Anda di halaman 1dari 5

REVIEW JURNAL

Judul Is Lasik an Effective Treatment Modality for Hyperopia or


Hyperopic Astigmatism?
Jurnal The Egyptian Journal of Hospital Medicine
Volume & Halaman Vol. 60, Page 354-362
Tahun 2015
Penulis Hesham M. Hosny, Adel M. Abdul Wahab, Mona El Sayed Ali H
Jihan Abdallah , Doaa Ali Mahmoud.
Reviewer Nicky Novita Azani, Mega Rahmawati, Anang Bayu Seta
Tanggal 26 Agustus 2018

Tujuan Penelitian Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk menilai efektivitas,
keamanan dan stabilitas operasi LASIK untuk terapi hiperopia derajat
ringan, sedang dan hiperopia astigmatisme

Subjek Penelitian Subjek penelitian ini diambil dari pasien rumah sakit Dr.Soliman
Faqeeh dan the Eye Subspecialty Center (ESC) antara bulan Februari
2007 sampai April 2014 yang terdiri dari 34 mata dari 17 pasien yaitu
7 pasien laki-laki dan 10 pasien perempuan dengan derajat hiperopia
ringan sampai sedang dan hiperopia astigmatisme. Usia pasien
berkisar antara 20 sampai 36 tahun. Pada penelitian ini diambil
subjek dengan hiperopia antara +1,75 sampai +5,5 dioptri,
astigmatisme antara 0,00 sampai -1,5 dioptri, spheris equivalent +1,3
sampai +4,8 dioptri
Kriteri inklusi :
1. Usia lebih dari 20 tahun
2. Hiperopia derajat ringan sampai sedang atau hiperopia
astigmatisme
3. Kelaianan refraksi yang stabil minimal 1 tahun sebelum
LASIK
4. Normal kornea topografi
5. Perhitungan ketebalan post lasik residual stroma lebih dari
300 mikron
Kriteria ekslusi :
1. Terdapat kelainan kornea
2. Perhitungan ketebalan post lasik residual stroma kurang dari
300 mikron
3. Sindroma mata kering
4. Glaukoma
5. Katarak
6. Penyakit mata aktif
7. Kelainan retina
8. Kelainan sistemik yang dapat mempengaruhi penyembuhan
luka seperti DM tak terkontrol
Metode Penelitian Metode yang digunakan adalah true experimental dengan desain
penelitian pre test and post test
Variabel Dependen Variabel dependen pada penelitian ini adalah UCVA (Uncorrected
visual acuity), BCVA (Best Corrected acuity), kepuasan pasien yang
diukur dengan ketajaman penglihatan, kejelasan penglihatan,
sindroma mata kering, rabun senja dan silau
Cara & Alat Cara dan alat yang digunakan untuk mengukur variabel dependen
Mengukur Variabel yaitu:
Dependen 1. Tes ketajaman penglihatan
2. Autorefractometry, sikloplegic (dengan menggunakan 1%
cyclopentolate eye drop) dan lensa lens trial untuk mengukur
BCVA
3. Pemeriksaan slit lamp
4. Pemeriksaan tonometri aplanasi
5. Pemeriksaan fundus
6. Pemeriksaan pentacam
Definisi Operasional LASIK Surgary
Variabel Independen
Prosedur penelitian Langkah-langkah dalam penelitian ini adalah :
1. Memilih subjek penelitian sesuai dengan kriteria inklusi
2. Menjelaskan prosedur keuntungan dan kemungkinan
komplikasi yang terjadi ketika dilakukan LASIK
3. Menandatangani surat persetujuan tindakan medis setelah
inform consent dijelaskan
4. Melakukan prosedur LASIK diwaktu, surgeon, tempat yang
sama dengan ALLE GRETTO EYE-Q EXCIMER LASER
MACHINE dengan tata cara sebagai berikut:
a. Desinfeksi lapangan operasi periokular dengan
menggunakan povidone iodine dan plastic drape
b. Pemberian topical anastesi pada conjungtival sac
dengan 0,4% benoxinate hydrochloride
c. Pemasangan speculum mata untuk memperlebar
lapangan operasi
d. MORIA 2 microkeraton untuk membuat lamellar
hinged superior flap dengan ketebalan 9,5 mm
e. LASER pada pusat kornea
f. Pengangkatan flap dan ablasi pada stroma dengan teal
6,5 mm
g. Reposisi flap dan irigasi dengan larutan normal saline
h. Kornea dikeringkan
5. Pemeriksaan slit lamp segera setelah operasi untuk
memastikan reposisi flap dan mengantisipasi pengkerutan
flap
6. Pemberian tobramicin dan dexamethasone eye drop dan
menginstruksikan pasien untuk menggunakannya 4 kali sehari
selama 7 hari
7. Meresepkan dextran dengan hidroxypropil methyl selulose
eye drop yang digunakan 4 kali sehari selama 1 bulan
8. Memberitahukan kepada pasien untuk tidak mengucek mata
9. Melakukan follow up 1 hari, 1 minggu, 1 bulan, 6 bulan, 12
bulan setelah operasi
10. Follow up dilakukan dengan pemeriksaan UCVA, BCVA, slit
lamp, sikloplegik, kornea topografi
Hasil Penelitian UCVA pada 1 minggu setelah operasi, ketajaman penglihatan 20/20
atau lebih terjadi pada 25 mata (73,5%). Ketajaman penglihatan
20/30 atau lebih terjadi pada 31 mata (91,2%), dan 100% mata
ketajaman penglihatan yang didapat setelah LASIK adalah 20/40 .
BCVA setelah 1 minggu operasi ketajaman penglihatan 20/20 atau
lebih pada 32 mata (94,1 %), 32 mata memiliki ketajaman
penglihatan 20/30 dan sehingga 100% mata memiliki ketajaman
penglihatan 20/40.

UCVA pada 1 bulan post operasi 20/20 atau lebih pada 29 mata
(85,3%), 20/30 atau lebih pada 32 mata (94,1 % ), 20/40 pada 34
mata (100%). BCVA pada 1 bulan setelah operasi 20/20 pada 33
mata (97,1%). 20/30 pada 33 mata (97,1%), 20/40 pada 34 mata
(100%)

UCVA pada 6 bulan post operasi 20/20 pada 29 mata (85,3%), 20/30
pada 32 mata (94,1%), 20/40 pada 34 mata (100%). BCVA pada 6
bulan post operasi memiliki hasil yang sama dengan 1 bulan post
operasi

UCVA pada 12 bulan post operasi 30 mata (88,2 %) memliki


ketajaman penglihatan 20/20, 32 mata (94,1%) memiliki ketajaman
20/30, 34 pasien (100%) memiliki ketajaman 20/40. Dan BCVA pada
1 tahun post op memiliki hasil yang sama dengan 6 bulan post op.

Kesimpulan LASIK merupakan operasi yang aman, predictable, stabil dan efektif
untuk pengobatan hiperopia derajat ringan sampai sedang dan
hiperopia astigmatisme.
Kekuatan Penelitian Kekuatan penelitian ini adalah
1. Peneliti mengangkat hot issue yang sesuai dengan kondisi
sekarang ini dimana LASIK menjadi trending dan pilihan
utama dalam pengobatan operatif kelainan refraksi sehingga
jurnal ini dapat menjadi acuan yang sangat bermanfaat bagi
optamologist
2. Peneliti melakukan pemeriksaan komprehensif pre-operasi,
post opersi, dan follow up pasien sehingga pasien terfollow
up dengan komprehensif dan efek samping yang didapat
setelah prosedur operasi LASIK dapat segera ditangani.
3. Alat yang dugunakan menggunakan metode yang paling baru
dan canggih seperti kornea topografi, autokeratometry,
pentacam,
4. Parameter yang digunakan sangat beragam sehingga banyak
informasi yang didapat bagi para pembaca
Kelemahan Kelemahan pada penelitian ini adalah
Penelitian 1. Jumbah subjek penelitian sangat kecil dan kurang bervariasi
dalam segi usia
2. Pada penelitian ini terjadi komplikasi post op yaitu difuse
lamellar keratitis dan pengkerutan flap namun tidak dievaluasi
secara mendalam
Saran bagi 1. Subjek yang digunakan lebih banyak dan bervariasi
penelitian 2. Melakukan penelitian comparatif mengenai metode operasi
selanjutnya untuk kelainan refraksi terutama hipermetropi seperti
LASEK, PRK, clear lens untuk menentukan prosedur mana
yang efektif

Anda mungkin juga menyukai