Anda di halaman 1dari 3

Pengertian tempat umum  Tempat umum adalah suatu tempat dimana orang banyak

berkumpul untuk melakukan kegiatan baik secara isidentil maupun terus menerus, secara
membayar atau tidak membayar (Suparlan, 1988). Kriteria suatu tempat umum adalah
terpenuhinya beberapa syarat sebagai berikut:

a. diperuntukkan bagi masyarakat umum


b. harus ada gedung/tempat yang permanen
c. harus ada aktivitas (pengusaha, pegawai, dan pengunjungnya)
d. harus ada fasilias (saluran air bersih, wc, tempat sampah, dll)

pengertian pasar

Menurut Suparlan (1988), pasar merupakan sekelompok bangunan yang sebagian terbuka tanpa
atap yang ditunjukkan dengan keputusan DPRD dimana para pedagang berkumpul untuk
memperdagangkan dan menjual barang dagangannya.

Macam-macam pasar (purwanto,1988), sbb :


a. menurut letaknya
1. Pasar kota adalah pasar yang letaknya di ibukota provinsi/kabupaten. Umumnya
dibuka tiap hari kerja bahkan kadang-kadang juga pada hari Minggu/libur.
2. Pasar desa adalah pasar yang letaknya di desa, ibukota kecamatan, umumnya dibuka
pada hari tertentu.
b. menurut bentuknya
1. pasar terbuka, yaitu pasar yang berbentuk pelantaran tanpa penutup, dimana penjual
barang memperagakan barang-barangnya seperti pasar hewan
2. pasar tertutup, yaitu pasar yang terdiri dari kios-kios panjang, took untuk menjual
barang-barang.
c. Menurut jenisnya
1. Pasar hewan
2. Pasar buah
3. Pasar sayur
d. Menurut fasilitasnya
1. pasar tradisional  tempat bertemunya penjual dan pembeli ditandai dengan adanya
transaksi penjual pembeli secara langsung dan biasanya ada proses tawar-menawar,
bangunan biasanya terdiri dari kios-kios atau gerai, dan dasaran terbuka yang dibuka
oleh penjual maupun suatu pengelola pasar.
2. Pasar modern  pasar jenis ini penjual dan pembeli tidak bertransaksi secara
langsung melaikan pembeli melihat label yang harganya sudah dicantumkan dalam
barang.

Sanitasi Lingkungan Pasar  Sanitasi lingkungan pasar adalah usaha untuk mengawasi,
mencegah, mengontrol dan mengendalikan segala hal yang ada di lingkungan pasar terutama
yang dapat menularkan terjadinya suatu penyakit. Sanitasi lingkungan pasar ini terkait semua hal
yang ada di dalam pasar meliputi letak pasar, bangunan pasar, sanitasi pasar, dan fasilitas
penunjang lainnya.
Ruang lingkup sanitasi lingkungan pasar (Suparlan, 1988) sbb:

1. Letak pasar didirikan


2. Kondisi gedung (kontruksi), baik bagunan induk, took, kios dan loos
3. Fasilitas-fasilitas umum maupun fasilitas sanitasi di dalam pasar
4. Tempat penjualan khususnya bagi barang dagangan yang mudah membusuk seperti
daging, ikan, dan sayur.

Lokasi pendirian pasar (Suparlan,1988), sebaiknya memenuhi persyaratan sbb :

Menurut Kepmenkes RI No 519/MENKES/SK/VI/2008 tentang pedoman penyelenggaraan pasar


sehat, lokasi pasar sebaiknya :
1. Lokasi sesuai dengan Rencana Umum Tata Ruang setempat (RUTR)
2. Tidak terletak pada daerah rawan bencana alam seperti bantaran sungai, aliran lahar, rawan
longsor, banjir, dsb
3. Tidak terletak pada daerah rawan kecelakaan atau daerah jalur pendaratan penerbangan termasuk
sempadan jalan
4. Tidak erletak pada daerah bekas pembuangan akhir sampah atau pekas lokasi pertambangan
5. Mempunyai batas wilayah yang jelas, antatra pasar dan lingkungannya.

Bangunan Pasar
a. Penataan ruang dagang
Menurut Kepmenkes RI No 519/MENKES/SK/VI/2008 tentang pedoman
penyelenggaraan pasar sehat, pembagian ruang dagang sebaiknya:
1. Pembagian area sesuai dengan jenis komoditi, sesuai dengan sifat dan klasifikasinya seperti :
basah, kering, penjualan unggas hidup, dan pemotong unggas
2. Pembagian zona diberi identitas yang jelas
3. Tempat penjualan daging, karkas unggas, dan ikan ditempatkan tempat khusus
4. Setiap los (Area berdasarkan zoning memiliki lorong dan lebarnya minimalnya 1,5 meter
5. Setiap kios/los memiliki papan identitas yaitu nomor, nama pemilik, dan mudah dilihat
6. Jarak tempat penampungan dan pemotongan unggas dengan bagunan pasar minimal 10 m
atau dibatasi dengan tembok pembatas dengan ketinggian minimal 1,5 meter
7. Khusus untuk jenis pestisida, bahan berbahaya dan beracun (B3), dan bahan berbahaya
lainnya ditempatkan terpisah dan tidak berdampingan dengan zoba makanan dan bahan
pangan.

B. Ruang kantor pengelola


Berdasarkan Kepmenkes RI No 519/MENKES/SK/VI/2008 tentang pedoman
penyelenggaraan pasar sehat, ruang kantor pengelola sebaiknya:
1. Ruang kantor memiliki ventilasi minimal 20% dari luas lantai
2. Tindkat oencahayaan minimal 200 lux
3. Tersedia toilet terpisah bagi laki-laki dan perempuan
4. Tersedia tempat cuci tangan dilengkapi dengansabun dan air yang mengalir

c. Tempat penjualan bahan pangan dan makanan


Menurut Kepmenkes RI No 519/MENKES/SK/VI/2008 tentang pedoman
penyelenggaraan pasar sehat, tempat penjualan bahan pangan dan makanan dibagi
lagi menjadi:
1. Tempat penjualan bagan pangan basah
a. Mempunyai meja tempat penjualan yang rata dengan kemiringan yang cukup
b. Penyajian karkas daging harus digantung
c. Alas pemotong (talenan) tidak terbuat dari bahan kay, tidak mengandung racun,
dan mudah dibersihkan
d. Pisau untuk memotong bahan mentah harus berbeda dan tidak berkata
e. Tersedia tempat penyimpanan bahan pangan, seperti ikan dan daging
f. Tersedia tempat untuk emncuci tangan yang dilengkapi sabun dan air yang
mengalir
g. Saluran pembuangan limbah tertutup
h. Tersedia tempat sampah kering, dan basah, kedap air, tertutup dan mudah
diangkat
i. tempat penjulakan bebas vector penularan penyakit dan tempat perindukannya,
seperti lalat, kecoa, tikus, dan nyamuk.

Anda mungkin juga menyukai