 2014


Ka. UPTD Puskesmas Kalibunder
TEKANAN DARAH Januari 2015

Cucu Sumintardi,SKM, MKM


NIP. 197402081995031002
Pengertian Pemeriksaan Tekanan Darah untuk menilai sistem kardiovaskuler. Ibu
hamil dikatakan mempunyai penyakit tekanan darah tinggi bila diukur
dalam keadaan istirahat cukup dan kondisi tenang, dan didapatkan hasil
TD diatas 140/90 mmHg, atau peningkatan diastol 10mmHg/lebih
sebelum kehamilan 16mg atau paling sedikit pada pengukuran 2x
berturut-turut pada selisih waktu 1jam.

Tujuan Melaksanakan pemeriksaan tekanan darah secara benar sesuai prosedur,


sehingga hasil yang didapatkan akurat.

Kebijakan  Peraturan Mentri Kesehatan No.572/Per/MenKes/VI/1996.


 Keputusan Mentri Kesehatan No.938/MenKes/SK/VIII/2007 tentang
Asuhan kebidanan.
 KepMenKes RI.No. 900/Menkes/SK/VII/2002 tentang Registrasi dan
praktek Bidan.
Prosedur : Persiapan alat :

Persiapan  Tensimeter
 Stetoskop
 Alat tulis
 Bantal/Buku
1. Beritahu dan jelaskan pada ibu tindakan yang akan dilakukan
2. Siapkan alat dan bahan, secara ergonomis
3. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, keringkan dengan
Langkah/proses handuk bersih
4. Atur posisi ibu hamil senyaman mungkin [duduk atau tidur],
mengganjal punggung kiri dengan bantal
5. Buka lengan baju atau gulung keatas
6. Letakkan lengan atas sejajar dengan jantung, dengan cara diganjal
bantal atau buku. Telapak tangan menghadap keatas. Pastikan
lengan atas bebas dari pakaian [untuk mencegah konstriksi dan
memudahkan untuk memasang manset], agar pengukuran lebih
akurat.
7. Lakukan palpasi arteri Brachial menggunakan dua ujung jari
[telunjuk dan jari tengah] untuk merasakan denyut dibagian depan
siku.
8. Pasang manset, letakkan manset ± 2,5 cm diatas arteri tersebut dan
bagian tengah bladder dipasang di atas arteri tersebut, pasang
manset melingkari lengan atas tersebut dan kaitkan ujungnya.
9. Letakkan manometer sejajar dengan mata pemeriksa agar
pemeriksaan lebih akurat
10. Gunakan stetoskop, agar suara terdengar jelas dan bersih
11. Pasang stetoskop dengan meletakkan bel atau diafragma dari
stetoskop diatas arteri Brachial, untuk mendapatkan suara
maksimal.
12. Tutup katup dengan mengunci sampai rapat, lalu pompa bola
manometer sampai 30 mm Hg, diatas tekanan systolic [untuk
meyakinkan keakuratan pengukuran tekanan systolic]
13. Buka katup untuk mengeluarkan udara. Katup dibuka secara
perlahan-lahan ± 2 – 3 mm Hg/ detik. Apabila penurunan air raksa
terlalu cepat atau lebih lambat dapat mengakibatkan hasil yang
tidak akurat. Keluarkan udara dari manset secara berangsur-angsur
dan perhatikan angka pada manometer saat terdengar bunyi [dup]
pertama [systolik] dan perhatikan suara keras yang terakhir
[dyastolik]. Kemudian keluarkan seluruh udara dari manset
dengan cepat.
14. Bila hasil pemeriksaan yang didapatkan Tekanan darah ibu hamil
tinggi berarti ada kenaikan nyata dan ibu perlu penanganan lebih
lanjut.
15. Buka manset dari lengan pasien, beritahu hasil pemeriksaan
kepada klien
16. Rapikan klien
17. Bereskan alat
18. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, keringkan dengan
handuk bersih
19. Lakukan dokumentasi tindakan yang telah dilakukan
Referensi:  Penuntun belajar Keterampilan dasar Praktik Klinik Kebidanan,
( Buku/ acuan/strandar dll) Fitramaya Yogyakarta 2008
 Standar Praktik Kebidananan, Depkes RI 1999
Penanggungjawab Poned

N. Esti Indrayeni, S.ST


Nip. 19760304 200701 2 004

Anda mungkin juga menyukai