PENDAHULUAN
1
BAB II
PENDAHULUAN
Bermain peran adalah suatu metode pembelajaran sebagai bagian dari simulasi
yang diarahkan untuk mengkreasi peristiwa sejarah, mengkreasi peristiwa-
peristiwa aktual atau kejadian-kejadian yang mungkin muncul pada masa
mendatang (Sanjaya 2006:159). Kemudian menurut Sagala (2011:98)
menyatakan bahwa role playing atau sosiodrama berasal dari kata sosio dan
drama, sosio berarti sosial menunjuk pada objeknya yaitu masyarakat dan
drama berarti mempertunjukkan, memper-tontonkan,atau memperlihatkan.
Pada dasarnya, bermain memiliki dua pengertian yang harus dibedakan.
Bermain menurut pengertian yang pertama dapat bermakna sebagai sebuah
aktifitas bermain yang murni mencari kesenangan tanpa mencari “menang-
kalah” (play).
Sedangkan yang kedua disebut sebagai aktifitas bermain yang dilakukan dalam
rangka mencari kesenangan dan kepuasan, namun ditandai dengan adanya
pencarian ”menang-kalah” (game). Peran (role) bisa diartikan sebagai cara
seseorang berperilaku dalam posisi dan situasi tertentu.Pengertian peran dapat
didefinisikan sebagai suatu rangkaian perasaan, ucapan dan tindakan, sebagai
suatu pola hubungan unik yang ditunjukkan oleh individuterhadap individu lain
(Nunung, 2005: 78).
2
BERMAIN PERAN
Tema : Lingkunganku
Sub Tema : Keluargaku
Sub-sub tema : Memaafkan
Jumlah Pemain : 4 Anak
Pada suatu hari disebuah keluarga sederhana, dengan dua orang anak yang masih duduk
dibangku sekolah dasar dan ditaman kanak-kanak, pada waktu itu jam pulang sekolah,
pulanglah dua anak tersebut kerumahnya secara bersamaan
Farah : “aku dulu” … sambal menarik tangan sang ibu untuk salim terlebih dahulu
Sambil lari farah masuk dan dengan sengaja menabrak bahu husna.
Farah : “ibu.. akum aku disuapin” ucap farah kepada sang ibu.
Husana : “makan sendiri aja farah kan udah gede”
Farah : “Biarin weeee….” Ucap farah sambil meledek sang kakak.
3
Saat makan pun farah selalu meledek sang kakak husna…
Setelah selesai makan sang ibu pun menanyakan kepada anak-anaknya. : “Bagaimana tadi
disekolah ada PR atau tidak ? …. Tanya sang ibu sambil menyentuh pundak farah dan
pergi kedapur kembali.
Farah : “ada tapi nanti saja ibu aku mau mainan dahulu ucap farah pada ibunya…
Husna : “aku juga ada. Yuk kita kerjain bareng-bareng ucap husna mengajak sang adik
Farah : “ga ah nanti aja” sambil meledek kakaknya
Husnapun mengambil tasnya dan belajar untuk mengerjakan PR, tetapi sang adik selalu
saja mengganggu dan jahil pada husna
Husna : “farah mainannya jangan dilempar kesini nanti kena aku… ucap husna dengan
lembut pada adiknya.
Tetapi sang adik tidak menghiraukan ucapan kakaknya sambil berlalu … dia tetap usil
Sang ibu pun datang menghampiri farah : “farah ayok ambil tasmu dan kerjakan PR mu”
Farah : “nanti saja bu” jawab farah dengan cuek pada ibunya.
Ibu : “nanti kalu sudah selesai kan bisa main lagi” berusaha merayu farah
Farah : “iya deh” jawab farah sambil membawa tas dan duduk dengan husna
Dengan sabar husna menggeser bukunya, saat belajar pun farah berusaha untuk
mengganggu sang kakak dengan mencoret buku khusna dengan pensil
Husna : “Jangan farah nanti kotor” Ucap husana dengan sabar
4
Husna selalu sabar dan membiarkan adiknya
Setelah selesai mengerjakan PR, husnapun merapihkan kembali peralatan belajar dan
memasukan kedalam tas
Dengan sengaja farah menyandung kaki kakaknya, husna pun terjatuh dan mangis
Husna : “aku disandung farah kakinya ibu” ucap husna menceritakan pada ibunya. Sambil
terisak-isak
Ibu : “farah sini kenapa nakal sama kakak, ayo minta maaf” ucap ibu marah pada farah
Farah : “ga mau”… sambil lari
Ibu : “farah ga mau minta ma’af nanti ibu kasih tahu ayah…. “ucap sang ibu tegas pada
farah sambil memeluk husna
Dengan ngeyel farah pada ibunya : “biarin, ayahkan masih kerja…”
Husna : ga papa bu kalau ga mau minta maaf”
Dengan pelan husna pada ibunya
Ibu : kamu udah ga papa sanyang???. Tanya ibu kepada husna
Husna : “ia ga papa” sudah tidak menangis
5
Ibu : “wa’alaikum salam!” jawab sang ibu sambil membuka pintu
Sang ayah pun menuju kedua putrinya
Ayah : “ada apa ini sepertinya husna habis menangis ?”
Ibu : “ia ayah. dijatohin farah, tapi farah ga mau minta maaf
6
- Husna (Kakak) dan
- Farah (Adik)
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hasil penerapan metode pembelajaran bermain peran dalam meningkatkan
kemampuan apresasi drama dirasakan sudah ada perubahan hal ini terlihat
dari sikap dan antusias siswa terhadap pembelajaran. Pembelajaran
dilaksanakan dengan materi yang bervariasi dan menarik berdasarkan
pengalaman dalam kehidupan sehari-hari dengan memaksimalkan
metodebermain peran, maka pembelajaran bermain peran dalam
meningkatkan kemampuan ekspresif drama dikatakan berhasil.
B. Saran
Pada pembelajaran dengan menggunakan metode bermain peran
memerlukan waktu yang cukup lama terutama pada tahap
pelaksanaan bermain peran, oleh sebab itu pengalokasian waktu pada
proses pembelajaran harus lebih diperhatikan dan guru harus lebih
matang dalam persiapan agar pembelajarannya dapat terlaksana dengan
lancar. Dengan demikian hasil yang diharapkan dalam pembelajaran
lebih efisien. Selanjutnya bagi guru kelas harus berani mencoba
melaksanakan pembelajaran yang bersifat konsep dengan menggunakan
metode bermain peran. Selain menambah wawasan tentang bermain peran
juga dapat meningkatkan semangat belajar siswa