Anemia adalah suatu defisiensi dari kadar hemoglobin darah ataupun jumlah maupun
volume sel darah merah1. Anemia sering dijumpai pada penderita kanker2. Terjadinya anemia
pada kanker dapat langsung disebabkan oleh efek langsung dari tumor, efek dari hasil produk
tumor dan efek dari pengobatan tumor itu sendiri3. Insiden anemia pada penderita kanker
bervariasi, tergantung pada jenis tumor dan jenis terapi yang diberikan4. Insiden anemia pada
penderita kanker sebesar 50% dan menningkat menjadi di atas 90% pada kanker stadium
lanjut atau kanker yang diobati dengan kemoterapi atau radioterapi2. Peneliti lain
mendapatkan insiden anemia sebesar 78% pada leukemia, 62% pada mieloma multipel dan
42-72% pada limfoma.
Gejala anemia dapat berupa palpitasi, sesak nafas, kelelahan, sulit konsentrasi,
vertigo, dll4,5. Anemia pada kanker dapat menurunkan kualitas hidup penderita dn dapat
mengganggu aktivitas sehari-hari penderita6. Tujuan pengobatan anemia pada kanker adalah
meningkatkan kadar hemoglobin darah, meningkatkan kualitas hidup dan meningkatkan
hasil pengobatan4. Anemia pada kanker dimasukkan kedalam golongan anemia kronis, namun
belakangan ini ada peneliti yang menggolongkan anemia pada kanker menjadi golongan
tersendiri dan terpisah dari golongan anemia pada penyakit kronis. Dalam seri kepustakaan
inni akan diuraikan tentang patogenese, etiologi, diagnosa dan penatalaksanaan anemia pada
kanker.
Patogenese
Anemia pada kanker digolongkan kedalam anemia penyakit kronis atau anemia
inflamasi kronis (tabel 1)7.
Tabel 1 anemia penyakit kronis 7
1. Anemia inflamasi kronis
a. Infeksi
b. Gangguan jaringan ikat, dll
c. Keganasan
2. Anemia pada uremia
3. Anemia karena kelainan endokrin
4. Anemia penyakit hati
Anemia karena penyakit kronis ditandai (i) Hipoplasia ertroid pada sumsum tulang.
(ii) Memendeknya umur eritrosit. (iii) Menurunnya pemakaian kembali zat besi. (iv)
1
Rendahnya eritropeietin tidak sesuai dengan derajat anemianya dan (v) diperantarai sitokin 8-
10
.
Terjadinya anemia pada kanker dimulai dengan diaktivasinya sistem imun tubuh
mekropage oleh tumor, kemudian mekropage merangsang produksi sitokin barupa
peningkatan interleukin-1 (IL-1) tissue necrosis factor (TNF) dan interferon gamma (IFNγ),
selanjutnya sitokin akan bereaksi dengan limfosit, sel endotel dan fibroblas, akibatnya akan
diproduksi mediator supresor eritrosit langsung pada sel efektor. Selanjutnya akan
menyebabkan terjadinya penurunan produksi eritropoietin, penurunan blast forming unit-
erithrocyte (BFU-E) dan colony forming unit-erothrocyte (CFU-E). Gangguan metabolisme
Fe dan terjadinya pemendekan umur eritrosit. Akhirnya akan terjadi anemia4.
Etiologi
Penyebab anemia pada penderita kanker secara garis besar dibagi 3, yaitu:
1. Efek langsung tumor
Anemia pada kanker yang disebabkan efek langsung tumor bisa berupa kehilangan
darah secara eksogen, perdarahan dalam tumor, anemia karena eritrofagositosis dan
penggantian sumsusm tulang (tabel 2)3.
Tabel 2. Anemia pada kanker : efek langsung tumor3
- Kehilangan darah secara eksogen - Kanker Gastrointestinal
(akut atau kronik) - Kanker kepala dan leher
- Kanker genitourinari
- Kanker serviks dan vagina
- Perdarahan intra tumor - Sarkoma
- Melanoma bulky
- Hepatoma
- Kanker ovarium
- Tumor adrenokortikal
- Anemia karena eritrofagositosis - Retikulosis medullari histiositik
- Limfoma histiositik
- Neoplasma histiositik lainnya
- Penggantian sumsum tulang - Leukemia
- Limfoma
- Mieloma
- Karsinoma (payudara, prostat)
2
Tabel 3. Anemia karena produk kanker
Substrat Mekanisme Tumor
- Amiloid - Penggantian sumsum - Diskrasia sel plasma
tulang
- Antibodi
- Anemia hemolitik
- Leukemia limfositik kronik
- Protein prokoagulan imun - Limfoma, adenosarkoma
- Anemia hemolitik - Kanker gastrointestinal
- Kanker prostat
mikroangiopati
Peneliti lain mendapatkan kejadian anemia pada kanker payudara sebesar 25%
sebelum kemoterapi dan meningkat menjadi 63% setelah kemoterapi11.
Menurut Kumar P anemia pada kanker, selain disebabkan anemia penyakit kronis,
dapat pula disebabkan oleh adanya infeksi, autoimun hemolitik, defisiensi besi, defisiensi
asam folat, defisiensi vitamin B1215. Dari semua bentuk anemia pada kanker yang paling
sering ditemukan adalah anemia karena penyakit kronis16.
3
Tingkatan Anemia
Anemia adalah suatu defisiensi dari kadar hemoglobin darah atau jumlah maupun
volume sel darah merah1. Hemoglobin (Hb) dalam batas (dbn) untuk wanita adalah 12-16
gr/dL dan untuk pria 14-18 gr/dL5,17. Anemia pada penderita kanker dibagi dalam
beberapa tingkatan. The national cancer institute dan cooperative oncology groups
membagi anemia menjadi 4 tingkatan (tabel 5)5.
Diagnosa
Penderita kanker dengan anemia ringan biasanya tanpa gejala klinis atau pada saat
beraktivitas dapat dijumpai takikardi, palpitasi, sesak nafas dan kelelahan ringan. Gejala
klinis pada penderita kanker dengan anemia berat adalah dijumpai sesak nafas dan
palpitasi pada saat istirahat, kelelahan berat dan tidak mampu melakukan aktivitas
(exercise intolerance)5. Muthalib A, dkk mengelompokkan tanda dan gejala klinis
anemia berdasarkan anemia ringan, sedang, dan berat (tabel 6)4. Pada pemeriksaan fisik
dapat dijumpai tanda-tanda gagal jantung kongestif15.
Gambaran hematologi anemia pada kanker adalah sama seperti gambaran hematologi
dari anemia pada penyakit kronis yaitu adanya anemia normokrom normositer, serum
iron yang menurun, total iron binding capacity yang menurun, dan serum feritin yang
meningkat7,19.
Penatalaksanaan
4
Anemia pada kanker dapat disebabkan beberapa faktor, sehingga pengobatannya
bersifat individu. Dilakukan penatalaksanaan terhadap penyakit yang mendasari dan
komplikasi yang mungkin timbul seperti inflamasi, penyakit hemolitik, perdarahan akut,
dan defisiensi nutrisional6. Pemberian suplemen hematinik berupa besi oral, asam folat,
dan vitamin B12 hanya bermanfaat pada pasien yang terbukti dengan defisiensi nutrisi
tersebut4. Tujuan pengobatan anemia pada kanker adalah meningkatkan kadar Hb,
meningkatkan kualitas hidup serta menigkatkan hasil pengobatan dengan pemberian
transfusi darah dan rekombinan human eritropoietin4,15
Transfusi darah
5
Pada penderita anemia dengan kanker, rhEPO menyebabkan peningkatan kadar ht dan
Hb dibanding hanya dengan pemberian transfusi, dan secara signifikan dapat mengurangi
kebutuhan transfusi (Tabel 7)23.
Suatu penelitian tentang manfaat rhEPO terhadap penderita kanker dengan anemia
yang menjalani kemoterapi yang dilakukan Glapsy J mendapatkan bahwa rhEPO secara
signifikan dapat mengurangi kebutuhan transfusi, meningkatkan Hb dan meningkatkan
kualitas hidup penderita dibanding penderita kanker dengan anemia yang menjalani
kemoterapi tanpa mendapat rhEPO26.
Obtain baseline Hb
Irritable epoetin alfa at 10.000 U SC TIW or 40.000 U SC once weekly for 4 weeks
rhEPO dapat mencegah timbulnya anemia pada penderita kanker non anemia yang
menjalani kemoterapi, juga dapat meningkatkan kadar Hb dan mengurangi kebutuhan
transfusi darah24. Pemberian rhEPO untuk pencegahan anemia pada kanker terutama
ditujukan terhadap pasien dengan resiko tinggi mendapatkan transfusi, misalnya terjadi
penurunan Hb ≥2 gr/dl setelah siklus pertama kemoterapi11.
Efek samping rhEPO dapat berupa hipertensi dan trombosis 11,23,27. Hipertensi dapat
timbul sekitar 5-10% dari penderita yang membutuhkan terapi rhEPO23. Trombosis dapat
terjadi jika dijumpai peningkatan kadar Hb yang cepat. Untuk menghindari terjadinya
penigkatan kadar Hb yang cepat, harus dihindari peningkatan Hb >2 g/dl selama satu bulan
pengobatan dan pemberian rhEPO harus dihentikan jika kadar Hb < 15 gr/dl11.
Kesimpulan
Anemia sering dijumpai pada penderita kanker. Terjadinya anemia pada kanker dapat
disebabkan efek langsung tumor, efek hasil produk tumor, dan efek pengobatah kanker itu
sendiri. Anemia pada kanker dapat menurunkan kualitas hidup penderita sehingga
mengganggu anktivitas sehari-hari. Anemia pada kanker disebabkan multifaktoral sehingga
7
penatalaksanaannya bersifat individu dan bertujuan meningkatkan kualitas hidup penderita
dengan transfusi darah dan pemberian rhEPO.
Daftar Kepustakaan
8
14. Harrison L B, Shasha D, White C, Ramdeen B. Radiotherapy-associates anemia : The
Scope of the Problem. The Oncologist 2000 June; 5 (suppl 2): 1-7
15. Kumar P. Adverse effects of anemia on radation and quality of life. Available from :
http://www.medscape.com/viewprogram.584_prt
16. Crawford J, Gabrilove J L. Therapeutic options for anemia and fatigue. Available
from: http://www.medscape.com/viewprogram/583_pnt
17. Schaefer R. Cancer-related anemia and fatigue. Available from:
http://www.uicc.org/publ/pr/home.0002240/html
18. Lackritz E, Satten G A, Grasse J A, Dodd R Y, et al. estimated risk of transmission of
the human immunodeficiency virus by screened blood in the United States. The new
england journal of medicine 1995 December; 333(26): 1721-5
19. Fitzsimons E J, Brock J H. The anemia of chronic disease. BMJ 2001 April; 322: 811-
2
20. Estrin J T, Schoket L, Kregenow R, Henry D H. A retrospective review of blood
transfusions in cancer patients with anemia. The oncologist 1999 August; 4(4) : 318-
24
21. Schreiber G B, Busch M P, Kleinman S H, korelitz J J. The Risk of Transfussion-
Transmitted viral infections. The new egland journal 1996 June; 334(36):1685-90
22. Goodnough L T, Brecher M E, Kanter M H, Aubchon JP. Transfussion medicine-
blood transfussion-first of two parts. The new england jornal 1999; 340(6):434-47
23. Sa L, Papelbaum. Anemia of chronic disease. Available from
http://www.moffit.usf.edu/pubs/ccj.v5ns/article6.http
24. Itri L M. Cancer related anemia requires doses of epoetin alfa than chronic renal
failure repacement therapy. Nephrodial transplant 20001;16:2289-93
25. Zuckerman K S. Hemapoietic abnormalities in patients with cancer. Available from
http://www.moffitt.usf.edu/pubs/ccj/v5ns/article2.http
26. Glapsy J, Degos L, Dicato M, Demetri GD. Comparabel efficancy of epoetin alfa for
anemic cancer patients receiving platinum and nonplatinum-based chemotherapy: A
retrospective subanalysis of two large, community-based trials. The oncologist 2002
April; 7(20):126-35
27. Dalton W S. Anemia in multiple myeloma and its management. Available from
http://www.moffitt.usf.edu/pubs/ccj/v5ns/article9.http