PENDAHULUAN
1
(17,9%), DI Yogyakarta (16,9%), Sulawesi Tengah (16,6%), diikuti Jawa Timur sebesar
16 per mil sedangkan Sumatera Barat sebesar 12,2 per mil.
Berdasarkan data 10 besar penyakit terbanyak di Indonesia tahun 2013, prevalensi
kasus stroke di Indonesia berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan sebesar 7,0 per mill dan 12,1
per mill untuk yang terdiagnosis memiliki gejala stroke. Prevalensi kasus stroke tertinggi
terdapat di Provinsi Sulawesi Utara (10,8%) dan terendah di Provinsi Papua (2,3%), sedangkan
Provinsi Jawa Tengah sebesar 7,7%. Prevalensi stroke antara laki-laki dengan perempuan
hampir sama (Kemenkes, 2013).
Sebagai penyebab kematian dan kecacatan, penyakit peredaran darah otak
menempati angka yang tinggi, terutama pada orang tua. Di negara yang telah maju
(USA) menempati tempat ketiga sebagai kausa kematia setelah penyakit jantung
koroner dan kanker.
Pada tahun 2010, diperkirakan 7,6 juta orang meninggal karena stroke dan
penigkatan teringgi akan terjadi di negara-negara berkembang terutama di Asia Pasifik
sedangkan di Indonesia terjadi sekitar 800-100 kasus taip tahunnya (Wiryanto,2004)
Menurut dari data Sumatera Utara (2002), di Rumah Sakit Adam Malik
kebiasaan merokok menigkatkan resiko terkena stroke sebesar 4 kali atau 16,5%. Salah
seorang penelitian dilakukan Sri Andriana Siregar (2008) ; terdapat 128 pasien stroke di
rumah sakit Adam Malik Medan didapatkan hemiparase sinistra yaitu 46,3% diikuti
oleh hemiparase dekstra 7,8%. Gambaran klinis utama yang berkaitan dengan
insufisiensi arteri otak mungkin berkaitan dengan pengelompokkan gejala dan tanda
buruk yang tercantum dan disebut sindrom neurovaskuler 5,11%.
2
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimanakah Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan gangguan sistem
Syaraf “Stroke” di Ruang RA4 Neurologi di RSUP Haji Adam Malik Medan?
1.3 Tujuan
1.3.1 Umum
Mengetahui Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan gangguan sistem Syaraf
“Stroke” di Ruang RA4 Neurologi di RSUP Haji Adam Malik Medan
1.3.2 Khusus
1) Mengetahui pengkajian keperawatan pada pasien stroke.
2) Mengetahui diagnosa keperawatan keperawatan pada pasien stroke.
3) Mengetahui intervensi keperawatan pada pasien stroke.