FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ABULYATAMA ACEH
2011-2012
DASAR-DASAR SEL
Dr. PAISAL, M.BIOMED
1. Struktur sel dan fungsi organel
Red = Mitos
Blue = Ribos
Green = RER
Colorized TEM of a cell nucleus
Arrow = Nucleolus
Red = Mitos
Green = RER
2. Organel Sel
1. Sel prokariota
(Pro : ‘sebelum’) + (karyon : kernel/nukleus)
Sel yang “tidak mempunyai nukleus” materi
genetik ada pada daerah nukleoid
2. Sel eukariota
(Eu: “sebenarnya”) + (karyon)
Sel yang mempunyai inti sebenarnya, dibungkus
oleh selubung/membrane
Struktur sel
- Nucleus/inti
- Badan Golgi
- Lysosome
- Peroxisome
4. Sitoskeleton
Organel Fungsi
Cell Membrane
Komposisi Membran Sel
Semi permeabel
“lipid bilayer”
Lipid Molecules
Ribosom
Struktur Mitokondria
Mempunyai 2 membran
Sitoskeleton
Microfilaments
Microtubules
Intermediate filaments
3 Fungsi:
Mekanik
Pertanyaan
Jenis-jenis sel
Sel Prokariot
Berbentuk uniseluler
Tidak mempunyai nukleus atau organel yang terikat membran.
Sel Eukariot
Ribosomnya besar
Mempunyai sitoskeleton
Molekul organic
Proteins
Carbohydrates
Lipids
Asam nukleat
Proteins
Jenis-jenis
Rantai Polipeptida
Ikatan peptida – polipeptida
Fungsi Protein
Fungsi Contoh
Insulin, glucagon,
adrenalin, human
growth hormone,
Regulatory Regulating cellular function (hormones)
follicle
stimulating
hormone
antibodies such as
Immunological Functioning to combat invading microbes
Gammaglobulin
Hemoglobin,
Transport Acting as carrier molecules
myoglobin
amylase, lipase,
Catalytic Catalyzing metabolic reactions (enzymes)
lactase, trypsin
Struktur protein:
Primer
Sekunder
Tersier
Kuartener
Lipids
Molekul hidrofobik
Penyimpanan energi, komponen membran,
molekul sinyal.
Triglycerides (fat), phospholipids, waxes, sterols
Karbohidrat
Gula, penyimpanan (glycogen), polimer struktural
(cellulose dan chitin).
Substrat utama dalam metabolisme energi
Asam nukleat
DNA (deoxyribonucleic acid) dan RNA mengkode informasi genetik dan sintesis
semu a protein.
Pertanyaan
Transportasi sel
Transport Pasif
Transport Aktif
Exocytosis
Transport Pasif
Pertanyaan
Contoh: Asetilkolin
Kombinasi molekul sinyal yang berbeda, yang diterima oleh suatu sel, akan
memberikan respon yang berbeda
2. Reseptor intraseluler
Tujuan:
KARIOKINESIS
Profase:
Anafase
Telofase
MEIOSIS
Meiosis: pembelahan sel khusus yang terdapat pada organ/ alat reproduksi,
menghasilkan gamet/ sel kelamin, memiliki jumlah kromosom ½ dari
jumlah kromosom induknya (46 23), terjadi pembelahan reduksi
PROFASE 1
Leptoten
Pachyten
Diploten
Diakinesis
MEIOSIS I
Metafase 1:
MEIOSIS II
Metafase 2, anafase 2, telofase 2 = fase pada mitosis. Hasil akhir: 4 buah sel
haploid
Pertumbuhan sel kanker terjadi karena kegagalan dalam kontrol siklus sel
Cell Junctions
jaringan
ke lainnya
Pertanyaan
Junction yang menjaga sel pada posisinya yg tetap dalam jaringan disebut?
Cell mediators
Mediator yang dihasilkan oleh sel.
◦ Makrofag
◦ Sel Mast
◦ Sel Endotelial
◦ Leukosit
Vasoactive Amines
Histamine
Sumber:
Efek:
Dilatasi arteriolar
Aktivasi endotelial
1. Cedera fisik
2. Reaksi imun
4. Neuropeptida (Substansi P)
Serotonin (5-HT)
Sumber: Platelets
Eicosanoids
2. Bekerja lokal
Arachidonic Acid
Polar
◦ Hydrophylic head
◦ Hydrophobic tail
Metabolisme AA
Cara kerja:
Vasoconstriksi
Bronkhokontriksi
Adhesi leukosit
Degranulasi leukosit
Chemotaxis
Polipeptida
Cara kerja:
Interleukins (IL)
Chemokines
Interferon-γ (INF- γ)
Inflamasi akut:
Inflamasi kronik:
Sumber :
Sel Mast
Sel Endotelial
Pencetus :
Endotoksin Bakteri
Kompleks Imun
Cara kerja:
Aktifasi Endotelial
Protein kecil
Fungsi utama :
Penyebab pelepasan :
◦ Mikroba
◦ Imun kompleks
◦ Sitokin
Nitric Oxide
Usia singkat
TERLARUT
Radikal bebas
1. Vasodilatasi
Enzim:
Protease asam
Neuropeptida
Protein kecil
Tachykinins:
- substance P
- neurokinin A
- neurokinin B
- CGRP
Kinins:
- bradykinin
- kallidin
Pertanyaan
Nyeri merupakan suatu mekanisme protektif bagi tubuh, timbul jika jaringan
sedang rusak.
Jenis-jenis Nyeri
Menurut penghantar :
2. Nyeri lambat : timbul setelah 1 detik atau lebih, dan biasanya bertambah
setelah beberapa detik atau menit.
Menurut letak/lokasi :
KLASIFIKASI NYERI
Terdiri dari :
• nyeri perifer:
– Dalam yaitu bila di daerah sendi teranngsang akan timbul rasa nyeri
dalam
• untuk nyeri ringan dan sedang digunakan obat golongan nonopoid; aspirin,
asitaminofen atau AINS.
• jika nyeri terus menerus dengan meningkatkan dosis potensi opioid atau
dosisnya sementara dilanjutkan nonopoloid dan tambaha obat lain.
1. paracetamol
3. Asetosal
Tablet 100 mg (anak) , 500 (dewasa), obat ini dapat menyebabkan iritasi
lambung biasanya dikombinasikan dengan antasida.
1. Asam mefenamat
2. Tramadol
Dosis tramadol anak 1-14 tahun 3-4 kali, 1-2 mg/kg berat badan. Lebih dari
14 tahun 3-4 kali 50-100 mg. Tidak dianjurkan untuk wanita hamil. Tramadol oral
setarf dengan 30-60 mg morfin.
Pada umunya nyeri akan terasa bila seseorang menerima panas dengab
suhu diatas 45oC. ini juga merupakan suhu dimana jaringan mulai mengalami
kerusakan akibat panas. Sehingga jika jaringan rusak otomatis sel-sel akan
mengalami perubahan / rusak.
TEORI SEL
Rudolf Virchow (1821-1902) Seorang ahli fisiologi Menyatakan bahwa sel
membelah menjadi dua sel Setiap sel berasal dari sel yang sudah ada.
Analisis mikroskopis pada tahun pertengahan abad 19 membuktikan bahawa
sel adalah unit terkecil Kehidupan. Kehidupan yang berlangsung terus menerus
berasal dari pertumbuhan dan pembelahan sel tunggal. Konsep-konsep tersebut
menjadi teori sel.
Tiga konsep mengenai sel:
1. Semua organisme tersusun atas satu atau lebih sel
2. Sel adalah unit terkecil yang memiliki semua persyaratan hidup
3. Keberlangsungan kehidupan secara langsung berasal dari pertumbuhan dan
pembelahan sel.
Bagian-bagian Sel
- Bagian mati (inklusio), terdiri atas dinding sel dan isi vakuola.
a Dinding sel
Dinding sel hanya terdapat pada sel tumbuhan. Dinding sel terdiri daripada selulosa
yang kuat yang dapat memberikan sokongan, perlindungan, dan untuk mengekalkan
bentuk sel. Terdapat liang pada dinding sel untuk membenarkan pertukaran bahan di
luar dengan bahan di dalam sel.
Dinding sel juga berfungsi untuk menyokong tumbuhan yang tidak berkayu.
Dinding sel terdiri dari Selulosa (sebagian besar), hemiselulosa, pektin, lignin, kitin,
garam karbonat dan silikat dari Ca dan Mg.
b. Membran Plasma
Membran sel merupakan lapisan yang melindungi inti sel dan sitoplasma. Membran sel
membungkus organel-organel dalam sel. Membran sel juga merupakan alat transportasi
bagi sel yaitu tempat masuk dan keluarnya zat-zat yang dibutuhkan dan tidak
dibutuhkan oleh sel. Struktur membran ialah dua lapis lipid (lipid bilayer) dan memiliki
permeabilitas tertentu sehingga tidak semua molekul dapat melalui membran sel.
Struktur membran sel yaitu model mozaik fluida yang dikemukakan oleh Singer dan
Nicholson pada tahun 1972. Pada teori mozaik fluida membran merupakan 2 lapisan
lemak dalam bentuk fluida dengan molekul lipid yang dapat berpindah secara lateral di
sepanjang lapisan membran. Protein membran tersusun secara tidak beraturan yang
menembus lapisan lemak. Jadi dapat dikatakan membran sel sebagai struktur yang
dinamis dimana komponen-komponennya bebas bergerak dan dapat terikat bersama
dalam berbagai bentuk interaksi semipermanen Komponen penyusun membran sel
antara lain adalah phosfolipids, protein, oligosakarida, glikolipid, dan kolesterol.
Salah satu fungsi dari membran sel adalah sebagai lalu lintas molekul dan ion secara
dua arah. Molekul yang dapat melewati membran sel antara lain ialah molekul
hidrofobik (CO2, O2), dan molekul polar yang sangat kecil (air, etanol). Sementara itu,
molekul lainnya seperti molekul polar dengan ukuran besar (glukosa), ion, dan
substansi hidrofilik membutuhkan mekanisme khusus agar dapat masuk ke dalam sel.
Banyaknya molekul yang masuk dan keluar membran menyebabkan terciptanya lalu
lintas membran. Lalu lintas membran digolongkan menjadi dua cara, yaitu dengan
transpor pasif untuk molekul-molekul yang mampu melalui membran tanpa mekanisme
khusus dan transpor aktif untuk molekul yang membutuhkan mekanisme khusus.
Transpor pasif
Contoh molekul yang berpindah dengan transpor pasif ialah air dan glukosa. Transpor
pasif air dilakukan lipid bilayer dan transpor pasif glukosa terfasilitasi transporter. Ion
polar berdifusi dengan bantuan protein transpor.
Transpor aktif
Transpor aktif merupakan kebalikan dari transpor pasif dan bersifat tidak spontan. Arah
perpindahan dari transpor ini melawan gradien konsentrasi. Transpor aktif
membutuhkan bantuan dari beberapa protein. Contoh protein yang terlibat dalam
transpor aktif ialah channel protein dan carrier protein, serta ionophore.
Yang termasuk transpor aktif ialah coupled carriers, ATP driven pumps, dan light
driven pumps. Dalam transpor menggunakan coupled carriers dikenal dua istilah, yaitu
simporter dan antiporter. Simporter ialah suatu protein yang mentransportasikan kedua
substrat searah, sedangkan antiporter mentransfer kedua substrat dengan arah
berlawanan. ATP driven pump merupakan suatu siklus transpor Na+/K+ ATPase. Light
driven pump umumnya ditemukan pada sel bakteri. Mekanisme ini membutuhkan
energi cahaya dan contohnya terjadi pada Bakteriorhodopsin.
c. Mitokondria
Mitokondria adalah tempat di mana fungsi respirasi pada makhluk hidup berlangsung.
Respirasi merupakan proses perombakan atau katabolisme untuk menghasilkan energi
atau tenaga bagi berlangsungnya proses hidup. Dengan demikian, mitokondria adalah
“pembangkit tenaga” bagi sel.
Mitokondria banyak terdapat pada sel yang memilki aktivitas metabolisme tinggi dan
memerlukan banyak ATP dalam jumlah banyak, misalnya sel otot jantung. Jumlah dan
bentuk mitokondria bisa berbeda-beda untuk setiap sel. Mitokondria berbentuk elips
dengan diameter 0,5 µm dan panjang 0,5 – 1,0 µm. Struktur mitokondria terdiri dari
empat bagian utama, yaitu membran luar, membran dalam, ruang antar membran, dan
matriks yang terletak di bagian dalam membran [Cooper, 2000].
Membran luar terdiri dari protein dan lipid dengan perbandingan yang sama serta
mengandung protein porin yang menyebabkan membran ini bersifat permeabel terhadap
molekul-molekul kecil yang berukuran 6000 Dalton. Dalam hal ini, membran luar
mitokondria menyerupai membran luar bakteri gram-negatif. Selain itu, membran luar
juga mengandung enzim yang terlibat dalam biosintesis lipid dan enzim yang berperan
dalam proses transpor lipid ke matriks untuk menjalani ?-oksidasi menghasilkan Asetil
KoA.
Membran dalam yang kurang permeabel dibandingkan membran luar terdiri dari 20%
lipid dan 80% protein. Membran ini merupakan tempat utama pembentukan ATP. Luas
permukaan ini meningkat sangat tinggi diakibatkan banyaknya lipatan yang menonjol
ke dalam matriks, disebut krista [Lodish, 2001]. Stuktur krista ini meningkatkan luas
permukaan membran dalam sehingga meningkatkan kemampuannya dalam
memproduksi ATP. Membran dalam mengandung protein yang terlibat dalam reaksi
fosforilasi oksidatif, ATP sintase yang berfungsi membentuk ATP pada matriks
mitokondria, serta protein transpor yang mengatur keluar masuknya metabolit dari
matriks melewati membran dalam.
Ruang antar membran yang terletak diantara membran luar dan membran dalam
merupakan tempat berlangsungnya reaksi-reaksi yang penting bagi sel, seperti siklus
Krebs, reaksi oksidasi asam amino, dan reaksi ?-oksidasi asam lemak. Di dalam matriks
mitokondria juga terdapat materi genetik, yang dikenal dengan DNA mitkondria
(mtDNA), ribosom, ATP, ADP, fosfat inorganik serta ion-ion seperti magnesium,
kalsium dan kalium
d. Lisosom
Lisosom adalah organel sel berupa kantong terikat membran yang berisi enzim
hidrolitik yang berguna untuk mengontrol pencernaan intraseluler pada berbagai
keadaan. Lisosom ditemukan pada tahun 1950 oleh Christian de Duve dan ditemukan
pada semua sel eukariotik. Di dalamnya, organel ini memiliki 40 jenis enzim hidrolitik
asam seperti protease, nuklease, glikosidase, lipase, fosfolipase, fosfatase, ataupun
sulfatase. Semua enzim tersebut aktif pada pH 5. Fungsi utama lisosom adalah
endositosis, fagositosis, dan autofagi.
- Endositosis ialah pemasukan makromolekul dari luar sel ke dalam sel melalui
mekanisme endositosis, yang kemudian materi-materi ini akan dibawa ke vesikel kecil
dan tidak beraturan, yang disebut endosom awal. Beberapa materi tersebut dipilah dan
ada yang digunakan kembali (dibuang ke sitoplasma), yang tidak dibawa ke endosom
lanjut. Di endosom lanjut, materi tersebut bertemu pertama kali dengan enzim
hidrolitik. Di dalam endosom awal, pH sekitar 6. Terjadi penurunan pH (5) pada
endosom lanjut sehingga terjadi pematangan dan membentuk lisosom.
- Proses autofagi digunakan untuk pembuangan dan degradasi bagian sel sendiri, seperti
organel yang tidak berfungsi lagi. Mula-mula, bagian dari retikulum endoplasma kasar
menyelubungi organel dan membentuk autofagosom. Setelah itu, autofagosom berfusi
dengan enzim hidrolitik dari trans Golgi dan berkembang menjadi lisosom (atau
endosom lanjut). Proses ini berguna pada sel hati, transformasi berudu menjadi katak,
dan embrio manusia.
e. Badan Golgi
Badan Golgi (disebut juga aparatus Golgi, kompleks Golgi atau diktiosom) adalah
organel yang dikaitkan dengan fungsi ekskresi sel, dan struktur ini dapat dilihat dengan
menggunakan mikroskop cahaya biasa. Organel ini terdapat hampir di semua sel
eukariotik dan banyak dijumpai pada organ tubuh yang melaksanakan fungsi ekskresi,
misalnya ginjal. Setiap sel hewan memiliki 10 hingga 20 badan Golgi, sedangkan sel
tumbuhan memiliki hingga ratusan badan Golgi. Badan Golgi pada tumbuhan biasanya
disebut diktiosom.
Badan Golgi ditemukan oleh seorang ahli histologi dan patologi berkebangsaan Italia
yang bernama Camillo Golgi.
1. Membentuk kantung (vesikula) untuk sekresi. Terjadi terutama pada sel-sel kelenjar
kantung kecil tersebut, berisi enzim dan bahan-bahan lain.
2. Membentuk membran plasma. Kantung atau membran golgi sama seperti membran
plasma. Kantung yang dilepaskan dapat menjadi bagian dari membran plasma.
3. Membentuk dinding sel tumbuhan
4. Fungsi lain ialah dapat membentuk akrosom pada spermatozoa yang berisi enzim
untuk memecah dinding sel telur dan pembentukan lisosom.
5. Tempat untuk memodifikasi protein
6. Untuk menyortir dan memaket molekul-molekul untuk sekresi sel
7. Untuk membentuk lisosom
f. Retikulum Endoplasma
g. Nukleus
Inti sel atau nukleus sel adalah organel yang ditemukan pada sel eukariotik. Organel ini
mengandung sebagian besar materi genetik sel dengan bentuk molekul DNA linear
panjang yang membentuk kromosom bersama dengan beragam jenis protein seperti
histon. Gen di dalam kromosom-kromosom inilah yang membentuk genom inti sel.
Fungsi utama nukleus adalah untuk menjaga integritas gen-gen tersebut dan mengontrol
aktivitas sel dengan mengelola ekspresi gen. Selain itu, nukleus juga berfungsi untuk
mengorganisasikan gen saat terjadi pembelahan sel, memproduksi mRNA untuk
mengkodekan protein, sebagai tempat sintesis ribosom, tempat terjadinya replikasi dan
transkripsi dari DNA, serta mengatur kapan dan di mana ekspresi gen harus dimulai,
dijalankan, dan diakhiri
h. Plastida
Plastida adalah organel sel yang menghasilkan warna pada sel tumbuhan. ada tiga
macam plastida, yaitu :
- leukoplast : plastida yang berbentuk amilum(tepung)
- kloroplast : plastida yang umumnya berwarna hijau. terdiri dari : klorofil a dan b
(untuk fotosintesis), xantofil, dan karoten
- kromoplast : plastida yang banyak mengandung karoten
i. Sentriol (sentrosom)
Sentorom merupakan wilayah yang terdiri dari dua sentriol (sepasang sentriol) yang
terjadi ketika pembelahan sel, dimana nantinya tiap sentriol ini akan bergerak ke bagian
kutub-kutub sel yang sedang membelah. Pada siklus sel di tahapan interfase, terdapat
fase S yang terdiri dari tahap duplikasi kromoseom, kondensasi kromoson, dan
duplikasi sentrosom.
Terdapat sejumlah fase tersendiri dalam duplikasi sentrosom, dimulai dengan G1
dimana sepasang sentriol akan terpisah sejauh beberapa mikrometer. Kemudian
dilanjutkan dengan S, yaitu sentirol anak akan mulai terbentuk sehingga nanti akan
menjadi dua pasang sentriol. Fase G2 merupakan tahapan ketika sentriol anak yang
baru terbentuk tadi telah memanjang. Terakhir ialah fase M dimana sentriol bergerak ke
kutub-kutub pembelahan dan berlekatan dengan mikrotubula yang tersusun atas
benang-benang spindel.
j. Vakuola
Vakuola merupakan ruang dalam sel yang berisi cairan (cell sap dalam bahasa Inggris).
Cairan ini adalah air dan berbagai zat yang terlarut di dalamnya. Vakuola ditemukan
pada semua sel tumbuhan namun tidak dijumpai pada sel hewan dan bakteri, kecuali
pada hewan uniseluler tingkat rendah.
1. Sel Hewan :
* tidak memiliki dinding sel
* tidak memiliki butir plastida
* bentuk tidak tetap karena hanya memiliki membran sel yang keadaannya tidak kaku
* jumlah mitokondria relatif banyak
* vakuolanya banyak dengan ukuran yang relatif kecil
* sentrosom dan sentriol tampak jelas
2. Sel Tumbuhan
* memiliki dinding sel
* memiliki butir plastida
* bentuk tetap karena memiliki dinding sel yang terbuat dari cellulosa
* jumlah mitokondria relatif sedikit karena fungsinya dibantu oleh butir plastida
* vakuola sedikit tapi ukurannya besar
* sentrosom dan sentriolnya tidak jelas
CELL INJURY
Dr. Chairul Zulfi, MSi
Cell Injury Cedera pada sel
Adaptasi
Hipertropi
Atropi
2. Perubahan Ireversible
Perubahan struktur sel
Kerusakan membran plasma
Permeabilitas sel
Lisosom mencoba mengisolasi air dan toxinAutodigestion
Terjadi perubahan pada struktur Nukleus
- Karyolysis
- Pyknosis
- Karyorrhexis
Kematian Sel (Nekrosis)
Coagulation Necrosis
-pada ginjal,jantung dan kelenjar anak ginjal
-Karena ischemia
-Koagulasi Disebabkan protein denaturasi
-Menggumpal,opaqueputih telur
Liquifaction Necrosis
-Cedera ischemic neuron dan sel glia di otak
-Banyak terdapat enzym hydrolisissedikit jaringan ikat
- Pendindingan area liquifactionKista
Caseosus necrosis
-Khas pada TBC
-Kombinasi koagulatif dan liquifaktif
-Debris dikelilingi dinding radang granulomatous
-Seperti “Keju”
Gangrenous Necrosis
-Istilah klinis yg sering digunakn dibag bedah
-Ischemia
-Gangren Kering
-Gangren Basah
Apoptosis
Kematian sel yang diprogram
Tidak terdapat proses peradangan
-Pertumbuhan embryonic normal
-Receptor selection Lymphocite
-Kegagalan apoptosis mungkin salah satu mekanisme untuk terjadinya
proses keganasan
Inflammation(Peradangan)
Dr. Chairul Zulfi, Msi
Peradangan adalah sebuah proses dimana tubuh berusaha untuk
mencairkan, menghancurkan atau mengisolasi agen berbahaya dan memperbaiki
kerusakan. Efek yang paling ampuh pertahanan kekebalan tubuh.
Penyebab: Para agen dapat fisik, kimia atau biologi. Proses: Respons
inflamasi ditandai oleh generasi mediator inflamasi dan akumulasi cairan dan
leukosit dari darah ke jaringan ekstravaskular. Akhiran "itis" berarti peradangan.
Ini adalah strategi protektif, tapi pergi terlalu jauh dan terlalu sering. Manajemen
peradangan setidaknya bagian dari hampir semua praktek klinis.
Fase Peradangan
inisiasi
Perubahan struktural yang mengarah ke peningkatan aliran darah dan
ekstravasasi cairan. Emigrasi sel dari sistem kekebalan tubuh yang diperoleh dan
bawaan ke situs cedera melalui kemotaksis.
amplifikasi
Peningkatan selular metabolisme dan pelepasan mediator-mediator inflamasi
yang mempromosikan respon lokal dan sistemik. Faktor chemotactic untuk
menarik sel-sel imun yang menyerang jaringan sekitarnya untuk melawan infeksi
(juga menyebabkan kerusakan).
penghentian
Dicapai oleh penghambatan spesifik atau disipasi dari mediator. Faktor
pertumbuhan akan mempromosikan proliferasi sel dan perbaikan.
Mediator Peradangan
Amina vasoaktif (histamin dan serotonin (5-hydroxytryptamine, 5HT)).
Melengkapi sistem (> 30 protein, 3g / L, 15% dari globulin). Kinin sistem
(bradikinin dan kallidin). Pembekuan jalur. Jalur fibrinolitik (plasmin)
Metabolit asam arakidonat (prostaglandin, prostasiklin (PGI2), leukotrien, dan
thromboxanes). Platelet activating factor sitokin. Spesies radikal bebas.
Darah merupakan cairan tubuh yang mengalir dalam pembuluh dan beredar
keseluruh bagian tubuh. Darah memiliki dua komponen yaitu :
1. Plasma darah. Pada dasar nya merupakan larutan air yang mengandung :
• Albumin
• hormon
• protein
• garam
• anti bodi
C. Sel Epitel
Sel Epitel berdiferensiasi : menyerap metabolisme dan menyerap enzim-
enzim pencernaan (protein) seperti disakaridase dan peptidase. Struktur sel
tersusun selapis / dalam beberapa lapisan terletak diatas suatu membran basal
yang terdiri atas substansi amorf non – seluler, terutama mukopolisakarida.
Fungsi sel epital ; 1. melapisi permukaan / rongga tubuh, 2. kelenjar sekresi
D. Sel Saraf
Struktur sel saraf : setiap neuron terdiri dari 1 badan sel dan didalam nya
ada sitoplasma, inti sel. Dari badan sel keluar 2 serabut ;
1.dendrit yang berfungsi mengirim implus menuju badan sel saraf.
2. akson yang berfungsi mengirim impluus dari badan sel menuju jaringan lainya.
Metabolisme sel
Terdapat 2 jenis umum jalur metabolisme :
1. MENDELIAN
2. NON-MENDELIAN
Gregory Mendel
Dia adalah seorang biarawan Austria yang pada tahun 1860
mengembangkan hukum-hukum tertentu dari keturunan setelah melakukan
persilangan antara tanaman kebun kacang polong. Gregor Mendel menyelidiki
genetika pada tingkat organisme. Tujuan Mendel adalah untuk memahami
bagaimana sifat diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Dominan
Terdesak
Persilangan Seks
GEN
Unit terkecil bahan genetis /sifat keturunan. Terdiri dari DNA dan diikat
oleh protein. Gen menumbuhkan serta mengatur berbagai jenis karakter dalam
tubuh baik fisik maupun psikis. Pengaturan karakteristik ini melalui proses sintesa
protein seperti :
• JUMLAH GEN
Jumlah kromosom pada manusia 46 jml gen ± 50.000
• MUTASI
Adl perubahan susunan molekul gen, sehingga pekerjaannya dalam
mensintesis juga berubah. Gen yang mudah bermutasi gen labil.
KERJA GEN
ALEL
Asal kata allelon singkatan dari allelomorf (bentuk lain) → gen–gen yang
terletak pada lokus yang sama, mempunyai pekerjaan sama/hampir sama
/berbeda untuk tugas tertentu. Tidak semua gen mempunyai 2 alel ada juga yang
lebih dari 2 disebut beralel banyak, ex: gen yang mengatur protein darah
Percobaan Mendel
Ercis tinggi→ genotip TT (dominan murni)
Ercis pendek→genotip tt (resesif murni)
(P) TT x tt
Ratio :
HUKUM MENDEL II
Mengenai pengelompokan gen secara bebas. Hukum ini berlaku pada pembuatan
gamet dimana gen sealel secara bebas pergi ke masing masing kutub ketika miosis.
Pembuktian hukum ini dipakai pada dihibrid atau polyhibrid, yaitu persilangan
dari individu yang mempunyai 2 atau lebih karakter berbeda → Hukum Asortasi.
Fertilisasi
Ovum → 2 kromosom X
Gangguan genetik
Pola Pewarisan
Ketika mempelajari gangguan manusia, ahli biologi sering membangun bagan
silsilah untuk menunjukkan pola pewarisan karakteristik dalam sebuah keluarga.
Pola tertentu menunjukkan cara di mana karakteristik adalah diwariskan.
Konselor genetik membangun bagan silsilah untuk menentukan modus dari
warisan kondisi.
GENETIK GOLONGAN DARAH
Sistem ABO
Rh - Rh - Tak terjadi rx
Rh + Rh - Tak terjadi rx
Rh - Rh + Rx I (-)
RX II Hemolisis