1
I. Analisa Data
No Data fokus Problem Etiologi
- RR : 26 x/ menit
- SPO2 : 966%
- Terlihat tarikan napas
- Tidak terdapat sianosis
- CRT < 2dtk
- Pasien tampak bernafas
menggunakan bibir
- Tampaka adanya cuping hidung
- Gambaran rongen thrtax
mnunjukkan adanya bercak basal
pada paru kanan, perselubungan
homogen memothorak kiri
disertai pleural visceral line
2. DS: Nyeri akut Agens cidera
- P : Abdominal pain (00123) biologis
- Q : Seperti ditususk-tusuk jarum
- R : Abdomen pada regio ke 2
dan 3
- S : 4 (sedang)
- T : Hilang timbul
DO:
2
- Kulit teraba hangat
- Suhu tubuh : 38.7 0C
- Terlihat pucat
- Kulit nampak kemerahan
3
III. Rencana Keperawatan
No Diagnosa Tujuan Intervensi
1. Ketidakefektifan Tujuan: setelah dilakukan tindakan NIC 1: Manajemen jalan nafas
bersihan jalan keperawatan selama 3x 24 jam - Posisikan pasien untuk
napas diharapkan bersihan jalan napas memaksimalkan ventilasi
berhubungan menjadi efektif dengan kriteria hasil: - Jaga kepatenan jalan nafas: batuk
dengan mukus efektif
berlebih NOC 1 Status pernafasan: - Monitor status pernafasan dan
kepatenan jalan nafas oksigenasi
- Kaji TTV
- Sesak nafas berkurang sampai
dengan hilang
- Pola nafas normal (iram regular,
frekuensi dalam batas normal,
kedalaman dalam batas normal)
- Tidak ada pernafasan cuping
hidung
- TTV dalam batas normal:
- Suhu: 36-37,5 C
- TD: 120-130/80-90 mmHg
- RR: 16-20 x/menit
- Nadi: 60-100 x/menit
- Dahak dapat keluar
4
- Tekanan nadi teraba kuat dan
dalam batas normal
- Tidak terdapat retraksi dinding
dada
3. Nyeri akut Tujuan : Pasien tidak mengalami nyeri NIC 1: Manajemen Nyeri
berhubungan setelah dilakukan tindakan
dengan agens keperawatan selama 3x24 jam dengan - Lakukan pengkajian nyeri
cidera biologis kriteria hasil : komprahensif yang meliputi lokasi,
NOC 1:Kontrol Nyeri akan terpenuhi karakteristik, durasi, frekuensi,
dibuktikan dengan intensitas, atau beratnya nyeri dan
faktor pencetus
- Pasien menyatakan nyeri pada dada - Gunakan strategi komunikasi
sebelah kiri terapeutik untuk mengetahui
- Pasien menggunakan tindakan pengalaman nyeri dan sampaikan
pengurangan nyeri tanpa analgetik penerimaan pasien terhadap nyeri
dengan tarik napas atau - Gali pengetahuan dan kepercayaan
mendengarkan musik klasik. pasien mengenai nyeri
- Pasien menyatakan nyeri yang - Tentukan akibat dari pengalaman
dapat terkontrol nyeri terhadap kualitas hidup pasien
- Skala nyeri menurun menjadi 1 - Gali bersama pasien faktor-faktor
yang dapat menurunkan atau
NOC 2:Tingkat Nyeri akan terpenuhi memperberat nyeri
dibuktikan dengan - Evaluasi bersama pasien dan tim
kesehatan lainnya, mengenai
- Pasien melaporkan nyerinya evektivitas tindakan pengontrolan
berkurang menjadi 1 nyeri yang pernah digunakan
- Pasien melaporkan panjang episode sebelumnya.
nyeri berkurang - Libatkan pasien dan keluarga untuk
- Ekspresi nyeri wajah pasien tidak menginformasikan jika nyeri
terlihat lagi berkurang atau tidak dapat tercapai.
- Pasien bisa beristirahat - Kolaborasi dengan klien dan tenaga
- Pasien tidak terlihat mengernyit kesehatan dalam pemberian terapi
nonfarmakologi (hypnosis,
relaksasi, terapi musik, kompres
hangat, massage)
NIC 2:Pemberian anlgesik
5
- berikan analgesik sesuai dengan
waktu paruhnya, terutama pada
nyeri yang berat
- dokumentasikan respon terhadap
analgesik dan adanya efek samping
- kolaborasi dengan dokter apabila
obat, dosis, rute pemberian, atau
perubahan interval dibutuhkan, buat
rekomendasi khusus berdasarkan
prinsip analgetik
IV. Implementasi
No.DP Hari/tanggal/ Implementasi Respon TTD
jam
1 12/09/2017 Memposisikan pasien DS: Ina ,
08:40 WIB untuk memaksimalkan - Pasien mengatakan lebih nyaman barorotul
ventilasi ketika posisi tempat tidurnya
ditinggikan (45 0)
- Pasien mengatakan masih sesak
DO:
DO:
6
- Pasien mengatakan masih merasa
sesak napas
DO:
7
3 10:50 wib Mengecek printah DO: Ina ,
pengobatan meliputi obat, barorotul
dosis, dan frekuensi obat Ketorolak 10 ml
Paracetamol 500 mg
analgesik yang
diresepkan.
8
paruhnya, terutama pada - Pasien sudah diberikan obat sesuai
nyeri yang berat dengan waktu paruh obat untuk nyeri
yang berat
Berkolaborasi dengan
dokter apabila obat, dosis,
rute pemberian, atau
perubahan interval
dibutuhkan, buat
rekomendasi khusus
berdasarkan prinsip
analgetik
9
paruhnya, terutama pada - Pasien sudah diberikan obat
nyeri yang berat sesuai dengan waktu paruh obat untuk
nyeri yang berat
Berkolaborasi dengan
dokter apabila obat, dosis,
rute pemberian, atau
perubahan interval
dibutuhkan, buat
rekomendasi khusus
berdasarkan prinsip
analgetik
DO:
DO:
10
1 09:10 WIB - Memonitor status DS: Irma dan
pernafasan dan - Pasien mengatakan masih merasa ina
oksigenasi sesak napas
DO:
11
sampaikan penerimaan - Klien terlihat paham dengan apa
pasien terhadap nyeri yang dijelaskan
12
3 13:45 wib Memberikan analgesik DS: Irma dan
sesuai dengan waktu ina
paruhnya, terutama pada DO:
nyeri yang berat - Pasien sudah diberikan obat sesuai
Berkolaborasi dengan dengan waktu paruh obat untuk nyeri
dokter apabila obat, dosis, yang berat
rute pemberian, atau
perubahan interval
dibutuhkan, buat
rekomendasi khusus
berdasarkan prinsip
analgetik
13
paruhnya, terutama pada - Pasien sudah diberikan obat
nyeri yang berat sesuai dengan waktu paruh obat untuk
nyeri yang berat
Berkolaborasi dengan
dokter apabila obat, dosis,
rute pemberian, atau
perubahan interval
dibutuhkan, buat
rekomendasi khusus
berdasarkan prinsip
analgetik
DO:
DO:
14
1 09:15 WIB - Memonitor status DS: Lilik dan
pernafasan dan - Pasien mengatakan masih merasa barorotul
oksigenasi sesak napas
DO:
15
sampaikan penerimaan - Klien terlihat paham dengan apa
pasien terhadap nyeri yang dijelaskan
16
dibutuhkan, buat
rekomendasi khusus
berdasarkan prinsip
analgetik
17
berdasarkan prinsip
analgetik
V. EVALUASI
18
TD:120/70 mmHg
RR:26 x/menit
N: 87 x/menit
S:38,7 0C
Spo2: 96 %
- Nadi teraba kuat
Assesment
Lanjutkan intervensi
Obyek
19
- Warna kulit terlihat kemerahan
Assesment
Masalah belum teratasi
Planniang
Lanjutkan intervensi
Obyek
- Tidak terdapat tanda-tanda alergi obat seperti
kemerahan, gatal, ataupun melepuh pada anggota tubuh
- Klien terlihat paham dengan apa yang dijelaskan
- Terapi analgesik pagi
Ketorolak 10 ml
Paracetamol 500 mg
- Pasien terlihat antusias ketika menjelaskan terkait
pengetahuannya terhadap nyeri yang dirasakan
- Pasien terlihat lemah
- Mampu melakukan terapi tarik napas dalam untuk
mengurangi nyeri
20
- Pasien sudah diberikan obat sesuai dengan waktu paruh
obat untuk nyeri yang berat
- Terapi analgesik sore
Paracetamol 500 mg
- Pasien sudah diberikan obat sesuai dengan waktu paruh
obat untuk nyeri yang berat
Assesment
Planning
Lnjutkan Intervensi
21
dengan mukus - Pasien mengatakan dapat melakukan batuk efektif
berlebih setelah diajari
- Pasien mengatakan dahaknya keluar namun sedikit
- Pasien mengatakan masih merasa sesak napas
- Klien mengatakan masih sesak napas
Obyek
- Terlihat tarikan dinding dada
- Pasien bernapas menggunakan mulut
- Mengajarkan batuk efektif pada pasien
- Pasien terlihat dapat mengikuti batuk efektif setelah
diajarkan
- Dahak pasien belum keluar sepenuhnya
- Pasien bernapas secara spontan
- Pasien terpasang O2 3 ltm namun masih sering
dilepas-lepas
- Pengkajian TTV pagi
TD:110/70 mmHg
RR:28 x/menit
N: 84 x/menit
S:38,8 0C
Spo2: 97 %
- Nadi teraba kuat
Assesment
Planning
Lanjutkan aintervensi
22
Spo2: 97 %
- Nadi teraba kuat
- Kulit teraba hangat
- Klien paham setelah diajari tehnik kompres
hangat
- TTV siang
TD: 120/80 mmHg
Suhu : 37,90C
HR : 84 x/mnt
RR : 26 x/mnt
Spo2 : 98 %
- Warna kulit terlihat kemerahan
Assesment
Planning
23
- Tidak terdapat tanda-tanda alergi obat seperti
kemerahan, gatal, ataupun melepuh pada anggota
tubuh
- Klien terlihat paham dengan apa yang dijelaskan
- Obat pagi
Ketorolak 10 ml
Paracetamol 500 mg
- Pasien terlihat antusias ketika menjelaskan terkait
pengetahuannya terhadap nyeri yang dirasakan
- Pasien terlihat lemah
- Mampu melakukan terapi tarik napas dalam untuk
mengurangi nyeri
- Pasien sudah diberikan obat sesuai dengan waktu
paruh obat untuk nyeri yang berat
Assesment
Planning
Lanjutkan Intervensi
24
berhubungan - Pasien mengatakan masih sesak
dengan - Pasien mengatakan masing ingat melakukan
batuk efektif
mukus - Pasien mengatakan dahaknya keluar namun
berlebih sedikit
- Pasien mengatakan masih merasa sesak napas
- Klien mengatakan masih sesak napas
Obyek
- Terlihat tarikan dinding dada
- Pasien bernapas menggunakan mulut
- Mengajarkan batuk efektif pada pasien
- Pasien terlihat dapat mengikuti batuk efektif
setelah diajarkan
- Dahak pasien belum keluar sepenuhnya
- Pasien bernapas secara spontan
- Pasien terpasang O2 3 ltm namun masih sering
dilepas-lepas
- TTV Pagi
TD:120/80 mmHg
RR:24 x/menit
N: 82 x/menit
S:37,6 0C
Spo2: 98
Assesment
Planning
Hentikan intervensi
25
- N: 82 x/menit
- S:37,6 0C
- Spo2: 98 %
- Nadi teraba kuat
- Klien paham setelah diajari tehnik kompres
hangat
- TTV Siang
TD: 120/80 mmHg
Suhu : 37,30C
HR : 84 x/mnt
RR : 24 x/mnt
Spo2 : 98 %
- Warna kulit terlihat kemerahan
- Kulit teraba hangat
Analisa
Masalah belum teratasi
Planing
Hentikan intervensi
26
- Pasien mengatakan ingin diberikan terapi non
farmakologi dengan tarik napas dalam
Obyek
- Tidak terdapat tanda-tanda alergi obat seperti
kemerahan, gatal, ataupun melepuh pada anggota
tubuh
- Klien terlihat paham dengan apa yang dijelaskan
- Obat siang
Ketorolak 10 ml
Paracetamol 500 mg
- Pasien terlihat lemah
- Mampu melakukan terapi tarik napas dalam
untuk mengurangi nyeri
- Pasien sudah diberikan obat sesuai dengan waktu
paruh obat untuk nyeri yang berat
Assesment
Masalah teratasi
Planning
Hentikan Intervensi
27