Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di dalam kegiatan sehari-hari dalam melakukan aktivitas, kita sering tidak menduga
akan mendapatkan resiko kecelakaan pada diri kita sendiri. Banyak sekali masyarakat yang belum
menyadari akan hal ini, termasuk di Indonesia. Baik di lingkungan kerja (perusahaan, pabrik, atau
kantor), di jalan raya, tempat umum maupun di lingkungan rumah.
Masyarakat sering menyepelekan faktor-faktor tertentu karena mereka belum mendapat
kecelakaan itu sendiri. Sehingga di perlukan cara untuk mencegah agar tidak terjadi kecelakaan yang
tidak diinginkan. Selain pemberian peringatan diri dan pengertian kepada masyarakat, tentu dibutuhkan
alat penunjang untuk mengurangi resiko terjadi kecelakaan. Disinilah alat pelindung diri (APD)
dibutuhkan. Secara umum APD adalah salah satu usaha yang dapat mencegah kecelakaan guna
memberikan perlindungan kepada masyarakat.
Alat Pelindung Diri ( APD ) di lingkungan kerja adalah seperangkat alat yang digunakan oleh
tenaga kerja untuk melindungi seluruh/sebagian tubuhnya terhadap kemungkinan adanya potensi bahaya
atau kecelakaan kerja. Meskipun alat ini lebuh sering digunakan di tempat kerja, namun juga dibutuhkan
pula untuk melindungi diri dalam kegiatan sehari-hari. APD tidak mencegah insiden bahaya, tetapi
mengurangi akibat dari kecelakaan yang terjadi.
Pada kesempatan kali ini kelompok kami membahas tentang penggunaan masker dan skort isolasi
sebagai salah satu alat pelindung diri bagi perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatan.

1.2 Rumusan masalah


1. Bagaimana cara mengenakan dan melepas masker yang baik & benar?
2. Bagaimana cara mengenakan skort isolasi yang baik & benar?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Mahasiswa dapat mengetahui dan mempraktikan cara mengenakan dan melepas
masker dengan baik & benar.
2. Mahasiswa dapat mengetahui dan mempraktikan cara mengenakan skort isolasi
dengan baik & benar.

1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Mengenakan dan Melepaskan Masker
2.1.1 Pengertian
Masker digunakan sebagai alat pengaman yang menutup lubang hidung dan
mulut. Memakai Masker dapat mencegah berbagai macam penyakit menular, yaitu
mencegah terjadinya efek yang disebabkan oleh debu dan bercampur dengan kuman
- kuman bertebaran disekitar kita yang terhirup oleh hidung ataupun mulut.
Memakai Masker kadang sangat tidak di perhatikan oleh beberapa orang
pada saat mengendarai kendaraan ataupun para Petugas Kesehatan terutama
Perawat bersentuhan langsung dengan Pasien pada waktu di RS padahal hampir 50
% penyakit dapat tertular melalui udara. Kasus-kasus penyakit Dalam dapat
menyerang siapa saja baik Anak- anak maupun Orang dewasa yang penularanya
melalui hidung ataupun mulut yaitu udara yang tercampur penyakit/kuman.
Ada berbagai alasan Orang tidak suka memakai Masker diantaranya belum
tahu fungsi dan manfaat Memakai Masker, tidak bisa dalam memakai, tidak tidak
terbiasa, tidak tahu perawatanya.
Untuk mempermudah setiap Orang tahu , Funngsi dan Manfaat Memakai
Masker, Setiap Tindakan Harus memakai Masker Waktu, Ditempat, Saat yang
tepat, Sehinga menjadi Contoh bagi Masyarakat apalagi bagi keluarga pembesuk
disarankan memakai masker pada saat membesuk saudaranya yang sedang dirawat
di Rumah Sakit supaya hidung ataupun mulut bisa tertutup rapat sehingga secara
otomatis tidak menghirup udara yang terkontaminasi dengan kuman-kuman.
Terutama penyakit menular seperti TB Paru (TBC).
Alasan banyak Orang tidak suka Memakai Masker, alasan tidak nyaman
disebabkan oleh belum terbiasa perlunya Sosialisasi dalam pemakaian Masker,
Alasan yang terakhir tidak bisa/ tahu perawatan Masker, Kita dapat memilih
Masker yang bahan dasarnya dari kain yang mudah dicuci dengan diterjen Supaya
efisien Masker dapat dipakai dikemudian hari sudah terbebas dari kuman.

2
2.1.2 Tujuan
1. Mencegah atau mengurangi transmisi mikroorganisme melalui udara(droplet
infektion)saat merawat pasien yang diisolasi
2. Melindungi perawat dari infeksi saluran pernapasan

2.1.3 Indikasi
1. Saat membantu prosedur steril
2. Saat menyiapkan alat-alat steril untuk area steril
3. Saat merawat pasien di ruang isolasi

2.1.4 Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan


1. Yakinkan masker menutup semua bagian mulut dan hidung
2. Jangan memakai masker yang sudah terpakai di dinas sebelumnya, jadi di
usahakan di pakai hanya sekali saja
3. Masker harus diganti jika sudah dalam keadaan lembab atau basah. Buang
masker yang tidak terpakai di tempat medis

2.1.5 Persiapan Alat


Masker bersih yang siap pakai

2.1.6 Prosedur Mengenakan & Melepas Masker


A. Menggunakan masker
1. Cuci tangan terlebih dulu
2. Temukan tepi atas masker(masker biasanya memilikki strip logam tipis di
salah satu tepinya yang dapat di tekuk untuk disesuaikan dengan pangkal
hidung pengguna).Periksa kebijakan institusi untuk menggunakan masker
yang tepat.
3. Pegang masker pada kedua tali bagian atas. Ikatkan kedua tali tersebut di
belakang kepala dengan tali di atas telinga.

3
4. Ikat kedua tali bawah di sekitar leher dengan tepi masker bawah tepat di
bawah dagu. Ada dua juga masker yang mempunyai tali elastik yang
dikaitkan di kedua telinga.

B. Melepas Masker
1. Bila menggunakan sarung tangan,lepaskan terlebih dahulu sarung tangan
kemudian masker,baru cuci tangan.
2. lepaskan kedua ikatan dan lipat masker menjadi setengahnya dengan
permukaan dalam saling berhadapan.
3. Buang masker ke dalam tempat yang telah disediakan(masker sekali pakai
harus di buang ke tong sampah infeksius yang bewarna kuning).

*MASKER SEKALI PAKAI(disposable)HANYA DIPAKAI SEKALI

4
2.2 Mengunakan Skort Isolasi
2.2.1 Pengertian
Suatu tindakan menggunakan pakaian khusus dalam merawat klien isolasi
guna menghindari penyebaran dan penularan penyakit.

2.2.2 Tujuan
1. Memudahkan perawatan
2. Mencegah penularan dan penyebaran penyakit
3. Sebagai proteksi bagi perawat

2.2.3 Persiapan Alat


Skort isolasi

2.2.4 Prosedur Pelaksanaan


1. Cuci tangan
2. Skort dipegang pada bagian bahu sebelah dalam, kemudian kedua lengan
dimasukkan bersama dan tali diikatkan.
3. Buka tali dan lepaskan skort dengan cara memasukkan jari tangan ke dalam
lengan sehingga tidak terkontaminasi.
4. Jika skort digantungkan di dalam kamar, lipat ke dalam bagian yang kotor atau
bagian luarnya (terbalik).
5. Setelah menggantungkan skort.
6. Cuci tangan.

5
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Proses keperawatan merupakan suatu kegiatan yang terorganisir dengan
menggunakan metode yang sistematis dalam memberikan Asuhan Keperawatan kepada
individu,kelompok,keluarga dan masyarakat terhadap masalah kesehatan yang dialami.
Dalam Proses keperawatan sebagai perawat pun harus menjaga diri dengan
menggunakan alat pelindung diri (APD) yang diantaranya yakni menggunakan
masker,melepaskan masker, membuka dan melepas skort isolasi.Hal ini dilakukan agar
perawat terhindar dari segala penyakit/Infeksi Nasokomial.

3.2 Saran
1. Perawat harus selalu ingat akan pentingnya APD (alat pelindung diri ).
2. Sebelum dan sesudah tindakan hendaknya memakai alat pelindung diri.
3. Sesama Perawat harus saling peduli akan pentingnya APD walaupun itu tindakan biasa
saja.
4. Perawat Harus Mengetahui Jenis Penyakit sehingga dapat menggunakan apa saja alat
pelindung diri yang harus dipakai.

6
DAFTAR PUSTAKA
http://makalahpendidikanteknikmesin.blogspot.com/2012/03/aalat-pelindung-diri-untuk-memenuhi.html

http://ithinkeducation.blogspot.co.id/2014/06/memakai-dan-membuka-skort-isolasi-di.html

Kusyati, Eni.2006.Keteramplan dan Prosedur Laboratorium Keperawatan Dasar.Jakarta:EGC.

Anda mungkin juga menyukai