Anda di halaman 1dari 1

KERANGKA ACUAN KERJA

PELAKSANAAN OSBINDU PENYAKIT TIDAK MENULAR (PTM)

I. Latar Belakang
Penyakit tidak menular (PTM) merpakan penyakit yang sering tidak sengaja
dan tidak memilki tanda klinis secara khusus. Hal ini menyebabkan seseorang tidak
mengetahui dan menyadari kondisi tersebut sejak awal perjalanan penyakit.
Keterlambatan penanganan akibat tidak adanya gejala atau tanda-tanda tersebut
akan mengakibatkan tinginya biaya yang harus dikeluarkan untuk pengobatan. Bila
seseorang sudah menyandang penyakit tidak menular maka akan sulit diobati dan
dikembalikan pada kondisi normal.
Kejadian ini dapat dicegah melalui pengedalian faktor risikonya. Dengan
diketahui dan dideteksinya Fktor risiko PTM seperti merokok, kurang aktifitas fisik,
diet tidak simbang, konsumsi alkohol, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, berat
badan lebih dan obesitas, serta adanya sumbatan jalan nafas dan lain-lain
diharapkan masyarakat menjadi mawas diri untuk mengendalikan faktor risikonya
dan segera mencari pertolongan pada petugas kesehatan di puskesmas, klinik swasta
maupun praktek dokter swasta. Kegiatan monitoring dan deteksi dini faktor risiko
PTM serta tindak lanjut dapat dilakukan oleh masyarakat melalui kegiatan Posbindu
PTM.
Masyarakat perlu menyadari dampak dan akibat buruk dari kejadian PTM.
Peningkatan kepedulian masyarakat dilakukan melalui pemberdayaan dan
peningkatan peran sertanya. Masyarakat berperan sebagai pelaku di samping
sebagai sasaran kegiatan Posbindu PTM.
Kegiatan Posbindu PTM dikembangkan terintegrasi dengan kegiatan lain yang
sudah ada di masyarakat atau tatanan tempat seperti di sekolah, tempat kerja,
tempat tinggal dan tempat umum lainnya. Pengeolaan Posbindu PTM yang dilakukan
secara optimal, akan berdampak terhadap tingkat perkembangan dari kinerja

Anda mungkin juga menyukai