MATAKULIAH GEOLISTRIK
Oleh:
Shabila Gadis Halida
3715100054
1. a. Wenner
b. Schlumber
Dengan :
ρ : nilai resistivitas
k : faktor geometri
V : tegangan
I : arus yang diinjeksikan
R1 : C1P1
R2 : C2P1
R3 : C1P2
R4 : C2P2
C. dipole-dipole
d. Pole-dipole
2.
jarak maksimal pada wenner
Pada konfigurasi Wenner, elektrode arus dan elektrode potensial diletakkan seperti
pada gambar
Dalam hal ini, elektrode arus dan elektrode potensial mempunyai jarak yang sama
yaitu C1P1= P1P2 = P2C2 = a. Jadi jarak antar elektrode arus adalah tiga kali jarak
antar elektrode potensial. Perlu diingat bahwa keempat elektrode dengan titik datum
harus membentuk satu garis., Batas pembesaran spasi elektrode ini tergantung pada
kemampuan alat yang dipakai. Makin sensitif dan makin besar arus yang dihasilkan
alat maka makin leluasa dalam memperbesar jarak spasi elektrode tersebut, sehingga
makin dalam lapisan yang terdeteksi atau teramati.
pembacaan tegangan pada elektroda MN adalah lebih kecil terutama ketika jarak
AB yang relatif jauh, sehingga diperlukan alat ukur multimeter yang mempunyai
karakteristik ‘high impedance’ dengan akurasi tinggi yaitu yang bisa mendisplay
tegangan minimal 4 digit atau 2 digit di belakang koma. Atau dengan cara lain
diperlukan peralatan pengirim arus yang mempunyai tegangan listrik DC yang sangat
tinggi.
Sedangkan keunggulan konfigurasi Schlumberger ini adalah kemampuan untuk
mendeteksi adanya non-homogenitas lapisan batuan pada permukaan, yaitu dengan
membandingkan nilai resistivitas semu ketika terjadi perubahan jarak elektroda
MN/2.
Agar pembacaan tegangan pada elektroda MN bisa dipercaya, maka ketika jarak AB
relatif besar hendaknya jarak elektroda MN juga diperbesar. Pertimbangan perubahan
jarak elektroda MN terhadap jarak elektroda AB yaitu ketika pembacaan tegangan
listrik pada multimeter sudah demikian kecil, misalnya 1.0 milliVolt.
Umumnya perubahan jarak MN bisa dilakukan bila telah tercapai
perbandingan antara jarak MN berbanding jarak AB = 1 : 20. Perbandingan yang
lebih kecil misalnya 1 : 50 bisa dilakukan bila mempunyai alat utama pengirim arus
yang mempunyai keluaran tegangan listrik DC sangat besar, katakanlah 1000 Volt
atau lebih, sehingga beda tegangan yang terukur pada elektroda MN tidak lebih kecil
dari 1.0 milliVolt.
3. jarak na maksimal
R1=r4=4
R2=r3=a√2
2𝜋
K= 1 1 1 1
( − )−( − )
𝑟1 𝑟2 𝑟3 𝑟4
2𝜋
K= 1 1 1 1
( − )−( − )
𝑎 𝑎√2 𝑎√2 𝑎
2𝜋
K= √2−1−1+√2
𝑎√2
𝑎√2 √2
K= 2𝜋 𝑥 𝑥 ( )
𝑎√2−2 √2
2𝜋−2𝑎
K= 2𝑥2−2√2
4𝜋𝑎
K=4−2√2
2𝜋𝑎
K= (terbukti)
2−√2