Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH

Kekebalan tubuh

OLEH :
NAMA : TRISNA SALLATA
KELAS : XI IPA
TP : 2017/2018
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, oleh karena
pertolonganNya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
‘kekebalan tubuh”. saya menyadari dalam penyusunan makalah ini tidak
luput dari kesalahan dan kekurangan , maka dari itu saya sangat
mengharapkan kritikan dan saran , saya akan terima dengan senang hati
untuk kesempurnaan makalah ini. Kami berharap semoga makalah ini
bermanfaat bagi penulis dan semua pihak yang membutuhkan serta dapat
menjadi sumber inspirasi untuk ke depan nantinya.
Terimakasih.
DAFTAR ISI

Halaman Judul..............................................................................................
Kata Pengantar.............................................................................................
Daftar Isi......................................................................................................
BAB I Pendahuluan
1.1 Latar belakang..............................................................................
1.2 Tujuan……................................................................................
1.3 Rumusan dan pembatasan masalah……………….....................
BAB II Sistem kekebalan tubuh
2.1 pengertian………………………………………………………
2.2 fungsi sistem imun………..……………………………………
2.3 macam-macam sistem kekebalan tubuh……………………….
BAB III Penutup
3.1 kesimpulan..……………………………………………………
3.2 saran……………..………..……………………………………
DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Untuk melawan benda asing, tubuh memiliki sistem pertahanan yang saling
mendukung.Epidermis yang berfungsi sebagai pertahanan fisik, dibantu
oleh airmata, sebum, ludah, dan getah lambung yang mengandung unsure
pertahanan kimiawi.

Sistem pertahanan tubuh merupakan gabungan sel, molekul, dan jaringan


yang berperan dalam rseistensi terhadap bahan atau zat yang masuk
kedalam tubuh. Jika bakteri pathogen berhasil menembus garis pertahanan
pertama, tubuh melawan serangan dengan reaksi radang(inflamasi) atau
reaksi imun yang spesifik. Reaksi yang dikoordinasikan sel-sel dan
molekul-molekul terhadap banda asing yang masuk kedalam tubuh disebut
respon imun. Sistem imun ini sangat diperlukan tubuh untuk
mempertahankan keutuhannya terhadap bahaya yang dapat ditimbulakn
oleh berbagai bahan atau zat dari lingkungan hidup

1.2 Tujuan
1. Agar lebih memahami Sistem kekebalan tubuh/system imun
2. Agar menambah wawasan dan memperbanyak ilmu
3. Memenuhi tugas lintas mata pelajaran sekolah

1.3 Rumusan dan Pembatasan Masalah


1.3.1 Rumusan
-Apa yang dimaksud dengan Sistem imun/ sistem kekebalan tubuh?

-Penyakit apa saja penyakit yang diakibatkan terganggunya sitem imun?

-Apa saja jenis-jenis antibodi?

1.3.2 Pembatas masalah


-Pengertian sistem imun
-Penyakit yang berhubungan dengan system imun

-Jenis-jenis antibody
BAB II

SISTEM KEKEBALAN TUBUH


2.1 Pengertian
Sistem kekebalan atau sistem imun adalah sistem perlindungan pengaruh
luar biologis yang dilakukan oleh sel dan organ khusus pada
suatu organisme. Jika sistem kekebalan bekerja dengan benar, sistem ini
akan melindungi tubuh terhadap infeksi bakteri dan virus, serta
menghancurkan sel kankerdan zat asing lain dalam tubuh. Jika sistem
kekebalan melemah, kemampuannya melindungi tubuh juga berkurang,
sehingga menyebabkan patogen, termasuk virus yang menyebabkan demam
dan flu, dapat berkembang dalam tubuh. Sistem kekebalan juga
memberikan pengawasan terhadap sel tumor, dan terhambatnya sistem ini
juga telah dilaporkan meningkatkan resiko terkena beberapa jenis kanker
Sistem pertahanan tubuh terdiri atas 3 macam lapisan pertahanan antara lain
dapat dilihat pada table beikut.

Pertahanan Tubuh Non Spesifik Pertahanan Tubuh


Spesifik

Lapisan Pertahanan Lapisan Pertahanan Ke Lapisan Pertahanan Ke


Pertama Dua Tiga

Kulit Sel Darah Putih Fagositik Limfosit

Membran Mukosa Protein Anti Mikroba Antibodi

Sekresi dari kulit dan Respon Peradangan


Membran Mukosa

2.2 Fungsi sistem imun


Sistem imun memiliki beberapa fungsi bagi tubuh, yaitu sebagai:

1. PERTAHANAN tubuh, yaitu menangkal bahan berbahaya agar tubuh


tidak sakit, dan jika sel-sel imun yang bertugas untuk pertahana ini
mendapatkan gangguan atau tidak bekerja dengan baik, maka oranmg akan
mudah terkena sakit

2. KESEIMBANGAN, atau fungsi homeostatik artinya menjaga


keseimbangan dari komponen tubuh.

3. PERONDAAN, sebagian dari sel-sel imun memiliki kemampuna untuk


memantau ke seluruh bagian tubuh. Jika ada sel-sel tubuh yang mengalami
mutasi maka sel peronda tersebut akan membinasakannya.

2.3 Macam-macam sistem kekebalan tubuh


Sistem kekebalan tubuh manusia dibagi 2, yaitu kekebalan tubuh tidak
spesifik dan kekebalan tubuh spesifik.

2.3.1 Sistem kekebalan tubuh non spesifik


Pertahanan Tubuh Non Spesifik Eksternal

gambar sistem pertahanan tubuh nonspesifik


Sistem pertahanan tubuh non spesifik merupakan pertahanan tubuh yang
tidak membedakan mikroorganisme pathogen satu dengan yang lainnya.

1. Pertahanan yang terdapat di permukaan tubuh antara lain :

 Pertahanan fisik, dilakukan oleh kulit dan membran mukosa


 Pertahanan mekanis, dilakukan oleh rambut hidung dan silia
 Pertahanan kimiawi, dilakukan oleh sekret yang dihasilkan oleh rambut
hidung dan silia.
 Petahanan biologis, dilakukan oleh populasi bakteri tidak berbahaya yang
hidup di kulit dan membran mukosa.

Berikut ini saya jelaskan mengenai pertahanan tubuh nonspesifik eksternal.

Awal dari system pertahanan tubuh pada mahluk hidup adalah integumen
atau penutup tubuh. Pada kulit mengeluarkan minyak dan keringat yang
mengandung asam dan garam dengan pH berkisar antara 3 -5 kondisi ini
dapat membunuh bakteri atau setidaknya mencegah banyaknya kolonisasi
mikroorganisme di permukaan kulit.
Pada permukaan saluran pernafasan, usus, saluran pernafasan , system
ekskresi, system reproduksi terdapat lapisan lendir (mucus).Membran
mukosa juga mensekresikan mucus sehingga mampu membunuh
mikrorganisme yang membahayakan tubuh. Pada mulut terdapat saliva (air
liur) yang mengandung protein lisozim sebagai protein anti mikroba.Pada
usus besar terdapat bakteri E. Coli yang menjadi pesing nutrisi bagi
mikroorganisme pendatang baru.
Penelitian di jepang di bawah pimpinan Masatoshi Yamazaki menemukan
adanya 14 jenis sayuran yang sering dikonsumsi masyarakat terdapat
senyawa yang dapat menstimulasikan tubuh membentuk TNF (Tumor
Necrosis Factor), yaitu senyawa yang aktif dalm meluruhkan sel tumor,
selain itu senyawa yang terkandung dalam sayuran ini mampu
menstimulasikan terbentuknya daya tahan tubuh yang disebut dengan
Immunopotentiator. Hal ini juga didapatkan pada kopi senyawa kafein
dengan ambang batas tertentu dapat membuat system imunal tubuh bekerja
maksimal dengan bantuan co enzim pada substratnya.
Pertahanan Tubuh Nonspesifik Internal

gambar sistem pertahanan tubuh spesifik


2. Respon peradangan (inflamasi)
Gambar proses terjadinya inflamasi
Inflamasi merupakan respon tubuh terhadap kerusakan jaringan, missal
akibat tergores atau benturan keras. Pada proses ini dipengaruhi oleh
Histamin dan Prostalgidin.
Histamin yang dihasilkan oleh sel tubuh berperan untuk meningkatkan
konsentrasi otot dan permeabilitas dinding pembuluh darah kapiler di
sekitar areal yang terinfeksi. Peningkatan aliran darah akan memudahkan
perpindahan sel – sel fagosit dari darah ke dalam jaringan yang terluka
Netrofil merupakan fagosit pertama yang menyelubungi luka selanjutnya
monosit berperan dengan berkembang menjadi makrofag yang akan
membersihkan sel – sel jaringan yang rusak.

3. Fagositosis
Gambar fagositosis
Fagositosis adalah suatu mekanisme pertahanan yang dilakukan oleh sel –
sel fagosit dengan cara mencerna mikroorganisme / partikel asing yang
masuk kedalam tubuh.
Fagiositosis dapat terjadi pada saat tubuh kita demam dikarenakan dalam
sel darah putih melepaskan suatu senyawa yang disebut pirogen, pirogen
akan meningkatkan suhu tubuh lebih tinggi karena proses respon sistemik
yang dihasilkan oleh mikroorganisme pathogen.Proses tersebut membantu
menghambat pertumbuhan mikroorganisme pathogen. Dengan kata lain
demam dalam tingkat normal adalah proses imun tubuh dalam penghambat
pertumbuhan mikroorganisme pathogen.
4. Protein anti mikroba
Jenis protein yang berperan dalam system pertahanan tubuh nonspesifik
yaitu protein komplemen dan interferon, protein komplemen membunuh
bakteri penginfeksi dengan cara membentuk lubang pada dinding sel dan
membran plasma bakteri tersebut. Interferon akan membentuk zat yang
mampu mencegah replikasi virus sehingga serangan virus dapat dicegah.
Gambar kinerja protein anti mikroba

Proses pertahanan tubuh non spesifik tahap pertama

Proses pertahanan tahap pertama ini bisa juga diebut kekebalan tubuh
alami. Tubuh memberikan perlawanan atau penghalang bagi masuknya
patogen/antigen. Kulit menjadi penghalan bagi masuknya patogen karena
lapisan luar kulit mengandung keratin dan sedikit air sehingga pertumbuhan
mikroorganisme terhambat. Air mata memberikan perlawanan terhadap
senyawa asing dengan cara mencuci dan melarutkan mikroorganisme
tersebut. Minyak yang dihasilkan oleh Glandula Sebaceae mempunyai aksi
antimikrobial. Mukus atau lendir digunakan untuk memerangkap patogen
yang masuk ke dalam hidung atau bronkus dan akan dikeluarkjan oleh paru-
paru. Rambut hidung juga memiliki pengaruh karenan bertugas menyaring
udara dari partikel-partikel berbahaya. Semua zat cair yang dihasilkan oleh
tubuh (air mata, mukus, saliva) mengandung enzimm yang disebut lisozim.
Lisozim adalah enzim yang dapat meng-hidrolisis membran dinding sel
bakteri atau patogen lainnya sehingga sel kemudian pecah dan mati. Bila
patogen berhasil melewati pertahan tahap pertama, maka pertahanan kedua
akan aktif.
Proses pertahanan tubuh non spesifik tahap ke dua

Inflamasi merupakan salah satu proses pertahanan non spesifik, dimana jika
ada patogen atau antigen yang masuk ke dalam tubuh dan menyerang suatu
sel, maka sel yang rusak itu akan melepaskan signal kimiawi yaitu histamin.
Signal kimiawi berdampak pada dilatasi(pelebaran) pembuluh darah dan
akhirnya pecah. Sel darah putih jenis neutrofil,acidofil dan monosit keluar
dari pembuluh darah akibat gerak yang dipicu oleh senyawa
kimia(kemokinesis dan kemotaksis). Karena sifatnya fagosit,sel-sel darah
putih ini akan langsung memakan sel-sel asing tersebut. Peristiwa ini
disebut fagositosis karena memakan benda padat, jika yang dimakan adalah
benda cair, maka disebut pinositosis. Makrofag atau monosit bekerja
membunuh patogen dengan cara menyelubungi patogen tersebut dengan
pseudopodianya dan membunuh patogen dengan bantuan lisosom.
Pembunuh dengan bantuan lisosom bisa melalui 2 cara yaitu lisosom
menghasilkan senyawa racun bagi si patogen atau lisosom menghasilkan
enzim lisosomal yang mencerna bagian tubuh mikroba. Pada bagian tubuh
tertentu terdapat makrofag yang tidak berpindah-pindah ke bagian tubuh
lain, antara lain : paru-paru(alveolar macrophage), hati(sel-sel Kupffer),
ginjal(sel-sel mesangial), otak(sel–sel microgial), jaringan
penghubung(histiocyte) dan pada nodus dan spleen. Acidofil/Eosinofil
berperan dalam menghadapi parasit-parasit besar. Sel ini akan
menempatkan diri pada dinding luar parasit dan melepaskan enzim
penghancur dari granul-granul sitoplasma yang dimiliki. Selain leukosit,
protein antimikroba juga berperan dalam menghancurkan patogen. Protein
antimikroba yang paling penting dalam darah dan jaringan adalah protein
dari sistem komplemen yang berperan penting dalam proses pertahan non
spesifik dan spesifik serta interferon. Interferon dihasilkan oleh sel-sel yang
terinfeksi oleh virus yang berfungsi menghambat produksi virus pada sel-
sel tetangga. Bila patogen berhasil melewati seluruh pertahanan non
spesifik, maka patogen tersebut akan segera berhadapan dengan pertahanan
spesifik yang diperantarai oleh limfosit.

2.3.2 Sistem kekebalan tubuh spesifik


Pada system pertahan tubuh ini bereaksi terhadap antigen dengan cara
mengaktifasikan sel limfosit B yang akan mensekresikan protein khusus
yang disebut antibody, setiap antigen memiliki susunan molekul khusus
yang merangsang limfosit B tertentu untuk mensekresikan antibody yang
berinteraksi secara spesifik dengan antigen tersebut.
Limfosit B dibentuk pada sumsum tulang kuning yang mengalami
pembelahan atau diferensiasi menjadi sel plasma dan sel limfosit B(
didalam tubuh limfosit B jumlahnya mencapai 30% ). Sel plasma yang
terbentuk bertugas menyekresikan antibody ke dalam cairan tubuh. Adapun
limfosit B memori berfungsi menyimpan informasi antigen.
Limfosit T dibentuk dibentuk disumsum tulang akan tetapi pematangan
llimfosit T terjadi di kelenjar timus, setelah mengalami pematangan limfosit
T dan limfosit B akan masuk kedalam system peredaran limfatik, oleh
karena itu sel – sel limfotik banyak ditemui pada peredaran darah
limfatik,sumsum tulang, kelenjar timus, kelenjar limpa, amandel, darah dan
system pencernaan.

Berikut akan saya jabarkan dalam table beberapa peranan dan fungsi
limfosit .

Tipe Limfosit Jenis Limfosit Fungsi

Limfosit B ( sel B Sel B plasma Membentuk antibody.


)
Sel B pengingat Mengingat antigen yang pernah masuk
kedalam tubuh.
Sel B pembelah Membentuk sel B plasma dan sel B
pengingat.
Limfosit T ( sel T Sel T pembunuh Menyerang pathogen yang masuk
) kedalam tubuh, sel tubuh yang
terinfeksi, serta sel kanker secara
langsung.
Sel T pembantu Menstimulasikan pembentukkan jenis
sel T lainnya dan sel B plasma serta
mengaktifasikan makrofag untuk
melakukan fagositosis.
Sel T Supresor Menurunkan dan menghentikan respon
imun dengan cara menurunkan produksi
antibody dan mengurangi aktifitas sel T
pembunuh.
Antibody

Gambar sistem antibodi


Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa limfosit B membentuk sel
plasma yang akan mensekresikan antibody. Antibodi terdiri atas
sekelompok protein serum globular yang disebut immunoglobulin. Protein
ini merupakan protein khusus yang diimigrasikan atau dipindahkan ke
bagian membrane sel, kemudian akan mengenali dan membunuh sel asing
yang di temui.

Levine dan miller (1991 : 785) menjelaskan bahwa terdapat lima


kelompok immunoglobulin yakni IgM, IgA, IgG, IgD dan IgE berikut akan
saya jelaskan dalam table tipe – tipe antibody beserta karakteristiknya.

No Tipe Antibodi Karakteristik

1 IgM Antibodi ini dilepaskan ke aliran darah pada saat terjadi


infeksi yang pertama kali ( respon kekebalan primer )
2 IgG Antibodi ini banyak terdapat di dalam darah dan
diproduksi saat terjadi infeksi kedua ( respon kekebalan
sekunder ). IgG juga mengalir melalui plasenta dan
memberi kekebalan pasif dari ibu dan janin.
3 IgA Antibody IgA dapat ditemukan didalam air mata, air
ludah, keringat dan membran mukosa. IgA berfungsi
untuk mencegah infeksi pada permukaan epithelium.
IgA juga terdapat dalam kolestrum yang berfungsi untuk
mencegah kematian bayi akibat infeksi saluran
pencernaan.
4 IgD Antibodi ini ditemukan pada permukaan limfosit B
sebagai reseptor dan berfungsi merangsang
pembentukkan antibody oleh sel B plasma.
5 IgE Antibodi ini ditemukan terikat pada basofil didalam
sirkulasi darah dan mastosit di dalam jaringan yang
berfungsi mempengaruhi sel untuk melepaskan histamin
yang terlibat dalam reaksi alergi.

Respon kekebalan tubuh terhadap antigen


Respon kekebalan tubuh terhadap antigen dapat dikelompkan menjadi dua
macam yaitu kekebalan humoral ( antibody – mediated immunity ) dan
kekebalan seluler ( cell – mediated immunity). Berikut akan saya jelaskan
satu persatu respon kekebalan tubuh.

1) Kekebalan Humoral
Kekebalan humoral melibatkan aktivitas sel B dan antibody yang beredar
dalam cairan darah dan limfe. Antibody yang beredar sebagai respon
humoral bekerja melawan bakteri bebas, racun, virus dan mikroorganisme
lainnya yang berada dalam cairan tubuh. Serangkaian respon terhadap
pathogen ini disebut dengan respon kekebalan primer antara lain :

Netralisasi yaitu antibody akan menetralkan suatu virus dengan cara


melekat pada molekul yang harus digunakan oleh virus untuk menginfeksi
sel inang.mekanisme ini akan menetralkan racun dari mikroorganisme
sehingga akan mudah difagositosis oleh makrofag.

Aglutinasi (penggumpalan) yaitu proses penggumpalan bakteri atau virus


yang diperantarai oleh antibody yang akan bekerja menetralkan
mikrorganisme tersebut. Terjadi karena setiap molekul antibody memiliki
paling tidak dua tempat pengikatan antigen. Kompleks besar yang terbentuk
melalui proses aglutinasi yang akan memudahkan fagositosis makrofag.
Presipitasi (pengendapan) yaitu proses dimana molekul – molekul antigen
yang terlarut dalam cairan tubuh akan diendapkan oleh antibody. Proses ini
akan memudahkan proses pengeluaran dan pembuangan antigen oleh
fagositosis.

Fiksasi komplemen (aktivasi) yaitu mengaktivasikan komplemen dengan


adanya kompleks antigen – antibody. Apabila ada infeksi maka protein
yang pertama dalam rangkaian protein komplemen akan diaktifkan, reaksi
komplemen ini akan mengakibatkan lisisnya banyak jenis virus dan sel – sel
pathogen.

2) Kekebalan Seluler
Kekebalan seluler melibatkan sel T Yang bertugas menyerang sel – sel
asing atau jaringan tubuh yang terinfeksi secara langsung seperti yang telah
saya jelaskan sebelumnya diatas.

Berdasarkan cara memperolehnya kekebalan tubuh digolongkan menjadi


dua kelompok yaitu kekebalan aktif dan kekebalan pasif.
1. Kekebalan Aktif

Kekebalan aktif merupakan kekebalan yang dihasilkan oleh tubuh itu


sendiri, Tubuh membentuk antibody sendiri karena infeksi antigen.
Kekebalan ini dapat diperoleh secara alami dan buatan sebagai contoh
secara alami melalui penyakit seperti halnya penyakit cacar dan secara
langsung tubuh membentuk vaksinasi virus cacar dengan cara didalam
tubuh penderita dikembangkan kekebalan humoral dan kekebalan seluler,
setelah mengidap penyakit cacar penderita tidak akan terkena dua kali
penyakit cacar. Sedangkan cara buatan dengan adanya vaksinasi
(imunisasi) terhadap mikroorganisme tertentu dengan cara dimasukkan
antigen yang telah dilemahkan atau telah mati kedalam tubuh.

2. Kekebalan Pasif
Kekebalan pasif merupakan kekebalan yang diperoleh setelah menerima
antibody dari luar. Kekebalan ini dapat diperoleh dengan cara alami yaitu
dengan cara pemberian ASI ( Air Susu Ibu ) dan secara buatan melalui
penyuntikkan antiserum yang mengandung antibody IgG atau
immunoglobulin lainnya. Kekebalan pasif buatan ini hanya bertahan
beberapa minggu saja karena immunoglobulin yang berasal dari tubuh akan
diuraikan oleh tubuh orang tersebut.
PERTAHANAN SPESIFIK: IMUNITAS DIPERANTARAI
ANTIBODIUntukrespon imun yang diperantarai antibodi, limfosit B
berperan dalam proses ini, dimana limfosit B akan melalui 2 proses yaitu
respon imun primer dan respon imun sekunder.Jika sel limfosit B bertemu
dengan antigen dan cocok, maka limfosit B membelah secara mitosis dan
menghasilkan beberapa sel limfosit B. Semua Limfosit b segera melepaskan
antibodi yang mereka punya dan merangsang sel Mast untuk
menghancurkan antigen atau sel yang sudah terserang antigen untuk
mengeluarkan histamin. 1 sel limfosit B dibiarkan tetap hidup untuk
menyimpan antibodi yang sama sebelum penyerang terjadi. Limfosit B
yang tersisa ini disebut limfosit B memori. Inilah proses respon imun
primer. Jika suatu saat, antigen yang sama menyerang kembali, Limfosit B
dengan cepat menghasilkan lebih banyak sel Limfosit B daripada
sebelumnya. Semuanya melepaskan antibodi dan merangsang sel Mast
mengeluarkan histamin untuk membunuh antigen tersebut. Kemudian, 1
limfosit B dibiarkan hidup untuk menyimpan antibodi yang ada dari
sebelumnya. Hal ini menyebabkan kenapa respon imun sekunder jauh lebih
cepat daripada respon imun primer.
Suatu saat, jika suatu individu lama tidak terkena antigen yang sama dengan
yang menyerang sebelumnya, maka bisa saja ia akan sakit yang disebabkan
oleh antigen yang sama karena limfosit B yang mengingat antigen tersebut
sudah mati. Limfosit B memori

biasanya berumur panjang dan tidak memproduksi antibodi kecuali dikenai


antigen spesifik. Jika tidak ada antigen yang sama yang menyerang dalam
waktu yang sangat lama, maka Limfosit b bisa saja mati, dan individu yang
seharusnya bisa resisten terhadap antigen tersebut bisa sakit lagi jika
antogen itu menyerang, maka seluruh proses respon imun harus diulang dari
awal.
PERTAHANAN SPESIFIK:IMUNITAS DIPERANTARAI SEL

Untuk respon imun yang diperantarai sel, Limfosit yang berperan penting
adalah limfosit T.

Jika suatu saat ada patogen yang berhasil masuk dalam tubuh kemudian
dimakan oleh suatu sel yang tidak bersalah(biasanya neutrofil), maka
patogen itu dicerna dan materialnya ditempel pada permukaan sel yang
tidak bersalah tersebut. Materi yang tertempel itu disebut antigen. Respon
imun akan dimulai jika kebetulan sel tidak bersalah ini bertemu dengan
limfosit T yang sedang berpatroli, yaitu sel tadi mengeluarkan interleukin 1
sehingga limfosit T terangsang untuk mencocokkan antibodi dengan
antigennya. Permukaan Limfosit T memiliki antibodi yang hanya cocok
pada salah satu antigen saja. Jadi, jika antibodi dan antigennya cocok,
Limfosit T ini, yang disebut Limfosit T pembantu mengetahui bahwa sel ini
sudah terkena antigen dan mempunyai 2 pilihan untuk menghancurkan sel
tersebut dengan patogennya. Pertama, Limfosit T pembantu akan lepas dari
sel yang diserang dan menghasilkan senyawa baru disebut interleukin 2,
yang berfungsi untuk mengaktifkan dan memanggil Limfosit T Sitotoksik.
Kemudian, Limfosit T Sitotoksik akan menghasilkan racun yang akan
membunuh sel yang terkena penyakit tersebut. Kedua, Limfosit T pembantu
bisa saja mengeluarkan senyawa bernama perforin untuk membocorkan sel
tersebut sehingga isinya keluar dan mati.

2.4 Jenis-jenis Antibodi


Antibodi adalah protein berbentuk Y dan disebut Immunoglobulin(Ig),
hanya dibuat oleh Limfosit B. Antibodi berikatan dengan antigen pada akhir
lengan huruf Y. Bentuk lengan ini akan menentukkan beberapa macam IG
yang ada, yaitu IgM, IgG, IgA,IgE dan IgD. Saat respon imun humoral,
IgM adalah antibodi yang pertama kali muncul. Jenis lainya akan muncul
beberapa hari kemudian. Limfosit B akan membuat Ig yang sesuai saat
interleukin dikeluarkan untuk mengaktifkan Limfosit T saat antigen
menyerang.

Antibodi juga dpat menghentikan aktivitas antigen yang merusak dengan


cara mengikatkan antibodi pada antigen dan menjauhkan antigen tersebut
dari sel yang ingin dirusak. Proses ini dinamakan neuralisasi. Semua Ig
mempunyai kemampuan ini. Antibodi juga mempersiapkan antigen untuk
dimakan oleh makrofag. Antobodi mengikatkan diri pada antigen sehingga
permukaannya menjadi lebih mudah menempel pada makrofag. Proses ini
disebut opsonisasi.
IgM dan IgG memicu sistem komplemen, suatu kelompok protein yang
mempunyai kemampuan unutk memecah membran sel. IgMdanIgG bekerja
paling maksimal dalam sistem sirkulasi,IgA dapat keluar dari peredaran
darah dan memasuki cairan tubuh lainnya. IgA berperan penting untuk
menghindarkan infeksi pada permukaan mukosa. IgA juga berperan dalam
resistensi terhadap banyak penyakit. IgA dapat ditemukan pada ASI dan
membantu pertahanan tubuh bayi.IgD merupakan antibodi yang muncul
untuk dilibatkan dalam inisiasi respon imun. IgE merupakan antibodi yang
terlibat dalam reaksi alergi dan kemungkinan besar merespon infeksi dari
protozoa dan parasit.

Antibodi tidak menghancurkan antigen secara langsung, akan tetapi


menetralkannya atau menyebabkan antigen ini menjadi target bagi proses
penghancutan oleh mekanisme opsonosasi, aglutinasi,presipitasi atau fiksasi
komplemen. Opsonisasi, aglutinasi dan presipitasi meningkatkan proses
fagositosis dari komplek antigen-antibodi sementara fiksasi komplemen
memicu proses lisis dati protein komplemen pada bakteri atau virus.

Sistem imun manusia terdiri daripada organ imun, sel imun dan lain-lain.
Organ imun merujuk kepada sumsum tulang, kelenjar timus, limpa, nodus
limfa, tonsil, apendiks dan sebagainya. Kebanyakan sel imun terdiri
daripada sel T dan sel B. Sel B akan matang dalam sumsum tulang, apabila
sistem darah diserang, ia akan memproses antibodi untuk menentang virus
dan bakteria. Sel T dihasil oleh sumsum tulang, bertumbuh dan matang di
kelenjar timus tetapi ia tidak menghasilkan antibodi. Tugas utamanya
adalah: menentang sel yang dijangkiti virus, bakteria dan kanker. Apabila
sistem imun berada di dalam keadaan normal, tubuh manusia akan dapat
menentang berbagai patogen. Walau bagaimana, jika daya imun berada
dalam paras rendah, peluang menghidapi penyakit menjadi lebih tinggi,
terutamanya bayi, kanak-kanak dan orang tua. Sistem imun bayi masih di
dalam proses pertumbuhan dan perkembangan. Oleh itu, antibodi badan
masih lemah untuk melawan pelbagai mikroorganisma. Manakala organ
sistem imun orang tua telah uzur dan semakin merosot, jadi daya tahan
sistem imun juga menurun.

Sistem kekebalan tubuh harus selalu dalam keadaan seimbang.Jika tidak,


akan terganggu.Penyebab gangguan sistem kekebalan tubuh ada yang tidak
diketahui dan telah ada sejak lahir (primer). Ada juga gangguan kekebalan
sekunder karena faktor lain, misalnya infeksi (AIDS, campak dan lain-lain),
gizi buruk, serta penyakit ganas misalnya kanker, leukemia, obat-obatan
misalnya obat yang mengandung hormon kortikosteroid, obat untuk kanker,
dan lain-lain.
Sebetulnya, tubuh memiliki zat yang secara otomatis akan menormalkan
sistem imun.Kalau imunnya kurang maka ditingkatkan, kalau terlalu tinggi
diturunkan.Di dalam tubuh, ada zat yang mempunyai sifat seperti itu.
Namun, ada kalanya tubuh tak berhasil menormalkan sistem imunnya
sendiri. Akhirnya, dicarilah cara menormalkan sistem imun tubuh dari luar
dengan imunomodulator.
Imunomodulator adalah zat yang dapat memodulasi (mengubah atau
memengaruhi) sistem imun tubuh menjadi ke arah normal. Produk
imunomodulator berperan menguatkan sistem imun tubuh (imuno
stimulator) atau menekan reaksi sistem imun yang berlebihan
(imunosuppressan).Misalnya,diberikan bersama antibiotic.Selain sintetik,
produk imunomodulator kini juga dibuat dari tanaman. Ternyata, ada
tanaman tertentu yang memiliki efek meningkatkan kekebalan tubuh.
Misalnya, daun meniran. Setelah diteliti, daun ini punya efek meningkatkan
sistem imun tubuh. Sekarang sudah dibuat dalam bentuk obat. Yang harus
diketahui, imunomodulator adalah obat, dan bukan suplemen yang bisa
dikonsumsi sehari-hari. Fungsinya pun hanya membantu meningkatkan
kekebalan.
Konsumsi imunomodulator pada orang normal tidak ada gunanya, karena
tubuh masih bisa menyeimbangkan sistem imun.. Sistem imun tubuh itu,
kan, sama seperti organ tubuh lain, memerlukan energi. Oleh karenanya,
agar sistem imun tubuh baik, gizi pun harus seimbang. Sel-sel kekebalan itu
bisa bergerak, butuh makanan (energi) juga. Jadi, makan cukup protein,
karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral. Sama seperti fungsi organ lain.

2.5 Faktor-faktor yang merendahkan sistem keimunan


Sistem imun mempunyai hubungan rapat dengan cara hidup kita. Berikut
adalah faktor-faktor yang merendahkan sistem keimunan kita:
1. Cara hidup yang tidak sihat
2. Kekurangan zat makanan
3. Pencemaran udara atau alam sekitar
4. Keletihan
5. Tekanan dan kerisauan
6. Kurang bersenaman
7. Penggunaan antibiotik yang berlebihan

Apabila sistem imun kita menurun, maka lebih mudah untuk kita mendapat
jangkitan. Orang yang mempunyai sistem imun yang rendah mudah berasa
letih, tidak bersemangat, sentiasaselesema, jangkitan usus (makanan yang
tidak sesuai akan menyebabkan muntah dan mual), luka sukar untuk
sembuh, alergi dan sebagainya. Selain itu, sistem imun yang tidak teratur
juga boleh menyebabkan kecederaan pada sel.

2.6 penyakit akibatkanketidakseimbangan sistem imun


Berikut adalah penyakit yang diakibatkan oleh ketidakseimbangan sistem
imun:

1. Penyakit AIDS
Juga dikenali sebagai sindrom kurang daya tahan melawan penyakit;
yang mana virus HIV menyerang sistem imun. Apabila memasuki badan
manusia, virus tersebut akan memusnahkan sel otak dan ‘leucocytes’ dan
ia membiak dan berkembang di limfosit menyebabkan badan manusia
hilang keupayaan untuk melawan penyakit. Pesakit akan lemah dan
terdedah kepada pelbagai penyakit berjangkit seperti tuberkulosis
pulmonari, kandidiasis, kayap, manakala enteritis, pneumonia,
‘cephalitis’ dan lain-lain yang disebabkan oleh mikroorganisma
patogenik yang luar biasa.
2. Penyakit Autoimunitas
Autoimunitas adalah respon imun tubuh yang berbalik menyerang organ
dan jaringan sendiri. Autoimunitas bisa terjadi pada respon imun humoral
atau imunitas diperantarai sel. Sebagai contoh, penyakit diabetes tipe 1
terjadi karena tubuh membuat antibodi yang menghancurkan insulin
sehingga tubuh penderita tidak bisa membuat gula. Pada
myastheniagravis, sistem imun membuat antibodi yang menyerang
jaringan normal seperti neuromuscular dan menyebabkan paralisis dan
lemah. Pada demam rheumatik, antibodi menyerang jantung dan bisa
menyebabkan kerusakan jantung permanen. Pada Lupus
Erythematosussistemik, biasa disebut lupus, antibodi menyerang berbagai
jaringan yang berbeda, menyebabkan gejala yang menyebar.
3. Alergi

Alergi, kadang disebut hipersensitivitas, disebabkan respon imun terhadap


antigen. Antigen yang memicu alergi disebut allergen. Reaksi alregi terbagi
atas 2 jenusyaitu:reaksi alergi langsung dan reaksi alergi tertunda.

Reaksi alergi langsung disebabkan mekanisme imunitas humoral. Reaksi ini


disebabkan oleh prosuksi antibodi IgE berlebihan saat seseorang terkena
antigen. Antibodi IgE tertempel pada sel Mast,leukosit yang memiliki
senyawa histamin. Sel mAst banyak terdapat pada paru-paru sehingga saat
antibodi IgE menempel pada sel Mast, Histamin dikeluarkan dan
menyebabkan bersin-bersin dan mata berair.

Reaksi alergi tertunda disebabkan oleh perantara sel. Contoh yang ekstrim
adalah saat makrofag tidak dapat menelan antigen atau menghancurkannya.
Akhirnya Limfosit T segera memicu pembengkakan pada jaringan.

Untuk mempunyai sistem imun yang sempurna untuk menentang virus dan
bakteri, kita perlu mempunyai syarat tertentu seperti berikut:

1. Nutrisi Yang Sempurna


Setiap hidangan mesti mempunyai berbagai zat yang lengkap, tidak
memilih makanan, tidak berlebihan serta meliputi nutrien asas seperti
karbohidrat, protein, vitamin, mineral, air, fiber, lemak dan sebagainya.
2. Olah raga Yang Sesuai
Olah raga dapat meningkatkan ketahanan asalkanbermasa panjang (15
menitt ke atas), olah raga ini dapat menyalurkan oksigen yang segar kepada
organ dan tisu dalam badan kita. Olah raga merujuk kepada joging,
berenang, berjalan, berbasikal, melompat, yoga dan sebagainya, yang mana
ia dapat menggalakkan peredaran darah, menguatkan fungsi kardiovaskular
dan meningkatkan sistem imun badan.
3. Sentiasa Gembira dan Bijak Menangani Tekanan
Tekanan psikologi dan kegelisahan dalam tempo yang panjang boleh
mengganggu sistem keimunan badan dan tidak baik untuk kesihatan.
Apabila otak berada dalam keadaan tertekan, ia menghasilkan sejenis
hormon kortisol. Jika hormon ini berlebihan, ia memberi kesan yang negatif
dan mengganggu sistem keimunan kita.
4. Pengambilan Nutrisi Yang Mencukupi
Kesibukan menyebabkan ramai yang menjadikan makanan yang telah
diproses sebagai pilihan, yang mana mempunyai kandungan nutrient yang
telah hilang. Nutrien dan sistem imun mempunyai hubung kait. Oleh itu,
adalah penting untuk kita mengambilkan nutrien yang meningkatkan
keimunan kita.

• Protein: Pengambilan protein yang mencukupi dalam pemakanan harian


kita amatlah penting kerana protein adalah nutrien penting yang diperlukan
untuk penghasilan imunoglobulin dan pelbagai antibodi. Ini kerana protein
terdiri daripada 22 jenis asid amino yang berlainan, 8 jenis daripadanya
ialah keperluan badan manusia, badan manusia tidak dapat memprosesnya
dan harus mengambilnya badan anda dengan protein yang mencukupi dan
berkualiti seperti: daging, ikan, telur dan kekacang.

• Vitamin dan mineral: Membekalkan vitamin dan mineral yang diperlukan


oleh badan seperti Vitamin A, Vitamin C, Vitamin E, Zink, Besi, Selenium
dan sebagainya.
• Lingzhi: Lingzhi mengandungi polisakarida, kompauntriterpene,
germanium, protein, unsur selenium dan sebagainya yang dapat
membantu menentang kanser dan melaraskan sistem imun. Lingzhi
kaya dengan germanium yang dapat meningkatkan penyerapan oksigen
dalam darah, mempercepatkan metabolisme dan meningkatkan tahap
imun badan manusia. KompaunTriterpene ialah organik kompaun
semula jadi yang dapat memperbaiki alergi dan keradangan.
Polisakarida yang mengandungi bahan pencegah kanser dapat
mempercepatkan pertumbuhan antibodi, menguatkan sistem imun dan
daya tahan badan untuk membantu mencegah pertumbuhan tumor dan
penyakit kanker.
• Teh Hijau: Teh hijau mempunyai kandungan antioksidan seperti
Flavonoid dan catechin. Oleh itu, ia dapat membantu meningkatkan
sistem imun kita. Ahli sains menemui “theanine” di dalam daun teh
yang dapat membantu sel imun badan menentang bakteria dan virus.
• Aloe Vera: Tumbuh di kawasan panas dan kering, aloe vera
mempunyai ketahanan terhadap cuaca yang tinggi. Ia boleh
menyejukkan badan dan mengeluarkan toksin, menyembuhkan
keradangan dan menentang bakteria serta meningkatkan daya
ketahanan tubuh. Aloe vera mempunyai pelbagai zat aktif seperti asid
amino, unsur mikro, vitamin dan sebagainya, khasnya unsur
germanium dan sebagainya yang terkandung dalam unsur mikro yang
dapat membantu badan mengeluarkan bahan toksin, memulihkan tisu
yang luka dan meningkatkan sistem imun badan dengan cepat.
BAB III

PENUTUP
3.1Kesimpulan
Keimunan badan kita mempunyai hubungan rapat dengan cara hidup dan
pemakanan kita. Jika badan dibekalkan dengan nutrien yang mencukupi dan
sesuai, sistem imun kita dapat diperkuatkan. Produk berkualiti seperti
PhytoGreens, Jus Aloe Vera, Royal Spora Lingzhi dan Teh Hijau dapat
meningkatkan daya ketahanan badan kita. Kita dikelilingi oleh virus dan
bakteria, oleh itu, adalah amat penting untuk memastikan sistem imun kita
berfungsi dengan baik supaya dapat mempertahankan badan dan melawan
dari pelbagai penyakit.

3.2 Saran
Agar dalam penyusunan karya ilmiah ini bisa memberikan manfaat yang
besar maka penulis menyarankan:

-Jaga pola hidup yang sehat agar tidak mudah terserang penyakit
-memperhatikan setiap makanan yang akan dikonsumsi
-memelihara lingkungan yang bersih dan sehat
DAFTAR PUSTAKA

1. http://www.stimuno.com/index.php?mod=article&id=113
2. http://drveggielabandresearch.blogspot.com/2008/05/sistem-imun.html
3. http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_kekebalan
4. http://tonangardyanto.blogspot.com/2006/04/1-virus-sistem-imun-dan-
antibiotika.html
5. http://rhamnosa.wordpress.com/2006/03/11/stimuno-si-penguat-sistem-
imun/
6. http://mikrobia.wordpress.com/2007/03/08/sistem-kekebalan-tubuh-
068114009068114048068114055/

Anda mungkin juga menyukai