Anda di halaman 1dari 20

POTENSI PAJAK

HOTEL DAN PAJAK


RESTORAN
(ST UDI EM P I RIS PA DA
DI NA S P ENDA PATAN
DAERAH KOTA BATU )

LUNA PUTRI TIARA R


Otonomi Daerah
Pajak Daerah (UU no28 th
2009)

Kota Batu
LATAR BELAKANG
• Beragamnya pendapat tentang otonomi daerah sedikit banyak telah mempengaruhi pengaturan
tentang otonomi daerah dalam peraturan perundang undangan tentang Pemerintahan Daerah
di Indonesia.
• Perubahan-perubahan yang terjadi seiring dengan berlakunya berbagai peraturan perundang-
undangan tersebut telah ikut mewarnai dan mempengaruhi penyelenggaraan Otonomi Daerah.
• Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 dinyatakan bahwa pemberian kewenangan otonomi
kepada Daerah Kabupaten dan Daerah Kota didasarkan kepada asas desentralisasi saja dalam
wujud otonomi yang luas, nyata dan bertanggung jawab
• Menurut Undang-Undang No.28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah,
bahwa pajak daerah dan retribusi daerah merupakan salah satu sumber pendapatan daerah
yang penting guna membiayai pelaksanaan pemerintahan daerah dan kebijakan pajak daerah
KOTA BATU

• Penerimaan Pajak Hotel dan Pajak Restoran di Kota Batu, diketahui bahwa dalam tiga tahun
terakhir terjadi peningkatan dan penurunan dari penerimaan dari sektor pajak hotel dan
restoran secara signifikan yang dilanjutkan dengan peningkatan yang signifikan pula, hal ini
menjadikan dasar penelitian yang akan diangkat oleh peneliti.
• Pelaksanaan pemungutan Pajak Hotel dan Pajak Restoran sekarang yang menjadi acuan adalah
Undang-Undang Nomor 28 tahun 2009 dan Peraturan Daerah Kota Batu Nomor 3 Tahun 2010
tentang Pajak Restoran serta Peraturan Daerah Kota Batu Nomor 5 tahun 2010 tentang Pajak
Hotel
TABEL 1-PAD TERTINGGI DI JAWA
IMUR TAHUN 2013
No. Kabupaten/ Kota PAD

1 Gresik 10.169.875.525.570,15

2 Sidoarjo 8.235.178.115.490,90

3 Batu 6.735.570.255.597,25

4 Lamongan 5.815.119.205.165,10

5 Banyuwangi 4.113.215.108.255,90
RUMUSAN MASALAH

a) Apakah Pajak Hotel dan Pajak Restoran miliki potensi yang besar sebagai

penyumbang PAD di Kota Batu?

b) Apakah penghitungan statistik analisis trend dan penghitungan manual dapat

meramalkan sensitifitas potensi Pajak Hotel dan Pajak Restoran di Kota Batu?
TUJUAN PENELITIAN

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut:

a) Untuk mengetahui potensi pajak hotel dan pajak restoran terhadap PAD yang telah

dilakukan Dinas Pendapatan Daerah Kota Batu.

b) Untuk mengetahui peramalan pajak hotel dan pajak restoran dengan cara menggunakan

analisis trend dan perhitungan manual menurut data yang didapat pada DISPENDA Kota

Batu.
MANFAAT PENELITIAN
a) Manfaat Teoritis

• Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya konsep atau teori dan memberikan sumbangan

pemikiran yang mendukung perkembangan ilmu pengetahuan mengenai PAD dan komponen-

komponennya khususnya pajak hotel dan restoran.

a) Manfaat Praktis

• Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan pertimabangan bagi pemerintah

daerah dalam meningkatkan PAD dari sektor pajak hotel dan restoran. Penerimaan pajak hotel dan

restoran yang tidak mencapai target mungkin disebabkan oleh beberapa faktor yang harus segera

dicari jalan keluarnya oleh Pemerintah Daerah Kota Batu sehingga penerimaan pajak periode

berikutnya dapat mencapai target yang di tentukan.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
PENDAPATAN ASLI DAERAH

• Menurut Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang perimbangan Keuangan


antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah, sumber keuangan daerah yang
utama adalah Pendapatan Asli Daerah. Pendapatan Asli Daerah adalah pendapatan
yang diperoleh daerah yang dipungut berdasarkan peraturan daerah sesuai dengan
peraturan perundang-undangan
PERPAJAKAN
Pajak memiliki fungsi sebagai berikut menurut (Mardiasmo, 2008 : 1):

a) Fungsi penerimaan (butgetair)

Pajak sebagai sumber dana bagi pemerintah untuk membiayai pen-geluaran-pengeluarannya.

b) Fungsi mengatur (regulered)

Pajak sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijakan pemerintah dalam bidang sosial

dan ekonomi, artinya pajak dapat digunakan pemerintah sebagai alat untuk menjalankan

perannya. Peran pemerintah dalam arti luas adalah mengatur kegiatan prosedur dan konsumen

mencapai tujuan masing-masing.


PAJAK HOTEL

• Sesuai dengan Peraturan Daerah Kota Batu No.5 Tahun 2010 Tentang Pajak

Hotel. Pengertian Pajak Hotel adalah fasilitas penyedia jasa penginapan atau

peristirahatan termasuk jasa terkait lainnya dengan dipungut bayaran, yang mencakup

juga motel, losmen, gubuk pariwisata, wisma pariwisata, pesanggrahan, rumah

penginapan dan sejenisnya, selain rumah kos dengan jumlah kamar lebih dari 10

(sepuluh). Pajak Hotel adalah pajak atas pelayanan yang disediakan oleh hotel.
PAJAK RESTORAN

• Pajak restoran adalah pajak atas pelayanan restoran. Pemungutan Pajak Restoran di
Indonesia saat ini didasarkan pada Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 yang
merupakan perubahan atas Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 tentang Pajak
Daerah. Pengenaan Pajak Restoran tidak mutlak ada pada seluruh daerah
kabupaten/kota yang ada di Indonesia
PAJAK DAERAH
• Menurut Siahaan (2010) yang dikutip dari undang-undang nomor 34 Tahun 2000 Pasal 1

Angka 6, Pajak Daerah adalah Iuran wajib yang dilakukan oleh orang pribadi atau badan kepada

daerah tanpa imbalan langsung yang seimbang, yang dapat dipaksakan berdasarkan peraturan

perundang–undangan yang berlaku, yang digunakan untuk membiayai penyelenggaran

pemerintahan daerah dan pembangunan daerah. Dengan demikian, pajak daerah merupakan

pajak yang ditetapkan oleh pemerintah daerah peraturan daerah (Perda), yang wewenang

pemungutannya dilaksanakan oleh pemerintah daerah dan hasilnya digunakan untuk membiayai

pengeluaran pemerintah daerah dalam melaksanakan penyelenggaraan pemerintah dan

pembangunan di daerah
BAB III
KERANGKA KONSEPTUAL

Data Historis Pajak Proyeksi dengan


Hotel dan Pajak menggunakan data Potensi
Restoran manual Pajak
Hotel dan
Pajak
Data Potensi Hotel Proyeksi dengan Restoran
dan Restoran menggunakan
analisis trend
BAB IV
METODE PENELITIAN
• Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Statistik
Deskriptif.
• Penelitian ini merupakan penelitian empiris dengan menggunakan data sekunder
sebagai sumber data yang diperoleh dari Dinas Pendapatan Daerah Kota Batu
untuk mengetahui potensi pajak hotel dan pajak restoran di Kota Batu.
• Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data sekunder
• Identifikasi Variabel
– Variabel independent atau variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel lain
yang sifatnya berdiri sendiri (Kurniawan, 2009) meliputi Pajak Hotel dan Pajak Restoran.
– Variabel dependent atau variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh beberapa
variabel lain yang sifatnya tidak dapat berdiri sendiri (bebas) (Kurniawan, 2009) meliputi
Pendapatan Asli Daerah.
• Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
statistik deskriptif,
MENGHITUNG POTENSI DENGAN
MENGGUNAKAN RUMUS MANUAL
• Pajak Hotel • Pajak Restoran
• 𝑃𝑃𝐻 = (𝑃𝐻) × 𝑇𝑝 • 𝑃𝑃𝑅 = 𝑃𝑅 × 𝑇𝑝
• 𝑃𝐻 = (𝐽𝑘 × 𝑇𝑘 × 𝑇ℎ) • 𝑃𝑅 = (𝐽𝑅 × 𝑅𝑡 × 𝑅𝑝𝑡 × 𝐽ℎ)
Keterangan: Keterangan:
• PPH : Potensi Pajak Hotel • PR : Pendapatan Restoran (Rupiah)

• PH : Jumlah pendapatan hotel • PPR : Potensi Pajak Restoran (Rupiah)


• Tp : Tarif Pajak (%)
• Tp : Tarif pajak (%)
• JR : Jumlah Restoran (Unit)
• Jk : Jumlah kamar
• Rpt : Rata-rata pembayaran per tamu (Rupiah/orang)
• Tk : Tarif kamar
• Jh : Jumlah hari (hari)
• Th : Tingkat hunian
• Rt : Rata-rata tamu yang datang (Orang/hari) untuk
menghitung rata-rata tamu yang datang
MENGHITUNG POTENSI DENGAN
MENGGUNAKAN ANALISIS TREND
• Trend Linier : kecenderungan data dimana perubahannya berdasarkan waktu
adalah tetap (konstan).Model estimasi persamaannya: 𝑌𝑡 = 𝑎 + 𝑏𝑡 , t = waktu,
• Trend kuadratik: kecenderungan data yang kurvanya berpola lengkungan
(curvature). Model estimasi persamaannya: 𝑌𝑡 = 𝛽0 + 𝛽1 𝑡 + 𝛽2 𝑡 2
• Trend eksponensial: kecenderungan data di mana perubahannya semakin lama
semakin bertambah secara eksponensial. Model estimasi persamaannya: peubah
diskrit 𝑌𝑡 = 𝛽0 (1 + 𝛽1 )𝑡 , peubah kontinyu 𝑌𝑡 = 𝛽0 𝑒𝑥𝑝(𝛽1𝑡) .
THANKS 

Anda mungkin juga menyukai