Anda di halaman 1dari 1

BAB I

PENDAHULUAN

Pteregium merupakan suatu pertumbuhan fibrovaskular konjungtiva yang


bersifat degeneratif dan invasif. Pertumbuhan ini biasanya terletak pada celah
kelopak bagian nasal ataupun temporal konjungtiva yang meluas ke kornea
berbentuk segitiga dengan puncak di daerah kornea. Pteregium mudah meradang
dan bila terjadi iritasi akan berwarna merah. Diduga penyebab pterigium adalah
exposure atau sorotan berlebihan dari sinar matahari yang diterima oleh mata.
Ultraviolet, baik UVA ataupun UVB, berperan penting dalam hal ini. Selain itu
dapat pula dipengaruhi oleh faktor-faktor lain seperti zat alergen, kimia, dan
pengiri 1

Prevalensi pteregium semakin meningkat pada daerah yang mendekati


garis katulistiwa dengan iklim tropis dan subtropis. Di Indonesia, prevalensi
pteregium kedua mata ditemukan 3,2% sedangkan pteregium pada salah satu mata
1,9%. Insiden pteregium tertinggi ditemukan pada kelompok usia > 70 tahun
(15,9%) dan terendah pada usia 5-9 tahun (0,03%).2

Pterigium pada fase awal tidak memiliki keluhan, penangan kasus


pteregium pada fase awal berupa tindakan konservatif berupa edukasi untuk
melindungi mata dan menghindari iritasi. Pada keadaan mata merah akibat iritasi
pada jaringan pteregium dapat diberikan lubrikans, vasokonstriktor, dan
kortikosteroid topikal. Selain itu, jika jaringan telah mengganggu ketajaman
penglihatan maka operasi dapat dilakukan. Terdapat berbagai teknik operasi yang
dapat dipilih antara lain bare sclera, conjunctival graft, dan amnion membran
transplantation.2

Anda mungkin juga menyukai