Keterangan :
Supply Air Handing Unit : Unit Penanganan Udara Masuk
Primary Filter : Penyaring Utama
Supply Air Fan : Kipas Udara Masuk
Secondary Filter : Penyaring Kedua
HEPA Filter (Optional) : Penyaring HEPA (opsional)
Production Facility : Fasilitas Produksi
Exhaust Air Handling Unit : Unit Penanganan Udara Keluaran
Optional filtration depending on exhaust air contaminants : Penyaring opsional
tergantung dari kontaminan udara keluar
Sistem AHU / HVAC yang menggunakan 100% udara bersih dan segar
Biasanya dipakai di fasilitas & tempat yang memproses produk atau larutan
beracun
Resirkulasi air yang mengandung kontaminan harus dihindari
Derajat penyaringan dari udara keluar bergantung pada kontaminan yang ada di
udara keluar dan peraturan lingkungan setempat
Penyaring HEPA pada sistem buangan udara biasanya digunakan ketika
menangani bahan – bahan berbahaya
A. Pretreatment
Pada Gambar 1 merupakan skema Pre-treatment industri farmasi. Sumber air dipompa dan
dilakukan klorinasi. Hasil Kronasi dimasukkan ke dalam tanki penampungan. Dari tangki
penyimpanan ini kemudian dialirkan ke dalam Multimedia Filter (sand filter). Dari sand filter
air diberi klorin sebagai disinfektan. Setelah itu baru dimasukkan dalam activated carbon
filter. Sebelum masuk ke tahap selanjutnya, air harus disaring dulu melalui cartridge filter 5
micrometer.
Multimedia filter atau sering disebut Sand filter berfungsi untuk menghilangkan partikel
berukuran besar.
Klorin berfungsi sebagai :
1. Disinfektan yang berfungsi dengan baik untuk membunuh bakteri, fungi, dan virus.
2. Mengoksidasi logam yang terlarut dalam air seperti besi dan mangan,
3. Menghilangkan polutan dalam air seperti bau dan rasa.
Activated Carbon Filter berfungsi untuk menyerap klorin dan pengotor organik
Proses PRETREATMENT ini menghasilkan Portable Water, yang dapat digunakan untuk
cuci pakaian, cuci alat non steril, pembersihan ruangan, cuci tangan, kamar mandi dan lain-
lain.
B. Water Softener
Water Softener merupakan salah satu tahap pengolahan air yang berfungsi untuk menurunkan
tingkat kesadahan air. Water Softerner dilakukan dengan menghilankan kalsium (ion Ca++) dan
garam magnesium (Mg++) yang menyebabkan tingginya tingkat kesadahan air.
Proses Water Softener dilakukan dengan Reverse Osomosis (RO) dan Electro Deionization
untuk menghasilkan Purified Water (Aquademineralisata).
1. Reverse Osmosis
Osmosis merupakan proses perpindahan zat cari dari tekanan tinggi ke tekanan yang lebih
rendah melalui membran semipermeabel. Proses ini terus berlangsung hingga
konsenstrasi kedua tempat sama. Sistem Reverse Osmosis menggunakan pompa untuk
menghasilkan tekanan yang lebih tinggi dari tekanan osmosis untuk "mendorong" air dari
tekanan tinggi melalui membran semipermeabel menuju ke daerah yang mempunyai
tekanan yang lebih rendah.
2. Electrodeionisation (EDI)
EDI menggunakan kombinasi mixed bed resin, membrane selektif permeabel dan arus
listrik. Rangkaian proses ini menghasilkan Purified Water (PW). PW ditampung salam
tangki penyimpanan dengan sistem looping untuk men
C. Desitlasi
Untuk menghasilkan Water for Injection, Purified Water hasil dari proses Water Softener
ditampung di tangki penyimpanan. Dari Tangki penyimpanan ini PW dilakukan enam
tingkat destilasi untuk menghasilkan Water for Injection (WFI). Untuk menguapkan air pada
stage pertama digunakan plant steam dengan suhu 150 C. Air dipanaskan sampai suhunya
sama dengan plant steam, uap yang dihasilkan dikondensasikan dan masuk ke dalam kolom
kedua. Pirogen yang tertinggal di bawah kolom pertama dan proses ini berulang sampai
kolom destilator ke 6. Proses di atas menghasilkan Water for Injection yang disimpan dalam
storage tank pada 80 C dengan sistem looping.
Good design and proper maintenance regimes are needed to minimise problems. The choice of
materials of construction is also critical. Metals, other than stainless steel (316L / 1.4435 or
1.4404), should be avoided. There are many high purity plastics (PVDF) available but care
needs to be taken to avoid those with fillers and additives which could contaminate the water.
Storage tanks should be protected from ingress of contaminants with suitable vent filters. The
purified water is recirculated continuously and cooled to maintain purity. UV disinfection is
often used to maintain microbial purity in the distribution loop. Disinfection with Ozone is
growing in popularity because it is generated in-situ and is twice as powerful an oxidant as
chlorine.
Periodic sanitisation with heat is commonly used in pharmaceutical water installations. There are
two main methods: hot water and over-heated water. Hot water sanitisation is the most
straightforward method by heating up the water to 85°C/185°F and hold it during a validated
period of time.
Key criterias for purified water (PW) & water for injection (WFI) loops
No stagnant conditions and areas of low flow rate
Temperature control, <25°C/77°F for purified water and >85°C/185°F for water for
injection
Continuous and turbulent flow at all points in the distribution loop
Proper slope of the pipeline to ensure drainability
Stainless steel surface finish with appropriate roughness in order to avoid nutrient and
biofilm accumulation
Air breaks
System fully drainable
No deadlegs according 6D rule (CFR 212)
Periodic sanitisation or sterilisation of the storage tank and loop
Storage tank protected with 0.2 micron hydrophobic vent filter
PW & WFI distribution designed as loop configuration
Sufficient instrumentation and monitoring equipments. Critical ones will be
commissioned and qualified
Sumber : http://sehatwalafiatselalu.blogspot.com/2013/01/pengolahan-air-untuk-industri-
farmasi.html