KEMENTERIAN KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
Penghitungan
Potensi Pajak Daerah
DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN
1. Pendahuluan
• Peran PAD dalam APBD 2010-2019
• Perencanaan
• Jenis dan Tarif Pajak Daerah
2. Perhitungan Potensi Pajak Daerah
• Mengapa penting?
3. Metodologi Perhitungan Potensi Pajak Daerah
• Metode klassen
• Baseline survey
• Analisis Empirik terhadap data sekunder
Pendahuluan: Peran PAD Dalam APBD 2010-2019 3
Sulawesi
Maluku
Jawa Papua
PAD
Kontribusi PAD wilayah Jawa: 34% Layanan Publik Belum
Dana
Perimbangan
Kota 31% 49% 20% Bali dan Nusa optimal dan masih
Tenggara bergantung pada Dana
Lain-lain
Pendapatan yang Kab 15% 64% 22% Kontribusi PAD wilayah Bali & NT: 23% Transfer dari
Sah
Kota 25% 61% 15%
Pemerintah Pusat
(Hibah, Dana
Darurat, Bagi Hasil Prov 64% 29% 7%
dari Provinsi, Dana Kab 17% 68% 15%
Otsus, Dana
Tambahan
Infrastruktur) Prov 43% 47% 10%
Pendahuluan: Perencanaan Target Penerimaan Pajak Daerah 4
Penetapan target penerimaan pajak daerah merupakan bagian dari alur dan formulasi
kebijakan APBD yang disusun dimulai dengan tahapan
• Tahap Persiapan, dilakukan analisis besaran potensi oleh OPD yang membidangi
perencanaan PAD dan pengelolaan pajak daerah.
• Perumusan kebijakan, penuangan dalam KUA-PPAS
• Proses legislasi, pembahasan tingkat Komisi dan pembahasan pada Badan Anggaran.
• Keputusan, kesepakatan besarnya target penerimaan pajak daerah dan penetapan target
pajak daerah dalam APBD.
Jenis dan Tarif Pajak Daerah (1/2) 5
Mengapa Penting ?
Perhitungan Potensi Pajak Daerah 8
Potensi proyeksi
• Potensi Pajak Daerah didasarkan atas data basis Pajak
• Proyeksi Pajak didasarkan atas data realisasi
Typologi Klassen:
Dua Indikator Pokok Penentuan Potensi Penerimaan Pajak Daerah
Rasio Penerimaan
Rasio Xi Xi
> 1 < 1
Pertumbuhan Rata-rata X Rata-rata X
rPXi >
1 Prima Berkembang
rPXtotal
rPXi <
1 Potensial Terbelakang
rPXtotal
Keterangan:
Xi Jenis Pajak Daerah tertentu
Rata-rata X Rata-rata Pajak Daerah
rPXi Pertumbuhan penerimaan jenis Pajak Daerah
rPXtotal Pertumbuhan total penerimaan seluruh Pajak Daerah
Potensi Pajak Daerah Kabupaten ABC Tahun 2019 11
Klasifikasi
Rasio Rasio
Pertumbuhan Potensi
Jenis Pajak Daerah 2018 2019 Pertumbuhan Proporsi
2019 Pajak
2019 2019
Daerah 2019
11
Metodologi Perhitungan Potensi Pajak Daerah 12
Pilihan Metode
1. Baseline Survei kepada masing-masing wajib pajak atau lembaga
yang memungut untuk setiap jenis pajak
(+) Akurasi tinggi jika menggunakan sampel yang akurat
(-) Waktu lama, biaya mahal
1. Mengidentifikasi objek pendapatan pajak hotel, yakni identifikasi seluruh hotel yang ada meliputi hotel
bintang, hotel melati, motel, wisma, dan sebagainya.
2. Menentukan hotel yang akan diteliti. Jika memungkinkan seluruh hotel disurvei dan dimasukkan dalam
database potensi pendapatan. Namun jika karena keterbatasan waktu, tenaga, dan biaya maka dapat
dilakukan pengambilan sampel.
3. Melakukan observasi untuk memperoleh data :
a. Kelas/jenis kamar
b. Tarif kamar
c. Jumlah kamar
d. Tingkat hunian kamar
e. Menghitung rata-rata hunian kamar
4. Menghitung rata-rata hunian kamar
5. Menghitung potensi pajak
1. Metode Base Line Survey 15
Keterangan :
M = Harga rata-rata makanan per orang
P = Harga rata-rata minuman per orang
N = Jumlah rata-rata pengunjung
(∑ Kursi x OR x Jam efektif) + (∑ Kursi x OR x Jam tidak efektif)
19
1. Metode Base Line Survey 20
Keterangan :
Jt = Jumlah Theatre
Jp = Jumlah Pertunjukan
Kk = Kapasitas tempat duduk
OR = Okupansi rate
HTM = Harga Tanda Masuk
H = Jumlah hari
20
F&B = Food & Beverage per tahun
1. Metode Base Line Survey 21
Keterangan :
JP = Jumlah Pengunjung
H = Jumlah hari
HTM = Harga Tanda Masuk
21
1. Metode Base Line Survey 22
Keterangan :
JA = Jumlah Anggota
Bk = Biaya Keanggotaan
B = Jumlah Bulan
F&B = Food & Beverage
22
1. Metode Base Line Survey 23
Keterangan :
N = Jumlah rata-rata pengunjung
(∑ Meja atau Kamar x AR x Jam efektif) + (∑ Meja atau Lamar x AR x Jam tidak efektif)
HTM = Harga Tanda Masuk
M = Harga rata-rata makanan per orang
P = Harga rata-rata minuman per orang
H = Jumlah hari 23
1. Metode Base Line Survey 24
Keterangan :
Jk = Jumlah lamar berdasarkan klasifikasi
Tk = Tarif kamar berdasarkan klasifikasi
Je = Jam Efektif
F&B = Food and Beverage
O = Lain-lain, seperti jasa pendamping dsb
24
H = Jumlah hari
1. Metode Base Line Survey 25
Keterangan :
Jk = Jumlah kamar berdasarkan klasifikasi
Tk = Tarif kamar berdasarkan klasifikasi
OR = Okupansi Rate
TO = Turn Over
F&B = Food and Beverage
O = Lain-lain, seperti jasa pendamping dsb
H = Jumlah hari 25
1. Metode Base Line Survey 26
Keterangan :
JP = Jumlah marka parkir mobil & motor
TO = Turn Over
TP1 = Tarif Parkir Mobil dan Motor Jam Pertama
TP2 = Tarif Parkir Mobil dan Motor Jam Kedua dst.
JO = Jam Operasional
OR = Okupansi Rate
H = Jumlah hari operasional dalam 1 tahun 26
1. Metode Base Line Survey 27
1. Mengidentifikasi objek pendapatan pajak hotel, yakni identifikasi seluruh hotel yang ada
meliputi hotel bintang, hotel melati, motel, wisma, dan sebagainya.
2. Menentukan hotel yang akan diteliti. Jika memungkinkan seluruh hotel disurvei dan dimasukkan
dalam database potensi pendapatan. Namun jika karena keterbatasan waktu, tenaga, dan biaya
maka dapat dilakukan pengambilan sampel.
3. Melakukan observasi untuk memperoleh data :
a. Kelas/jenis kamar
b. Tarif kamar
c. Jumlah kamar
d. Tingkat hunian kamar
e. Menghitung rata-rata hunian kamar
f. Menghitung potensi pajak
4. Menghitung rata-rata hunian kamar
5. Menghitung potensi pajak
1. Metode Base Line Survey 29
Contoh penghitungan
Tipe Kamar Jumlah Tarif Kamar
VVIP 1 1.000.000
VIP 4 750.000
Superior 25 400.000
Delux 30 300.000
Standar 10 200.000
Jumlah Kamar 70
Tingkat Hunian (Bed Occupancy 45%
Rate)
Tarif Pajak Hotel 10%
1. Metode Base Line Survey 30
Jumlah
Jenis Kamar Tarif Kamar (T) TxN
(N)
VVIP 1 1.000.000 1.000.000
VIP 4 750.000 3.000.000
Superior 25 400.000 10.000.000
Delux 30 300.000 9.000.000
Standar 10 200.000 2.000.000
38
39
39
40
40
41
41
2. Metode Analisis Empirik terhadap data sekunder 42
43
2. Metode Analisis Empirik terhadap data sekunder 44
TERIMA KASIH