Anda di halaman 1dari 7

LAMPIRAN KELOMPOK 3

Gambar 2. Larutan baku yang digunakan untuk


Gambar 1. Botol – botol gelap yang berisi air
formulasi
keran
Keterangan:
Keterangan:
A,B,C,D,E,F = beberapa larutan baku
A: Botol Perlakuan I D: Botol perlakuan IV
G: pipet yang digunakan dalam mengambil
B: Botol perlakuan II E: Botol perlakuan V
larutan
C: Botol perlakuan III

Gambar 4. Kecambah jagung yang telah ditanam


Gambar 3. Setelah diberikan formulasi pada media hidroponik yang telah diberi
larutan, kecambah jagung dimasukkan ke perlakuan pada H0
dalam botol gelap. A: T I F: Tanaman kecambah
Keterangan: B: T II G: Kapas
A: lubang pada tutup botol C: T III
B: kapas untuk menjaga kecambah tegak D: T IV
C: kecambah jagung E: T V
Gambar 5. Pengukuran variable tanaman Gambar 6. Pengukuran variabel panjang akar
pada masing – masing botol, yaitu yang diamati tiap minggu dan terlihat adanya
pengukuran panjang yang dilakukan tiap gejala klorosis pada daun tua.
minggu. Keterangan:
Keterangan: A: Akar
A: Pangkal leher akar B: Penggaris
B: daun terpanjang dan gejala nekrosis
C: Penggaris

Gambar 7. Banyaknya jagung mati akibat


kekurangan unsur hara (Defisiensi) terlihat
dari terjadinya klorosis dan nekrosis serta
matinya tumbuhan setelah minggu ke 3.
A: tanaman mati akibat defisiensi
B: tanaman yang masih hidup
Gambar 8. Perkembangan akar pada masing –
masing botol dengan perlakuan yang berbeda
setelah 4 minggu.
Keterangan:
A: akar dengan perlakuan formulasi larutan 1
B: akar dengan perlakuan formulasi larutan II
C: akar dengan perlakuan formulasi larutan III
D: akar dengan perlakuan formulasi larutan IV
E: akar dengan perlakuan formulasi larutan V
LAMPIRAN KELOMPOK 1

Gambar 1. Kecambah kacang kedelai yang telah


dimasukkan ke dalam botol gelap yang telah diisi
formulasi larutan pada H0.
Keterangan:
A: T I (ABCDKL)
B: T II (BCDEKL)
C: T III (ABDHKL) Gambar 2. Variable yang dihitung
D: T IV (ABDGKL) tiap dua hari yaitu jumlah daun dan
E: T V (BCDFKL) warna daun serta gejalan defisiensi
F: Kapas untuk menegakkan tanaman yang terjadi. Adanya bercak putih
G: kecambah kacang kedelai berarti tumbuhan mengalami
nekrosis.

Gambar 3. Minggu ke 4 tumbuhan kedelai pada fase Gambar 4. Adanya kelainan pada
reproduktif dengan ditandai tumbuhnya bunga dan buah beberapa bagian daun seperti bercak
putih akibat kekurangan unsur hara
(defisiensi)
LAMPIRAN KELOMPOK 4

Gambar 1. Botol – botol gelap yang berisi air


keran
Keterangan:
A: Botol Perlakuan VI D: Botol perlakuan IX
B: Botol perlakuan VII E: Botol perlakuan X
C: Botol perlakuan VIII

Gambar 2. A, B, C, D, E, F, G, H, I, J, K, L
Merupakan larutan baku pada percobaan
Keterangan:
M: Pipet yang digunakan untuk mengambil
larutan

Gambar 3. Kecambah jagung yang telah


dimasukkan ke dalam masing – masing botol
pada H0
A: T VI (ACDIKL)
B: T VII (ABCKL) Gambar 4. Pengukuran tinggi tanaman pada
C: T VIII (ACDJKL) tumbuhan monokotil dari pangkal leher akar
D: T IX (ABCDL) sampai daun yang terpanjang
E: T X (ABCDK) Keterangan:
F: Kapas untuk menegakkan kecambah A: Pangkal leher akar
G: Kecambah jagung B: penggaris
C: ujung daun terpanjang

Gambar 5. Pengukuran panjang akar dari


pangkal akar hingga ujung akar Gambar 6. Gejala defisiensi unsur hara pada
Keterangan: daun jagung
A: Akar Keterangan:
B: penggaris A: Nekrosis
B: Klorosis

Gambar 7. Keadaan tumbuhan jagung setelah


1 bulan (4 minggu), dimana botol A, B, C, D Gambar 8. Keadaan akar botol T X setelah 4
mengalami kematian dan E bertahan hidup minggu
LAMPIRAN KELOMPOK 2

Kondisi tanaman kedelai pada perlakuakn Klorosis yang terjadi pada perlakuan VIII
VII dan VIII

Pengukuran panjang akar

Klorosis pada perlakuan X

Anda mungkin juga menyukai