Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN KASUS

Seorang anak laki- laki dengan Glomeluronefritis Akut


Pasca Streptokokus

Disusun Oleh :
dr. Sutrisuna

Pembimbing :
dr. Iik Rachmawati

INTERNSIP RSUD BALARAJA

PERIODE FEBRUARI 2018-2019


I. IDENTITAS PASIEN
Data Pasien Ayah Ibu
Nama An. R Tn. A Ny. S
Umur 10 tahun 40 tahun 35 tahun
Jenis Kelamin Laki-laki Laki-laki Perempuan
Alamat Taman cikande

Agama Islam Islam Islam


Pendidikan - SLTA SLTA
Pekerjaan - Guru ngaji Ibu rumah tangga
Penghasilan - Rp 2.000.000,- -
Keterangan Hubungan orangtua dengan anak adalah anak kandung
Asuransi BPJS
No. RM 00149212
Tanggal masuk RS 12 Maret 2018

II. ANAMNESIS

Data anamnesis diperoleh secara autoanamnesis dan alloanamnesis kepada ibu pasien
(Ny. S, 35 tahun) pada tanggal 13 Maret 2018 di Ruang Rawat Inap Anak pukul 14.00 WIB.
Keluhan Utama
Bengkak pada wajah sejak 5 hari SMRS.
Keluhan Tambahan
Sesak (+), BAK berwarna merah, pusing, kulit kedua kaki sering gatal-gatal.

Riwayat Penyakit Sekarang


Pasien datang ke Poliklinik RSUD Balaraja dengan keluhan bengkak sejak 3 hari
yang lalu SMRS. Bengkak pertama kali di kelopak mata,lalu keesokan harinya
bengkak pada wajah dan kaki. Bengkak paling parah terutama dirasakan pasien
ketika bangun tidur pagi hari. Bengkak dimata menyebabkan sulit membuka mata.
Tidak ada keluhan bengkak ditempat lain. Selain bengkak, pasien juga mengeluh
pipis yang berwarna merah, sedikit sesak, nyeri perut dan nafsu makan berkurang.
Muntah 1x. Muntah berisi cairan. Pasien juga mengeluhkan pusing.
Pasien menyangkal merasakan nyeri tenggorokan 2 minggu yang lalu maupun
adanya demam. Pasien tidak muntah, dan buang air besar tidak ada keluhan. Ini
merupakan pertama kali pasien dirawat dirumah sakit.

Riwayat Penyakit Dahulu


Ibu pasien mengatakan bahwa anaknya belum pernah mengalami keluhan seperti ini
sebelumnya. Menurut ibunya, pasien memang sering mengalami luka-luka koreng dibagian
kakinya sejak usia 3 tahun. Tidak ada riwayat operasi, riwayat trauma, riwayat alergi obat
maupun makanan tertentu. Riwayat penyakit lain, seperti penyakit jantung, dan sebagainya
disangkal.

Riwayat Penyakit Keluarga


Ibu pasien mengatakan bahwa di keluarganya tidak ada yang mengalami keluhan
yang serupa. Riwayat alergi dalam keluarga disangkal.

Riwayat Lingkungan Rumah


Pasien tinggal bersama dengan ayah, ibu, dan 3 saudara kandungnya dirumah pribadi.
Rumah berada di kawasan yang padat penduduk dengan sawah di belakang rumah.

Riwayat Sosial Ekonomi


Ayah bekerja sebagai guru ngaji dengan penghasilan per bulan  Rp 2.000.000,00
/bulan. Ayah pasien menanggung biaya 3 orang anak. Ibu pasien adalah ibu rumah tangga.
Kesan: riwayat sosial ekonomi kurang.

Riwayat Kehamilan dan Prenatal


Ibu os berusia 25 tahun saat mengandung pasien. Ibu os rutin memeriksakan
kehamilannya secara teratur sebanyak 4x selama kehamilan di bidan. Ibu mendapatkan
suntikan TT 2x, dan rutin mengonsumsi tablet yang diberikan oleh bidan. Riwayat tekanan
darah tinggi, kencing manis, perdarahan selama hamil, kejang, trauma maupun infeksi saat
hamil disangkal.
Kesan: riwayat pemeliharaan prenatal baik.

Riwayat Kelahiran
Tempat kelahiran : praktek kebidanan
Penolong persalinan : bidan
Cara persalinan : spontan
Masa gestasi : hamil aterm pada G3P2A1
Keadaan bayi
 Berat badan lahir : 2200 gram
 Panjang badan lahir : 38 cm
 Lingkar kepala : ibu lupa
 Lingkar perut : ibu lupa
 Keadaan lahir : langsung menangis kuat
 Nilai APGAR : ibu tidak tahu
 Kelainan bawaan : Tidak ada
 Air ketuban : Jernih
Kesan: neonates cukup bulan, berat badan lahir rendah, lahir secara spontan.

Riwayat Pemeliharaan Postnatal


Pasien dirawat di klinik kebidanan selama 2 hari. Setelah keadaan stabil,
pemeliharaan dilakukan di Posyandu secara teratur dan anak dalam keadaan sehat.
Kesan: riwayat pemeliharaan postnatal cukup baik.

Corak Reproduksi Ibu


Ibu P4A0, pasien merupakan anak ketiga berjenis kelamin laki-laki.

Riwayat Keluarga Berencana


Ibu pasien mengaku saat ini tidak menggunakan kontrasepsi apapun karena mengeluh
tidak cocok dengan kontrasepsi sebelumnya. Saat ini, ibu pasien menggunakan kontrasepsi
alamiah dengan menggunakan metode pantang berkala.

Riwayat Pertumbuhan dan Perkembangan Anak


Pertumbuhan:
Berat badan lahir 2200 gram. Panjang badan lahir 38 cm.
Berat badan sekarang 28 kg. Tinggi badan 128 cm.
Perkembangan:
Psikomotor
Tiarap : 4 bulan
Merangkak : 6 bulan
Duduk : 7 bulan
Berdiri : 9 bulan
Berjalan : 11 bulan
Saat ini : Pasien Sekarang duduk dikelas 3 SD, tidak ada masalah
dengan pelajaran dan menerima pelajaran dengan baik.
Kesimpulan : Riwayat tumbuh kembang pasien baik.

Riwayat Makan dan Minum Anak


Ibu memberikan ASI sejak lahir. Usia 6 bulan mulai diberikan makanan pendamping
seperti bubur susu 3x sehari. Ibu os mengatakan semenjak sakit pasien sulit makan,
makan tidak banyak.

Riwayat Imunisasi
VAKSIN ULANGAN
DASAR (umur)
(umur)
BCG - - - - - - -
DTP/ DT - 2 bulan 4 bulan 6 bulan - - -
POLIO 0 bulan 2 bulan 4 bulan 6 bulan - - -
Hib - 2 bulan 4 bulan 6 bulan
HEPATITIS B 0 bulan 1 bulan - 6 bulan - - -
CAMPAK - - - 9 bulan - - -

Kesan : Imunisasi dasar pasien lengkap sesuai umur, namun belum dilakukan
imunisasi ulangan.
III. PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan dilakukan di bangsal anak RSUD Balaraja padatanggal 12 Maret 2018
pukul 18.00 WIB.
A. KesanUmum : Compos mentis, tampak sakit sedang.

B. Tanda Vital
 Nadi : 78 x/menit, reguler, kuat, isi cukup.
 Lajunafas : 26 x/menit, reguler.
 Suhu : 37,0˚C
 Tekanan darah : 140/90 mmHg (sistolik di atas persentil sedangkan
diastolic diatas presentil

C. Data Antropometri
 Beratbadan : 28 kg
 Panjangbadan : 128 cm
D. Status Generalis
 Kepala : normocephali
 Rambut : rambut warna hitam, tebal, tidak mudah dicabut.
 Wajah : tidak ada kelainan
 Mata : oedem palpebra (+/+) konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik
(-/-), Mata cekung (-/-), pupil diameter 3mm/3mm, pupil
isokor, reflex cahaya (+/+)
 Hidung : bentuk simetris, septum deviasi (-), sekret (-/-), nafas cuping
hidung (-),
 Telinga : bentuk dan ukuran normal, discharge (-/-)
 Mulut : bibir kering (-), bibir sianosis (-), koplik spot (-), gigi geligi
Lengkap sesuai umur.
 Tenggorok : faring hiperemis (+), tonsil T1-T1 hiperemis (-)
 Leher : Simetris, pembesaran KGB (-)
 Kulit : warna sawo matang, turgor kembali cepat, tampak lesi
multiple hiperpigmentasi masing-masing berukuran lentikuler.
 Thorax :
Paru
 Inspeksi : Pergerakan dinding toraks kiri-kanan simetris, retraksi(-),
 Palpasi : Tidak ada hemitoraks yang tertinggal. Fokal fremitus simetris.
 Perkusi : Sonor pada kedua hemitoraks.
 Auskultasi : Suara napas vesikuler (+/+), ronki(-/-), wheezing (-/-).
Jantung
 Inspeksi : Iktus kordis tidak tampak.
 Palpasi : Iktus kordis tidak teraba
 Perkusi : Tidak dilakukan pemeriksaan
 Auskultasi : Bunyi jantung I dan II normal, reguler, murmur (-), gallop (-).
 Abdomen
 Inspeksi : Datar
 Auskultasi : Bising usus (+)
 Palpasi : Supel, nyeri tekan (-), distensi (-),
Turgor kulit kembali cepat
 Perkusi : Timpani padaseluruhkuadran abdomen.
 Genitalia : jenis kelamin laki-laki, tidak ada kelainan.
 Anorektal : tidak dilakukan pemeriksaan
 Ekstremitas :
Superior Inferior
Akral Dingin -/- -/-
Akral Sianosis -/- -/-
CRT <2” <2”
Oedem -/- -/-
Tonus Otot Normotonus Normotonus
TrofiOtot Normotrofi Normotrofi
Ref. Fisiologis + +
Ref. Patologis - -

Data Antropometri Pemeriksaan Status Gizi


Anak laki-laki 10 tahun Pertumbuhan persentil anak menurut kurva CDC-NCHS 2000
Beratbadan 28 kg sebagai berikut:
Tinggi badan 128 cm 1. BB/TB = 28/25 x 100% = 112% (gizi lebih menurt berat
badan per tinggi badan)
2. BB/U = 28/33 = 84,8% (berat badan menurut usia normal)
3. TB/U = 128/138 = 92,8% (tinggi badan menurut usia
stunting)
Kesan: Anak laki-laki 10 tahun, status gizi saat ini baik.
Status gizi jangka panjang kurang.

VI. PEMERIKSAAN PENUNJANG


PEMERIKSAAN PENUNJANG
 Laboratorium (10 Maret 2018)
JENIS PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI RUJUKAN
Hemoglobin 10,5 g/dL 10.4 – 15.6
Hematokrit 30 % 31 – 41
Eritrosit 3,9 10^6 /μL 3.60 – 5.20
Leukosit 14,1 10^3 /μL 6.0 – 18.0
Trombosit 349 10^3 /μL 150 – 450
LED 55 /jam L : 0-15
P : 0 - 20
HitungJenis
Basofil 0 % 0-2
Eosinofil 1 % 1-4
Batang 3 % 0-6
Segmen 71 % 20 - 40
Limfosit 21 % 48 – 78
Monosit 4 % 2 – 11
Rata –Rata Eritroit
MCV 78 fL 76 – 92
MCH 27 pg 23 – 31
MCHC 35 g/dL 32 - 36
Kimia klinik
Ureum 38,68 mg/dL 17 – 43
Kreatinin 0,88 mg/dL Lk 0,90-1,30
Pr0,6-1,1

 Urinalisa (10 Maret 2018)


JENIS PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI RUJUKAN
MAKROSKOPIS
Warna Kuning Kuning
Kejernihan Agak keruh Jernih
BJ 1.005 1.003 – 1.030
pH 6,0 5,40 – 8,00
Leukosit - Negatif
Nitrit - Negatif
Protein +3 Negatif
Glukosa - Negatif
Keton - Negatif
Urobilinogen 1,0 0,1 – 1,0
Bilirubin - Negatif
Darah samar +2 Negatif
MIKROSKOPIS
Lekosit 3 -5 / LPB < 5.0
Eritrosit 20 -25 / LPB < 3.0
Silinder 0 -3 / LPB < 1.0
Epitel 1–2 / LPK
Epitel tubuler 0–1 / LPB

 Laboratorium (12 Maret 2018)


JENIS PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI RUJUKAN
Hemoglobin 10,2 g/dL 10.4 – 15.6
Hematokrit 30 % 31 – 41
Eritrosit 3,69 10^6 /μL 3.60 – 5.20
Leukosit 12,65 10^3 /μL 6.0 – 18.0
Trombosit 332 10^3 /μL 150 – 450
LED 68 /jam L : 0-15
P : 0 - 20
HitungJenis
Basofil 0 % 0-2
Eosinofil 1 % 1-4
Batang 3 % 0-6
Segmen 70 % 20 - 40
Limfosit 20 % 48 – 78
Monosit 6 % 2 – 11
Rata –Rata Eritroit
MCV 80 fL 76 – 92
MCH 28 pg 23 – 31
MCHC 35 g/dL 32 - 36
IMUNOSEROLOGI
ASTO (+) 400 - 800 - NEGATIF

 Urinalisa (12 Maret 2018)


JENIS PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI RUJUKAN
MAKROSKOPIS
Warna Kuning Kuning
Kejernihan Keruh Jernih
BJ 1.025 1.003 – 1.030
Ph 6,5 5,40 – 8,00
Leukosit esterase 2+ Negatif
Nitrit Negatif Negatif
Protein 3+ Negatif
Glukosa Negatif Negatif
Keton Negatif Negatif
Urobilinogen Negatif 0,1 – 1,0
Bilirubin Negatif Negatif
Blood 3+ Negatif
MIKROSKOPIS
Lekosit 50 – 60 / LPB < 5.0
Eritrosit 18 – 20 / LPB < 3.0
Silinder Granula 6 -8
/ LPB < 1.0
Hyaline 2 -3
Epitel 1+ / LPK Negatif
Bakteri 2+ / LPB Negatif
Kristal Negatif - Negatif

V. FOLLOW UP
Hari Perawatan II III IV
I
Perawatan (tanggal) (14 maret (15 maret
(12 maret
Pemeriksaan (13 maret 2018) 2018)
2018)
2018)
Subyektif
Demam - - - -
Sakit Perut + + - -
Muntah + - - -
Batuk - - - -
Pilek - - - -
Nyeri menelan - - - -
Kencing keruh + + + +
Makan/Minum -/+ +/+ +/+ +/+
BAB - + + +
BAK (warna cokelat) - - - -
Objekif
Tanda vital
TD (mmHg) 140/90 138/92 136/94 119/78
HR (x/menit) 84 80 80 87
RR (x/menit) 26 22 20 20
T (oC) 37,0 36,3 36,1 36,3
Pemeriksaan Fisik
Kulit
Kelembapan Cukup Cukup Cukup Cukup
Sianosis - - - -
Kepala
Bentuk normosefali normosefali normosefali normosefali
Wajah bengkak - - -
Mata (kelopak bengkak) + + - -
Pern.cuping hidung -/- -/- -/- -/-
Mulut
Mukosa bibir basah + + + +
Thorax
Retraksi - - - -
Rhonki -/- -/- -/- -/-
Wheezing -/- -/- -/- -/-
Cor
Bising - - - -
Abdomen
H/L/M -/-/- -/-/- -/-/- -/-/-
Nyeri Tekan Suprapubik - - - -
Ekstremitas
Edema - - - -
Parese - - - -
Assesment Susp.GNAPS GNAPS GNAPS GNAPS
Planning
Venflon + + + +
Inj.furosemid 2×20 mg + + + +
Po.nifedipin 3mg jika
+ + + +
diastole >90 mmHg
Inj.Ampicilin 4 × 675 mg + + + +
Diet rendah garam + + + +

Pada tanggal 15 maret 2018, pasien dipulangkan atas permintaan keluarga dengan obat
pulang berupa :
- Amoxicilin 3 x 420mg
- Furosemid 3 x 20mg
- Captopril 2 x 8 mg
I. DIAGNOSIS
1. Diagnosa banding : I. GNAPS
II. SN
III. Glomerulopati IgA
2. Diagnosa kerja : Glomerulonefritis post infeksi Streptococcus

VIII. PENATALAKSANAAN
 Venflon
 Inj. Furosemid 2 x 20 mg
 Inj.Ampicilin 4 × 675 mg
 Po. nifedipin 3mg jika diastole >90 mmHg
 Diet rendah garam (1 g/hari )

IX. PENCEGAHAN
1. Menjaga kebersihan personal dan lingkungan
 Sanitasi yang baik
 Higiene makanaan dan minuman yang baik
2. Jika anak demam sebaiknya dikompres, diberi minum yang banyak untuk mencegah
dehidrasi, dan untuk menurunkan suhu tubuh anak, ibu diharapkan selalu
menyediakan antipiretik di rumah untuk mengantisipasi terjadinya demam yang
tinggi yang dapat memicu.
3. Berikan asupan makanan yang cukup bagi anak

PROGNOSIS
Quo ad vitam : Dubia ad bonam
Quo ad functionam : Dubia ad bonam
Quo ad sanationam : Dubia ad Bonam

Anda mungkin juga menyukai