Anda di halaman 1dari 9

GADAR KARDIOPULMONAL

“ALGORITMA PASIEN DENGAN KEGAWATAN GAGAL NAPAS”

Disusun oleh :
WINNY PRATINI
P07220215037

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KALIMANTAN TIMUR
SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN
TAHUN 2018
ALGORITMA PENANGANAN
GAGAL NAPAS

PASIEN DENGAN DISTRESS NAFAS

PENGKAJIAN PRIMER

AIRWAY BREATHING CIRCULATION


- Peningkatan - Distress pernapasan cuping hidung - Penurunan curah
Sekresi takipneau/bradipneu, retraksi jantung
Pernapasan - Menggunakan otot aksesori (gelisah,
- Bunyi napas - Kesulitan bernapas : lapar udara, kacau mental,
krekels, ronki, diaforesis, sianosis mengantuk)
dan mengi - Papiledema
- Penurunan
haluaran urin)

BERAT ( PCH , APNEU, SIANOSIS) RINGAN

Takipneu ringan
- Bersihkan jalan napas, hisap lendir (suction) Observasi
- Pemberian oksigen 30 menit
- Ventilitator (Ventilator mekanik
dengan tekanan jalan napas positif Membaik ?
kontinu (CPAP) atau PEEP dapat
di kombinasi dengan pemakaian ETT
- Simulasi intravena oksapram 1 – 4 mg/menit
(untuk memperbaiki cardiac output Tidak Ya
serta memperbaiki tekanan shok)
- Bronkodilator ( theophylline kompoun),
- agen sympathomimetic - Pemberian O2
(albuterol, metaproterenol, isoproterenol), dilanjutkan
anticholinergics (ipratropromium bromade), - Monitoring
dan kortikosteroid bila ada obstruksi Saturasi
jalan napas disebabkan oleh - Rontgen toraks
bronkokonstriksi dan disebabkan
oleh peningkatan inflamasi
- Monitor saturasi
- Rontgen thoraks (bila memungkinkan) Evaluasi
- Morphine ) 1-2 mg IV Subkutan 1 – 4 jam
Untuk mengurangi sesak napas pendek
- Lorazepam (untuk mengurangi kepenatan
Ketika sesak nafas)
Perawatan
Rutin
Evaluasi

Perbaikan Klinis YA

TIDAK
Pengkajian
Sekunder
(Ancaman gagal napas kembali) Tanda-tanda Vital :
Ulangi 5-15 menit
Tanda vital harus
mencakup TD
dengan auskultasi,
denyut nadi ,
kulitas
Penilaian
kesadaran

-Lakukan Intubasi
-Pemberian antibiotik spektrum luas
-Pemeriksaan penunjang :
Darah rutin & hitung jenis, AGD,
GDS, elektrolit, rontgen toraks

Hasil AGD : Jika :


-Asidosis metabolik/respiratorik Hipoglikemi:
-Bila PH ≤ =>Natrium bikarbonat berikan D10%
1-2 mEq/KgBB dalam 30 menit Hiperglikemi:
Kurangi infus g lukosa

Perawatan di ICU
Penjelasan :

Gagal nafas penyebab terpenting adalah ventilasi yang tidak adekuat dimana
terjadi obstruksi jalan nafas atas. Pusat pernafasan yang mengendalikan pernapasan
terletak di bawah batang otak (pons dan medulla). Pada kasus pasien dengan anestesi,
cidera kepala, stroke, tumor otak, ensefalitis, meningitis, hipoksia dan hiperkapnia
mempunyai kemampuan menekan pusat pernafasan. Sehingga pernafasan menjadi
lambat dan dangkal. Pada periode postoperatif dengan anestesi bisa terjadi pernafasan
tidak adekuat karena terdapat agen menekan pernafasan dengan efek yang
dikeluarkanatau dengan meningkatkan efek dari analgetik opioid. Pnemonia atau
dengan penyakit paru-paru dapat mengarah ke gagal nafas akut.

Penjelasan terkait algoritma yang saya buat yaitu hal yang dilakukan pertama kali
ketika menemui pasien dengan gagal napas yaitu penilaian airway, breathing,
circulation.

Pengkajian primer pada airway akan ditemukan :

• Peningkatan sekresi pernapasan


• Bunyi nafas krekels, ronki dan mengi

Pengkajian primer pada breathing akan ditemukan :

• Distress pernapasan : pernapasan cuping hidung, takipneu/bradipneu,


retraksi.
• Menggunakan otot aksesori pernapasan
• Kesulitan bernafas : lapar udara, diaforesis, sianosis

Pengkajian primer pada circulation akan ditemukan :

• Penurunan curah jantung : gelisah, letargi, takikardii, Sakit kepala


• Gangguan tingkat kesadaran : ansietas, gelisah, kacau mental, mengantuk
•Papiledema
• Penurunan haluaran urine

Setelah didapatkan pengkajian primer maka akan di klasifikasikan pasien


dengan gagal napas berat dan pasien dengan gagal napas ringan(takipneu
ringan)

Lakukan :

- Bersihkan jalan napas (suction)


- O2 dosis tinggi (Pemberian oksigen kecepatan rendah : masker Venturi atau
nasal prong) . Pemberian oksigen yang lama bias menyebabkan toksik, maka
pemberian oksigen juga harus di kontrol untuk short- dan long term terapi.
- Ventilator (Ventilator mekanik dengan tekanan jalan nafas positif kontinu
(CPAP) atau PEEP) dapat di kombinasi dengan pemakaian ETT( endotrakeal
tube)
- Stimulasi pernapasan dengan oksapram IV (1-4) mg/menit- diberi untuk
memperbaiki cardiac output dan memperbaiki tekanan shok
- Bronkolidator (contohnya: theophylline kompoun), agen sympathomimetic
(albuterol, metaproterenol, isoproterenol), anticholinergics (ipratropium
bromide),) dan kortikosteroid bila ada obstruksi jalan napas disebabkan oleh
bronkokonstriksi dan disebabkan oleh peningkatan inflamasi .
- Antibiotik- tujuan untuk penyakit yang disebabkan oleh infeksi(sepsis) seperti
pneumonia
- morphine (2.5-10 mg by mouth or 1-2 mg IV/subcutaneous every 1-4 hours):
untuk mengurangi sensasi nafas pendek.
- lorazepam, (0.5-1.0) sublingually- untuk mengurangi kepenatan ketika sesak
nafas
jika keadaan membaik : observasi selama 30 menit serta monitoring keadaan
klien
jika keadaan memburuk
Lakukan Intubasi
Pemberian antibiotik spektrum luas
Jika hipoglikemi berikan D10%
Jika hieperglikemi kurangi infus gl
Pemeriksaan penunjang :
- Darah rutin & hitung jenis, AGD, GDS, elektrolit, rontgen toraks
Rujuk pasien ke ICU
Pembahasan Isi dari video
Ketika bernapas secara adekuat maka nilai irama dan kualitasnya berada dalam batas
normal. Namun ketika bernapas tidak adekuat harus mengenali dan segera diobati untuk
mempertahankan kehidupan karena kekurangan oksigen atau kelebihan karbon dioksida jika
tidak segera diobati maka dapat menyebabkan kematian, tingkat pernapasan mungkin diluar
batas normal antara 12-20 kali per menit dari pernapasan dewasa. Pernafasan bisa sangat
lambat atau sangat cepat dari (dimana udara yang masuk atau keluar dari pari-paru). Irama dari
pernapasan yang tidak reguler/normal dapat menjadi sulit untuk dinilai. Oleh karena itu
pernafasannya akan sulit untuk dilihat(irama nafas) atau didengar (suara nafas). Menjaga
pikiran pasien agar tetap tenang agar dapat menunjukkan tingkat reguler sebagai upaya untuk
pernapasan yang tidak adekuat.
Hal yang sudah dilakukan didalam video
1. Pemberian O2
2. Pemeriksaan suara nafas (auskultasi)
3. Penaturan Posisi Semi Fowler
4. Pemeriksaan ABC
5. Pembukaan jalan nafas Jaw Thrust

Hal yang tidak dilakukan didalam yang telah disaksikan :


1. Tidak melakukan suction (karena hanya dilakukakan pada pasien dengan sumbatan
jalan nafas).
2. Trakeostomi (
3. Tidak dilakukan EKG (Karena kondisi lingkungan tidak memungkinkan dan pasien
kambuh mendadak)
4. Tidak dilakukan monitor saturasi

Hal yang seharusnya dilakukan didalam tindakan :


1. Periksa Airway : Suction dan intubasi (bila perlu)
2. Periksa Breathing : Pemberian Oksigen
3. Periksa Circukation : Monitor Saturasi dan Melakukan perekaman EKG
DAFTAR PUSTAKA

1. Anthony s.Fauci Harrison, Principle of internal medicine ,17th


edition/2008, hal1675-1677
2. http://www.infokedokteran.com/info-obat/diagnosis-dan-
penatalaksanaan-pada-kegagalan-pernapasan.html diakses pada 5
September pukul 17.00
3. http://www.healthnewsflash.com/conditions/respiratory_failure.php
4. Ajmal Gilani, MD; Albert Hinn, MD; Peter Lars Jacobson, MD, End-
of-Life Physician Education Resource Center www.eperc.mcw.edu.
ALS: Management of Respiratory Failure. Diakes pada 5 September
2018 pukul 16.00
5. http://copd.about.com/od/complicationsofcopd/a/respfailure.htm

Anda mungkin juga menyukai