Materi:
LAJU REAKSI
Oleh:
Najmia Rahma
LAJU REAKSI
Pernahkah kalian berkendara menggunakan motor atau angkutan umum?
Kadang apabila jalan sedang kosong seperti pagi hari, kendaraan yang kita
kecepatan maksimum tentunya), tapi apabila macet total, jangan harap bisa
ngebut, jalan saja susah bukan? Nah, dengan demikian kondisi kemacetan lalu
sama dengan yang terjadi pada reaksi kimia. Dalam suatu peristiwa kimia,
terkadang reaksi dapat berjalan cepat, namun terkadang berjalan lambat. Apa
yang membedakannya? Sudah barang tentu kondisi ketika reaksi itu berlangsung
Oh, jangan... kita perkecil saja skalanya menjadi kembang api. Nah, pernah
kan kalian memainkan benda itu? Terutama di hari lebaran Idul Fitri pasti langit
akan ramai dengan bunga-bunga indah hasil ledakan kembang api. Jika sumbu
kembang api yang kalian mainkan hanya sepanjang 1 cm tersulut, maka akan
jangan pernah meniru adegan ini). Dengan demikian, reaksi ledakan tergolong
cepat bukan?
Coba bandingkan dengan pagar besi rumah kalian yang tidak dicat.
berjalan cepat maupun lambat, seperti penambahan gula dalam minuman favorit
kita, proses penuaan kulit, proses pematangan buah, membuat daging hasil qurkan
1
menjadi empuk, dan lain segainya. Ilmu kimia berperan dalam menyesuaikan
kondisi yang diinginkan dari proses-proses tersebut. Bagaimana caranya agar gula
yang dilarutkan dalam minuman favorit kita dapat melarut dengan cepat?
Bagaimana caranya agar kulit mulus remaja kita tidak cepat menua? Bagaimana
seharian?
dahulu faktor-faktor yang seperti apa saja yang menyebabkan kondisi suatu
1. Konsentrasi Zat
larutan. Ketika membuat larutan kita tidak memakai zat yang diinginkan
terlebih dahulu. Oleh karena itu, kita memerlukan besaran khusus yang
Konsentrasi...
2
Konsentrasi dapat dinyatakan dengan berbagai macam satuan,
seperti mol, molaritas, molalitas, normalitas, dll. Tapi untuk saat ini kita
a) Kemolaran/Molaritas (M)
𝑚 1000 2
Molaritas (M) = ×
𝑀𝑟 𝑉
Keterangan: m = massa zat terlarut (gram)
n = jumlah mol zat terlarut (mol)
V = volume larutan (mL)
INGAT!!!
Satuan volume yang digunakan
pada rumus 2 adalah mL
3
larutan yang pekat. Semakin pekat suatu larutan, maka pengaruhnya pada
laju reaksi akan semakin cepat dibandingkan dengan larutan yang encer.
Contoh: Sebanyak 190,6 gram MgCl2 dilarutkan dalam air hingga volume
PEMBAHASAN:
Cara 1: ubah satuan berat (gram) ke dalam mol, kemudian hitung kemolaran
larutannya.
1 06
n MgCl2 = =
53
Jadi, M MgCl2 = = =
Cara 2: langsung masukkan ke dalam rumus kedua.
M MgCl2 = ×
= × =
2. Suhu Reaksi
Ya pastinya pakai
AIR lah!
Yap! Benar sekali! Dan pastinya lagi kalian akan menyeduh kopi dengan air
mendidih agar rasa dan aroma kopi menjadi terasa lebih nikmat.
4
Selain itu, tahukah kalian, air panas mampu melarutkan serbuk kopi
dahulu, bukan? Atau ketika kalian membuat tape, pada saat peragian pasti
5
Coba saja bayangkan, berapa lama waktu yang akan kalian gunakan
untuk memasak gulai sapi apabila daging yang kalian gunakan tidak tidak
suatu materi, luas permukaan bidang sentuh akan semakin besar, sehingga
4. Katalis
permukaan bidang sentuh saja kurang efisien, sehingga perlu ada cara lain
Ya, dengan menambahkan katalis pada suatu reaksi kimia, maka laju
Tunggu sebentar,
KATALIS itu sendiri
apa, ya???
6
Katalis merupakan zat yang mampu mempengaruhi laju reaksi.
Dalam melakukan aksinya, katalis akan ikut bereaksi dengan para reaktan,
tapi di akhir proses reaksi katalis itu akan terpisah kembali. Yaah...
Produk Katalis
Katalis
kinerja katalis dalam mempercepat reaksi. Anggaplah hal ini sebagai suatu
peristiwa ketika akan menjatuhkan seseorang dari tebing. Agak kejam sih,
7
Jika kalian berperan sebagai “si biru” dalam kedua gambar tersebut,
kalian akan menjatuhkan “si stikman”? Pastinya kalian akan memilih yang
Gambar 1 bukan? Jika kita misalkan saat “si stikman” jatuh adalah saat
lebih mudah terjadi. Dengan sedikit tendangan saja, “si stikman” langsung
“gunungan” terlebih dahulu sebelum “si stikman” jatuh. Dengan energi yang
sama, besar kemungkinan “si stikman” malah akan kembali lagi, bukannya
jatuh ke jurang.
caranya agar dengan energi yang sama, “si biru” dapat menjatuhkan “si
stikman” ke jurang? Nah, dalam laju reaksi ada yang dikenal dengan
ilustrasi berikut:
8
Yeah! Ini jauh
lebih gampang!!
+Katalis
9
Laju reaksi dinyatakan sebagai laju pengurangan konsentrasi molar
pereaksi lambat laun akan berkurang, sebagai gantinya produk akan terus
𝑅 R = reaktan (pereaksi)
v=
𝑡 P = produk (hasil reaksi)
v = laju reaksi
ATAU Δ[R] = perubahan konsentrasi molar
𝑃 pereaksi
v=
𝑡 Δ[P] = perubahan konsentrasi molar
produk
Δt = perubahan waktu
= laju pengurangan konsentrasi molar pereaksi dalam satu satuan
waktu
= laju penambahan konsentrasi molar produk dalam satu satuan
waktu
10
vO2 = M/detik atau
vSO3 = M/detik
setengah SO3 adalah setengah dari laju pengurangan SO2 atau satu dari
laju pengurangan O2. Oleh karena itu dapat ditulis sebagai berikut:
1 1
2
vSO2 = vO2 = 2vSO3
Orde reaksi hanya dapat diperoleh melalui data percobaan. Jadi, jangan
heran jika setiap menemukan soal orde reaksi kalian menemukan tabel
pA + qB → rC + sD
Persamaan laju reaksi untuk reaksi tersebut adalah:
v = k[A]x[B]y
konstanta laju reaksi orde reaksi zat B
11
Setiap laju reaksi memiliki nilai k tertentu bergantung pada sifat
tergantung nilai orde reaksinya atau nilai pangkat dari persamaan itu, dan
maka kita yang sedang tidak berada dalam laboratorium diberi kemudahan
Nah, dari tabel tersebut kita akan menentukan persamaan laju reaksinya.
data. Caranya, cari data konsentrasi B yang sama. Dari tabel di atas,
dan 5.
12
Karena ini perbandingan, maka v percobaan 4 dan 5 juga
4
=
5
4 2
= (3) , sehingga nilai x = 2
kita cari data konsentrasi A yang sama dari tabel, yakni pada data
membandingkan, hanya perlu dua data saja, maka kita sepakat dulu
1
=
2
oleh 6:
13
1 01
= bisa juga ditulis sebagai berikut:
6 02
1 1
= (2) , sehingga nilai y = 1
2
Jika nilai k diminta, cukup masukkan saja nilai orde pada salah satu
v1 = k[A]2[B2]
6 M/detik = k[0,1M]2 . [0,1M]
6
k=
01 01
6
k=
0 001
6
k=
0 001
k = 6000/detik.M2
Jadi, persamaan laju reaksi lengkapnya adalah
v = 6000/detik.M2 [A]2[B2]
14
DAFTAR PUSTAKA
Tim Konsultan Kimia FPTK UPI. (2004). Kinetika Kimia. Jakarta: DEPDIKNAS.
Partana, Crys dan Antuni Wiyarsi. (2009). Mari Belajar Kimia. Jakarta:
DEPDIKNAS.
Sunarya, Yayan dan Agus Setiabudi. (2009). Mudah dan Aktif Belajar Kimia.
Jakarta: DEPDIKNAS.
15