Anda di halaman 1dari 4

P:”apa pentingnya sekitar pukul tiga sore dan bunuh diri di kamar tidur Anda?

”(menghubungkan
kelompok informasi)

K:”tidak ada seorangpun akan berada di rumah. Saudara ipar laki-laki saya yang tinggal bersama
kami pergi bekerja pada pukul 2.30 siang dan anak-anak serta suami saya baru akan pulang sekitar
pukul 3.30.”

P:”siapa lagi yang tinggak bersama Anda?”(mengklarifikasi)

K:”itu semua_suami saya, dua anak, dan saudara laki-laki suami saya.”

P:”siapa yang Anda inginkan menemukan Anda setelah Anda menembak diri Anda di kamar tidur
pada pukul 3 sore?”(menempatkan kejadian secara berurutan)(bertanya tentangkepada siapa
kemarahan tersebut ditujukan dan mengapa klien ingin menyakiti individu tersebut)

K:”suami saya.”

P:”apa yang Anda ingin suami Anda pikirkan ketika ia berjalan menuju kamar tidur Anda dan
menemukan Anda telah menembak diri Anda?”(mendorong menjelaskan emosi)

K:”saya ingin dia merasa sakit hati!saya ingin dia tahu bahwa dia salah telah menipu saya, dia bilang
dia tidak akan melakukannya lagi, tapi dia melakukannya. Dia punya hubungan gelap teus-menerus.
Saya percaya kepadanya setiap kali dia berkata tidak akan melakukannya lagi. Betapa bodohnya
saya. Dia pasti tertawa setiap kali saya memercayai kata-kata dusta dan janji-janjinya... hidup ini
tidak ada harapan. Perkawinan saya adalah suatu kegagalan. Saya tidak dapat memperbaikinya dan
saya tidak dapat memperbaiki suami saya..atau diri saya dan saya yakin saya tidak bisa bersembunyi
di balik penyangkalan lagi...percayakah Anda bahwa bulan lalu saya menemukannya di kamar tidur
kami ersama seorang wanita asing? Di dalam kamar tidur kami! Yah, mulai sekarang, dia hanya dapat
melihat otak saya diseluruh kamar dan dia akan tahu bahwa dia salah_sangat salah!”

P:”Bagaimana Anda sampai berpikir bahwa bunuh diri adalah satu-satunya jalan yang anda
miliki?”(memfokuskan)

K:”saya sudah mencoba segala hal yang lain.”

P:”satu hal apa yang telah Anda coba?”(memfokuskan)

K:”saya sudah mengatakan kepada Anda. Saya percaya pada semua kebohongannya. Saya mencoba
untuk bersikap baik.”

P:”coba jelaskan’bersikap baik’.”(mendorong menjelaskan persepsi)

K:”istri yang baik_Anda tahu, ibu rumah tangga, pasangan seks, memasak, ibu bagi anak-anaknya.”

P:”bagaimana Anda melihat bersikap baiksebagai cara memperbaiki pilihan suami Anda untuk
berhubungan seks dengan wanita lain?”(mendorong menjelaskan persepsi)

K:”saya tidak tahu. Itu adalah hal-hal yang ibu saya bilang harus saya lakukan ketika saya
memergokinya menipu saya. Bersikaplah baik dan dia akan lebih mencintaimu.”
P:”bagaimana dengan memilih untuk meninggalkan suami Anda karena dia tidak setia pada
Anda?”(mendorong melakukan evaluasi)

K:”uh... saya tidak akan pernah meninggalkannya. Saya tidak bisa. Saya tidak punya ketrampilan
kerja dan anak-anak masih di sekolah dasar”(tingkat perencanaan terkait dengan bunuh diri)

P:”Anda berencana untuk meninggalkannya hari ini dengan cara yang besar>”(konfrontasi yang
halus)

K:”yah.”

P:”bagaiman dengan kemungkinan anak-anak Anda menjadi orang pertama yang menemukan Anda
meninggal di dalam kamar tidur?”(kembali melengkapi informasi atau pertanyaqn yang telah
berkembang; mendorong pemikiran lebih jauh tentang rencananya)

K:”oh, saya belum memikirkan tentang kemungkinan anak-anak menemukan saya. Mereka biasanya
bermain di luar sepulang sekolah. Uh... saya belum....”(diam)

P:”siapa yang Anda inginkan membantu suami Anda membesarkan anak-anak Anda setelah Anda
bunuh diri?”(mendorong pemikiran lebih jauh tentang rencananya)

K:”saya tidak tahu... maksud saya, saya juga belum berpikir tentang hal itu.”

P:”apa pikiran dan rencana Anda sehubungan dengan pemakaman Anda?”(memfokuskan rencana)

K:”saya telah memilih busana. Pada hari Minggu saya bilang pada suami saya bahwa ketika saya
meninggal, dia harus memastikan saya dibaringkan dengan busana berwarna peach. Buasana ini
adalah hadiah ulang tahun pernikahan saya yang ke-12 dan dia pernah bilang saya terlihat cantik
memakainya. Dia tahu busana yang mana.”

P:”apa yang dikatakannya ketika Anda mengatakan kepadanya tentang busana berwarna peach
untuk pemakaman Anda?”(memfokuskan)

K:”dia menyuruh saya untuk tidak terlalu dramatis kemudian dia tertawa. Saya ingin dia tersedak di
tengah-tengah tawanya ketika dia melihat saya di peti mati, dan saya ingin dia teringat apa ynag
dilakukannya kepada saya setiap kali dia masuk ke dalam kamar tidur kami dan melepas celana
panjangnya.”

P:”apa yang dilakukannya kepada Anda?”

K:”apa yang dia inginkan untuk saya lakukan.”

P:”bagaiman a Anda melihat pilihan Anda utnuk melakukan bunuh diri sebagai hal yang diinginkan
suami Anda untuk Anda lakukan?”

K:”dia tahu mengapa dia ingin saya melakukannya.”

P:”apa yang akan menghentikan Anda sehingga Anda tidak melaksanakan rencana ini?”(mendorong
rencana tindakan)
K:”saya tidak tahu. Anak-anak... saya tidak memikirkan mereka. Saya pikir saya merencanakannya
dengan rinci, tapi sekarang kelihatannya....agh!”

P:”Anda mengalami banyak beban emosional dan Anda mempunyai hak terhadpat perasaan Anda
sendiri.”(menerjemahkan dalam bentik perasaan)

K:”ya.”

P:”Anda berani mendekati saya dan mengatakan kepada saya bahwa Anda merencanakan bunuh
diri hari ini. Kami, para staf, dokter, dan saya sendiri, akan membantu agar Anda tetap
aman.”(menawarkan diri) Saya akan menghubungi layanan evaluasi kedaruratan psikiatri setempat,
yang akan mengirim seorang ahli ke kantor hari ini untuk berbicara dengan Anda supaya mereka
dapat memperkirakan jenis bantuan ynag diperlukan dan tersedia bagi Anda. Dr.Martin telah
menetapkan rencana untuk evaluasi kedaruratan yang akan dilakukan oleh seorang ahli pada
kliennya ynag memiliki pilikiran untuk membahayakan diri mereka sendiri. Saya juga akan tetap
disini menemani Anda saat Anda berbincang-bincang dengan Dr.Martin dan evaluator psikiatri
sehingga kita dapat merencanakan cara lain yang adapat membantu Anda menghadapi situasi ini.
Apakah Anda setuju dengan hal ini?”(menawarkan diri)

K:”saya merasa malu dan tidak kompeten, tapi ya, terima kasih. Say tidak pernah berpikir saya akan
mengataka hal ini kepada seseorang. Saya bahkan tidak tahu mengapa saya memenuhi janji
pertemuan hari ini. Saya...uh...terima kasih.”

P:”kembali. Siapa dari teman atau kerabat Anda yang menurut Anda akan menjadi sistem
pendukung Anda, orang-orang yang Anda harapkan dapat membantu saat ini, yang dapat saya
hubungi dapat menemani Anda?”(rencana tindakakan otoritatif dapat diteriama dalam kondisi krisis
dan kondisi bunuh diri.)

K:”ehm, saya rasa sebaiknya kita tidak melibatkan suami saya pada saat ini. Saya marah, kecewa,
dan sakit hati karena prilakunya dan saya tidak ingin melihat wajahnya untuk sementara ...kalau
bisa.”

P:”teruskan.”(mendorong penyusunan rencana tindakan)

K:”ehm. Saudara ipar laki-laki saya cukup baik. Maksud saya, saya berbicara dan dia mendengarkan
bahkan memberi saya umpan balik yang bagus, tapi dia lebih banyak mendengarkan. Saudara ipar
laki-laki saya ini adalah saudara laki-laki suami saya. Dia menyukai saudara perempuan saya dan
saya rasa dia cocok dengan ipar saya itu. Mereka pasangan yang serasi dan tampaknya dia bahagia
dengan satu orang wanita, tidak seperti kakaknya ynag menjijikkan.”

P:”mana dari kedua orang ini yang Anda ingin saya hubungi saat ini, saudara perempuan Anda atau
saudara ipar laki-laki Anda?”(mendorong penyusuna rencana tindakan)

K:” saudara perempuan saya, saya rasa. Dia mungkin berada di apartemennya saat ini. Ini nomor
teleponnya.”

P:”Anda, Dr.Martin, dan evaluator akan memutuskan dengan tepat cara membantu Anda
menghadapi krisis ini, sekali lagi saya akan menemani Anda saat Anda berbincang-bincang dengan
mereka. Saya juga igin membuat kontrak tida-bunuh diri dengan Anda. Kontrak ini mencakup dua
hal. Pertama, saya akan meminta saudara perempuan Anda pergi ke rumah Anda menyingkirkan
kotak terkunci yang berisi senjata dan amunisi serta setiap barang yang dia lihat dapat
membahayakan diri Anda. Apakah Anda setuju dengan hal ini?”9rencana tindakan otoritatif/kontrak
tidal-bunuh diri)

K:”ya, saya merasa bodoh, seperti seorang anak di sekolah yang tidak dipercaya bisa memasang
sepatu karet antiair saat hujan.”

P:” saya mengerti, tapi ini akan membantu Anda menghilangkan setiap godaan.”(validasi konsesual)

K:”OK. Tidak apa-apa. Saya bisa memahami mengapa ini harus dilakukan .”

P:”bagian selanjutnya dari kontrak tidak-bunuh diri ini ialah Anda harus setuju bahwa sedikit saja
Anda memiliki persepsi atau kecurigaan bahwa Anda ingin membahayakan diri Anda sendiri, Anda
akan segera memberitahu orang yang tinggal bersama Anda di rumah, atau staf jika Anda di rawat di
rumah sakit, atau ahli terapi Anda , atau Dr.Martin. kami ingin Anda tahu bahwa Anda dapat segera
meminta bantuan, juga berbagai sumber bantuansetiap saat. Sebelum Anda pulang hari ini, saya
akan memberi Anda dan saudara perempuan Anda sebuah kartu yang mencantumkan nomor
telepon gengam Dr,Martin. Jika dia tidak bisa datang, dia akan memberi tahu saya sehingga salah
satu dari kami bisa datang ketika Anda tidak dapat menghubungi yang lain dalam sistem pendukung
Anda. Apakah Anda setuju untuk tidak membahayakan diri Anda sendriri gdan segera menghubungi
seseorang dari sistem pendukung saat pikiran untuk membahayajan diri muncul
kembali?”9menetapkan kontrak tidak-bunuh diri0

K:”ya. Saya tidak bermaksud untuk mencari masalah lagi.”

P:”hanya ingin memastikan bahwa pikiran kita sama, dapatkah Anda menyebutkan kembali apa ynag
telah kita sepakati bersama?”(meminta validasi konsesual0

K:”saya berjanji untu mengataannya kepada saudara perempuan saya, Dr,Martin, Anda, atau setiap
staf ketika saya di rawat di rumah sakit jika saya punya perasaan ingin bunuh diri. Saya akan
melakukannya saat perasaan atau keinginan untuk membahayakan diri saya muncul. OK. Saya akan
melakukannya.”

P:’Anda sudah menanggung banyak penderitaan sendirian dan sekarang kami dapat membantu
Anda mengatasinya supaya Anda menjadi lebih kuat. Sekali lagi kami disini untuk membantu Anda ,
bukan menghakimi Anda. Menjaga Anda tetap aman dan membantu Anda melewati waktu
keputusasaan ini adalah tujuan kami disini.”(menawarkan diri)

K:”Ya, terima kasih.”

Anda mungkin juga menyukai