Disusun Oleh
Luna Putri Tiara Rossa 186020300111004
2
untuk melindungi diri dari kerugian informasi. Contohnya adalah peraturan mengenai
insider tarding dan regulasi untuk meyakinkan pengungkapan penuh pada prospektus.
Akuntansi juga dipengaruhi oleh regulasi yang dirancang untuk melakukan antisipasi
terhadap asimetri informasi. Peran penting pada akuntansi dan audit adalah untuk
melaporkan informasi yang relevan dan dapat diandalkan, sehingga dengan demikian
akan mengurangi asimetri informasi di antara pihak perusahaan, dan pengguna lainnya.
Namun dalam hal ini juga perlu diingat bahwa peran ini membutuhkan auditor yang
kredibel dan kompeten untuk menciptakan suatu standar pelaporan yang tinggi.
3
diperlukan adanya audit dalam upaya untuk meyakinkan hasil pengukuran kinerja
manajer dalam upaya pemberian insentif kepada mereka.
Alasan kontraktual lain dalam menghasilkan informasi juga muncul ketika
perusahaan akan go publik. Hal ini telah dibuat oleh Jensen dan Mackling (1976), di
mana manajer-manajer perusahaan yang go publik setelah menjual semua atau
sebagian dari bunga akan memiliki motivasi untuk meningkatkan kelalaian, sehingga
untuk menghindari kelalaian yang dibuat oleh manajer tersebut diperlukan adanya
kompensasi bagi mereka.. Biaya kelalaian ini adalah merupakan pengurangan dari
profit yang dihasilkan.
4
akan berusaha untuk memaksimalkan jalannya perusahaan sehingga pasar
tenaga kerja tidak akan berjalan dengan baik.
5
Keseragaman akuntansi semakin berkurang karena perbedaan pandangan dalam
menginterprestasikan dan menggambarkan suatu kejadian akan disembunyikan
oleh sistem yang diberi kewenangan untuk melalukan hal tersebut..
Karena itu, scott dalam bukunya merumuskan upaya yang dapat ditempuh
untuk membatasi kegagalan pasar, antaralain:
1. Pengungkapan
Argumen ini dapat dibuat yang menyarakan bahwa manajer akan
mengeluarkan semua informasi baik itu informasi baik dan buruk. Hal ini
disebut sebagai prinsip pengungkapan.
3. Signaling
Hal ini sering terjadi di mana perusahaan atau dengan perusahaan lainnya
berbeda dalam kualitas. Sebagai contoh, mungkin perusahaan yang satu
akan memiliki kesempatan investasi yang lebih tinggi dari perusahaan yang
lain.
6
peraturan akan menghasilkan yang terbaik bagi kesejahteraan masyarakat.
Permasalahan yang timbul dalam Public Interest Theory adalah :
a. Terdapat tugas yang sangat kompleks dalam menentukan jumlah regulasi yang
tepat.
b. Terdapat permasalahan yang serius yang terletak pada motivasi dari badan
regulator.
7
5. Standar Akuntansi dan Penentuan Standar
Timbulnya prinsip akuntansi yang berlaku umum (GAAP) dapat dilihat dari
peran akuntansi yaitu menyajikan informasi kepada berbagai pihak. Secara khusus
GAAP mengatur akuntansi keuangan yang menyajikan informasi kepada pihak di luar
organisasi. Akan tetapi, informasi yang disajikan tersebut tidak hanya berguna untuk
pihak di luar perusahaan tetapi juga pihak intern organisasi. Menurut Fess dan Warren
(1990;794) informasi akuntansi keuangan yang disajikan sesuai dengan GAAP
memang utamanya ditujukan kepada pihak luar (external) tetapi juga berguna bagi
manajemen untuk mengarahkan operasi perusahaan. Perusahaan menambah berbagai
laporan yang diperlukan yang tidak harus diatur oleh GAAP yang dibutuhkan oleh
manajemen. Akuntansi yang diselenggarakan untuk menghasilkan informasi kepada
pihak eksteral disebut juga dengan akuntansi keuangan sedangkan akuntansi yang
memfokuskan diri pada penyajian laporan untuk tujuan pengambilan keputusan intern
organisasi disebut akuntansi manajemen. Miller et.al (1985:5) menyatakan ada tiga
kelompok orang yang berpartisipasi dalam akuntansi keuangan yaitu pengguna (users),
penyaji (preparers), dan auditor (auditors). Pengguna adalah individu atau institusi
yang mengandalkan informasi akuntansi keuangan dalam pengambilan keputusan
investasi atau kredit. Dalam kelompok ini termasuk investor, kreditor, analis keuangan
dll. Penyaji adalah pihak yang menyusun dan menerbitkan laporan keuangan yaitu
manajemen. Auditor adalah pihak yang melakukan pemeriksaan laporan keuangan
untuk menyatakan pendapat atas kewajarannya. Ketiga pihak yang berpartisipasi dalam
akuntansi keuangan memiliki kepentingan yang berbeda-beda atas penyajian laporan
keuangan. Persepsi masing-masing pihak yang terlibat juga berbeda-beda. Oleh karena
itu diperlukan satu aturan yang disepakati untuk dapat dijadikan pegangan bagi
pengguna, penyaji, dan auditor. Disini arti penting dan latar belakang munculnya
prinsip akuntansi berlaku umum (GAAP).
Salah satu sarana penunjang yang diperlukan oleh suatu perusahaan atau suatu
unit ekonomi adalah standar akuntansi yang memungkinkan terlaksananya sistem
informasi manajemen dengan baik. Standar akuntansi dapat dipergunakan sebagai
pedoman dalam menyusun laporan keuangan yang layak serta memiliki daya banding
8
sehingga dapat menyajikan informasi yang bernilai bagi pihak-pihak yang
berkepentingan. Standar akuntansi merupakan landasan atau petunjuk bagi mereka
untuk melakukan praktek atau kegiatan di bidang akuntansi, agar laporan keuangan
lebih berguna dan tidak menyesatkan. Hal ini diperjelas oleh Ikatan Akuntansi
Indonesia dalam Standar Akuntansi Keuangan (SAK) sebagai pedoman pokok
penyusunan dan penyajian laporan keuangan bagi perusahaan, dana pensiun dan unit
ekonomi lainnya adalah sangat penting, agar laporan keuangan lebih berguna, dapat
dimengerti dan dapat diperbandingkan serta tidak menyesatkan.
Peran ideologi dalam peraturan akuntansi telah sebagian besar diabaikan
meskipun potensinya untuk memberikan apresiasi yang lebih sistematis dari proses
penetapan standar. Penetapan standar umumnya didefinisikan sebagai set yang
terorganisir mendasari keyakinan yang berbeda-beda di kelompok, ideologi akan
mencakup kecenderungan untuk menganjurkan solusi peraturan yang berbeda secara
prediksi. Adanya perbedaan ideologi antara kelompok-kelompok membayangkan
mobilisasi pengaruh politik untuk mereproduksi atau mengubah sifat akuntansi sesuai
dengan berbagai persepsi tentang bagaimana hal ini harus berjalan. Ideologi adalah
versi realitas yang didasarkan pada asumsi yang tak tergoyahkan yang tidak seragam,
sehingga menarik mereka masuk ke dalam konflik. Proses ini diharapkan untuk dapat
menggunakan fakta selectively and purposefully (selektif dan sengaja) (Buckley, 1978)
dan memiliki espousals yang bervariasi dengan aktualitas saat seperti ini
menguntungkan (Enz, 1988). Sayangnya, seperti istilah-istilah seperti "kekuatan" dan
"politik", "ideologi" memiliki konotasi yang tidak perlu merendahkan yang cenderung
membatasi penggunaannya.
Ideologi berbeda berdasarkan struktur hubungan sosial dan melalui dimana
mereka dirumuskan dan disahkan (Willmott, 1984). Dengan demikian, menanggung
hubungan sistematis dengan kepentingan, seperti yang dirasakan oleh kelompok.
Akuntansi, sebagai kegiatan yang keberadaannya saat ini sangat tergantung pada
dukungan perusahaan dan kebutuhan pelanggan, menghasilkan ideologi bahwa pola
berbagai posisi struktural dalam bangunan sosial ini. Paparan terus dan afiliasi
konsisten mengabadikan posisi ideologis pihak yang berkepentingan ini. Ideologi
9
menyiratkan ketidakmampuan tulus untuk menghargai posisi tidak konsisten, daripada
strategi tujuan penipuan.
Oleh karena itu, maka standar akuntansi merupakan suatu pedoman yang wajib
ditaati bagi mereka yang melakukan kegiatan di bidang akuntansi, dalam rangka
penyusunan laporan keuangan. Tetapi perlu diingat bahwa Standar Akuntansi
Keuangan sebagai suatu pedoman yang diikuti kebiasaan tentulah bukan merupakan
pedoman yang sifatnya universal dan berlaku mutlak sesuai keadaan, waktu dan
tempat. Standar Akuntansi Keuangan dalam perkembangannnya tidak rterlepas dari
pengaruh faktor-faktor lain, misalnya pandangan para ahli di bidang akuntansi,
perkembangan politik dan ekonomi, peraturan pemerintah dan faktor-faktor lainnya.
Dengan demikian, maka yang perlu diketahui dari Standar Akuntansi tersebut
adalah pedoman dan petunjuk apakah yang dapat diberikan oleh Standar Akuntansi
tersebut? Standar Akuntansi dapat memberikan petunjuk tentang bagaimanakah
caranya sumber-sumber ekonomi yang ditimbulkannya dicatat sebagai “harta” dan
“kewajiban”. Jika terjadi perubahan atas harta dan kewajiban itu bagaimanakah cara
mencatatnya, kapan perubahan tersebut dicatat serta bagaimanakah cara mengukurnya,
informasi apa saja yang perlu diungkapkan dan bagaimana cara mengungkapkannya
dan sebagainya. Pedoman serta petunjuk ini dapat kita jumpai dalam buku “Standar
Akuntansi Keuangan”, yang diterbitkan oleh ikatan Akuntansi Indonesia (IAI).
10
6. Penentuan Standar Akuntansi
Prinsip akuntansi beraku umum mengacu pada berbagai sumber. Sumber acuan
prinsip akuntansi berlaku umum di Indonesia menurut IAI (2001:411.2) adalah sebagai
berikut:
Prinsip akuntansi yang ditetapkan dan/atau dinyatakan berlaku oleh badan
pengatur standar dari Ikatan Akuntan Indonesia;
Pernyataan dari badan, yang terdiri dari pakar pelaporan keuangan, yang
mempertimbangkan isu akuntansi dalam forum publik dengan tujuan
menetapkan prinsip akuntansi atau menjelaskan praktik akuntansi yang ada
dan berlaku umum, dengan syarat dalam prosesnya penerbitan tersebut
terbuka untuk dikomentari oleh publik dan badan pengatur standar dari
Ikatan Akuntan Indonesia tidak menyatakan keberatan atas penerbitan
pernyataan tersebut;
Pernyataan dari badan, yang terdiri dari pakar pelaporan keuangan, yang
mempertimbangkan isu akuntansi dalam forum publik dengan tujuan
menginterpretasikan atau menetapkan prinsip akuntansi atau menjelaskan
praktik akuntansi yang ada berlaku umum, atau pernyataan yang tersebut
pada butir b yang penerbitannya tidak pernah dinyatakan keberatan dari
badan pengatur standar dari Ikatan Akuntan Indonesia tetapi belum pernah
secara terbuka dikomentari oleh publik;
Praktik atau pernyataan resmi yang secara luas diakui sebagai berlaku
umum karena mencerminkan praktik yang lazim dalam industri tertentu,
atau penerapan dalam keadaan khusus dari pernyataan yang diakui sebagai
berlaku umum, atau penerapan standar akuntansi internasional atau standar
akuntansi yang berlaku umum di wilayah lain yang menghasilkan penyajian
substansi transaksi secara lebih baik.
Dari uraian di atas bahwa sumber acuan prinsip akuntansi berlaku umum di
Indonesia adalah prinsip akuntansi yang ditetapkan IAI, pernyataan pakar pelaporan,
dan praktik atau pernyataan resmi yang secara luas diakui berlaku umum.
Tujuan dalam penentuan Standar
11
1. Penentuan standar merupakan pilihan sosial sehingga suatu standara mungkin
bermanfaat bagi pihak tertentu dan merugikan pihak lain. Kebanyakan isu-isu
yang berkaitan dengan akunyansi secara politik bersifat sensitif yang
disebabkan:
2. Kebutuhan terhadap standar akuntansi muncul bila terdapat pertentangan
3. Informasi akuntansi dapat mempengaruhi tingkat kemakmuran
penggunaannya.
4. Dalam menentukan standar ada dua pendekatan, yaitu:
representative faithfulness, pendekatan ini menghendaki pelaporan yang
bersifat netral dan penyajian wajar laporan keuangan melalui proses penentuan
standar. Pendekatan ini menyamakan akuntansi dengan proses pemetaan
dimana peta harus dibuat akurat dengan menggambarkan keadaan keuangan
perusahaan secara wajar. economic consequences, pendekatan ini
menghendaki asopsi standar yang memiliki konsekwensi ekonomi
menguntungkan. Pendekatan ini cenderung mengarah penentuan standar yang
meemiliki pengaruh positif.
12
memperluas likuiditas pasar dan menghasilkan keuntungan sosial. Bagaimanapun juga,
harus diperhatikan bahwa pengurangan information asimetri sebagai kriteria bukan
satu-satunya yang memadai. Seperti decision useful yang menimbulkan biaya.
Konsekuensinya, sulit untuk mengetahui kapan standar untuk mengurangi information
asimetri cost-efektif.
13
keengganan perusahaan mengungkapkan informasi, (2) adanya penyelewengan
informasi, dan (3) penyajian informasi akuntansi secara tidak semestinya. Dalam teori
ini, sentral otoritas juga disebut regulator dan diasumsikan bahwa masyarakat memiliki
kepentingan terbesar pada informasi akuntansi. Regulator berusaha untuk melakukan
pengaturan dengan sebaik mungkin karena akan memaksimalkan kesejahteraan sosial.
Alasan ekonomi utama pada awal mula adanya intervensi dari pemerintah pada
operasi pasar untuk kepentingan publik adalah adanya kemungkinan kegagalan pasar
(market failure). Dalam rerangka teori ini, peraturan ditujukkan kepada badan legislatif
(pembuat undang-undang) untuk melindungi
kepentingan konsumen dengan cara melakukan peningkatan keamanan
penyelenggaraan ekonomi, dibandingkan dengan situasi yang tidak diregulasi.
Kegagalan pasar berpotensi terjadi ketika ada sebuah kegagalan dari beberapa kondisi
yang dibutuhkan agar pasar berjalan secara kompetitif. Contoh potential failure:
1. Kurangnya kompetisi (monopoli, oligopoli)
2. Adanya hambatan untuk masuk ke pasar
3. Asimetri informasi antara pembeli dan penjual atau sinyal pasar tertentu
(misal reputasi penjual)
4. Sifat alami publik atas suatu produk (seperti informasi keuangan), dimana
ketersediaan suatu produk untuk suatu individu membuat produk tersebut
tidak berharga lagi untuk individu yang lain. Kegagalan pasar di sini terjadi
14
karena –walaupun individu bisa mendapatkan produk tersebut tanpa
bayar – sistem harga normal pada pasar tersebut tidak bisa berfungsi.
15
(shareholder) semata-mata untuk menyelesaikan konflik antara pemilik dan
manajemen. Laporan keuangan digunakan untuk memonitor hubungan kerja serta
untuk menilai dan menentukan kompensasi yang akan dibayarkan kepada manajer.
16
Sumber: Jamason Sinaga, Ak., Akuntan anggota IAI dan Anggota Kelompok Kerja Komite
Standar Akuntansi Pemerintah.
Rerangka ini bersifat hirarkis artinya lapisan yang lebih bawah menjadi
landasan bagi lapisan yang berada di atasnya. Dari uraian di atas dapat dilihat bahwa
dalam penyajian laporan keuangan kepada pihak luar organisasi (ekstern) digunakan
prinsip akuntansi berlaku umum (GAAP). Prinsip akuntansi berlaku umum ini terdiri
dari berbagai acuan yang dinyatakan dalam bentuk hirarki.
17
Kesimpulan
Alasan utama dalam hal regulasi tersebut adalah untuk melindungi individu yang
dalam hal kerugian informasi. Misalnya jika tidak terdapat adanya asimetri informasi
dalam suatu keadaan yang mengakibatkan seluruh tindakan manajer dan informasi
dapat diobservasi oleh semua pihak, sehingga akibatnya yaitu tidak ada kebutuhan
untuk melindungi individu dari konsekuensi pada kerugian informasi. Akuntansi juga
sangat dipengaruhi oleh regulasi yang dirancang untuk melindungi pemakai akibat
adanya informasi asimetri.
Dalam proses penyusunan standar akuntansi yang melalui proses yang panjang
tidak dipungkiri terdapat berbagi hambatan. Salah satunya seperti apa yang telah
dibahas dan dijelaskan di atas, yaitu intervensi beberapa pihak. Bahwa proses
penyusunan standar akuntansi tidak terlepas dari campur tangan politik demi
keuntungan beberapa pihak semata. Pada umumnya kembali lagi kepada regulasi atau
aturan dalam pembuatan dan penyusunan standar akuntansi dari masing-masing negara
untuk disesuaikan dengan perkembangan dan keadaan ekonomi negara tersebut.
DAFTAR RUJUKAN
18