Prodi :
Meja :
Metode :
1. SGOT
Optimized UV-Test berdasarkan IFCC
2. SGPT
Optimized UV-Test berdasarkan IFCC
3. Gamma-GT
IFCC ( International Federation of Clinical Chemistry)
Prinsip :
1. SGOT
Aminotransferasi ( AST ) mengkatalis transaminasi dari L aspartate dan a –
kataglutarate membentuk L – glutamate dan oxaloacetate. Oxaloacetate direduksi
menjadi malate oleh enzym malate oleh enzym malate dehydrogenase ( MDH ) dan
niconamide adenine dinucleotide ( NADH ) teroksidasi menjadi NAD. Banyaknya
NADH yang teroksidasi, berbanding langsung dengan aktivitas AST dan diukur
secara fotometrik dengan panjang gelombang 340 nm.
2. SGOT
Alanine aminotransferase ( ALT ) mengkatalis transiminasi dari L – alanine dan a –
kataglutarate membentuk l – glutamate dan pyruvate, pyruvate yang terbentuk di
reduksi menjadi laktat oleh enzym laktat dehidrogenase ( LDH ) dan nicotinamide
adenine dinucleotide ( NADH ) teroksidasi menjadi NAD. Banyaknya NADH yang
teroksidasi hasil penurunan serapan ( absobance ) berbanding langsung dengan
aktivitas ALT dan diukur secara fotometrik dengan panjang gelombang 340 nm.
3. Gamma – GT
Kit uji fotometri menurut Szasz/ persign. Tes ini juga telah distandarisasi sesuai
dengan metode IFFC. Hasil menurut IFFC dihitung dengan faktor khusus atau dalam
kasus penggunaankalibator (Traucal U) menggunakan nilai kalibrator untuk metode
IFFC.
Alat :
1. Fotometer
2. Mikropipet
3. Tabung Serologi
4. Blue tip dan yellow tip
5. Rak tabung
Bahan :
1. Reagen
2. Standart
3. Aquadest
Sampel : Serum
Prosedur :
1. SGOT
A. Penyiapan serum
1) Disiapkan alat dan bahan.
2) Dimasukkan darah kedalam tabung sentrifuge.
3) Disentrifuge selama ± 15 menit pada kecepatan 6000 rpm.
4) Diambil serum darah.
5) Dimasukkan ke dalam tabung reaksi.
B. Pengukuran absorban blanko
1) Disiapkan alat dan bahan.
2) Dipipet 100 µL aquadest ke dalam kuvet, dihomogenkan.
3) Ditambahkan 1000 µL reagen 1 SGOT.
4) Diinkubasi selama 5 menit pada suhu 370 C.
5) Ditambahkan 250 µL reagen 2 SGOT, dihomogenkan.
6) Diukur absorbansinya pada panjang gelombang 365 nm dengan
spektrofotometer.
C. Pengukuran absorban sampel
1) Disiapkan alat dan bahan.
2) Dipipet 100 µL serum ke dalam kuvet, dihomogenkan.
3) Ditambahkan 1000 µL reagen 1 SGOT.
4) Diinkubasi selama 5 menit pada suhu 370 C.
5) Ditambahkan 250 µL reagen 2 SGOT, dihomogenkan.
6) Diukur absorbansinya pada panjang gelombang 365 nm dengan
spektrofotometer.
7) Diukur lagi absorbansinya pada menit ke-2, ke-3, dan ke-4.
8) Dicatat nilai absorbansinya.
2. SGPT
A. Penyiapan serum
1) Disiapkan alat dan bahan.
2) Dimasukkan darah kedalam tabung sentrifuge.
3) Disentrifuge selama ± 15 menit pada kecepatan 6000 rpm.
4) Diambil serum darah.
5) Dimasukkan ke dalam tabung reaksi.
B. Pengukuran absorban blanko
1) Disiapkan alat dan bahan.
2) Dipipet 100 µL aquadest ke dalam kuvet, dihomogenkan.
3) Ditambahkan 1000 µL reagen 1 SGPT.
4) Diinkubasi selama 5 menit pada suhu 370 C.
5) Ditambahkan 250 µL reagen 2 SGPT, dihomogenkan.
6) Diukur absorbansinya pada panjang gelombang 365 nm dengan
spektrofotometer.
C. Pengukuran absorban sampel
1) Disiapkan alat dan bahan.
2) Dipipet 100 µL serum ke dalam kuvet, dihomogenkan.
3) Ditambahkan 1000 µL reagen 1 SGPT.
4) Diinkubasi selama 5 menit pada suhu 370 C.
5) Ditambahkan 250 µL reagen 2 SGPT, dihomogenkan.
6) Diukur absorbansinya pada panjang gelombang 365 nm dengan
spektrofotometer.
7) Diukur lagi absorbansinya pada menit ke-2, ke-3, dan ke-4.
8) Dicatat nilai absorbansinya.
3. Gamma – GT
1) Disiapkan alat, bahan dan reagent.
Nilai Normal :
1. SGOT :
Pria : < 35 u/l
Wanita : < 31 u/l
2. SGPT
Pria : < 41 u/l
Wanita : < 31 u/l
3. Gamma – GT
Pria : < 55 u/l
Wanita : < 38 u/l
Hasil :
Kesimpulan :