Anda di halaman 1dari 63

MEDICAL EDUCATION UNIT

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ABULYATAMA ACEH
2011-2012
DASAR-DASAR SEL
Dr. PAISAL, M.BIOMED
1. Struktur sel dan fungsi organel

Colorized low mag TEM of a cell

Red = Mitos

Blue = Ribos

Green = RER
Colorized TEM of a cell nucleus

Arrow = Nucleolus

Red = Mitos

Green = RER
2. Organel Sel

Jenis sel, ada 2 yaitu:

1. Sel prokariota
(Pro : ‘sebelum’) + (karyon : kernel/nukleus)
Sel yang “tidak mempunyai nukleus”  materi
genetik ada pada daerah nukleoid

2. Sel eukariota
(Eu: “sebenarnya”) + (karyon)
Sel yang mempunyai inti sebenarnya, dibungkus
oleh selubung/membrane
Struktur sel

Komposisi dari sel eukarita:


1. Sistem endomembran
2. Sitoplasma
3. Organel (dibentuk oleh sistem membran di dalam sel):

- Nucleus/inti

- Reticulum Endoplasma (RE)

- Badan Golgi

- Mitochondria, in plants: chloroplast

- Lysosome

- Peroxisome
4. Sitoskeleton

Contoh: Sel epitel pada saluran reproduksi pria


ORGANEL SEL EUKARIOT DAN FUNGSINYA

Organel Fungsi

Nukleus Tempat genom, tempat sebagian besar DNA dan sintesis


RNA

Mitokondria Tempat menghasilkan energi dari proses oksidasi; memiliki


DNA sendiri

Kloroplas Tempat terjadinya foto sintesis

Retikulum Merupakan membran yang kontinyu di sepanjang sel;


endoplasma bagian yg kasar mrp tempat melekatnya ribosom (tempat
sintesis protein)

Badan Golgi Serangkaian membran pipih; terlibat dalam sekresi protein


dari sel dan reaksi pengikatan gula dg komponen lain

Lisosom Kantung yg diselubungi membran yg mgd enzim hidrolitik

Peroksisom Kantung yg mgd enzim yg terlibat dlm metabolisme H2O2

Membran sel Memisahkan isi sel dg dunia luar

Dinding sel Lapisan luar yg kaku pd sel tanaman

Vakuola Kantung yg diselubungi membran (pd sel tanaman)


Membran plasma sel eukariota

Cell Membrane
Komposisi Membran Sel

 Membran sel membungkus sel dan organel sel

 Terbuat dari komponen hidrofobik dan hidrofilik.

 Semi permeabel

 “lipid bilayer”

Lipid Molecules
Ribosom

Struktur Mitokondria

Mempunyai 2 membran

* outer mitochondrial membrane

* inner mitochondrial membrane


Tiga jalur degradasi pada lisosom

Sitoskeleton

Terdiri dari tiga macam serat

 Microfilaments

 Microtubules

 Intermediate filaments

3 Fungsi:

 Mekanik

 Tempat organel melekat

 Membantu pergerakan substansi

Pertanyaan

 Apa perbedaan mendasar antara sel prokariot dengan eukariot?

 DNA terdapat di bagian mana saja dari sel?

 Makanan diubah menjadi energi terjadi di mana? Apa bentuk energinya?

 Jelaskan pengertian hidrofilik dan hidrofobik!

 Jelaskan pengertian selektif permeabel!

Jenis-jenis sel

Sel Prokariot

 Sel kecil (< 5 µm)

 Berbentuk uniseluler
 Tidak mempunyai nukleus atau organel yang terikat membran.

 Materi genetik : DNA Circular

 Ribosom sangat kecil

 Tidak ada sitoskeleton

 Pergerakan dengan flagel

 Pembelahan sel dengan binary fission

Sel Eukariot

 Memiliki sel lebih besar (> 10 µm)

 Multiseluler, kadang-kadang ada yang uniseluler.

 Mempunyai inti dan organel yang terikat membran.

 Materi genetiknya adalah DNA linear dengan protein yang membentuk


kromatin.

 Ribosomnya besar

 Mempunyai sitoskeleton

 Bergerak dengan bantuan silia atau flagela

 Pembelahan sel dengan meiosis dan mitosis

 Reproduksi secara seksual dan aseksual


Komposisi kimiawi sel

Molekul organic

 Proteins

 Carbohydrates

 Lipids

 Asam nukleat

Proteins

 Makromolekul paling beragam dan kompleks di dalam sel

 Berfungsi untuk struktur, fungsi, dan penyimpanan informasi

 Terbuat dari residu asam amino yang tersusun linear

Jenis-jenis

1) Enzymes – katalisis pembentukan atau pemecahan ikatan kovalen

2) Structural – collagen, elastin, keratin, etc.

3) Motility – actin, myosin, tubulin, etc.

4) Regulatory – berikatan dengan DNA untuk menghidupkan atau mematikan


gen

5) Storage – ovalbumin, casein, etc.

6) Hormonal – insulin, nerve growth factor (NGF), etc.

7) Receptors – hormone and neurotransmitter receptors

8) Transport – membawa molekul kecil atau zat besi


Asam amino
Asam amino saling berikatan untuk membentuk protein .Ada 20 jenis asam
amino.

Jenis asam amino


Perbedaan asam amino terdapat pada gugus R:

Rantai Polipeptida
Ikatan peptida – polipeptida
Fungsi Protein

Fungsi Contoh

Structural Forming the structural components of organs Collagen, keratin

Insulin, glucagon,
adrenalin, human
growth hormone,
Regulatory Regulating cellular function (hormones)
follicle
stimulating
hormone

Contractile Forming the contractile elements in muscles Myosin, actin

antibodies such as
Immunological Functioning to combat invading microbes
Gammaglobulin

Hemoglobin,
Transport Acting as carrier molecules
myoglobin

amylase, lipase,
Catalytic Catalyzing metabolic reactions (enzymes)
lactase, trypsin

Struktur protein:
Primer
Sekunder
Tersier
Kuartener

Lipids
Molekul hidrofobik
Penyimpanan energi, komponen membran,
molekul sinyal.
Triglycerides (fat), phospholipids, waxes, sterols

Karbohidrat
Gula, penyimpanan (glycogen), polimer struktural
(cellulose dan chitin).
Substrat utama dalam metabolisme energi
Asam nukleat

DNA (deoxyribonucleic acid) dan RNA mengkode informasi genetik dan sintesis
semu a protein.

Pertanyaan

 Gugus apa yang membedakan asam amino satu sama lainnya?

 Apa saja yang termasuk asam nukleat?

 Sebutkan 4 struktur protein?

Transportasi sel

 Transport Pasif

 Transport Aktif

 Endocytosis (phagocytosis & pinocytosis)

 Exocytosis
Transport Pasif

 Tidak dibutuhkan energi

 Terjadi karena perbedaan gradien : konsentrasi, tekanan, atau charge

 Bergerak untuk menyamakan gradient

Jenis Transport Pasif


1. Difusi
2. Osmosis
3. Difusi difasilitasi
Transport aktif

Pertanyaan

 Transport yang tidak membutuhkan energi disebut apa?

 Sebutkan jenis transportasi pasif?

 Sebutkan contoh transport aktif?

 Apa perbedaan fagositosis dan finositosis?


Komunikasi sel
Transduksi sinyal dari molekul sinyal sampai respon pada sel.

Bentuk proses pemberian sinyal antar sel.


Molekul sinyal yang sama, pada sel yang berbeda akan memberikan respon yang
berbeda

Contoh: Asetilkolin

Kombinasi molekul sinyal yang berbeda, yang diterima oleh suatu sel, akan
memberikan respon yang berbeda

Untuk dapat menimbulkan respon, molekul sinyal ekstraseluler mengikat reseptor


yang spesifik pada sel. Ada 2 jenis reseptor:

1. Reseptor permukaan sel

- tersisip dalam membran plasma

- untuk molekul sinyal hidrofilik, yang besar

2. Reseptor intraseluler

- terdapat di dalam sel

- untuk molekul signal hidrofobik, yang kecil

- merupakan protein regulator yang mengaktifkan gen

- Contoh molekul sinyal: hormon steroid, hormon tiroid, retinoids, vitamnin D.


2 Jenis Reseptor pada Sel

Siklus dan pembelahan sel


MITOSIS

 Pembelahan sel somatis  2 anak sel yang mengandung jumlah


kromosom/ materi hereditas yang sama atau identik.

 Tujuan:

1. Mengganti sel-sel yang rusak/ regenerasi

2. Perkembangan dari satu sel menjadi banyak

3. Membentuk individu baru (reproduksi sel baru) pada individu bersel


tunggal

 Secara umum, pembelahan sel terbagi menjadi 2 tahap, yaitu: Kariokinesis


dan sitokinesis

KARIOKINESIS

Profase:

 Membran inti mulai hilang

 Nukleolus (anak inti) mulai hilang

 Kromosom terlihat tebal dan panjang (terdiri dari 2 kromatid)

 Di sitoplasma terdapat sentriol yang membelah menjadi 2 dan bergerak ke


arah kutub yang berlawanan, terbentuk benang spindel (mikrotubul)
Metafase

 Kromosom mengadakan spiralisasi sehingga menjadi pendek

 Ada 3 kegiatan: Proses kongregasi (kromosom bergerak menuju bidang


ekuatorial), proses distribusi (kromosom menyebar ke tepi), proses
orientasi (kromosom melekatkan diri dengan benang spindel pada
sentromer/ kinetokor)

Anafase

 Sentromer/ kinetokor membelah menjadi 2

 Kromatid ditarik oleh benang spindel ke kutub berlawanan

Telofase

 Kromatid tunggal sampai di kutub kembali menjadi benang kromatin,


membentuk dinding inti kembali

 Sitokinesis berlangsung sehingga terjadi dua anak sel yang identik


(furrowing).

MEIOSIS

 Meiosis: pembelahan sel khusus yang terdapat pada organ/ alat reproduksi,
menghasilkan gamet/ sel kelamin, memiliki jumlah kromosom ½ dari
jumlah kromosom induknya (46  23), terjadi pembelahan reduksi

 Tujuan: mendapatkan individu yang memiliki jumlah kromosom normal


(46) berasal ½ dari ayah dan ½ dari8 ibu

 Meiosis I: profase 1 (leptoten, zigoten, pachiten, diploten, diakinesis),


metafase 1, anafase 1, telofase 1

 Meiosis II: profase 2, metafase 2, anafase 2, telofase 2

PROFASE 1

 Leptoten

Kromosom terlihat sebagai benang-benang panjang, yang ujung-ujungnya


mengarah ke suatu tempat (polarisasi). Benang-benang tersebut terlihat ada
daerah yang tebal (kromomer) dan daerah yang tipis. Sister kromatid sangat dekat
sehingga sulit dibedakan (dilihat)
 Zigoten

Kromosom-kromosom homolog (paternal dan maternal) saling berdekatan dan


berpasangan  sinapsis

 Pachyten

Benang-benang (kromosom) homolog (bivalen) melekat erat, masing-masing


bivalen terdiri dari 4 benang kromatid (tetrad)

 Diploten

Benang-benang kromosom homolog meregangkan diri (2 kromatid  4


kromatid), namun masih ada bagian-bagian yang melekat (khiasmata). Pada
khiasmata terjadi proses crossing over (pindah silang). Hasil dari crossing over
adalah terjadi rekombinasi gen-gen. Kira-kira 30-40 cross overs atau 1-2
perkromosom terjadi selama meiosis pada sel gamet manusia

 Diakinesis

Kromosom mengalami kondensasi yang maksimal.

MEIOSIS I

 Metafase 1:

Membran nukleus hilang, terbentuk benang spindel, sentriol menuju ke


masing-masing kutub. Terjadi proses kongregasi, distribusi, dan orientasi.

 Anafase 1: kromosom yang telah mengalami crossing over memisahkan diri


ke kutub yang berlawanan

 Telofase 1: terjadi sitokinesis, terbentuk 2 sel dengan jumlah kromosom


yang haploid (n)

MEIOSIS II

 Profase 2: sering ke fase berikutnya

 Metafase 2, anafase 2, telofase 2 = fase pada mitosis. Hasil akhir: 4 buah sel
haploid

 Anafase 2: terjadi pembelahan sentromer dan bergerak ke kutub yang


berlawanan

 Telofase 2: terjadi pengelompokkan kromosom yang haploid menjadi


nukleus
AMITOSIS

 Pembelahan sel pada bakteri (prokariota), sel kanker, tanpa melalui


tahapan tertentu (profase s.d. telofase), tetapi melalui pembelahan binair
oleh materi hereditas tidak terkemas di dalam inti

 Pertumbuhan sel kanker terjadi karena kegagalan dalam kontrol siklus sel

Cell Junctions

Junction sel terdapat dalam tiga tipe dgn fungsi berbeda yi :

1. Adhesive junction, menjaga sel pada posisinya yg tetap dalam

jaringan

2. Tight junction, menutup ruang diantara sel dan menghambat

aliran molekul dan ion melewati ruang ekstraseluler

3. Gap atau comunication junction, menyusun saluran terbuka yg

memungkinkan ion dan mol. Kecil mengalir langsung dr satu sel

ke lainnya
Pertanyaan

 Apa molekul sinyal endokrin?

 Suatu sel mensekresikan molekul, dan molekul tersebut


bekerja/berpengaruh terhadap sel itu sendiri atau sel-sel lain yang sejenis
disebut apa?

 Pada meiosis, kromosom berkurang menjadi berapa?

 Junction yang menjaga sel pada posisinya yg tetap dalam jaringan disebut?

Cell mediators
Mediator yang dihasilkan oleh sel.

 Dihasilkan oleh sel :

◦ Makrofag

◦ Sel Mast

◦ Sel Endotelial

◦ Leukosit

Vasoactive Amines

Histamine & Serotonin.

 Merupakan mediator pertama pada reaksi inflamasi akut.

 Mediator yang sudah ada di dalam granula sekretoris.

Histamine

 Sumber:

beberapa jenis sel, terutama sel mast, basofil, dan platelet.

 Efek:

 Dilatasi arteriolar

 Peningkatan permeabilitas vaskuler

 Aktivasi endotelial

 Diinaktifasi oleh : Histaminase


Penyebab pelepasan histamin :

1. Cedera fisik

2. Reaksi imun

3. Komplemen C3a dan C5a (anafilaktosin)

4. Neuropeptida (Substansi P)

5. Sitokin tertentu (IL-1 dan IL-8)

Serotonin (5-HT)

 Sumber: Platelets

 Cara Kerja: Mirip dengan histamin

 Stimulus: Aggregasi Platelet

Eicosanoids

Eicosanoids = Metabolit Arachidonic Acid (AA) = Prostaglandins (PG),


Leukotrienes, Dan Lipoxins.

 Sering dianggap sebagai hormon, tetapi berbeda dengan hormon karena :

1. Diproduksi di semua jaringan, tidak khusus di kelenjar tertentu.

2. Bekerja lokal

 Penghancuran spontan atau secara enzimatis.

 Waktu paruh pendek

Sumber : Leukocytes, Sel Mast, Sel Endothelial, Platelets.

Arachidonic Acid

 20-carbon polyunsaturated fatty acid (4 ikatan rangkap)

 Berasal dari dietary linoleic acid

 Terdapat di tubuh dalam bentuk ester, sebagai komponen fosfolipid


membran sel

 Dilepaskan dari fosfolipid dengan bantuan fosfolipase.


Fosfolipid

 Polar

◦ Hydrophylic head

◦ Hydrophobic tail

 Interaksi dengan air

Metabolisme AA

Dua jalur enzimatik utama :

1. Cyclooxygenase  Prostaglandins & Thromboxanes

2. Lipooxygenase  Leukotrienes and Lipoxins


Platelet Activating Factor (PAF)

 Berasal dari fosfolipid

 Molekul bioaktif yang sangat poten

 Sumber: membrane dari Neutrophils, monocytes, basophils, sel endothelial,


& platelets

 Dihasilkan dari aktifitas Phospholipase A2

 Bekerja melalui reseptor G-protein-coupled

 Cara kerja:

 Aktivasi Platelet (aggregasi & degranulasi)

 Vasoconstriksi

 Bronkhokontriksi

 Adhesi leukosit

 Degranulasi leukosit

 Chemotaxis

 Sintesis mediator lain misalnya Eicosanoids


Cytokines

 Polipeptida

 Cara kerja:

 Terlibat dalam reaksi imun dan inflamasi

 Beberapa jenis sitokin menstimulasi sum-sum tulang memproduksi lebih


banyak leukosit.

 Interleukins (IL)

 Tumor Necrosis Factor (TNF)

 Chemokines

 Interferon-γ (INF- γ)

Inflamasi akut:

IL-1, TNF, & chemokines

Inflamasi kronik:

INF- γ & IL-12

TNF dan IL-1

 Sumber :

Makrofag yang teraktifasi

Sel Mast

Sel Endotelial

 Pencetus :

Endotoksin Bakteri

Kompleks Imun

Produk dari limfosit T (respon imun adaptif)

 Cara kerja:

Aktifasi Endotelial

Peningkatan ikatan dan rekrutmen leukosit

Peningkatan produksi sitokin lain (chemokin) dan eikosanoid


Chemokines

 Protein kecil

 Merupakan chemoattractants untuk leukosit

Fungsi utama :

1. Rekrutmen dan aktifasi leukosit pada proses inflamasi

Reactive Oxygen Species

 Disintesis melalui via NADPH oxidase pathway

 Sumber : Neutrophils dan Macrophages

 Penyebab pelepasan :

◦ Mikroba
◦ Imun kompleks
◦ Sitokin

Nitric Oxide

 Usia singkat

 TERLARUT

 Radikal bebas

Nitric oxide (NO; EDRF).


 Fungsi:

1. Vasodilatasi

2. Antagonis dari aktivasi platelet

3. Reduksi rekrutmen leukosit

4. Antagonis aktivasi platelet (adhesion, aggregation, & degranulation)

Lysosomal Enzymes of Leukocytes

Leukosit : Neutrophils & Monocytes

Enzim:

 Protease asam

 Protease netral (e.g. elastase, collagenase, & cathepsin)

Neuropeptida

 Protein kecil

 Disekresi oleh serabut saraf terutama di paru-paru dan GIT

 Menginisasi respon inflamasi


 Substansi P

 Transmisi sinyal nyeri

 Mengatur tonus pembuluh darah

 Mengatur permeabilitas vaskuler

Tachykinins:
- substance P
- neurokinin A
- neurokinin B
- CGRP

Kinins:
- bradykinin
- kallidin

Pertanyaan

 Apa mediator pertama dalam reaksi inflamasi?

Hematopoietic Stem Cells


Dr. PAISAL, M.BIOMED
In PNH, a mutation occurs in a single gene (PIG-A)
in a single hematopoitic stem cell
PENJALARAN IMPULS SELULER
DR. H. ARIF FADILLAH SpPD,FINASIM
PENJALARAN IMPULS SELULER

Terdiri dari tiga tahap:


1. Penerimaan (Perpection): merupakan pendeteksi sinyal yang datang dari luar
sel oleh target. Sinyal kimiawi terdeteksi apabila sinyal terikat pada protein
seluler.
2. Transduksi : merubah sinyal menjadi suatu bentuk yang dapat menimbulkan
respon seluler spesifik.
3. Respon Seluler : dapat berupa seluruh aktivitas sel seperti katalisasi oleh suatu
enzim , penyusunan ulang sitoskleton , pengaktifan gan spesifik dalam nucleus.
NYERI

Nyeri merupakan suatu mekanisme protektif bagi tubuh, timbul jika jaringan
sedang rusak.

Jenis-jenis Nyeri
Menurut penghantar :

1. Nyeri cepat : timbul dalam waktu kira-kira 0,1 detik.

2. Nyeri lambat : timbul setelah 1 detik atau lebih, dan biasanya bertambah
setelah beberapa detik atau menit.
Menurut letak/lokasi :

1. Nyeri otot : terjadi bila peredaran darah ke otot tersumbat.

2. Nyeri dalam : tidak jelas lokasinya.menimbulkan mual, kadang disertai


pengeluaran keringat dan perubahan tekanan darah.

KLASIFIKASI NYERI
Terdiri dari :

• nyeri perifer:

– superficial, yaitu rangsangan secara kimiawi, mekanik pada kulit ,


fisik, mukosa, biasanya terasa nyeri tajam-tajam di daerah
rangsangan.

– Dalam yaitu bila di daerah sendi teranngsang akan timbul rasa nyeri
dalam

– Referred pain yaitu nyeri pada daerah rangsangan di samping rasa


nyeri terjadi kejang pada oto-otot atau kelainan susunan saraf
otonom
• nyeri sentral yaitu nyeri akibat rangsangan pada sumsum tulang belakang
(spinal cord), batang otak (brain stem) , thalamus.

• nyeri psikologik yaitu rasa nyeri tampa sebab (rangsangan). Umumnya


berupa sakit kepala, sakit perut dll.

Cara pengobatan nyeri :


Tiga langkah dalam penggunaan analgetik;

• untuk nyeri ringan dan sedang digunakan obat golongan nonopoid; aspirin,
asitaminofen atau AINS.

• jika nyeri masih meningkat ditambah dengan opioid.

• jika nyeri terus menerus dengan meningkatkan dosis potensi opioid atau
dosisnya sementara dilanjutkan nonopoloid dan tambaha obat lain.

Obat-obat nyeri ringan :

1. paracetamol

Tablet 100 mg ( anak ) , 500 mg ( dewasa )


Sirup : 120 mg / 5 ml

2. Fenilbutazon dan Oksifenbutazon

Tablet bersalut gula 100 mg dan 200 mg.

3. Asetosal

Tablet 100 mg (anak) , 500 (dewasa), obat ini dapat menyebabkan iritasi
lambung biasanya dikombinasikan dengan antasida.

Nyeri sedang : kodein dan kofein.

Misalnya jika terjadi pembengkakan akibat trauma diobati dengan


analgetik anti radang : asam mefenamat.

1. Asam mefenamat

3 x 1 hari 250 – 500 mg


Tablet 500 mg, kapsul 250 – 500 mg

2. Tramadol

Dosis tramadol anak 1-14 tahun 3-4 kali, 1-2 mg/kg berat badan. Lebih dari
14 tahun 3-4 kali 50-100 mg. Tidak dianjurkan untuk wanita hamil. Tramadol oral
setarf dengan 30-60 mg morfin.

• Nyeri hebat diberikan morfin atau opiat lainnya.


MEKANISME KERJA OBAT ANTI NYERI

Merintangi terbentuknya rangsangan pada reseptor nyeri perifer.


Merintangi penyaluran rangsangan di saraf-saraf sensor.
Blokade pusat nyeri di susunan saraf pusat dengan analgetik sentral(narkotik)
atau dengan anestesi umum.

Perubahan Sel Akibat Nyeri

Pada umunya nyeri akan terasa bila seseorang menerima panas dengab
suhu diatas 45oC. ini juga merupakan suhu dimana jaringan mulai mengalami
kerusakan akibat panas. Sehingga jika jaringan rusak otomatis sel-sel akan
mengalami perubahan / rusak.

SEJARAH, TEORI DAN JENIS SEL


Dr. Chairul Zulfi, MSi
SEJARAH PENEMUAN SEL
Galileo Galilei (Awal abad 17) dengan alat dua lensa menggambarkan struktur
tipis dari mata serangga Galilei sesungguhnya bukan seorang biologiwan.Orang
pertama yang mencatat hasil pengamatan biologi melalui mikroskop.
Robert Hook (1635-1703)melihat gambaran suatu sayatan tipis gabus suatu
kompartemen atau ruang-ruang disebut dengan nama Latin cellulae (ruangan
kecil) Asal mula nama sel.
Anton van Leeuwenhoek(October 24, 1632 - August 26,1723) Menggunakan
lensa-lensa untuk melihat beragam protista, spermatozoa, bakteri.
Robert Brown (1773-1858 ) Pada tahun 1820 merancang lensa yang dapat
lebih fokus untuk mengamati sel. Mengamati adanya adanya titik buram yang
selalu ada pada sel telur, sel polen, sel dari jaringan anggrek yang sedang tumbuh.
Titik buram disebut sebagai nucleus.
Matthias Jakob Schleiden Pada tahun 1838 berpendapat bahwa ada
hubungan yang erat antara nukleus dan perkembangan sel.
Theodor Schwann (1810-1883) Sel adalah bagian dari organism.

TEORI SEL
Rudolf Virchow (1821-1902) Seorang ahli fisiologi Menyatakan bahwa sel
membelah menjadi dua sel Setiap sel berasal dari sel yang sudah ada.
Analisis mikroskopis pada tahun pertengahan abad 19 membuktikan bahawa
sel adalah unit terkecil Kehidupan. Kehidupan yang berlangsung terus menerus
berasal dari pertumbuhan dan pembelahan sel tunggal. Konsep-konsep tersebut
menjadi teori sel.
Tiga konsep mengenai sel:
1. Semua organisme tersusun atas satu atau lebih sel
2. Sel adalah unit terkecil yang memiliki semua persyaratan hidup
3. Keberlangsungan kehidupan secara langsung berasal dari pertumbuhan dan
pembelahan sel.

Macam Sel Berdasarkan Keadaan Inti


a. sel prokarion, sel yang intinya tidak memiliki membran, materi inti
tersebar dalam sitoplasma (sel yang memiliki satu system membran. Yang
termasuk dalam kelompok ini adalah bakteri dan alga biru.
b. sel eukarion, sel yang intinya memiliki membran. Materi inti dibatasi
oleh satu system membran terpisah dari sitoplasma. Yang termasuk kelompok ini
adalah semua makhluk hidup kecuali bakteri dan alga biru.

Macam Sel Berdasarkan Keadaan Kromosom dan Fungsinya


a. Sel Somatis, sel yang menyusun tubuh dan bersifat diploid
b. Sel Germinal. sel kelamin yang berfungsi untuk reproduksi dan bersifat
haploid.

Bagian-bagian Sel

- Bagian hidup(komponen protoplasma), terdiri atas inti dan sitoplasma


termasuk cairan dan struktur sel seperti : mitokondria, badan golgi, dll

- Bagian mati (inklusio), terdiri atas dinding sel dan isi vakuola.

a Dinding sel

Dinding sel hanya terdapat pada sel tumbuhan. Dinding sel terdiri daripada selulosa
yang kuat yang dapat memberikan sokongan, perlindungan, dan untuk mengekalkan
bentuk sel. Terdapat liang pada dinding sel untuk membenarkan pertukaran bahan di
luar dengan bahan di dalam sel.
Dinding sel juga berfungsi untuk menyokong tumbuhan yang tidak berkayu.

Dinding sel terdiri dari Selulosa (sebagian besar), hemiselulosa, pektin, lignin, kitin,
garam karbonat dan silikat dari Ca dan Mg.

b. Membran Plasma

Membran sel merupakan lapisan yang melindungi inti sel dan sitoplasma. Membran sel
membungkus organel-organel dalam sel. Membran sel juga merupakan alat transportasi
bagi sel yaitu tempat masuk dan keluarnya zat-zat yang dibutuhkan dan tidak
dibutuhkan oleh sel. Struktur membran ialah dua lapis lipid (lipid bilayer) dan memiliki
permeabilitas tertentu sehingga tidak semua molekul dapat melalui membran sel.

Struktur membran sel yaitu model mozaik fluida yang dikemukakan oleh Singer dan
Nicholson pada tahun 1972. Pada teori mozaik fluida membran merupakan 2 lapisan
lemak dalam bentuk fluida dengan molekul lipid yang dapat berpindah secara lateral di
sepanjang lapisan membran. Protein membran tersusun secara tidak beraturan yang
menembus lapisan lemak. Jadi dapat dikatakan membran sel sebagai struktur yang
dinamis dimana komponen-komponennya bebas bergerak dan dapat terikat bersama
dalam berbagai bentuk interaksi semipermanen Komponen penyusun membran sel
antara lain adalah phosfolipids, protein, oligosakarida, glikolipid, dan kolesterol.

Salah satu fungsi dari membran sel adalah sebagai lalu lintas molekul dan ion secara
dua arah. Molekul yang dapat melewati membran sel antara lain ialah molekul
hidrofobik (CO2, O2), dan molekul polar yang sangat kecil (air, etanol). Sementara itu,
molekul lainnya seperti molekul polar dengan ukuran besar (glukosa), ion, dan
substansi hidrofilik membutuhkan mekanisme khusus agar dapat masuk ke dalam sel.

Banyaknya molekul yang masuk dan keluar membran menyebabkan terciptanya lalu
lintas membran. Lalu lintas membran digolongkan menjadi dua cara, yaitu dengan
transpor pasif untuk molekul-molekul yang mampu melalui membran tanpa mekanisme
khusus dan transpor aktif untuk molekul yang membutuhkan mekanisme khusus.

Transpor pasif

Transpor pasif merupakan suatu perpindahan molekul menuruni gradien


konsentrasinya. Transpor pasif ini bersifat spontan. Difusi, osmosis, dan difusi
terfasilitasi merupakan contoh dari transpor pasif. Difusi terjadi akibat gerak termal
yang meningkatkan entropi atau ketidakteraturan sehingga menyebabkan campuran
yang lebih acak. Difusi akan berlanjut selama respirasi seluler yang mengkonsumsi O2
masuk. Osmosis merupakan difusi pelarut melintasi membran selektif yang arah
perpindahannya ditentukan oleh beda konsentrasi zat terlarut total (dari hipotonis ke
hipertonis). Difusi terfasilitasi juga masih dianggap ke dalam transpor pasif karena zat
terlarut berpindah menurut gradien konsentrasinya.

Contoh molekul yang berpindah dengan transpor pasif ialah air dan glukosa. Transpor
pasif air dilakukan lipid bilayer dan transpor pasif glukosa terfasilitasi transporter. Ion
polar berdifusi dengan bantuan protein transpor.

Transpor aktif

Transpor aktif merupakan kebalikan dari transpor pasif dan bersifat tidak spontan. Arah
perpindahan dari transpor ini melawan gradien konsentrasi. Transpor aktif
membutuhkan bantuan dari beberapa protein. Contoh protein yang terlibat dalam
transpor aktif ialah channel protein dan carrier protein, serta ionophore.

Yang termasuk transpor aktif ialah coupled carriers, ATP driven pumps, dan light
driven pumps. Dalam transpor menggunakan coupled carriers dikenal dua istilah, yaitu
simporter dan antiporter. Simporter ialah suatu protein yang mentransportasikan kedua
substrat searah, sedangkan antiporter mentransfer kedua substrat dengan arah
berlawanan. ATP driven pump merupakan suatu siklus transpor Na+/K+ ATPase. Light
driven pump umumnya ditemukan pada sel bakteri. Mekanisme ini membutuhkan
energi cahaya dan contohnya terjadi pada Bakteriorhodopsin.

c. Mitokondria
Mitokondria adalah tempat di mana fungsi respirasi pada makhluk hidup berlangsung.
Respirasi merupakan proses perombakan atau katabolisme untuk menghasilkan energi
atau tenaga bagi berlangsungnya proses hidup. Dengan demikian, mitokondria adalah
“pembangkit tenaga” bagi sel.

Mitokondria banyak terdapat pada sel yang memilki aktivitas metabolisme tinggi dan
memerlukan banyak ATP dalam jumlah banyak, misalnya sel otot jantung. Jumlah dan
bentuk mitokondria bisa berbeda-beda untuk setiap sel. Mitokondria berbentuk elips
dengan diameter 0,5 µm dan panjang 0,5 – 1,0 µm. Struktur mitokondria terdiri dari
empat bagian utama, yaitu membran luar, membran dalam, ruang antar membran, dan
matriks yang terletak di bagian dalam membran [Cooper, 2000].

Membran luar terdiri dari protein dan lipid dengan perbandingan yang sama serta
mengandung protein porin yang menyebabkan membran ini bersifat permeabel terhadap
molekul-molekul kecil yang berukuran 6000 Dalton. Dalam hal ini, membran luar
mitokondria menyerupai membran luar bakteri gram-negatif. Selain itu, membran luar
juga mengandung enzim yang terlibat dalam biosintesis lipid dan enzim yang berperan
dalam proses transpor lipid ke matriks untuk menjalani ?-oksidasi menghasilkan Asetil
KoA.

Membran dalam yang kurang permeabel dibandingkan membran luar terdiri dari 20%
lipid dan 80% protein. Membran ini merupakan tempat utama pembentukan ATP. Luas
permukaan ini meningkat sangat tinggi diakibatkan banyaknya lipatan yang menonjol
ke dalam matriks, disebut krista [Lodish, 2001]. Stuktur krista ini meningkatkan luas
permukaan membran dalam sehingga meningkatkan kemampuannya dalam
memproduksi ATP. Membran dalam mengandung protein yang terlibat dalam reaksi
fosforilasi oksidatif, ATP sintase yang berfungsi membentuk ATP pada matriks
mitokondria, serta protein transpor yang mengatur keluar masuknya metabolit dari
matriks melewati membran dalam.

Ruang antar membran yang terletak diantara membran luar dan membran dalam
merupakan tempat berlangsungnya reaksi-reaksi yang penting bagi sel, seperti siklus
Krebs, reaksi oksidasi asam amino, dan reaksi ?-oksidasi asam lemak. Di dalam matriks
mitokondria juga terdapat materi genetik, yang dikenal dengan DNA mitkondria
(mtDNA), ribosom, ATP, ADP, fosfat inorganik serta ion-ion seperti magnesium,
kalsium dan kalium

d. Lisosom

Lisosom adalah organel sel berupa kantong terikat membran yang berisi enzim
hidrolitik yang berguna untuk mengontrol pencernaan intraseluler pada berbagai
keadaan. Lisosom ditemukan pada tahun 1950 oleh Christian de Duve dan ditemukan
pada semua sel eukariotik. Di dalamnya, organel ini memiliki 40 jenis enzim hidrolitik
asam seperti protease, nuklease, glikosidase, lipase, fosfolipase, fosfatase, ataupun
sulfatase. Semua enzim tersebut aktif pada pH 5. Fungsi utama lisosom adalah
endositosis, fagositosis, dan autofagi.

- Endositosis ialah pemasukan makromolekul dari luar sel ke dalam sel melalui
mekanisme endositosis, yang kemudian materi-materi ini akan dibawa ke vesikel kecil
dan tidak beraturan, yang disebut endosom awal. Beberapa materi tersebut dipilah dan
ada yang digunakan kembali (dibuang ke sitoplasma), yang tidak dibawa ke endosom
lanjut. Di endosom lanjut, materi tersebut bertemu pertama kali dengan enzim
hidrolitik. Di dalam endosom awal, pH sekitar 6. Terjadi penurunan pH (5) pada
endosom lanjut sehingga terjadi pematangan dan membentuk lisosom.

- Proses autofagi digunakan untuk pembuangan dan degradasi bagian sel sendiri, seperti
organel yang tidak berfungsi lagi. Mula-mula, bagian dari retikulum endoplasma kasar
menyelubungi organel dan membentuk autofagosom. Setelah itu, autofagosom berfusi
dengan enzim hidrolitik dari trans Golgi dan berkembang menjadi lisosom (atau
endosom lanjut). Proses ini berguna pada sel hati, transformasi berudu menjadi katak,
dan embrio manusia.

- Fagositosis merupakan proses pemasukan partikel berukuran besar dan


mikroorganisme seperti bakteri dan virus ke dalam sel. Pertama, membran akan
membungkus partikel atau mikroorganisme dan membentuk fagosom. Kemudian,
fagosom akan berfusi dengan enzim hidrolitik dari trans Golgi dan berkembang menjadi
lisosom (endosom lanjut).

e. Badan Golgi

Badan Golgi (disebut juga aparatus Golgi, kompleks Golgi atau diktiosom) adalah
organel yang dikaitkan dengan fungsi ekskresi sel, dan struktur ini dapat dilihat dengan
menggunakan mikroskop cahaya biasa. Organel ini terdapat hampir di semua sel
eukariotik dan banyak dijumpai pada organ tubuh yang melaksanakan fungsi ekskresi,
misalnya ginjal. Setiap sel hewan memiliki 10 hingga 20 badan Golgi, sedangkan sel
tumbuhan memiliki hingga ratusan badan Golgi. Badan Golgi pada tumbuhan biasanya
disebut diktiosom.

Badan Golgi ditemukan oleh seorang ahli histologi dan patologi berkebangsaan Italia
yang bernama Camillo Golgi.

beberapa fungsi badan golgi antara lain :

1. Membentuk kantung (vesikula) untuk sekresi. Terjadi terutama pada sel-sel kelenjar
kantung kecil tersebut, berisi enzim dan bahan-bahan lain.
2. Membentuk membran plasma. Kantung atau membran golgi sama seperti membran
plasma. Kantung yang dilepaskan dapat menjadi bagian dari membran plasma.
3. Membentuk dinding sel tumbuhan
4. Fungsi lain ialah dapat membentuk akrosom pada spermatozoa yang berisi enzim
untuk memecah dinding sel telur dan pembentukan lisosom.
5. Tempat untuk memodifikasi protein
6. Untuk menyortir dan memaket molekul-molekul untuk sekresi sel
7. Untuk membentuk lisosom

f. Retikulum Endoplasma

RETIKULUM ENDOPLASMA (RE) adalah organel yang dapat ditemukan di seluruh


sel hewan eukariotik.
Retikulum endoplasma memiliki struktur yang menyerupai kantung berlapis-lapis.
Kantung ini disebut cisternae. Fungsi retikulum endoplasma bervariasi, tergantung pada
jenisnya. Retikulum Endoplasma (RE) merupakan labirin membran yang demikian
banyak sehingga retikulum endoplasma melipiti separuh lebih dari total membran
dalam sel-sel eukariotik. (kata endoplasmik berarti “di dalam sitoplasma” dan retikulum
diturunkan dari bahasa latin yang berarti “jaringan”).

Ada tiga jenis retikulum endoplasma:


RE kasar Di permukaan RE kasar, terdapat bintik-bintik yang merupakan ribosom.
Ribosom ini berperan dalam sintesis protein. Maka, fungsi utama RE kasar adalah
sebagai tempat sintesis protein. RE halus Berbeda dari RE kasar, RE halus tidak
memiliki bintik-bintik ribosom di permukaannya. RE halus berfungsi dalam beberapa
proses metabolisme yaitu sintesis lipid, metabolisme karbohidrat dan konsentrasi
kalsium, detoksifikasi obat-obatan, dan tempat melekatnya reseptor pada protein
membran sel. RE sarkoplasmik RE sarkoplasmik adalah jenis khusus dari RE halus. RE
sarkoplasmik ini ditemukan pada otot licin dan otot lurik. Yang membedakan RE
sarkoplasmik dari RE halus adalah kandungan proteinnya. RE halus mensintesis
molekul, sementara RE sarkoplasmik menyimpan dan memompa ion kalsium. RE
sarkoplasmik berperan dalam pemicuan kontraksi otot.

g. Nukleus

Inti sel atau nukleus sel adalah organel yang ditemukan pada sel eukariotik. Organel ini
mengandung sebagian besar materi genetik sel dengan bentuk molekul DNA linear
panjang yang membentuk kromosom bersama dengan beragam jenis protein seperti
histon. Gen di dalam kromosom-kromosom inilah yang membentuk genom inti sel.
Fungsi utama nukleus adalah untuk menjaga integritas gen-gen tersebut dan mengontrol
aktivitas sel dengan mengelola ekspresi gen. Selain itu, nukleus juga berfungsi untuk
mengorganisasikan gen saat terjadi pembelahan sel, memproduksi mRNA untuk
mengkodekan protein, sebagai tempat sintesis ribosom, tempat terjadinya replikasi dan
transkripsi dari DNA, serta mengatur kapan dan di mana ekspresi gen harus dimulai,
dijalankan, dan diakhiri

h. Plastida

Plastida adalah organel sel yang menghasilkan warna pada sel tumbuhan. ada tiga
macam plastida, yaitu :
- leukoplast : plastida yang berbentuk amilum(tepung)
- kloroplast : plastida yang umumnya berwarna hijau. terdiri dari : klorofil a dan b
(untuk fotosintesis), xantofil, dan karoten
- kromoplast : plastida yang banyak mengandung karoten

i. Sentriol (sentrosom)

Sentorom merupakan wilayah yang terdiri dari dua sentriol (sepasang sentriol) yang
terjadi ketika pembelahan sel, dimana nantinya tiap sentriol ini akan bergerak ke bagian
kutub-kutub sel yang sedang membelah. Pada siklus sel di tahapan interfase, terdapat
fase S yang terdiri dari tahap duplikasi kromoseom, kondensasi kromoson, dan
duplikasi sentrosom.
Terdapat sejumlah fase tersendiri dalam duplikasi sentrosom, dimulai dengan G1
dimana sepasang sentriol akan terpisah sejauh beberapa mikrometer. Kemudian
dilanjutkan dengan S, yaitu sentirol anak akan mulai terbentuk sehingga nanti akan
menjadi dua pasang sentriol. Fase G2 merupakan tahapan ketika sentriol anak yang
baru terbentuk tadi telah memanjang. Terakhir ialah fase M dimana sentriol bergerak ke
kutub-kutub pembelahan dan berlekatan dengan mikrotubula yang tersusun atas
benang-benang spindel.

j. Vakuola

Vakuola merupakan ruang dalam sel yang berisi cairan (cell sap dalam bahasa Inggris).
Cairan ini adalah air dan berbagai zat yang terlarut di dalamnya. Vakuola ditemukan
pada semua sel tumbuhan namun tidak dijumpai pada sel hewan dan bakteri, kecuali
pada hewan uniseluler tingkat rendah.

fungsi vakuola adalah :


1. memelihara tekanan osmotik sel
2. penyimpanan hasil sintesa berupa glikogen, fenol, dll
3. mengadakan sirkulasi zat dalam sel

Perbedaan Sel Hewan dan Tumbuhan

1. Sel Hewan :
* tidak memiliki dinding sel
* tidak memiliki butir plastida
* bentuk tidak tetap karena hanya memiliki membran sel yang keadaannya tidak kaku
* jumlah mitokondria relatif banyak
* vakuolanya banyak dengan ukuran yang relatif kecil
* sentrosom dan sentriol tampak jelas

2. Sel Tumbuhan
* memiliki dinding sel
* memiliki butir plastida
* bentuk tetap karena memiliki dinding sel yang terbuat dari cellulosa
* jumlah mitokondria relatif sedikit karena fungsinya dibantu oleh butir plastida
* vakuola sedikit tapi ukurannya besar
* sentrosom dan sentriolnya tidak jelas
CELL INJURY
Dr. Chairul Zulfi, MSi
Cell Injury  Cedera pada sel

Penyebab Cell Injury :


1. Mekanikpressure
2. Thermal
3. Infeksi

AKIBAT CELL INJURY


1. Perubahan Reversible
Perubahan Hydropic
Kerusakan sel menyebabkan produksi ATP
Kegagalan pompa Na+/K+ ATPase
Air masuk ke dalam sel membentuk Vacuola
Pembengkakan sel yang luas
Sel pecah
Perubahan Lemak
Pada Sel yang memetabolisme FFAs
Diubah menjadi Trigliserida kemudian ditransport sebagai Lipoprotein
Akumulasi FFAs karena gangguan metabolisme
Contoh: Sel-sel Hati
Disebabkan Anoxia kronik atau intoksikasi

Adaptasi
Hipertropi
Atropi

2. Perubahan Ireversible
Perubahan struktur sel
Kerusakan membran plasma
Permeabilitas sel 
Lisosom mencoba mengisolasi air dan toxinAutodigestion
Terjadi perubahan pada struktur Nukleus

- Karyolysis

- Pyknosis

- Karyorrhexis
Kematian Sel (Nekrosis)
Coagulation Necrosis
-pada ginjal,jantung dan kelenjar anak ginjal
-Karena ischemia
-Koagulasi Disebabkan protein denaturasi
-Menggumpal,opaqueputih telur
Liquifaction Necrosis
-Cedera ischemic neuron dan sel glia di otak
-Banyak terdapat enzym hydrolisissedikit jaringan ikat
- Pendindingan area liquifactionKista
Caseosus necrosis
-Khas pada TBC
-Kombinasi koagulatif dan liquifaktif
-Debris dikelilingi dinding radang granulomatous
-Seperti “Keju”
Gangrenous Necrosis
-Istilah klinis yg sering digunakn dibag bedah
-Ischemia
-Gangren Kering
-Gangren Basah

Apoptosis
Kematian sel yang diprogram
Tidak terdapat proses peradangan
-Pertumbuhan embryonic normal
-Receptor selection  Lymphocite
-Kegagalan apoptosis mungkin salah satu mekanisme untuk terjadinya
proses keganasan

Inflammation(Peradangan)
Dr. Chairul Zulfi, Msi
Peradangan adalah sebuah proses dimana tubuh berusaha untuk
mencairkan, menghancurkan atau mengisolasi agen berbahaya dan memperbaiki
kerusakan. Efek yang paling ampuh pertahanan kekebalan tubuh.
Penyebab: Para agen dapat fisik, kimia atau biologi. Proses: Respons
inflamasi ditandai oleh generasi mediator inflamasi dan akumulasi cairan dan
leukosit dari darah ke jaringan ekstravaskular. Akhiran "itis" berarti peradangan.
Ini adalah strategi protektif, tapi pergi terlalu jauh dan terlalu sering. Manajemen
peradangan setidaknya bagian dari hampir semua praktek klinis.
Fase Peradangan
inisiasi
Perubahan struktural yang mengarah ke peningkatan aliran darah dan
ekstravasasi cairan. Emigrasi sel dari sistem kekebalan tubuh yang diperoleh dan
bawaan ke situs cedera melalui kemotaksis.
amplifikasi
Peningkatan selular metabolisme dan pelepasan mediator-mediator inflamasi
yang mempromosikan respon lokal dan sistemik. Faktor chemotactic untuk
menarik sel-sel imun yang menyerang jaringan sekitarnya untuk melawan infeksi
(juga menyebabkan kerusakan).
penghentian
Dicapai oleh penghambatan spesifik atau disipasi dari mediator. Faktor
pertumbuhan akan mempromosikan proliferasi sel dan perbaikan.

Peradangan kronis akut vs


peradangan akut
Segera dan awal respon terhadap cedera jaringan
Peningkatan permeabilitas kapiler dan aliran darah (vasodilatasi)
Akumulasi cairan dan plasma komponen
Intravaskular stimulasi trombosit
Kehadiran leukosit polimorfonuklear (PMN) (2-6 jam)
Entah diselesaikan atau melanjutkan dengan peradangan kronis
Luka atau infeksi bertahan: Silicone implan, TBC, maag, schistosomyosis
Autoimunitas: RA
peradangan kronis
Akumulasi makrofag (24 sampai 48 jam), dan limfosit (sel mononuklear) (5
sampai 7 hari). Proliferasi fibroblast (Fibrosis) dan angiogenesis (minggu ke
bulan).
ACUTE CHRONIC

Vascular Vasodilation Minimal


Changes
Increased permeability

Cellular Primarily neutrophils Mononuclear leukocytes, macrophages


Infiltrates

Stromal Minimal Fibrosis, cellular proliferation, scarring.


Changes
Edema and separation of
layers
Kardinal Tanda-tanda Peradangan
Pertama dijelaskan oleh Celsus (tidak Celcius) (10 SM-?)

 Kemerahan (ruber): pelebaran kapiler


 Pembengkakan (tumor): cairan yang mengandung protein plasma dan sel
darah
 Panas (kalor): peningkatan aliran darah
 Nyeri (dolor): tekanan pada saraf; mediator kimia (misalnya, bradikinin)
 Hilangnya fungsi (functio laesa): tanda kardinal kelima,
seharusnya, ditambahkan oleh ahli patologi Jerman
Rudolf Virchow (1821-1902).

Inflammati kronis pada Infiltrasi limfosit, monosit (transformasi untuk


makrofag), sel plasma. Proliferasi fibroblas dan inisiasi angiogenesis. Kerusakan
jaringan oleh sel inflamasi. Penyebab utama penyakit dan disfungsi.

Mediator Peradangan
Amina vasoaktif (histamin dan serotonin (5-hydroxytryptamine, 5HT)).
Melengkapi sistem (> 30 protein, 3g / L, 15% dari globulin). Kinin sistem
(bradikinin dan kallidin). Pembekuan jalur. Jalur fibrinolitik (plasmin)
Metabolit asam arakidonat (prostaglandin, prostasiklin (PGI2), leukotrien, dan
thromboxanes). Platelet activating factor sitokin. Spesies radikal bebas.

Sumber mediator inflamasi


Sel yang diturunkan (kebanyakan preformed)
Protein diasingkan dalam butiran
Membran fosfolipid (melalui metabolisme asam arakidonat)
Amina vasoaktif (sel mast dan trombosit)

Prekursor aktif dalam plasma, misalnya:


Melengkapi protein (C3A, C5a)
Koagulasi protein diprakarsai oleh faktor Hageman (FDPs)
kimia mediator
Metabolit asam arakidonat
Dari fosfolipid membran sel melalui aksi phospho-lipase
Formulir leukotrien melalui 5-lipoxygenase
Formulir prostaglandin dan tromboksan A2 melalui siklooksigenase (COX-1
dihambat oleh aspirin dan indomethacin, COX-2 Celebrex dihambat oleh, Vioxx)

Amina vasoaktif (sel mast, eosinofil dan platelet)


Histamin dan 5HT-berlimpah dalam butiran sel mast dan eosinofil
Serotonin - aksi yang sama untuk histamin. Ditemukan di trombosit. Dirilis setelah
agregasi trombosit, atau di bawah pengaruh faktor mengaktifkan platelet (PAF).

DIFERENSIASI SEL & RESPON TERHADAP


INJURY
DR. SAID AANDY SAIDA

Diferensiasi sel yaitu proses mengkhususkan keturunan sel-sel induk yang


sedang membelah untuk melakukan tugas tertentu.
A. Darah

Darah merupakan cairan tubuh yang mengalir dalam pembuluh dan beredar
keseluruh bagian tubuh. Darah memiliki dua komponen yaitu :

1. Plasma darah. Pada dasar nya merupakan larutan air yang mengandung :

• Albumin

• bahan pemmbeku darah

• hormon

• protein

• garam

• anti bodi

2. Sel darah, Sel darah terbagi 3 :

• Eritrosit : mengandung hemogoblin dan mengedarkan


oksigen

• Trombosit : bertanggung jawab dalam proses pembekuan


darah

• Leukosit : untuk memusnahkan benda benda asing yang


berbahaya oleh tubuh ( virus / bakteri).
B. Sel Otot

Sel otot berdiferensiasi : memanjang menjadi sel berbentuk gelondong yang


membuat dan mengumpulkan protein miofibrilar. Sel yang dihasilkan bekerja
secara efisien mengubah energi kimia menjadi energi kontraktil. Sel-sel otot terdiri
dari : protein aktin dan myosin
Macam-macam sel otot :
Otot rangka : melekat ke tulang melalui tendon.
Otot jantung : terdapat di jantung, dipersarafi oleh system
saraf otonom.
Otot polos : terdapat diseluruh tubuh, bekerja secara tidak
sadar.
Fungsi sel otot : untuk pergerakan

C. Sel Epitel
Sel Epitel berdiferensiasi : menyerap metabolisme dan menyerap enzim-
enzim pencernaan (protein) seperti disakaridase dan peptidase. Struktur sel
tersusun selapis / dalam beberapa lapisan terletak diatas suatu membran basal
yang terdiri atas substansi amorf non – seluler, terutama mukopolisakarida.
Fungsi sel epital ; 1. melapisi permukaan / rongga tubuh, 2. kelenjar sekresi

D. Sel Saraf
Struktur sel saraf : setiap neuron terdiri dari 1 badan sel dan didalam nya
ada sitoplasma, inti sel. Dari badan sel keluar 2 serabut ;
1.dendrit yang berfungsi mengirim implus menuju badan sel saraf.
2. akson yang berfungsi mengirim impluus dari badan sel menuju jaringan lainya.

Fungsinya : 1. transmisi impuls saraf, 2. mengirimkan pesan yang berupa


ransangan / tanggapan

Metabolisme sel
Terdapat 2 jenis umum jalur metabolisme :

• jalur katabolisme : pemecahan komposisi molekul organic menjadi


komponen yang lebih sederhana.

• jalur anabolisme : terjadinya proses molekul organic dari komponen yang


sederhana. Contoh: pembentukan glikogen.

Metabolisme adalah seluruh transformasi kimiawi dan energi dalam tubuh


makhluk hidup. sel memerlukan energi untuk kegiatan-kegiatanya maka beberapa
bahan makanan yang diserap dan digunakan sebagai bahan bakar. Makanan
dipecahkan (katabolisme) dan energi yang tersimpan digunakan sebagai panas,
sekresi kelenjar, gerakan dan kegiatan saraf. Energi tersebut dihasilkan dari
pemecahan glukosa, asam amino, dan asam lemak.
PEWARISAN SIFAT
Dr. CHAIRUL ZULFI,MSi
DASAR PEWARISAN SIFAT

1. MENDELIAN

2. NON-MENDELIAN

THREE MAIN TYPES OF GENETIC DISEASE

 Mendel - ditentukan oleh gen tunggal utama


 Multifaktor - beberapa faktor genetik dan non genetik yang terlibat
 Kromosom - beberapa gen dan kelainan kromosom terlihat

Gregory Mendel
Dia adalah seorang biarawan Austria yang pada tahun 1860
mengembangkan hukum-hukum tertentu dari keturunan setelah melakukan
persilangan antara tanaman kebun kacang polong. Gregor Mendel menyelidiki
genetika pada tingkat organisme. Tujuan Mendel adalah untuk memahami
bagaimana sifat diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya.

Mendel, PEWARISAN GEN TUNGGAL

 Dominan
 Terdesak
 Persilangan Seks

GEN
Unit terkecil bahan genetis /sifat keturunan. Terdiri dari DNA dan diikat
oleh protein. Gen menumbuhkan serta mengatur berbagai jenis karakter dalam
tubuh baik fisik maupun psikis. Pengaturan karakteristik ini melalui proses sintesa
protein seperti :

1. Kulit dibentuk oleh keratin

2. Otot dari aktin dan miosin

3. Darah dari Hb, Globulin , fibrinogen

4. Jaringan pengikat dari kolagen, elastin

5. Tulang dari Ossein

6. Tulang rawan dari kondrin


• LETAK GEN
Gen Terletak pada manik -manik kromomer dalam kromosom, berjejer
sepanjang poros kromosom,tidak bersilang-silang atau berdempet . Letak
gen dalam kromosom disebut Locus .

• JUMLAH GEN
Jumlah kromosom pada manusia 46 jml gen ± 50.000

• MUTASI
Adl perubahan susunan molekul gen, sehingga pekerjaannya dalam
mensintesis juga berubah. Gen yang mudah bermutasi  gen labil.

VARIASI ada 2 macam : variasi genetis (diturunkan) & variasi lingkungan

KERJA GEN

• Gen menumbuhkan karakter bekerja sama dengan lingkungan berupa


hormon, mineral, bantuan energi, air, sinar matahari dll.

• Pembentukan karakter terjadi melalui :

- Replikasi : memperbanyak /menggandakan diri → embrio

- Transkripsi : mencetak RNA, terjadi pada semua gen tergantung


kebutuhan (regulator dan struktur ).

Gen dan Karakter


Satu gen dan satu karakter → ex. ‘Bule’
Satu gen, banyak karakter → ex. Gen phenyl ketonuria
Banyak gen, satu karakter → ex. Tinggi badan, Buta
Karakter kualitatif : tidak dpt dibuat gradasi (ex.Bule, buta warna)
Karakter kuantitatif : dapat diukur nilai derajatnya (ex. TB, BB)

• Fenotipe : Bentuk luar→ ex : rambut lurus, mata biru, gol. darah A

• Genotipe : Bentuk dan susunan genetis suatu karakter yang dikandung


yang dipengaruhi oleh lingkungan individu → ex. Tinggi Badan max
170, pada lingkungan baik tercapai dan jika lingk tidak baik tak tercapai

 Homozigot & Heterozigot

• Fenokopi : kelainan atau penyakit pada manusia/hewan yang


disebabkan bukan oleh kelainan gen tetapi oleh faktor lingkngan → ex. Inf.
Rubella  tuli; Talidomide  tak punya tangan
Dalam satu-ciri lintas, jika salah satu orangtua homozigot dominan dan
homozigot resesif lainnya adalah, semua keturunan dari generasi berbakti dengan
heterozigot untuk sifat itu.

Kedua WW dan hasil Ww di widow’s peak,


- Fenotip adalah widow’s peak
- Namun, kita memiliki dua genotipe menghasilkan fenotipe yang sama.

ww hasil dalam garis rambut lurus


- Dalam hal ini, fenotip hanya dapat hasil dari satu genotipe

ALEL
Asal kata allelon singkatan dari allelomorf (bentuk lain) → gen–gen yang
terletak pada lokus yang sama, mempunyai pekerjaan sama/hampir sama
/berbeda untuk tugas tertentu. Tidak semua gen mempunyai 2 alel ada juga yang
lebih dari 2 disebut beralel banyak, ex: gen yang mengatur protein darah

• Homozygot : kalau pasangan kedua alel pada suatu individu sama

• Heterozygot : kalau pasangan kedua alel itu tidak sama (simbolnya


berbeda)

Simbol genetika → disimbolkan dgn 2 buah gen dengan alelnya masing-masing


→ mempermudah pembelajaran. ex. Albino → Gen A alel a

Ex. Perkawinan pria N dengan wanita albino :


AA = Normal, Aa = Albino , Maka kemungkinan anaknya : AA, Aa, AA, Aa. Jadi
kemungkinan Albino 50 %.

Gene loci - located on homologous chromosomes


HUKUM MENDEL I
Pemisahan gen sealel (segregation of alleic genes). Pemisahan ini terlihat
ketika pembentukan gamet individu yang memiliki genotipe heterozygot, sehingga
setiap gamet memiliki salah satu alel →Hukum Segregasi.

Percobaan Mendel
Ercis tinggi→ genotip TT (dominan murni)
Ercis pendek→genotip tt (resesif murni)

(P) TT x tt

(F1) Tt → Tinggi 100 %


→ ( F1 x F1) Tt x Tt
(gamet) T t T t
(F2) TT Tt Tt tt
( tinggi ) ( pendek )

Ratio :

- Genotipe → 1 TT : 2 Tt : 1 tt - Fenotipe → 3 tinggi : 1 pendek


hipotesa Mendel bahwa dari dua alternatif yang berlawanan untuk sifat tertentu
seperti tinggi, yang satu adlh dominan terhadap yang lain meskipun pada
hakekatnya sifat yang resesif seperti pendek tetap ada → Konsep Dominansi dan
Resesif.
One-trait testcross
Possibility I
Possibility II

HUKUM MENDEL II

Mengenai pengelompokan gen secara bebas. Hukum ini berlaku pada pembuatan
gamet dimana gen sealel secara bebas pergi ke masing masing kutub ketika miosis.
Pembuktian hukum ini dipakai pada dihibrid atau polyhibrid, yaitu persilangan
dari individu yang mempunyai 2 atau lebih karakter berbeda → Hukum Asortasi.

Segregation and independent assortment


Penurunan sifat autosom dominan dan resesif termasuk pewarisan penyakit
genetik yang disebabkan oleh satu gen mutan jahat → Mengikuti hukum Mendel

Pewarisan secara autosomik dominan


Anak yang sakit biasanya mempunyai salah satu orang tua yang menderita sakit
yang sama. pAdA perkawinan antara heterozigot sakit dgn homozigot
normal→50%.
Perkawinan lain : homozigot sakit x N, 2 individu heterozigot sakit, 2
individu homozigot sakit

Pewarisan sifat autosomik resesif


perkawinan antara 2 individu karier (heterozigot).
lain : antara 2 ind yang sakit, homozigot sehat x heterozigot sakit
Perkawinan keluarga →mortalitas post natal ↑, frek. abN kongenital ↑, RM ↑
JENIS KELAMIN ( SEKS )

Fertilisasi

Ovum → 2 kromosom X

Spermatozoa → kromosom X dan Y

XX x XY → -X bersatu dgn Y = janin laki-laki -X bersatu dgn X = janin pr

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi JK

1. fk. genetik (embryogenesis)

2. fk. lingkungan (pubertas→seks sekunder)

RANGKAI KELAMIN (SEX LINKAGE)

Jika kromosom sex disejajarkan, maka dapat dibagi atas 2 :

1. Bag. Homolog : bagian kromosom X-Y yang sama susunan &


bentuknya  terdapat gen- gen yang sama

2. Bag. Non homolog : bag. Kromosom X-Y yang tidak mempunyai


susunan & bentuk yang sama  tidak terdapat gen yang
sama. Bagian kromosom –X non homolog lebih panjang dari
bagian kromosom –Y

 Pada O+  mempunyai sepasang kromosom homolog.


Pada O  mempunyai kromosom homolog dan non homolog.
 Meiosis   crossing over (pindah silang)  hanya terjadi pada
kromosom homolog
 Sex linkage sempurna : gen-gen yang terletak pada bag. kromosom X-Y
non homolog  rangkai –X dan rangkai -Y
 Sex linkage tak sempurna: gen-gen yang tarletak pada bag. kromosom
X-Y homolog
 Pewarisan penyakit X-linked dominan Gen mutan dominan terletak
pada kromosom –X
Ayah sakit  semua anak pr
Ibu sakit  anak pr dan anak lk2
 Pewarisan X-linked resesif
O+  penderita dan karier
O  penderita jk kromosom-X mengandung gen mutan
 Pewarisan secara Y-Linked

Gen mutan jahat terletak pada kromosom-Y  hanya diwariskan ayah


kepada anak pria. Ex. ‘telinga berbulu’(Hypertrichosis)pd pria-pria India
X-TERKAIT PEWARISAN Beberapa contoh penting

Duchenne distrofi otot


Hemofilia (A dan B)
Fragile X keterbelakangan mental
Terkait-X kekurangan kekebalan tubuh
Warna kebutaan

ALEL GANDA ( MULTIPLE ALLEL)

 Gen  mutasi alel.


 Satu gen bermutasi satu kali  2 alel, ex. Gen A bermutasi
membentuk alel a
 Jika mutasi terjadi berulang-ulang maka akan membentuk banyak alel.
 Gen yang memiliki lebih dari dua alel disebut alel ganda (multiple allel)

Gangguan genetik

Pola Pewarisan
Ketika mempelajari gangguan manusia, ahli biologi sering membangun bagan
silsilah untuk menunjukkan pola pewarisan karakteristik dalam sebuah keluarga.
Pola tertentu menunjukkan cara di mana karakteristik adalah diwariskan.
Konselor genetik membangun bagan silsilah untuk menentukan modus dari
warisan kondisi.
GENETIK GOLONGAN DARAH

 Gol. Darah tergantung pada antigen-antigen yg terdapat pada


permukaan eritrosit.
 Antigen akan bereaksi dgn antibodi( dlm serum) yang sesuai kunci
utama pada transfusi darah

Sistem ABO

 Landsteiner  4 macam gol. darah :

 1. Gol. darah A 3. Gol. darah AB

 2. Gol. darah B 4. Gol. darah O

  fenotip gol darah

 Antara A dan B tidak ada dominansi dan resesifitas


 A dan B keduanya bersifat dominan terhadap O
 Seseorang yang mempunyai satu gen untuk setiap macam antigen akan
mempunyai dua antigen, dan sel darah merahnya akan bereaksi dengan
kedua antisera
 ABO Incompatibility  ketidakcocokan gol darah antara ibu dan anak
yang dikandungnya  hemolisis
Sistem Rhesus
Rhesus sejenis kera di Indiapenyelidikan serum darah manusia
Sistem Rh ditemukan oleh K. Landsteiner dan A. S. Weiner (1940)
Rh + adl individu yg mengandung antigen Rh dalam eritrositnya
Rh - adl individu yang tdk mengandung antigen Rh dlm eritrositnya
Sistem Rh menimbulkan gejala-gejala yg lebih berat dan lebih berbahaya dari sist.
ABO

Resipien Donor Reaksi yang


terjadi
Rh + Rh + Tak terjadi rx

Rh - Rh - Tak terjadi rx

Rh + Rh - Tak terjadi rx
Rh - Rh + Rx I (-)
RX II Hemolisis

Anda mungkin juga menyukai