Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP )

ALAT KONTARASEPSI DALAM RAHIM (AKDR) atau

INTRA UTERINE DEVICES (IUD)


I. TOPIK
“ Menjelaskan tentang alat kontrasepsi IUD”
II. ALASAN MEMILIH TOPIK
Berdasarkan hasil pengkajian di lapangan, masih banyak wanita pada usia subur yang belum
paham tentang alat kontrasepsi IUD
SASARAN:
Wanita usia subur dan keluarga
III. TUJUAN
a. Umum
Setelah mengikuti pendidikan kesehatan selama 1 x 30 menit tentang alat kontrasepsi
IUD,ibu-ibu bisa memilih alat kontrasepsi yang tepat dan aman.
b. Khusus
Setelah mengikuti penkes tentang alat kontrasepsi IUD selama 1 x 30 menit pesrta
mampu:

1. Menjelaskan kembali pengertian kontrasepsi IUD


2. Mengetahui kontraindikasi kontrasepsi IUD
3. Mengetahui indikasi kontrasepsi IUD
4. Mengetahui kerugian dan keuntungan kontrasepsi IUD

IV. WAKTU

Hari/tanggal : Jumat, 24 Maret 2017

Tempat :

Waktu :
V. PROSES KEGIATAN PENYULUHAN
NO TAHAP WAKTU KEGIATAN

PERAWAT PESERTA

1. Pembukaan 5 menit -memberikan salam, -peserta menjawab


memperkenalkan diri, salam
menyampaikan tujuan,
-peserta menjawab
menyampaikan kontrak waktu.
dengan benar
-apersepsi tentang alat
kontrasepsi IUD
2. Pelaksanaan 20 menit -menjelaskan tentang -peserta
pengertian, mendengarkan
dengan seksama
-mengevaluasi secara verbal
pada peserta penkes -Peserta mejawab
beberapa dari terapis
-Mengevaluasi
-peserta menjawab
beberapa pertanyaan
dari terapis
3. Penutup 5 menit -menyimpulkan hasil -peserta
memperhatikan
-mengakhiri kegiatan dengan
mengucapkan salam. -peserta menjawab
salam

VI. MEDIA
1. Leaf leat
VII. METODE
1. Ceramah
2. Diskusi
VIII. EVALUASI
1. Evaluasi struktur
a) SAP sudah siap 1 hari sebelum dilaksanakan kegiatan
b) Alat dan tempat siap
c) Perencanaan pendidikan kesehatan yang sesuai dan tepat
d) Perawat dan peserta siap
2. Evaluasi proses
a) Alat dan tempat bisa digunakan sesuai rencana
b) Peserta mau atau bersedia untuk mengikuti kegiatan yang telah direncanakan
c) Peserta berperan aktif selama kegiatan berlangsung.
3. Evaluasi hasil
a) 75 % peserta menghetahui pengertian alat kontrasepsi IUD
b) 75 % peserta menghetahui minimal 3 dari 5
c) 75 % peserta dapat melakukan
d) 100% Terapis dapat melaksanakan tugas sesuai peran.
A. PENGERTIAN
IUD ( Intra uterine devices) atau AKDR (Alat kontrasepsi dalam rahim) adalah alat kecil
terdiri dari bahan plastik yang lentur yang dimasukkan ke dalam rongga rahim, yang harus
diganti jika sudah digunakan selama periode tertentu. IUD merupakan cara kontrasepsi jangka
panjang.
B. JENIS-JENIS IUD
ALAT MASA BENTUK
PENGGUNAAN
Multiload 3 tahun Batang tegak lurus dengan panjang
3,6cm;250mm2 lilitan tembaga mengelilingi
batang
Multiload 3 tahun Batang tegak lurus dengan panjang 2,5cm;250
CU250 mm2 lilitan tembaga menggelilingi batang
Pendek
Multiload 5 tahun 375mm2 lilitan embaga menglilingi batan
CU375
Flexi-T300 5 tahun 300mm2 lilitan tembaga mengelilingi batang
Nova T 300 5 tahun 380mm2 lilitan kawat tembaga dengan inti perak
mengelilingi batang
T safe 380A 8 tahun 380mm2 liltan mengelilingi batang dan cincin
tembaga mengeliligi tiap ujung masing-masing
lengan
GyneFix 5 tahun IUD tanpa bingkai dengan 6 tabung tembaga
dengan panjang masing-masing 5mm dan
diameter2,2mm dengan total330mm2 lilitan
tembaga mengelilingi batang dn lengan

C. PENJELASAN METODE
Sebuah IUD dimasukan melalui saluran serviks dan dipasang dalam uterus. IUD memiliki
benang yang menggantung turun kedalam vagina, yang dapat diperiksa oleh wanita guna
memastikan alat tersebut pada posisi yang benar. IUD mencegah kehamilan dengan merusak
kemampuan hidup sperma dan ovum melalui perubahan tuba falopii dan cairan uterus , ada
reaksi terhadap benda asing disertai peningkatan leukosit . kondisi ini mengurangi kesempatan
ovum dan sperma bertemu dan menghambat pembuahan. Tembaga pada IUD ipercaya bersifat
toksik terhadap sperma dan ovum.
D. PROSEDUR PEMASANGAN
Sebelum pemasangan,hasil pemeriksaan klamidia harus diperiksa, masa menstruasi
terakhir diambil untuk menyingkirkan kehamilan yang telah ada, dan test kehamilan bila
dibutuhkan. Wanita harus mengosongkan kandung kemih karen akan membuat pemasangan
lebih muda meraba uterus pada abdomen dan lebih nyaman bagi wanita.
Selama pemasangan IUD/AKDR. klien anda mungki seseorang menggegam tanganya
dan membuat dirinya merasa nyaman. Sebalim dipasang pemeriksann bimanul sangat
diperlukan untuk memastikan ukurn,posisi, dan arah uterus dan guna memeriksa bahwa tidak
ada nyeri tekan.
Ketrampilan dan pengalaman pemasangan akan membantu mengurangi masalah an efek
samping . Namun bila wanita ingin mendapat anestesi lokal guna mengurangi nyeri atau
pernah mengalami pengalaman masa lalu, maka AKDR dapat dipasang dengan membeikan
gel lignokain atau blok paraservikal.
Pemasangan AKDR dilakukan dengan suatu ”tehnik tanpa sentuhan” sehingga harus
dignakan sepasang sarung tangan bersih setelah pemeriksaan bimanual. Spekulum steril
dimasukan kedalam vagina dan letak serviks dicari; spekulum ini dibersihkan dengan bol
kapas steril dan larutan antiseptik. Sonde uterus dimasukan kedalam uterus melalui saluran
serviks umtuk mengkur panjang, arah, dan patensi uterus. tindakan ini dapat menyebabkan
kram seperti nyeri menstruasi yang seharusnya berkurang saat saat sonde uterus dikeluarkan
. serviks dapat distabilkan dengan korsep Allis atau tenkulum sehingga AKDR dapat dipasang
lebih mudah, hl ini dapat menyebabkan rasa tidak nyaman karena serviks sangat peka.
Selanjutnya AKDR dimasukan melalui kanalis servikalis ke dalam uterus. Benang AKDR
dipendekan saat telah berada diposisinya dan dilipat keatas kebelakang serviks. Apabila ada
masalah dengan pemasangan , klien harus dirujuk ke spesialis AKDR.
Setelah pemasangan, anda harus menganjurkan klien berbaring terlentang dan
beristirahat. Analgesi dibutuhkan selama nyeri mestruasi. Handuk santasi harus digunakan
sejak awal guna mengurangi resiko infeksi .klien dapat mengalami perdarahan pada awalnya,
ini adalah waktu yang baik unuk mengingatkan entang masalah awal dan kapan harus kembali.
Anda harus mengajari klien anda cara memeriksa benang AKDR dan menganjurkan klien
untuk melakukan hali ini setiap menstruasi.
E. PASCA PEMASANGAN
Setelah pemasangan AKDR , wanita harus dianjurkan datang kembali lebih awal dari
janji pertemuan 4-6 minggu bila mereka mengalami tanda-tanda infeksi , karena 20 hari
pertama setelah pemasangan adalah masa infeksi paling tinggi. Apabila klien menderita nyeri
abdomen bawah atau pireksia, ia harus kembali lebih awal. Menganjurkan wanita pantang
koitus selama 48 jam merupakan tindakan yang tepat sehinnga lendir serviks dapat kembali
normal, yang membantu memberi perlindungan dari infeksi yang lebih berat.
F. EFEKTIFITAS
IUD sangat efektif, (efektivitasnya 92-94%) dan tidak perlu diingat setiap hari seperti
halnya pil. Tipe Multiload dapat dipakai sampai 3 tahun; Nova T dan Copper T 200 (CuT-
200) dapat dipakai 3-5 tahun; Cu T 380A dapat untuk 8 tahun . Kegagalan rata-rata 0.8
kehamilan per 100 pemakai wanita pada tahun pertama pemakaian.
G. INDIKASI
Prinsip pemasangan adalah menempatkan IUD setinggi mungkin dalam rongga rahim
(cavum uteri). Saat pemasangan yang paling baik ialah pada waktu mulut peranakan masih
terbuka dan rahim dalam keadaan lunak. Misalnya, 40 hari setelah bersalin dan pada akhir
haid. Yang boleh menggunakan IUD adalah:
 Usia reproduktif
 Keadaan nulipara
 Menginginkan menggunakan kontrasepsi jangka panjang
 Perempuan menyusui yang menginginkan menggunakan kontrasepsi
 Setelah melahirkan dan sedang menyusui
 Setelah mengalami abortus dan tidak terlihat adanya infeksi
 Risiko rendah dari IMS
 Tidak menghendaki metoda hormonal
 Tidak menyukai mengingat-ingat minum pil setiap hari
 Tidak boleh menggunakan alat kontrasepsi hurmonal, kombinasi
 Gemuk ataupun kurus
Pemasangan IUD dapat dilakukan oleh dokter atau bidan yang telah dilatih secara khusus.
Pemeriksaan secara berkala harus dilakukan setelah pemasangan satu minggu, lalu setiap
bulan selama tiga bulan berikutnya. Pemeriksaan selanjutnya dilakukan setiap enam bulan
sekali.
H. KONTRAINDIKASI
Yang tidak diperkenankan menggunakan IUD adalah
 Belum pernah melahirkan
 Hamil atau di duga hamil
 Kelainan alat kandungan bagian dalam seperti: perdarahan yang tidak normal dari alat
kemaluan, perdarahan di leher rahim, dan kanker rahim.
 Perdarahan vagina yang tidak diketahui
 Sedang menderita infeksi alat genital (vaginitis, servisitis)
 Tiga bulan terakhir sedang mengalami atau sering menderita PRP atau abortus septik
 Kelainan bawaan uterus yang abnormal atau tumor jinak rahim yang dapat mempengaruhi
kavum uteri
 Penyakit trofoblas yang ganas
 Diketahui menderita TBC pelvik
 Kanker alat genital
 Ukuran rongga rahim kurang dari 5 cm
 Miom submukosum
 Sering ganti pasangan
I. KEUNTUNGAN
 Efektif dengan proteksi jangka panjang
 Tidak menggangu hubungan suami istri
 Tidak berpengaruh terhadap ASI
 Kesuburan kembali setelah IUD di angkat
 Efek sampingnya sangat kecil
 Memiliki efek sistemk yang sangat kecil
J. KERUGIAN
 Menoragie
 Dismenorea
 Sedikit peningkatan resiko kehamilan ethopik bila ada kegagalan IUD
 Peningkatan resiko infeksi radang panggul
 IUD terlepas keluar
 Perforasi uterus, usus dan kandung kemih
 Malposisi IUD
 Kehamilan yang disebabkan oleh pengeluaran perforasi atau malposisi.
K. EFEK SAMPING DAN KOMPLIKASI
Efek samping umum terjadi:
perubahan siklus haid, haid lebih lama dan banyak, perdarahan antar mensturasi, saat haid
lebih sakit
 Komplikasi lain: merasa sakit dan kejang selama 3 sampai 5 hari setelah pemasangan,
perdarahan berat pada waktu haid atau diantaranya yang memungkinkan penyebab
anemia, perforasi dinding uterus (sangat jarang apabila pemasangan benar)
 Tidak mencegah IMS termasuk HIV/AIDS
 Tidak baik digunakan pada perempuan dengan IMS atau yang sering berganti
pasanganPenyakit radang panggul terjadi sesudah perempuan dengan IMS memakai IUD,
PRP dapat memicu infertilitas
 Prosedur medis, termasuk pemeriksaan pelvik diperlukan dalam pemasangan IUD
 Sedikit nyeri dan perdarahan (spotting) terjadi segera setelah pemasangan IUD. Biasanya
menghilang dalam 1 – 2 hari
 Klien tidak dapat melepas IUD oleh dirinya sendiri. Petugas terlatih yang dapat melepas
 Mungkin IUD keluar dari uterus tanpa diketahui (sering terjadi apabila IUD dipasang segera
setelah melahirkan)
 Tidak mencegah terjadinya kehamilan ektopik karena fungsi IUD mencegah kehamilan
normal
 Perempuan harus memeriksa posisi benang IUD dari waktu ke waktu.
L. WAKTU PEMASANGAN
 2 sampai 4 hari setelah melahirkan
 40 hari setelah melahirkan
 Setelah terjadinya keguguran
 Hari ke 3 haid sampai hari ke 10 dihitung dari hari pertama haid
 Menggantikan metode KB lainnya
 Pada akhir masamenstruasi karena serviks agak erbuka pada waktu ini
M. KEADAAN YANG MEMERLUKAN PRHATIAN KHUSUS
Keadaan Anjuran
Nyeri haid hebat Dapat disebabkan oleh AKDR. Klien perlu
dirujuk. Umumnya terjadi pada permulaan
pemakaian.
Riwayat kehamilan ektopik Jelaskan kepada klien tanda-tanda kehamilan
ektopik dan bila ada segera mencari pertolongan
di rumah sakit
Gejala penyakit katup jantung Berikan antibiotik saat insersi AKDR. Bila
anemia (hb<9),ganti>
Menderita nyeri kepala atau Paling sering ditemukan pada AKDR yang
migrain mengandung progestin. Bila sakitnya berat,
rujuk klien dan cabut AKDR.keluhan ringan
berikan analgetik.
Penyakit jantung Sebaiknya jangan diberi AKDR yang
mengandung progestin, karena progestin
mempengaruhi lipid dan vasokontriksi
Stroke/ riwayat stroke Sebaiknya jangan diberi AKDR yang
mengandung progestin

DAFTAR PUSTAKA
- http://jovandc.multiply.com/journal/item/33/intra_Uterine_Device_IUD
- http://ilmukeperawatan.wordpress.com/2008/10/16/iud-intra-uterine-device-atau-alat-
kontrasepsi-dalam-rahim-akdr/

Anda mungkin juga menyukai