NIM : 21120112130049
1. Asymmetric Switching
Pada tipe switching ini bandwidth dialokasikan lebih banyak pada beberapa
port tertentu yang ada di switch dibandingkan dengan port lain. Sebuah Switch
LAN asimetris melakukan switching pada koneksi – koneksi yang ada dengan
terlepas dari bandwidth yang mereka miliki, misalnya ada beberapa port yang
menerima bandwidth 10 Mbps sedangkan port lain mendapat bandwidth 100
Mbps. Tipe switching ini biasanya digunakan pada port yang terhubung ke
server dan karena koneksi pada server harus mampu memenuhi trafik data yang
tinggi dibandingkan dengan koneksi lain maka port yang terhubung dengan
server diberikan bandwidth yang lebih besar untuk menghindari terjadinya
bottleneck / hambatan pada arus data. Meode ini memungkinkan arus lalu lintas
data menjadi lebih lancar ketika ada banyak klien yang berkomunikasi dengan
server secara bersamaan. Memory buffering dibutuhkan pada tipe Asymmetric
switching untuk menyamakan kecepatan data pada port – port yang berbeda.
Frame – frame disimpan di buffer /penyangga dan dipindahkan ke port satu
persatu sesuai dengan kebutuhan.
2. Symmetric Switching
Pada tipe switching ini seluruh port memiliki alokasi bandwith yang sama
rata. Symmetric switiching menyediakan switching koneksi antar port – port
dengan bandwidth yang sama, misalnya port – port dengan bandwidth 100
Mbps. Symmetric switching dioptimalisasikan untuk beban trafik yang
terdistribusi, contohnya pada lingkungan jaringan peer-to-peer. Tipe switching
ini tidak dianjurkan untuk jaringan yang memiliki perangkat server karena dapat
menyebabkan hambatan pada arus data karena badwidth pada server yang
terlalu kecil
3. Port-based Memory Buffering
Pada port-based memory buffering, frame – frame disimpan dalam antrian
yang terhubung ke port - port masuk dan port - port keluar tertentu. Sebuah
frame ditransmisikan ke port keluar hanya ketika seluruh frame yang berada
lebih depan pada antrian telah sukses ditransmisikan. Bisa saja terjadi suatu
Nama : Alif Gilang Fitrawan
NIM : 21120112130049