Anda di halaman 1dari 23

Laporan Kasus

 Identitas Pasien

 Nama : Ny. R
 Jenis Kelamin : Perempuan
 Umur : 33 tahun
 Alamat : Ameria Bahagia
 Agama : Islam
 Pekerjaan : Perawat
 Tanggal masuk : 12 September 2018
Keluhan Utama : Nyeri perut bawah
Keluhan Tambahan : - Lemas
- Muntah

Pasien datang ke IGD RSUD Simeulue dengan keluhan nyeri perut bawah.
Nyeri sudah dirasakan sejak kurang lebih 1 hari SMRS.
Os juga mengeluhkan adanya mual yang disertai muntah sebanyak 6 kali.
Nyeri saat bak disangkal, demam disangkal.
Saat ini os hamil anak ke 3.

G3P2A0
Hpht : -/08/2018
Ttp : -/05/2019
Riwayat Penyakit Dahulu :
Hipertensi : Disangkal

Diabetes Melitus : Disangkal

Riwayat penyakit lainnya : Tidak ada

Riwayat Alergi : Tidak ada

Riwayat Alergi obat : Tidak ada


* Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak ada

* Riwayat Sosial

Pasien menyangkal memiliki


kebiasaan minum alkohol atau
menggunakan obat-obatan rutin
KEADAAN UMUM : TAMPAK SAKIT SEDANG
KESADARAN : COMPOS MENTIS

***TANDA VITAL***
TEKANAN DARAH : 90/60 MMHG
PERNAPASAN : 21 X/ MENIT
NADI :92 X/ MENIT
SUHU : 37,0 C

STATUS GENERALIS
KEPALA : NORMOCEPHAL
MATA : KONJUNGTIVA ANEMIS-/-,SLERA IKTERIK-/-,REFLEK PUPIL+/+
HIDUNG :SEPTUM DEVIASI (-),SKRET (-),HIPERTROFI KONKA (-)
TELINGA : NORMOTIA, SERUMEN (-/-)
TENGGOROKAN : FARING HIPEREMIS (-), TONSIL T1-T1
LEHER : DALAM BATAS NORMAL
THORAKS
JANTUNG INSPEKSI : IKTUS KORDIS TIDAK TAMPAK
PALPASI : IKTUS KORDIS TERABA
PERKUSI : BATAS JANTUNG TERKESAN TIDAK MELEBAR
AUSKULTASI : BJ I-II REGULER, MURMUR (-), GALLOP (-)
PARU-PARU INSPEKSI : BENTUK DAN PERGERAKAN SIMETRIS
PALPASI : DALAM BATAS NORMAL
PERKUSI : SONOR DISELURUH LAPANG PARU
AUSKULTASI : VESIKULER (+/+),
WHEEZING (-/-),
RHONKI (-/-)
ABDOMEN INSPEKSI : DATAR
PALPASI : BISING USUS (+)
PALPASI : NYERI TEKAN PERUT BAWAH
PERKUSI : TIMPANI (+)

EKSREMITAS : DALAM BATAS NORMAL


Pemeriksaan ginekologi
 Pemeriksaan luar :
Abdomen tampak tegang, simetris, labia mayor minor simetris,
pembengkakan kelenjar bartolin (-), perdarahan (+), nyeri tekan pada
perut bawah (+), nyeri lepas (+)

Inspekulo : portio livide, OUE tertutup,fluxus (+) darah tak aktif,


laserasi (-), erosi (-), polip (-)

VT : portio lunak, OUE tertutup, nyeri tekan portio (+)


nyeri goyang portio (+)
Pemeriksaan penunjang

Darah rutin Pemeriksaan lainnya :

Hb : 11,2 gr/dl

 KiMIA DARAH
 Ht : 26,5 %  GDS : 158 mg/dl
 Eritrosit : 3.99/mm3
 Leukosit : 20,2 /mm3
 Urinalisis
 Warna : kuning keruh
 Trombosit : 280 /mm3
 Leukosit : positif
 Golongan Darah : B
 Protein : positif satu (+1)
 Darah : positif
 Tes kehamilan : positif
 Keton : positif
Diagnosa kerja
( KET )
Kehamilan ektopik terganggu
penatalaksanaan
 Rawat inap
 IVFD RL 30 gtt/menit
 Inj. Ranitidine 1 amp/12jam
 Inj. Ondansentron 1 amp/8jam
 Inj. Cefotaxime 1gr/12 jam (ST)
 Observasi keadaan umum dan TTV dan perdarahan
 Bed rest total
 Rencana USG
 Rencana laparatomi
 Persiapan operasi
Intruksi post operasi
• Terapi IVFD RL 20 gtt/menit
• Paracetamol drip 500 mg / 8jam
• Metrodinazole drip 500mg /8jam
• inj.Cefotaxime 1gr/ 12jam
• inj.Ranitidine 1 amp /12 jam
• inj. Ondansentron 1 amp/12 jam
• inj.Vit k 1 amp / 8jam
• inj.transamin 1 amp/ 8jam
• Albuforce 3x1
• Ketoprofen sup 3x1
• ferofot 2x1
• Sucralfat syr 3x1 cth
Definisi
 suatu kehamilan yang pertumbuhan sel telur yang
telah dibuahi tidak menempel pada dinding endome-
trium kavum uteri.
 tempat kehamilan normal ialah didalam kavum uteri
 sedangkan pada kehamilan ektopik terjadi diluar rah-
him, misalnya didalam tuba, ovarium atau rongga per-
ut tetapi dapat juga terjadi didalam serviks, pars
interstitialis tuba atau dalam tanduk rudimenter
rahim
 Lebih dari 95% kehamilan ektopik berasal dari saluran
telur ( tuba fallopi )
klasifikasi
etiologi
• faktor tuba
• faktor di luar dinding tuba
• faktor abnormalitas dari zigot
• faktor hormonal
• faktor lain
Manifestasi klinis

 Adanya gejala kehamilan, misalnya amenorhea, mual, muntah, dan


sebagainya
 Nyeri perut bawah
 Nyeri pada daerah bahu dan leher
 Vaginal bleeding
 Pemeriksaan vagina : nyeri goyang pada pergerakan serviks atau
slinger pijn pada pemeriksaan bimanual didapatkan massa pada
cul de sac atau adnexa
 Anemia atau syok hipovolemik
 Pembesaran uterus
Diagnosis
Jika perempuan masa reproduksi dan nyeri perut bagian bawah
atau adanya kelainan haid pikirkan kemungkinan :
Kehamilan ektopik

Jika kehamilan ektopik sudah mengalami suatu kegawat daruratan


misalnya abortus, ruptur dan lainnya maka diagnosa berubah
menjadi :
Kehamilan ektopik terganggu
ultrasonografi
 Tampak kantung gestasi yang berisi mudigah hidup yang
letaknya diluar cavum uterus
 Tampak massa hiperekoik ireguler tidak berbatas tegas,

dan disekitarnya didapatkan cairan bebas (gambaran


darah intra abdominal )
kuldosentesis
 Merupakan suatu cara pemeriksaan untuk me-
ngetahui apakah terdapat darah dalam kavum
douglas.
 Hasil positif bila dikeluarkan merupakan darah
berwarna merah kadang kecoklatan sampai hit-
am yang tidak membeku atau bekuan-bekuan
kecil,darah ini menunjukkan darah hematokel
retrouteal
laparoskopi
 Alat bantu diagnostik terakhir untuk kehamilan ektopik apabila hasil pen-
ilaian prosedur diagnostik yang lain meragukan.
 Melalui prosedur laparoskopik, dapat dinilai keadaan uterus, ovarium,
tuba, kavum douglas dan ligamentum latum.
 Adanya darah dalam rongga pelvis mempersulit visualisasi alat kandung-
an tetapi hal ini menjadi indikasi untuk dilakukan laparotomi
PENATALAKSANAAN KEMOTERAPI

 Penanganan kehamilan ektopik  Pemberian kemoterapi diberikan


pada umumnya adalah Laparotomi jika :
 Beberapa hal perlu diperhatikan  Kehamilan di pars ampularis tuba
dan dipertimbangan, yaitu : belum pecah
 Kondisi pasien pada saat it  Diameter kantong gestasi kurang
 Keinginan pasien mengenai fungsi sama dengan 4 cm
reproduksinya  Perdarahan dalam rongga perut
 Lokasi kehamilan ektopik kurang latau sama dengan 100 ml
 Kondisi organ pelvik  Tanda vital baik dan stabil
 Kemampuan teknologi yang ada
PROGNOSIS
 Kematian karena kehamilan ektopik terganggu cenderung
turun dengan diagnosis dini dan persediaan darah yang
cukup.
 Jika pertolongan terlambat angka kematian dapat tinggi
 Pada umumnya kelainan yang menyebabkan kehamilan
ektopik bersifat bilateral
 Sebagian perempuan menjadi streril setelah mengalami
kehamilan ektopik lagi pada tuba yang lain
 Angka kehamilan ektopik yang berulang dilaporkan antara
0% - 14%

Anda mungkin juga menyukai