TINJAUAN PUSTAKA
A. Kanker Serviks
1. Definisi
Kanker serviks adalah penyakit akibat tumor ganas pada daerah serviks
(leher rahim) sebagai akibat adanya pertumbuhan jaringan yang tidak terkontrol
Penyebab dari kanker serviks adalah infeksi dari Human Papiloma Virus
(HPV) dan biasanya terjadi pada perempuan usia subur. Human Papiloma Virus
(HPV) ditular melalui hubungan seksual dan ditemukan pada 95% kasus kanker
mulut rahim. Infeksi HPV dapat menetap menjadi displasia atau sembuh secara
sempurna.
sel secara genetik). Pada fase aktif metaplasia dapat berubah menjadi sel yang
berpotensi ganas. Perubahan ini biasanya terjadi di zona transformasi. Sel yang
mengalami mutasi disebut sel displastik dan kelainan epitelnya disebut dysplasia
a. Displasia (ringan, sedang, berat). Lesi displasia sering disebut lesi pra kanker
9
10
belum menyebar)
Tanda-tanda dini yang tidak spesifik seperti sekret vagina yang agak berlebihan
dan kadang-kadang disertai dengan bercak perdarahan. Gejala umum yang sering
dan keputihan.
berbau busuk, nyeri panggul, nyeri pinggang dan pinggul, sering berkemih, buang
air kecil dan buang air besar yang sakit. Gejala penyakit yang residitif berupa
2011:296).
3. Faktor Risiko
terpapar HPV (sebagai etiologi dari kanker serviks) diantaranya adalah sebagai
karsinoma serviks.
c. Perilaku seksual
kali bila berhubungan dengan enam atau lebih mitra seks atau bila hubungan
e. Sosial ekonomi
rendah mungkin faktor sosial ekonomi erat kaitannya dengan gizi, imunitas
imunitas tubuh.
perempuan yang pasangannya belum disirkumsisi. Hal ini karena pada pria
12
smegma.
Terkandung nikotin dan zat lainnya yang terdapat di dalam rokok. Zat-
adanya erosi di serviks yang kemudian menjadi infeksi berupa radang terus
4. Stadium
stadium I A dan biopsi jaringan serviks untuk stadium klinik lainnya), foto paru-
(Prawirohardjo, 2011:297).
13
1. Definisi
wotten yang telah dicelupkan kedalam asam asetat/asam cuka 3-5% dengan
mata telanjang. Daerah yang tidak normal akan berubah warna menjadi putih
mungkin memiliki lesi prakanker. Jika tidak ada perubahan warna maka dapat
Deteksi dini kanker leher rahim dilakukan oleh tenaga kesehatan yang
sudah dilatih dengan pemeriksaan leher rahim secara visual menggunakan asam
asetat yang sudah di encerkan, berarti melihat leher rahim dengan mata
Daerah yang tidak normal akan berubah warna dengan batas yang tegas menjadi
Tes IVA dapat dilakukan kapan saja dalam siklus menstruasi, termasuk
saat menstruasi, dan saat asuhan nifas atau paska keguguran. Pemeriksaan IVA
juga dapat dilakukan pada perempuan yang dicurigai atau diketahui memiliki
rendah bila dibandingkan dengan jenis skrining yang lain, karena (Kumalasari,
2012:97):
c. Dapat dipelajari dan dilakukan oleh hampir semua tenaga kesehatan yang
sudah terlatih
Puskesmas, Pustu, Polides, dan klinik dokter spesialis, dokter umum dan
bidan)
efektif
15
1) Spekulum
2) Lampu
3%.
4) Buat asam asetat sesuai keperluan hari itu. Asam asetat jangan
4) Kapas lidi
5) Sarung tangan
b. Metode Pemeriksaan
consent klien
2) Klien diminta untuk membuka pakaiannya dari pinggang hingga lutut dan
8) Bersihkan serviks dari cairan, darah, dan sekret dengan kapas lidi bersih
c) Jika SSK tampak, lakukan IVA dengan mengoleskan kapas lidi yang
serviks
17
d) Tunggu hasil IVA selama 1 menit, perhatikan apakah ada bercak putih
e) Jika tidak (IVA negatif), jelaskan kepada klien kapan harus kembali
f) Jika ada (IVA positif) , tentukan metode tata laksana yang akan
dilakukan
11). Buang sarung tangan , kapas, dan bahan sekali pakai lainnya ke dalam
yang dapat digunakan kembali, rendam dalam larutan klorin 0,5% selama
pemeriksaan lagi, serta rencana tata laksana jika diperlukan (Kemenkes RI,
2015:17-19).
eksisi LEEP/LLETZ.
ginekologi
Wanita Usia Subur (WUS) berada pada kisaran usia 15 tahun sampai 49
tahun, maka pelayanan kesehatan pada kelompok ini meliputi remaja dan Pasangan
kehidupannya, baik dalam keluarga maupun dalam masyarakat. Sampai saat ini,
masalah gangguan kesehatan yaitu kurang gizi, terlalu sering hamil, dan kelelahan.
(Prasetyawati, 2012).
sumber daya manusia. Ada 8 komponen yang termasuk dalam kesehatan reproduksi
infeksi dan penyakit, pendidikan seksualitas dan gender, pencegahan, skrining dan
sukarela memilih alat kontrasepsi yang ada, pencegahan dan pengobatan infertilitas,
(Prasetyawati, 2012:93).
19
D. Konsep Perilaku
manusia dari tingkat kesehatan seseorang atau masyarakat dipengaruhi oleh dua
faktor pokok yaitu faktor perilaku (behavior cause) dan faktor diluar perilaku (non-
behavior cause). Selanjutnya perilaku dipengaruhi oleh tiga faktor utama yang
(promosi) kesehatan. PRECEDE model ini diuraikan bahwa perilaku itu sendiri
1. Faktor Predisposisi
dan motivasi.
2. Faktor pendukung
3. Faktor pendorong
Terwujud dalam sikap dan perilaku petugas kesehatan atau petugas lain
2010)
motivasi, niat untuk bertindak dan akhirnya terjadilah perwujudan niat tersebut
D. Pengetahuan
1. Definisi
dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek
tertentu. Dari pengalaman dan penelitian ternyata perilaku yang didasari oleh
pengetahuan akan lebih langgeng dari pada perilaku yang tidak didasari oleh
angket menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek penelitian.
2. Tingkat pengetahuan
suatu masyarakat atau individu yang diinginkan, bagaimana individu itu berfikir
a Tahu (Know)
kembali (recall) sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau
rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu, tahu merupakan tingkat
pengetahuan yang paling rendah. Kata kerja untuk mengukur bahwa orang
b Memahami (Comprhension)
tersebut secara benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau materi
c Aplikasi (Application)
yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi real (sebenarnya). Aplikasi di
metode, prinsip dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain.
d Analisis (Analysis)
organisasi, dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis ini
sebagainya.
e Sintesis (Synthesis)
f Evaluasi (Evaluation)
terselesaikan.
3) Pengalaman Pribadi
Cara baru atau dalam memperoleh pengetahuan pada dewasa ini lebih
sistematis, logis dan ilmiah atau lebih populer disebut metodologi penelitian.
dan verikatif, akhirnya lahir suatu cara melakukan penelitian yang dewasa ini
26):
a. Faktor Internal
1) Umur
hingga berulang tahun. jika seseorang itu memiliki umur yang cukup maka
akan memiliki pola pikir dan pengalaman yang matang. umur akan sangat
2) Jenis Kelamin
mencari tahu informasi daripada laki-laki baik itu secara formal maupun
informal.
3) Pendidikan
menerima informasi.
4) Pekerjaan
b. Faktor Eksternal
1) Lingkungan
lingkungan tersebut.
2) Sosial Budaya
seseorang tanpa melalui penalaran apakah yang dilakukan baik atau buruk.
25
melakukan.
3) Status Ekonomi
diperlukan untuk kegiatan tertentu. sehingga status sosial ekonomi ini akan
4) Sumber Informasi
E. Motivasi
1. Pengertian
Motif atau motivasi berasal dari kata latin moreve yang berarti dorongan
dari dalam diri manusia untuk bertindak atau berperilaku. Pengertian motivasi
tidak terlepas dari kata kebutuhan atau needs atau want. Kebutuhan adalah suatu
“ potensi “ dalam diri manusia yang perlu ditanggapi atau direspons. Tanggapan
merasa atau menjadi puas. Apabila kebutuhan tersebut belum direspon atau
dipenuhi maka akan selalu berpotensi untuk muncul kembali sampai dengan
motivasi adalah suatu arahan pegawai dalam suatu orgnisasi agar mau
semaksimal mungkin.
Dari berbagai batasan dan dalam konteks yang berbeda seperti tersebut
diatas dapat disimpulkan bahwa motivasi atau motif adalah suatu dorongan dari
kegiatan tertentu guna mencapai suatu tujuan. Motif tidak dapat diamati yang
2. Macam-macam Motivasi
Motif dapat dibagi berdasarkan berbagai pandangan dari para ahli, antara
macam, yakni :
sebagainya.
1) Motif ekstrinsik, yaitu motif yang berfungsi karena adanya rangsangan dari
perkembangan anaknya.
2) Motif intrinsik, yaitu motif yang berfungsi tanpa rangsangan dari luar tetapi
3. Teori-teori Motivasi
a. Teori Maslow
Maslow, seorang ahli psikologi telah mengembangkan teori motivasi ini sejak
dalam suatu waktu tertentu. Satu motif yang lebih tinggi tidak akan dapat
4) Kebutuhan yang satu dengan kebutuhan yang lain saling kait mengait,
b. Teori Mc Clelland
Menurut Mc Clelland, mengatakan bahwa dalam diri manusia ada dua motivasi,
yakni motif primer atau motif yang tidak dipelajari dan motif sekunder atau
motif yang dipelajari melalui pengalaman serta interaksi dengan orang lain.
Selanjutnya motif sosial oleh Clelland yang dikutip oleh Isnanto Bachtiar
1) Motif berprestasi
Berprestasi adalah suatu dorongan yang ada pada setiap manusia untuk
2) Motif berafiliasi
lain diterima oleh orang lain atau lebih positif lagi supaya disukai oleh orang
lain, ia harus menjaga hubungan baik dengan orang lain. Untuk mewujudkan
3) Motif berkuasa
menguasai orang lain, baik dalam kelompok sosial yang kecil maupun
kelompok sosial besar. Motif untuk mempengaruhi dan menguasai orang lain
ini oleh Clelland disebut motif berkuasa. Motif berkuasa ini adalah berusaha
hadiah atau uang misalnya, melainkan banyak faktor yang berpengaruh terhadap
motivasi tersebut. Beberapa ahli mengelompokkan dua cara atau metode untuk
atau piagam.
31
penyediaan air bersih kepada suatu desa tertentu yang dapat menunjang
5. Kategori Motivasi
reward kepada anggota atau bawahan yang berprestasi atau berperilaku sehat.
E. Kerangka Teori
Sebagai bahan acuan dalam penelitian ini kerangka teori yang dipergunakan
Faktor Pendukung :
Tersedia atau tidak tersedianya
Perilaku
fasilitas-fasilitas atau sarana-sarana
kesehatan
kesehatan
Faktor pendorong
Sikap dan perilaku petugas kesehatan
Motivasi