Anda di halaman 1dari 4

3 Cerita Inspiratif yang Akan Menyentuh Hati

1. Batu, kerikil, dan pasir


Pada awal kelas filsafat di sebuah universitas, profesor berdiri dengan beberapa item
yang terlihat berbahaya di mejanya. Yaitu sebuah toples mayonaisse kosong, beberapa batu,
beberapa kerikil, dan pasir. Mahasiswa memandang benda-benda tersebut dengan penasaran.
Mereka bertanya-tanya, apa yang ingin profesor itu lakukan dan mencoba untuk menebak
demonstrasi apa yang akan terjadi.
Tanpa mengucapkan sepatah kata apapun, profesor mulai meletakkan batu-batu kecil
ke dalam toples mayonaisse satu per satu. Para siswa pun bingung, namun profesor tidak
memberikan penjelasan terlebih dahulu. Setelah batu-batu itu sampai ke leher tabung,
profesor berbicara untuk pertama kalinya hari itu. Dia bertanya kepada siswa apakah mereka
pikir toples itu sudah penuh. Para siswa sepakat bahwa toples tersebut sudah penuh.
Profesor itu lalu mengambil kerikil di atas meja dan perlahan menuangkan kerikil
tersebut ke dalam toples. Kerikil kecil tersebut menemukan celah di antara batu-batu
besar. Profesor itu kemudian mengguncang ringan toples tersebut untuk memungkinkan
kerikil menetap pada celah yang terdapat di dalam stoples. Ia kemudian kembali bertanya
kepada siswa apakah toples itu sudah penuh, dan mahasiswa kembali sepakat bahwa toples
tersebut sudah penuh. Para siswa sekarang tahu apa yang akan profesor lakukan selanjutnya,
tapi mereka masih tidak mengerti mengapa profesor melakukannya. Profesor itu mengambil
pasir dan menuangkannya ke dalam toples mayones. Pasir, seperti yang diharapkan, mengisi
setiap ruang yang tersisa dalam stoples. Profesor untuk terakhir kalinya bertanya pada murid-
muridnya, apakah toples itu sudah penuh, dan jawabannya adalah sekali lagi : YA.
Profesor itu kemudian menjelaskan bahwa toples mayones adalah analogi untuk
kehidupan. Dia menyamakan batu dengan hal yang paling penting dalam hidup, yaitu :
Kesehatan, pasangan anda, anak-anak anda, dan semua hal yang membuat hidup yang
lengkap.
Dia kemudian membandingkan kerikil untuk hal-hal yang membuat hidup anda nyaman
seperti pekerjaan anda, rumah anda, dan mobil anda. Akhirnya, ia menjelaskan pasir adalah
hal-hal kecil yang tidak terlalu penting di dalam hidup anda.
Profesor menjelaskan, menempatkan pasir terlebih dahulu di toples akan menyebabkan tidak
ada ruang untuk batu atau kerikil. Demikian pula, mengacaukan hidup anda dengan hal-hal
kecil akan menyebabkan anda tidak memiliki ruang untuk hal-hal besar yang benar-benar
berharga.
Pesan Moral : Perhatikan segala sesuatu yang penting demi kehidupan yang penuh dengan
kebahagiaan. Luangkan waktu untuk bersama dengan anak-anak dan pasangan
anda. Selesaikan pekerjaan anda ketika anda berada di kantor, jangan saat anda sedang
berkumpul dengan keluarga. Dendam terhadap seseorang tidak akan bermanfaat untuk anda.
Dapatkan prioritas anda sekarang dan bedakan antara batu, kerikil, dan pasir.

2. Ibu Dengan Satu Mata


Ibuku hanya memiliki satu mata. Ketika aku tumbuh dewasa, aku membencinya
karena hal itu. Aku benci perhatian tak diundang yang aku dapatkan ketika berada di
sekolah. Aku benci bagaimana anak-anak lain menatapnya dan memalingkan muka dengan
jijik. Ibuku bekerja dengan dua pekerjaan untuk menafkahi keluarga, tetapi aku justru malu
dengan keadaannya dan tidak ingin terlihat sedang bersamanya. Setiap kali ibu saya datang
untuk mengunjungi saya di sekolah, rasanya aku ingin dia menghilang. Aku merasakan
gelombang kebencian terhadap wanita yang membuat saya menjadi bahan tertawaan
sekolah. Pada suatu waktu, ketika aku ingin meluapkan kemarahan ekstrim, aku bahkan
pernah mengatakan kepada ibu saya bahwa saya ingin dia mati. Aku benar-benar tidak peduli
tentang perasaannya.
Setelah aku tumbuh dewasa, aku melakukan apapun sekuat tenaga untuk menjauhkan
diri dari ibuku. Aku belajar dengan keras dan mendapat pekerjaan di luar negeri, jadi aku
tidak akan bertemu dengannya. Aku menikah dan mulai membesarkan keluargaku
sendiri. Aku sibuk dengan pekerjaan dan keluarga, demi menyediakan kehidupan yang
nyaman untuk anak-anakku tercinta. Aku bahkan tidak memikirkan ibuku lagi.
Namun tidak disangka, ibuku datang untuk mengunjungi rumahku pada suatu
hari. Wajah bermata satunya membuat anak-anak saya takut, dan mereka mulai
menangis. Aku marah pada ibuku karena muncul mendadak dan saya melarang dia masuk.
Kemudian aku berkata : “Jangan pernah kembali ke rumah saya dan kehidupan keluarga baru
saya..!”. Aku berteriak, tapi ibu saya hanya diam dan meminta maaf, lalu pergi tanpa mampu
berkata-kata lagi.
Pada suatu ketika, sebuah undangan untuk reuni sekolah tinggi membawa aku kembali ke
kampung halaman setelah puluhan tahun lamanya. Aku tidak bisa menolak berkendara
melewati rumah masa kecilku dan mampir ke gubuk tua tersebut. Tetangga saya mengatakan
kepadaku bahwa ibuku sudah meninggal dan meninggalkan surat untukku.
Beginilah isi surat ibu :
“Anakku sayang :
Ibu harus memulai surat ini dengan meminta maaf karena telah mengunjungi rumahmu
tanpa pemberitahuan dan menakuti anak-anakmu yang cantik. Ibu juga sangat menyesal
karena ibu adalah wanita yang memalukan dan sumber penghinaan bagimu, ketika kamu
masih kecil sampai tumbuh dewasa.
Ibu sudah mengetahui bahwa kamu pasti akan datang kembali ke kota ini untuk reuni
sekolah. Ibu mungkin tidak lagi berada di tempat ini ketika nanti kamu datang, dan ibu
pikir itu adalah waktu yang tepat untuk memberitahumu sebuah insiden yang terjadi
ketika kamu masih kecil.
Tahukah kamu, anakku sayang? Kamu mengalami sebuah kecelakaan dan kehilangan
satu mata. Ibu sangat terpukul karena terus memikirkan bagaimana nasib anakku apabila
anak ibu tercinta tumbuh hanya dengan satu mata. Ibu ingin kamu dapat melihat dunia
yang indah dengan sempurna, jadi ibu memberikan padamu sebelah mata ibu.
Anakku sayang, ibu selalu memilikimu dan akan selalu mencintaimu dari lubuk hati ibu
yang terdalam. Ibu tidak pernah menyesali keputusan ibu untuk memberikan mata ibu.
Dan ibu merasa tenang ketika ibu mampu memberikan kamu kemampuan untuk
menikmati hidup yang lengkap.
Dari : Ibumu tersayang.”
Setelah membaca surat dari ibu, air mataku menetes. Aku sangat menyesal. Diriku selalu
menyalahkan diriku sendiri, mengapa dulu aku tidak pernah sedikitpun bersikap baik pada
ibu. Aku bahkan tega menghilangkan dirinya dari kehidupanku, padahal ibu selalu ada untuk
membantuku.
Pesan Moral : Jangan pernah anda menyakiti perasaan orang tua. Karena anda tidak pernah
tahu apa saja yang telah dilakukan oleh orang tua anda sehingga anda bisa menjadi seperti
sekarang. Dan anda tidak akan pernah tahu kapan orang yang anda sayangi akan
meninggalkan anda untuk selama-lamanya.
3. Catatan Penyelesaian
Untuk membiayai pendidikannya, seorang anak miskin menjual barang dari pintu ke
pintu. Suatu hari, anak laki-laki ini benar-benar lapar tapi tidak punya uang untuk membeli
makanan. Dia memutuskan untuk meminta sesuatu untuk dimakan ketika ia mengetuk pintu
di rumah berikutnya. Seorang wanita muda yang cantik membuka pintu tersebut, dan anak itu
kehilangan keberaniannya. Akhirnya dia hanya meminta untuk diberi segelas air, ia terlalu
malu untuk meminta makanan. Wanita muda tersebut membawakannya segelas susu, yang
segera diminum dengan rakus oleh anak itu. Anak itu bertanya berapa banyak dia berhutang.
Tetapi wanita tersebut hanya tersenyum dan berkata bahwa ibunya telah mengajarinya untuk
bersikap baik kepada orang lain. Dan ia tidak pernah mengharapkan imbalan apapun.
Anak itu meninggalkan rumah wanita tersebut dengan perut penuh dan hati yang
penuh kekuatan baru untuk terus melanjutkan pendidikan dan terus bekerja keras. Namun
setiap kali ia merasa ingin berhenti, ia teringat pada wanita itu. Seseorang yang telah
menanamkan keyakinan baru dan ketabahan di dalam dirinya.
Bertahun-tahun kemudian, di sebuah kota besar, seorang ahli bedah ternama Dr.
Howard Kelly dipanggil untuk berkonsultasi dengan seorang wanita paruh baya yang
menderita penyakit langka. Ketika wanita tersebut mengatakan kepadanya nama kota kecil di
mana dia tinggal, Dr. Kelly merasa memori samar muncul dalam pikirannya. Kemudian,
secara tiba-tiba Dokter itu tersadar. Dia adalah wanita yang telah memberinya segelas susu
bertahun-tahun yang lalu.
Kemudian dokter melanjutkan konsultasi dengan menyediakan wanita itu perawatan
yang terbaik dan memastikan dia mendapatkan perhatian khusus. Bahkan, ia mengerahkan
seluruh kemampuannya sebagai seorang dokter untuk menyelamatkan hidup wanita tersebut.
Setelah lama dirawat di rumah sakit dengan melalui berbagai perawatan, wanita itu akhirnya
siap untuk kembali ke rumah. Wanita itu sangat khawatir karena akan membutuhkan waktu
bertahun-tahun untuk menyelesaikan pembayaran biaya perawatannya selama di rumah
sakit. Penyakit serius yang dideritanya dan lamanya ia tinggal di rumah sakit telah
menghasilkan tagihan yang cukup besar. Namun, ketika dia menerima surat tagihan, ia
menemukan bahwa Dr. Kelly telah membayar seluruh tagihannya dan menulis catatan kecil
untuknya. Dr. Kelly menulis catatan seperti ini : “Sudah dibayar lunas dengan segelas
susu”.
Pesan Moral : Teruslah berbuat kebaikan di dalam hidup anda. Bantulah orang lain
walaupun anda hanya dapat memberikan bantuan kecil. Karena bantuan kecil yang anda
berikan sangat berarti bagi orang lain. Percayalah, ketika suatu saat anda mengalami
kesulitan, akan datang bantuan dari orang lain. Itulah balasan dari bantuan kecil yang anda
berikan di masa lalu.

Anda mungkin juga menyukai