WF 148 x 100 x 6 x 9
B H t d r A Ix Iy ix iy Sx Sy Zp-x
(mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm2) (mm4) (mm4) (mm) (mm) (mm3) (mm3) (mm3)
100 148 9 6
Format T1
TUGAS Struktur Baja-2 Semester Genap 2009-2010 Kelompok :III( TIGA )
JurusanTeknikSipil, FakultasSainsdanTeknik,Universitas Nusa Cendana, KUPANG Halaman:108dari164halaman
Jumlah daerah sambung dan deskripsi konektornya:
Sambungan memiliki dua daerah sambung:
1. Badan profil ke pelat sambung badan; konektor baut dari mutu fy = 240 MPa.
2. Sayap profil ke pelat sambung sayap.; konektor baut dari mutu fy = 240 MPa.
Sambungan ini tersambung dengan pengku (stiffener) karena terhubung dengan dengan ikatan
angin yang memiliki penyambung (penyetel) yakni jarum keras.
Konektan - konektan dan daerah sambung dari sambungan yang hendak direncanakan
ditunjukkan dalam Gambar 10.1-2.
WF 248 x 202 x 7.42 x 11
a.DarahSambungan 1 b.DaerahSambungan 2
Tampak Depan Usulan Gird Horizontal Kolom
Gambar 10.2-2.Konektandan Daerah SambungdariSambunganGird Melintang
12.1.2 Mendesain.
A. Daerah Sambung-1: Ujung gird horizontal ke pelat ujung, konektor: las
1. Mengusulkan bentuk, posisi dan jumlah badan las.
a) Las sayap bagian luar: 2 badan; las sudut.
b) Las sayap bagian dalam: 2 badan, masing-masing 2 segmen; las sudut.
c) Las badan balok: 2 badan; las sudut.
2. Mengusulkan tebal las (tt) dan panjanglas (Lt).
a) Las sayap bagian luar:
tt = 4 mm; ► las dirancang untuk ketebalan tertentu maka usulan tebal las ini telah
memenuhi SNI ‘2002 (13.5.3.3)
Lt = 100 mm > 4tt = 4(4) = 16 mm; ► memenuhi SNI ‘2002 (13.5.3.5).
Format T1
TUGAS Struktur Baja-2 Semester Genap 2009-2010 Kelompok :III( TIGA )
JurusanTeknikSipil, FakultasSainsdanTeknik,Universitas Nusa Cendana, KUPANG Halaman:109dari164halaman
b) Las sayap bagian dalam:
tt = 5 mm; ► las dirancang untuk ketebalan tertentu maka usulan tebal las ini telah
memenuhi SNI ‘2002 (13.5.3.3)
Lt satu segmen = 41mm > 4tt = 4(5) = 20 mm; ► memenuhi SNI ‘2002 (13.5.3.5). Ada
dua segmen sehingga,
Lt = 2 x 41 = 82 mm.
b) Las badan balok:
tt = 8 mm; ► las dirancang untuk ketebalan tertentu maka usulan tebal las ini telah
memenuhi SNI‘2002 (13.5.3.3)
Lt = 100 mm > 4tt = 4(8) = 32 mm; ► memenuhi SNI ‘2002 (13.5.3.5).
Usulan tebal dan panjang las, serta posisi las pada daerah sambung-1 ditunjukkan dalam
Gambar 10.1-3.
A
WF 248 x 202 x 7.42 x 11
a
b b= las sayap a
dalam
WF 148 x 100 x 6 x 9 c = las badan
t = 5 mm;
t =8 mm
c L =41 mm L = 100 mm
b a= las
a sayap luar ;
t = 4 mm;
A L =100 mm
Ru = 9586,105 N
Φf = 0,75
A
WF 248 x 202 x 7.42 x 11
21 mm
25 mm 25 mm
66 mm
WF 148 x 100 x 6 x 9
66 mm 248 mm
29 mm
Vd≤ øfVn
∅f . Vn = ∅f r1 fub Ab
Φf = 0,75
Ab = Luas bruto penampang baut.
r1 = 0,5; (baut tanpa ulir pada bidang geser, sesuai SNI ‘2002 (13.2.2.1).
fu = 370 (tegangan tarik putus baut)
∅f . Vn = ∅f r1 fub Ab
= 0,75 x 0,5 x 370 x (0,25 x 3,14 x 142)
= 21348,075 N
Vd≤ øfVn
2403N ≤ 21348,07 N
[memenuhi persyataran kuat tumpu (SNI ‘2002 persamaan 13.2-2)].
b) Memerikasa kekuatan tumpuan baut.
Formula desain untuk kuat tumpu1 adalah:
10.2.3 MendokumentasiHasilPerencanaan.
1. Gambar Rencana.
Gambar rencana untuk sambungan ini ditampilkan dalam Gambar10.2-5.
2. SpesifikasiTeknis
Spesifikasi teknis sambungan dinyatakan dalam Platform 10.2-1.
a. Las SayapLuar:
Las sudut, tt = 4 mm.
Mutu las fy= 240 MPa.
b. Las Sayap Dalam:
Las sudut, tt = 10 mm.
Mutu las fy= 240 MPa.
c. Las Badan:
Las sudut, tt = 10 mm.
Mutu las fy= 240 MPa.
d. Baut:
Baut hitam diameter (Ø) = 12 mm.
Mutu las fy= 240 MPa.
e. Pelat Ujung :
Pelat baja 538 x 45 (mm).
Mutu pelat fy= 240MPa.
f. Pelat Rusuk :
Pelat baja 270 x 15 (mm).
Mutu pelat fy= 240MPa